Perlukah seorang mahasiswa memiliki dana darurat? Jika ya, berapa dana yang diperlukan? Setiap orang akan menghadapi risiko kecelakaan, penyakit, dll setiap hari. Mahasiswa pun termasuk dalam kelompok orang yang harus menghadapi risiko tersebut.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Hidup Mandiri ala Mahasiswa, Perlu Dana Darurat

Kehidupan mahasiswa sangat berbeda dengan anak sekolah. Semasa sekolah mungkin Anda selalu diantar jemput, makanan selalu disediakan, jam pulang sekolah selalu jelas. Berbeda halnya dengan masa kuliah. Setiap hal dilakukan sendiri, semua hal yang dulunya diurus orangtua akan menjadi tanggung jawab sendiri. Apalagi jika kuliah di tempat yang jauh dari orangtua. Meskipun masih menggunakan uang kiriman orangtua, Anda harus bisa hidup mandiri dan mengatur keuangan sendiri.

Risiko kehidupan yang dihadapi tidak ada bedanya dengan orang dewasa yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan. Karena itu pada dasarnya dana darurat tetap dibutuhkan. Terutama jika Anda tinggal jauh dari orangtua, besarnya dana darurat akan semakin tinggi karena setiap risiko benar-benar harus ditanggung sendiri.

 apakah-mahasiswa-perlu-dana-darurat-kalau-perlu-berapa-jumlahnya-finansialku

[Baca Juga : 8 Cara Menambah Uang Saku Mahasiswa, Selain Minta Dari Orang Tua]

 

Bagi Anda yang merantau, mungkin ketika Anda mengalami kecelakaan orangtua akan datang. Tetapi ketika Anda dibawa ke rumah sakit, orangtua tidak akan sampai dalam waktu 30 menit bukan? Paling tidak butuh waktu beberapa jam hingga 1 hari sampai orangtua tiba ke tempat Anda. Karena itu dana darurat menjadi persediaan yang semakin krusial.

 

Apa Itu Dana Darurat untuk Mahasiswa?

Dana darurat merupakan prioritas utama dalam perencanaan keuangan. Karena pentingnya dana tersebut, Anda bahkan tidak disarankan untuk menabung atau berinvestasi sebelum memilikinya.

Dana darurat bagi mahasiswa memiliki peran penting yang sama pentingnya dengan kalangan pekerja, wirausahawan maupun pensiunan.

Setiap mahasiswa memiliki risiko dalam kehidupan sehari-hari, baik itu kecelakaan, sakit penyakit, kehilangan barang hingga kehilangan pendapatan. Pendapatan? Ya, mahasiswa memang umumnya belum bekerja dan belum memiliki penghasilan melainkan masih ditanggung orangtua. Bagiamana jika suatu hari orangtua Anda tanpa sengaja lupa mengirimkan uang bulanan? Atau jika terjadi suatu hal buruk pada orangtua yang menyebabkan mereka tidak sanggup mengirimkan uang pada saat itu juga? Sementara itu kebutuhan sehari-hari seperti makan, biaya kost, dan lain-lain harus tetap dipenuhi. Jika tidak memiliki dana cadangan, Anda akan kebingungan. Karena itu perlu disediakannya dana tersebut untuk menanggulangi kejadian tidak terduga yang merugikan seperti itu.

 praktekkan-5-tips-mengelola-keuangan-untuk-mahasiswa-kos-finansialku

 [ Baca Juga : Praktekkan! 5 Tips Mengelola Keuangan Untuk Mahasiswa Kos Biar ga Ngenes]

 

Berapa Besar Dana Darurat yang Dibutuhkan Mahasiswa?

Terdapat 3 kategori masyarakat dengan kebutuhan dana darurat yang berbeda-beda. Kategori tersebut dibagi berdasarkan status perkawinan dan tanggungan yang dimiliki. Berikut adalah 3 kategori kebutuhan dana tersebut :

 

Status Perkawinan Besar Dana Darurat
Lajang (Tidak Memiliki Tanggungan) 3x Pengeluaran Bulanan
Keluarga Kecil (Memiliki 2 Orang Anak) 6 – 9x Pengeluaran Bulanan
Keluarga Besar (Memiliki 3 Orang Anak atau Lebih) 9 – 12x Pengeluaran Bulanan

 

Umumnya seorang mahasiswa berada pada kategori lajang dan tidak memiliki tanggungan. Walaupun Anda belum memiliki penghasilan, tetapi Anda tetap memerlukan dana yang sesuai dengan kebutuhan seorang lajang. Karena itu Anda memerluka dana tersebut minimal sebesar 3 kali lipat pengeluaran bulanan Anda. Besarnya tidak harus dipenuhi dalam satu saat yang bersamaan.

Jika Anda merasa kesulitan menyimpan dana darurat yang besar, Anda dapat mengumpulkannya dalam waktu 1 sampai 2 tahun.

 

Dana darurat bukanlah dana yang terbatas jangka waktu. Misalnya jika seseorang membutuhkan dana tersebut sebesar Rp 12.000.000, bukan berarti dana tersebut harus ditambahkan setiap tahun. Jika dana sebesar Rp 12.000.000 tidak terpakai pada tahun ini maka dana bisa digunakan untuk tahun berikutnya. Bukan berarti dalam 2 tahun dana harus disiapkan sebesar 2 kali lipatnya atau sama dengan Rp 24.000.000. Anda dapat menghitung kebutuhan dana darurat dengan menggunakan Aplikasi Finansialku.

Aplikasi Finansialku Iklan 1 - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

Jika Anda sudah menikah dan memiliki anak, Anda tidak dapat menggunakan jumlah dana tersebut untuk lajang sekalipun Anda masih berstatus mahasiswa. Jumlahnya tidak ditentukan oleh status profesi Anda, melainkan status perkawinan dan jumlah tanggungan. Semakin banyak anak yang Anda miliki maka semakin banyak kehidupan yang harus dipertanggungjawabkan. Baik Anda seorang mahasiswa, wirausahawan, maupun karyawan, kehidupan anak harus tetap Anda pertanggungjawabkan bukan?

 

Dimana Tempat Menyimpan Dana Darurat yang Tepat?

Dana darurat adalah dana yang digunakan dalam keadaan mendesak. Karenanya, dana ini harus mudah diakses dan mudah dicairkan. Hanya saja kurang tepat jika Anda menggunakan ‘cara lama’ untuk menyimpan dana darurat. Misalnya saja menyimpan dana darurat dalam bentuk uang tunai di balik bantal tempat tidur. Lama-kelamaan uang tersebut akan tergerus oleh inflasi. Selain itu bagi para perantau yang tinggal di kost, kemungkinan kost dibobol oleh pencuri sangat besar. Karena itu tidak disarankan menyimpan dana darurat di kost-kostan Anda.

cara-mahasiswa-mengatur-waktu-untuk-kuliah-kerja-dan-me-time-yang-efektif-finansialku

[ Baca Juga : Mahasiswa, Punya Sisa Uang Jajan Rp 100.000 Mending Investasi Reksa Dana atau Jajan]

 

Di zaman modern ini sudah banyak sekali instrumen investasi yang dapat digunakan untuk menyimpan dana darurat dengan aman. Selain untuk keamanan, investasi juga dapat membantu mempertahankan nilai uang Anda dari inflasi. Bahkan jika investasi yang dipilih memiliki kinerja yang baik, jumlah dana darurat Anda justru akan bertambah.

Pastikan instrumen investasi yang Anda gunakan untuk menyimpan dana darurat adalah produk investasi dengan likuiditas yang tinggi dan mudah diakses. Sehingga ketika menghadapi keadaan yang darurat Anda dapat langsung mengakses uang tersebut. Jika Anda ingin tetap memiliki uang tunai yang dapat langsung digunakan dalam keadaan darurat, Anda dapat membagi tempat penyimpanan dana darurat.

Simpanlah sebagian dana darurat di rekening tabungan, dan sebagian lagi di produk investasi agar nilainya tetap tidak tergerus inflasi. Penting untuk memilih investasi yang stabil dengan risiko yang rendah agar kemungkinan investasi merugi kecil. Anda tentu tidak ingin dana darurat berkurang tanpa disadari karena investasi mengalami kerugian besar. Beberapa produk investasi yang disarankan untuk menyimpan dana darurat adalah deposito, emas/logam mulai, dan reksa dana pasar uang atau campuran dengan risiko yang rendah.

 5-langkah-investasi-reksa-dana-untuk-mahasiswa-1-finansialku

[Baca Juga : 7 Cara Mahasiswa untuk Menghasilkan Uang dari Kamar Kos]

 

Simulasi Perhitungan Dana Darurat

Yogi adalah seorang mahasiswa lajang yang berkuliah di kota Bandung. Orangtua Yogi tinggal di kota Semarang. Setiap bulan orangtuanya mengirimkan uang bulanan sebesar Rp 4.000.000. Berikut adalah pengeluaran bulanan Yogi :

 

Keterangan Jumlah (Rp / bulan)
Tabungan / Investasi 500.000
Kost  1.000.000
Makan 1.500.000
Transportasi 500.000
Hiburan 500.000

 

Karena belum memiliki dana darurat, maka anggaran tabungan dan investasi Yogi tidak dianggap sebagai pengeluaran melainkan akan digunakan untuk menutupi kebutuhan dana darurat. Dengan begitu total pengeluaran Yogi setiap bulan adalah :

 

 

Keterangan Jumlah (Rp / bulan)
Kost  1.000.000
Makan 1.500.000
Transportasi 500.000
Hiburan 500.000
Total 3.500.000

 

  

Karena Yogi adalah seorang lajang maka dana darurat yang dibutuhkan adalah :

3 x Rp 3.500.000 = Rp 10.500.000Kesimpulan : Dengan begitu Yogi harus menyiapkan dana darurat sebesar Rp 10.500.000.

 

Semua Orang Butuh Dana Darurat, Termasuk Anda Para Mahasiswa

Setiap orang membutuhkan dana darurat. Bahkan seorang anak yang masih kecil pun membutuhkannya. Hanya saja bagi anak kecil, dana darurat yang dibutuhkan sudah ditanggung oleh orangtua. Inilah alasan mengapa semakin banyak anak maka dana darurat semakin besar. Tetapi berbeda halnya dengan mahasiswa yang sudah dituntut untuk hidup lebih mandiri walaupun masih ditanggung oleh orangtua. Dana darurat tidak ditentukan oleh profesi melainkan status perkawinan dan jumlah tanggungan. Sekalipun Anda adalah seorang mahasiswa yang belum bekerja, dana darurat tetaplah dibutuhkan dan harus dihitung sesuai kebutuhan.

 

Apakah Anda mengalami kesulitan atau memiliki pertanyaan seputar, silakan tinggalkan komentar Anda pada kolom di bawah ini, karena perencana keuangan kami akan menjawabnya.

 

Sumber Gambar :

  • College Student – https://goo.gl/yyjtCp

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku