Apakah barang koleksi termasuk instrumen investasi? Barang koleksi biasanya memiliki nilai yang mahal. Kali ini Finansialku akan membahas benarkah barang koleksi dapat dikategorikan sebagai instrumen investasi.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Mahalnya Barang Koleksi

Apakah Anda penyuka barang koleksi seperti barang seni, patung figur, keris atau barang koleksi lainnya? Barang koleksi biasanya dianggap sebagai barang yang bernilai tinggi bagi penyukanya. Harganya bisa menjadi sangat mahal bila barang tersebut adalah barang langka atau merupakan edisi spesial. Salah satu contoh barang koleksi yang dapat bernilai sangat mahal adalah keris.

Dilansir dari Majalah Intisari Edisi Khusus Financial Planning, seorang pecinta keris bernama Haryono Haryoguritno (usia 74 tahun) membeli keris dari seorang bangsawan Solo pada tahun 1970. Keris tersebut dibeli seharga Rp500.000 pada saat itu. Lalu 25 tahun kemudian keris tersebut ditawar oleh seorang kolektor keris lain dengan harga Rp125.000.000! Jika dihitung, harga keris tersebut sudah meningkat sebesar 250 kali lipat dari harga awalnya dalam 25 tahun.

Apakah Barang Koleksi Termasuk Instrumen Investasi 1 - Finansialku

[Baca Juga: Para Karyawan, Sudah Tahu Untung Ruginya Invest Koin Emas dan Dinar?]

 

Contoh barang koleksi lainnya adalah lukisan. Ada kalanya sebuah lukisan dapat memiliki nilai yang sangat mahal. Jika Anda memiliki sebuah lukisan yang ditawar hingga harga Rp1 miliar, apakah lukisan tersebut dapat dikatakan barang investasi Anda? Untuk mengetahuinya mari kita bahas lebih dalam mengenai investasi.

 

Investasi Menurut Finansialku

Menurut Finansialku, pada dasarnya pengertian investasi adalah alat untuk mencapai tujuan keuangan. Caranya tentu saja dengan mendapatkan manfaat peningkatan nilai dari sebuah instrumen investasi. Instrumen investasi diharapkan mampu memberikan keuntungan bagi pemiliknya tanpa yang bersangkutan harus bekerja. Bekerja yang dimaksud disini adalah menukarkan waktunya dengan uang. Jika berinvestasi, seseorang cukup menanamkan modalnya kemudian uang tersebut yang akan bekerja dan menghasilkan keuntungan. Lalu bagaimana dengan barang koleksi? Sudahkah barang koleksi memenuhi standar instrumen investasi menurut Finansialku?

Ternyata kurang tepat jika barang koleksi dianggap sebagai barang investasi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa barang koleksi kurang tepat jika dianggap sebagai barang investasi:

7 Jenis Hobi yang Dapat diBisniskan - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: 7 Jenis Hobi yang Dapat diBisniskan]

 

#1 Tidak Ada Harga Pasar yang Jelas

Barang koleksi bukanlah barang yang dapat diperdagangkan secara umum seperti di supermarket. Barang tersebut termasuk dalam kategori tertentu yang tidak dimengerti oleh seluruh kalangan. Berbeda halnya jika Anda membeli barang elektronik yang sangat mahal. Setiap orang umumnya akan mengerti mengapa barang tersebut mahal. Bisa jadi karena fitur-fiturnya, atau karena tampilan yang terlihat mewah.

Berbeda halnya dengan barang koleksi. Bagi kolektor barang bersangkutan, sebuah barang koleksi dapat bernilai sangat mahal karena kelangkaannya atau suatu keistimewaan khusus. Tetapi tidak semua orang mengerti apa keistimewaan dari barang tersebut. Misalnya, tidak semua orang mengerti apa kelebihan dari sebuah keris yang ditawar dengan harga sangat mahal. Jika disebut barang investasi, akan sulit untuk menentukan harganya karena tidak ada standar harga pasaran yang dimengerti orang umum. Harga sebuah barang koleksi sangatlah fleksibel karena hanya ditentukan berdasarkan tawar menawar antar pemilik dengan kolektor pembelinya. 

Apakah Barang Koleksi Termasuk Instrumen Investasi 2 - Finansialku

[Baca Juga: Begini Strategi Investasi yang Efektif untuk Mencapai Financial Freedom]

 

#2 Tidak Likuid

Barang koleksi tidak dapat dijual dan dicairkan menjadi uang tunai dengan mudah. Karena barang tersebut sangat tersegmentasi, hanya orang-orang yang menjadi kolektor saja yang umumnya akan membeli barang tersebut dengan harga mahal. Jika pun ditawarkan dengan harga yang murah, belum tentu orang umum akan membelinya.

Sementara dalam pengertian Finansialku, instrumen investasi diharapkan dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan keuangan seseorang. Tujuan keuangan setiap orang biasanya sudah ditentukan jangka waktunya. Sedangkan barang koleksi belum tentu dapat dijual sesuai pada jangka waktu tersebut untuk memenuhi kebutuhan keuangan pemiliknya.

jika-investasi-gagal-apa-yang-sebaiknya-harus-dilakukan-2-finansialku

[Baca Juga: Jika Investasi Gagal, Apa yang Sebaiknya Harus Dilakukan]

 

Misalnya saja, jika Anda berencana untuk membiayai dana pendidikan anak 10 tahun dari sekarang. Apakah Anda yakin bahwa tepat pada saat itu ada orang yang akan membeli barang koleksi yang dimiliki? Jika tidak ada, mungkin Anda akan memaksakan penjualan dengan harga yang murah. Akhirnya barang koleksi dijual dengan harga yang lebih rendah dari perkiraan. Tentunya tujuan keuangan Anda tidak akan terpenuhi juga.

 

#3 Risiko Tidak dapat Diukur

Sebelumnya telah disebutkan bahwa tidak ada harga pasar yang terstandarisasi untuk menilai sebuah barang koleksi. Artinya harga dapat berfluktuasi dengan tidak terprediksi. Umumnya risiko sebuah produk investasi dapat diukur atau diperkirakan. Sementara bagi barang koleksi, tidak ada tolak ukur yang jelas untuk risikonya. Anda tidak dapat memperkirakan berapa risiko yang akan dihadapi jika ‘berinvestasi’ barang koleksi. Jadi, untuk siapakah ‘investasi’ barang koleksi? Apakah untuk investor konservatif, moderat atau agresif? Membingungkan bukan?

Apakah Barang Koleksi Termasuk Instrumen Investasi 3 - Finansialku

[Baca Juga: Perhiasan Emas Apakah Bisa Dijadikan untuk Investasi?]

 

Barang Koleksi Kurang Tepat Disebut Investasi

Barang koleksi biasanya memiliki harga yang bisa melambung secara tiba-tiba. Tidak ada variabel yang pasti untuk mengetahui apa penyebab kenaikan harga tersebut. Ada beberapa alasan yang membuat barang koleksi kurang tepat jika disebut sebagai instrumen investasi. Jika Anda berminat untuk mendapatkan uang melalui jual beli barang koleksi, sebaiknya anggaplah peluang keuntungannya sebagai bonus. Sebaiknya Anda tidak mengharapkan kepastian atau risiko yang dapat diukur dengan memperdagangkan barang koleksi.

 

Apakah Anda salah seorang penyuka barang koleksi? Barang apa yang Anda koleksi? Berapakah harga barang tersebut? Apakah barang tersebut merupakan investasi yang Anda lakukan? Silakan berikan pengalaman Anda pada kolom yang tersedia di bawah ini. Terima kasih

 

Sumber:

  • Dharnoto. Des 2005. Berinvestasi pada Benda Seni dalam Majalah Intisari: Family Financial Planning edisi khusus Desember 2005.

 

Sumber gambar:

  • Barang antik – https://goo.gl/R2qSFW
  • Perangko – https://goo.gl/QIBFcg
  • Penyuka barang koleksi – https://goo.gl/7cW2l8

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â