Prospek MEDC setelah akuisisi Ophir Energy: Meskipun harga minyak mentah dunia sempat melemah di sekitar US$45 per barel per akhir 2018, ternyata tidak mengurangi ambisi MEDC untuk melebarkan sayap bisnisnya di tahun 2019 ini.

Lantaran MEDC sendiri, ternyata sudah beberapa bulan terakhir menjajaki saham Ophir Energy plc. Dan akhirnya, pada 30 Januari 2019 kemarin, MEDC secara resmi telah mengakuisisi saham Ophir Energy.

Lalu, akan seperti apa arah bisnis MEDC ke depannya? Mengingat Ophir Energy plc tersebut adalah perusahaan yang bergerak di produk hulu minyak dan gas.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Logo Rivan Kurniawan

 

Latar Belakang Akuisisi Ophir Energy plc

MEDC melalui anak usahanya PT Medco Energi Global sejak per Desember 2018, sudah gencar dikabarkan akan ekspansi bisnisnya ke luar negeri. Ekspansi MEDC tersebut tidak lain adalah untuk mengakuisisi saham dari perusahaan migas asal Inggris, yakni Ophir Energy plc.

Ophir Energy plc merupakan perusahaan bidang eksplorasi dan produk hulu minyak dan gas, yang berlokasi di London, Inggris.

Ophir Energy plc memfokuskan bisnis migasnya di wilayah Asia dan Afrika, dengan kapitalisasi pasar sebesar 252,2 juta pound sterling (setara US$321,41 juta).

Ophir Energy plc sendiri resmi terdaftar pada Bursa Efek London – Inggris.

Resmi Akuisisi Ophir Energy plc, Ini Dia Prospek MEDC 02 - Finansialku

[Baca Juga: Begini Korelasi Harga Minyak terhadap Ekonomi Dunia]

 

Ophir Energy plc pun memiliki aset operasional dan non-operasional yang bertempat di Afrika, Asia, dan Meksiko. Ophir Energy plc pun juga mempunyai proyek minyak dan gas di Guinea Ekuatorial dan Tanzania yang berada di wilayah Afrika, proyek tersebut adalah Floating Liquified Natural Gas (FLNG) dan akan memproduksi gas pertamanya pada 2020.

Sedangkan untuk di Tanzania, Ophir Energy plc pun bekerja sama dengan Pemerintah Tanzania melalui Tanzania Petroleum Development Corporation, BG Group (divisi Royal Dutch Shell), Statoil, dan Exxon Mobil.

Sementara di wilayah Asia Tenggara (Myanmar, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia), Ophir Energy plc juga mempunyai areal eksplorasi dan aset produksi, khususnya di Thailand dan Indonesia.

Untuk di Indonesia sendiri, Ophir Energy plc memiliki lapangan eksplorasi lepas pantai, di perairan dalam: Papua Barat IV dan Aru, di Palung Aru – Indonesia Timur.

Selain itu, juga terdapat tiga PSC di Kalimantan Tengah tepatnya di Bangkanai Raya, yang termasuk dalam pengembangan ladang gas Kerendan di dalam Bangkanai PSC dan dua lapangan eksplorasi yang berdekatan: Bangkanai Timur Laut dan Bangkanai Barat.

Di tahun 2018, Ophir Energy plc juga telah menyetujui mengakuisisi aset di Asia Tenggara dari Santos Limited yang merupakan perusahaan Migas dan terdaftar di Australia dengan total US$205 juta.

Sehingga Ophir Energy plc semakin banyak memiliki portofolio aset perusahaan, yang sebelumnya sudah ada aset produksi di Vietnam dan Indonesia ditambah lagi dengan aset eksplorasi di Malaysia dan Bangladesh.

728x90 hitung sekarang Investasi Saham
300x250 - Hitung Sekarang Investasi Saham

 

Ophir Energy plc memberikan batas waktu kepada MEDC hingga 28 Januari 2019 untuk bisa mengajukan penawaran, dengan ketentuan akuisisi yang berlaku di Inggris.

Adapun skema pembayaran akuisisi tersebut, dilakukan secara tunai.

Sebelumnya pun, MEDC sudah pernah mengajukan penawaran akuisisi. Sayangnya, pengajuan tersebut ditolak oleh Ophir Energy plc, hanya karena harga yang ditawarkan MEDC tidak sesuai dan Ophir Energy plc. Ophir Energy plc menganggap harga yang diajukan oleh MEDC saat itu berada di bawah valuasi pasar umumnya.

Resmi Akuisisi Ophir Energy plc, Ini Dia Prospek MEDC 03 - Finansialku

[Baca Juga: Menelisik Harga Minyak Dunia dari Masa ke Masa]

 

Dan akhirnya pada 30 Januari 2019 kemarin, MEDC dan Ophir Energy plc. mencapai kesepakatan.

Dengan MEDC mengajukan penawaran tunai sebesar £390,6 juta (setara dengan Rp7,25 triliun, dan setara dengan US$511,02 juta), untuk bisa mengakuisisi Ophir Energy plc.

Sedangkan, untuk para pemegang saham Ophir Energy plc, nantinya akan menerima masing-masing sebesar 55 pence. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari harga penawaran yang pernah diajukan oleh MEDC sebelumnya, yang sebesar 48,50 pence dan kemudian ditolak oleh para pemegang saham Ophir Energy plc.

Dan kesepakatan akuisisi tersebut disetujui pada 30 Januari 2019, sehari sebelum tenggat waktu habis di 31 Januari 2019.

 

Milestone MEDC dan Histori Ekspansi MEDC

Setelah tahu secara singkat tentang Ophir Energy plc di atas, baiknya kita pun juga mengenal sedikit tentang MEDC.

PT Medco Energy Internasional Tbk bergerak di bidang energi, dan memfokuskan bisnisnya pada eksplorasi dan juga produksi minyak bumi dan gas.

Berdiri pertama kali sebagai kontraktor pengeboran di Indonesia pada 1980, dan melakukan Penawaran Saham Perdana (IPO) sebagai MedcoEnergi di BEI pada 1994, dengan simbol saham MEDC.

Dalam perjalanan bisnisnya MEDC berhasil menjadi perusahaan nasional terkemuka di Indonesia, dengan bergerak pada tiga segmen bisnis utama, yaitu Minyak dan Gas, Kelistrikan, dan Pertambangan.

Adapun persebaran segmen bisnis MEDC, seperti berikut ini:

Resmi Akuisisi Ophir Energy plc, Ini Dia Prospek MEDC 04 - Finansialku

Segmen Bisnis MEDC. Source: Public Expose MEDC 2018

 

MEDC ini merupakan perusahaan nasional swasta yang cukup masif dalam berekspansi, hal ini bisa terlihat dari banyaknya ekspansi yang dilakukan oleh MEDC dari tahun ke tahun.

Seperti ekspansi MEDC di tahun 2011, di mana MEDC mengakuisisi 25% hak partisipasi di Block 9 Malik – Yaman. Di tahun 2014 pun kembali MEDC berekspansi dengan mengakuisisi 4 Block Eksplorasi dan juga mengakuisisi Block PPL 470 yang sama-sama berlokasi di Papua Nugini pada bulan Februari.

Kemudian masih di tahun yang sama, MEDC juga menyelesaikan akuisisi Aset Tunisia pada Agustus.

Sementara di tahun 2015, MEDC pun kembali berekspansi dengan mengakuisisi operasi Lundin Indonesia Holding B.V. Indonesia.

Begini Korelasi Harga Minyak terhadap Ekonomi Dunia 02 - Finansialku

[Baca Juga: Menelusuri Korelasi Harga Sektor Energi: Gas Alam vs Minyak Mentah]

 

Namun di tahun 2016 MEDC lebih agresif lagi dalam berekspansi, hal itu pun terlihat dari sejumlah aksi korporasi yang dilakukannya dalam satu tahun itu.

  1. Mulai dari akuisisi 41,10% hak kepemilikan di PT Amman Mineral Nusa Tenggara Barat, pada November.
  2. Mengakuisisi atas hak ConocoPhilips di South Natuna Sea Block B pada November.
  3. Mengakuisisi atas hak partisipasi (PI) di Japex (PSC Blok A – Aceh), pada Oktober.
  4. Akuisisi PI KrisEnergy di PSC Blok A – Aceh, pada November.
  5. Akuisisi Operasi Lundin Indonesia, pada April.
  6. Mengakuisisi (buyback) 70% saham di PT Medco Sarana Balaraja, dan PT Satria Raksa Buminusa pada Desember.

 

Di tahun 2016 itu, menjadi tahun yang paling banyak mencatatkan aksi korporasi bagi MEDC, dengan mengakuisisi sejumlah perusahaan internasional.

Setelah agresif berekspansi di 2016, MEDC pun kembali melanjutkan ekspansinya di 2017 dengan meningkatkan lagi kepemilikannya di fasilitas Produksi Gas Blok A – Aceh milik KrisEnergy, menjadi 85,00%.

Selain itu, MEDC mengakuisisi 77,68% kepemilikan di PT Saratoga Power dari Saratoga.

Sementara di awal tahun 2019, MEDC pun kembali mengakuisisi salah satu perusahaan migas yang besar dan berlokasi di luar negeri.

 

Arah Bisnis MEDC Pasca Akuisisi

Back to the topic, pasca resmi mengakuisisi Ophir Energy plc, banyak pihak memprediksi prospek pertumbuhan kinerja MEDC akan semakin terdongkrak. Apalagi dengan ekspektasi MEDC yang berani ekspansi di tengah melemahnya harga minyak dunia, hal itu membuat sebagian besar orang berpendapat bahwa pelemahan harga minyak dunia tidak serta merta mempengaruhi kinerja MEDC.

Meskipun Penulis setuju bahwa akuisisi Ophir ini akan mendongkrak kinerja MEDC dalam jangka panjang, namun pelemahan harga minyak mentah dunia yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan ini, tetap perlu kita waspadai.

Adapun sebagai gambaran lebih jelasnya bisa dilihat pada screenshot berikut ini:

Resmi Akuisisi Ophir Energy plc, Ini Dia Prospek MEDC 05 - Finansialku

Pergerakan Harga Minyak Mentah Dunia. Source: Tradingeconomics.com

 

Berdasarkan grafik pergerakan harga minyak mentah dunia di atas, terlihat tren penurunan harga minyak mentah dunia yang terjadi di akhir tahun 2018, di mana harga minyak mentah dunia merosot hingga sempat berada di US$45 per barel, sebelum rebound ke US$55 per barel karena sejumlah negara OPEC sepakat untuk memangkas produksi.

Kondisi tersebut membuat perusahaan yang bergerak di sektor migas harus memutar otak untuk menggenjot kinerjanya, di tengah pelemahan harga minyak mentah dunia saat itu.

Menelisik Harga Minyak Dunia dari Masa ke Masa 01 - Finansialku

[Baca Juga: Harga Minyak Merosot, Tapi Masih di Level Tertinggi 2019]

 

Dari pergerakan harga minyak mentah dunia tersebut, penulis sendiri melihat potensi pengupayaan MEDC untuk ke depannya bisa bertahan (antisipasi) jika sewaktu-waktu harga minyak mentah dunia kembali anjlok.

Dan jika dilihat secara historikal, bukan tanpa sengaja jika MEDC menjajaki Ophir Energy plc per Desember 2018 kemarin, di mana pada saat yang bersamaan harga minyak mentah dunia sejak berada di-level terendahnya.

Belum lagi, dengan MEDC yang melihat background Ophir Energy plc sebagai perusahaan eksplorasi dan produk hulu minyak dan gas.

Hal itu semakin menguatkan bahwa pergerakan harga minyak mentah dunia sangat mempengaruhi kinerja MEDC yang salah satu bisnis utamanya bergerak pada minyak dan gas.

MEDC berupaya menjaga kinerjanya dengan menjajaki Ophir Energy plc, yang akhirnya per akhir Januari 2019 kemarin resmi di akuisisi oleh MEDC.

Sementara jika dilihat dari kontribusi berdasarkan Laporan Keuangan MEDC per kuartal III-2018 kemarin, adalah sebagai berikut:

Resmi Akuisisi Ophir Energy plc, Ini Dia Prospek MEDC 06 - Finansialku

Kontribusi pendapatan MEDC dari masing-masing unit bisnis. Source: Laporan Keuangan MEDC kuartal III-2019

 

Berdasarkan Laporan Keuangan MEDC kuartal III-2018 di atas, penjualan minyak dan gas bumi adalah kontributor paling besar di antara segmen bisnis MEDC yang lainnya.

Sudah tentu kinerja MEDC akan terganggu dengan lemahnya harga minyak mentah dunia dalam beberapa bulan terakhir ini. Namun, keputusan MEDC untuk mengakuisisi Ophir Energy plc akan mampu meng-cover kinerja MEDC ke depannya.

Sayangnya sekali lagi, itu tidak akan terasa hasilnya dalam waktu dekat ini. Meskipun demikian, potensi MEDC menjadi perusahaan migas swasta terbesar ke tujuh di Asia Tenggara dalam jangka panjang, tetap terbuka.

 

Kesimpulan

MEDC kini sudah resmi mengakuisisi Ophir Energy plc, dan akan mendongkrak kinerja MEDC ke depannya. Hal ini membuka peluang MEDC untuk menjadi perusahaan migas terbesar ke tujuh di Asia Tenggara.

Namun, tetap perlu kembali diingat bahwa kinerja MEDC sangat dipengaruhi oleh harga minyak mentah dunia. Adapun hasil dari sinergi kedua perusahaan tersebut, belum bisa dirasakan dalam waktu dekat ini.

Jadi, akan lebih baik jika Anda ingin berinvestasi di MEDC ini untuk memilih momentum yang tepat ketika harga minyak dunia sudah kembali stabil.

 

Apakah Anda tertarik untuk memiliki saham MEDC? Apa yang membuat Anda tertarik memilikinya?

Silakan beri komentar dan jawaban Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih!

 

Sumber Referensi:

 

Sumber Gambar:

  • Prospek MEDC – https://bit.ly/2LkQXuC
  • Ophir Energy – https://bit.ly/2WrNtrn
  • Medco Energi – https://bit.ly/2PHH5tr
  • Segmen Bisnis MEDC – https://bit.ly/2WtwdBG
  • Lundin Indonesia Holding B.V. Indonesia – https://bit.ly/2vzFv3B
  • Harga Minyak Mentah – https://bit.ly/2WtwdBG
  • Kontribusi pendapatan MEDC – https://bit.ly/2WtwdBG

 

Free Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal