Asuransi hari tua, apakah benar solusi persiapan hari tua (pensiun) dengan asuransi? Apanya yang diasuransikan?
Kali ini saya akan membahas asuransi hari tua, jaminan hari tua dan DPLK untuk orang-orang HR.
Rubrik Finansialku
Daftar Isi
Para HR: Suatu Saat Anda Juga akan PENSIUN!
Sebelum bicara mengenai produk asuransi hari tua, saya ingin menjelaskan seperti apa kondisi seseorang saat pensiun.
Menurut Sanjay Tolani, seseorang memiliki waktu hidup sekitar 28.000 hari (setara dengan 80 tahun). Jika kita menjadi empat bagian akan seperti:
28.000 Hari dalam Kehidupan Manusia (Sumber: buku Sanjay)
Coba bayangkan apa yang akan terjadi dengan masa pensiun Anda?
- Usia 50 tahun, perusahaan akan memberikan masa pelatihan pensiun (MPP).
- Usia 56, Anda akan mendapatkan pesta perpisahan, tepuk tangan dari seluruh rekan-rekan kerja Anda, mendapat pesta perpisahan.
- Di hari setelah pensiun Anda mendapatkan dana pensiun Anda, mulai dari Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Uang Penghargaan dari Perusahaan.
- Setelah itu Anda menikmati hari-hari Anda, mulai dengan melakukan hal-hal yang Anda senangi (bahkan menjalankan hobi Anda).
- Sampai akhir bulan, Anda merasa ada yang aneh, mulai membuka akun tabungan (buku rekening tabungan). Kok ga ada uang masuk? Setelah itu tiba-tiba mulai panik dan menyadari: SAYA TIDAK PUNYA PENGHASILAN!
Satu hal yang terpikir adalah, Anda mulai mencari pekerjaan atau bisnis yang bisa Anda lakukan. Beberapa pilihan yang ada adalah:
Buka warung di depan rumah dan memulai bisnis kecil-kecilan
Buka rumah makan, misal warung ayam geprek
Daftar jadi pengemudi taxi online, mulai narik taxi online
atau pekerjaan-pekerjaan lain…
Intinya: Saat pensiun ANDA masih harus kerja untuk menghidupi keluarga (dan pengeluaran bulanan).
Apakah itu PENSIUN yang Anda harapkan?
Coba renungkan kembali, bagaimana cara Anda menyusun rencana pensiun di tempat kerja Anda!
Saya tahu, rencana-rencana yang sudah Anda susun, sudah sesuai dengan peraturan pemerintah UU No 11 Tahun 1969, tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai, UU No 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan dan lain sebagainya.
Secara Undang-Undang dan peraturan ANDA dan manajemen SUDAH BENAR.
Pertanyaannya apakah itu saja cukup?
Saya ingin berbagi mengenai bagaimana kondisi pensiun/hari tua di negara-negara maju, seperti Amerika. Negara semaju Amerika juga memiliki sistem jaminan hari tua (seperti program BPJS Ketenagakerjaan). Selain itu ada juga program IRA – Individual Retirement Account.
IRA ini memungkinkan Anda, manajemen dan perusahaan untuk membantu menyiapkan program dana hari tua (pensiun) untuk karyawan. Beberapa program dana hari tua ini memberikan kemudahan atau keringanan pajak. Saya akan jelaskan keringanan pajak pada artikel lainnya.
Pada artikel ini, saya mau fokus membahas mengenai perencanaan dana hari tua dan action plan produk yang cocok untuk kebutuhan dana hari tua. Jadi agenda diskusi kita adalah:
- Kondisi Ideal Perencanaan Dana Hari Tua
- Produk Keuangan untuk Persiapan Dana Hari Tua
- Kesimpulan
Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an
Kondisi Ideal Perencanaan Dana Hari Tua
Idealnya ketika pensiun, Anda dapat hidup tanpa harus bekerja, SETUJU?
Jika ya, lalu darimana sumber penghasilan saat hari tua (pensiun)?
Jawabnya adalah: HASIL INVESTASI dan PENGHASILAN PASIF, contoh:
- Penghasilan Investasi: bunga deposito, bagi hasil deposito syariah, keuntungan dari kupon obligasi (ORI, SBR), bagi hasil dari Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan, dividen perusahaan, keuntungan dari peer to peer lending dan lain sebagainya.
- Penghasilan Pasif: keuntungan dari bisnis franchise, rumah kontrakan, rumah kos, royalty dari musik, aplikasi dan lain sebagainya.
Oke sekarang kita buat perhitungan sederhana. Perhatikan gambar KEBUTUHAN PENSIUN.
KEBUTUHAN PENSIUN
Saat usia pensiun (55 sampai 80), saya berharap penghasilan sebesar Rp15 juta per bulan (Rp180 juta per tahun).
Jika bunga deposito (setelah pajak) 5% per tahun.
Berapa modal uang yang harus didepositokan?
Perhitungannya: Rp180 juta : 5% = Rp3.600.000.000 (Rp3,6 miliar)
Jadi Rp3,6 milliar ini menjadi Modal: Rp X
Darimana, saya bisa dapat uang Rp3,6 miliar?
Itulah yang harusnya kita carikan solusi.
Jadi saat usia muda atau usia PRODUKTIF, karyawan Anda fokus menghasilkan uang (bekerja) dan berinvestasi untuk menyiapkan dana sebesar MODAL (contoh: Rp3,6 miliar).
Saat usia pensiun atau usia KONSUMTIF, karyawan Anda dapat menggunakan MODAL tersebut untuk diinvestasikan dan hidup dari keuntungan investasi (contoh didepositokan 5% per tahun dan hidup dari bunga deposito).
Catatan: hidup dari bunga deposito, memiliki plus-minus tertentu. Saya akan ulas di artikel lainnya.
Perhitungan Sederhana: Perencanaan Dana Hari Tua
Saya akan membahas sekilas mengenai perhitungan sederhana dana hari tua.
Bagaimana menentukan kebutuhan Modal: Rp X dan berapa yang harus diinvestasikan setiap bulannya:
Studi Kasus: Dana Hari Tua Pak Ronald (karyawan fresh graduate)
Data-data | Keterangan |
---|---|
Usia saat ini | 25 tahun |
Usia saat pensiun | 55 tahun |
Perkiraan lamanya pensiun | 30 tahun |
Pengeluaran bulanan saat ini | Rp5.000.000 |
Pengeluaran bulanan saat pensiun | 80% per bulan* |
Tunjangan hari tua dari perusahaan | Rp2.000.000 per bulan |
Tunjangan, dana pensiun, asuransi | Rp0 per bulan |
Hasil investasi | Rp0 per bulan |
Pendapatan pasif | Rp0 per bulan |
Inflasi (kenaikan harga) | 5% per bulan |
Imbal hasil saat hari tua | 5% per bulan |
Keuntungan investasi saat ini | 12% per bulan |
*Pengeluaran bulanan saat pensiun = 80% x Rp5.000.000 = Rp4.000.000
Anda dapat menggunakan Aplikasi Finansialku untuk melakukan perhitungan kebutuhan dana hari tua. Silakan download di Google Play Store atau akses melalui Aplikasi.Finansialku.com
Cara perhitungan:
Step 1: Masuk ke Aplikasi Finansialku, pilih Rencana Keuangan
Tampilan halaman utama Aplikasi Finansialku
Step 2: Pilih Tanda + dan pilih DANA HARI TUA
Tampilan menu Rencana Keuangan
Step 3: Isi data sesuai dengan kebutuhan
Tampilan fitur merencanakan dana hari tua atau pensiun
Step 4: Lihat hasil kesimpulan
Tampilan hasil perhitungan
Hasil perhitungan menunjukkan:
Anda memerlukan dana hari tua sebesar Rp2.074.532.340 (sekitar Rp2 miliar). Saat ini Anda harus berinvestasi sebesar Rp8.596.152 per tahun selama 30 tahun. Atau Rp593.578 selama 360 bulan.
Asumsi:
- Inflasi 5% per tahun.
- Imbal hasil investasi saat hari tua 5% per tahun.
- Estimasi hasil investasi 12% per tahun.
Artinya: Rp2.074.532.340 akan menjadi modal.
Ketika pensiun, modal tersebut didepositokan dengan bunga bersih (setelah pajak) 5% per tahun.
Hasilnya Rp103.726.617 ditambah dengan tunjangan dari perusahaan Rp24 juta. Total penghasilan tahunan = Rp127.726.617.
Untuk mendapatkan modal sebesar sekitar Rp2 miliar, Pak Ronald harus investasi sebesar Rp593.578 per bulan, dengan target investasi 12% per tahun.
Jika Anda ingin mendapatkan insight atau ide lebih banyak, maka silakan hubungi kami melalui email Solusi@Finansialku.com, telepon: 022 – 2056 5890 atau klik di sini.
Produk Keuangan untuk Persiapan Dana Hari Tua
Satu-satunya cara untuk mencapai kondisi ideal tersebut adalah dengan PERENCANAAN DANA HARI TUA. Sama seperti kisah SEMUT dan BELALANG, dalam menghadapi musim dingin.
Semut bekerja menimbun makanan di musim panas, untuk cadangan makanan di musim dingin. Belalang santai-santai di musim panas, dan tidak memiliki cadangan makanan di musim dingin.
Semut dapat melewati musim dingin dan belalang mati kelaparan.
Cerita lebih lengkap: Cerita Dongeng Pendek Semut dan Belalang, Ajarkan Anda Perencanaan Pensiun
Cerita persiapan pensiun: Semut dan Belalang
Tahapan yang harus Anda lakukan adalah:
- Membuat perhitungan perencanaan dana hari tua (untuk rata-rata usia kerja karyawan Anda).
- Membuat strategi persiapan dana hari tua (dana pensiun) dengan model INVESTASI INDIVIDU (IRA – Individual Retirement Account)
- Pilih kendaraan atau produk keuangan yang sesuai: Asuransi hari tua, DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) atau Anuitas.
- Lakukan review berkala dengan perencana keuangan dan tim konsultan.
Sebenarnya masih ada banyak kendaraan (produk investasi) yang sesuai atau cocok untuk kebutuhan dana hari tua (pensiun). Pada artikel ini saya akan membahas tiga diantaranya:
Gratis Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula
#1 Asuransi Hari Tua
Mungkin Anda pernah mendengar atau mengenal asuransi untuk pensiun bukan?
Sebenarnya asuransi hari tua zaman dahulu dan zaman sekarang itu berbeda jauh. Perbedaan tersebut tidak hanya dinama, melainkan proses kerja di dalamnya.
Pada zaman dahulu, asuransi hari tua (asuransi untuk pensiun) bersifat asuransi jiwa dwiguna (endowment). Artinya sebagian premi (iuran bulanan) digunakan untuk ditabung (didepositokan) dan hasil keuntungannya dapat lebih terprediksi. Jenis yang satu ini sama seperti asuransi pendidikan anak zaman dahulu.
Pada zaman sekarang, asuransi hari tua (asuransi untuk pensiun) bersifat asuransi unitlink. Artinya sebagian premi (iuran bulanan) digunakan untuk diinvestasikan dan hasil keuntungan tidak dapat diprediksi.
[Baca Juga: Kenali Mitos Asuransi Jiwa yang Masih Dipercaya Sampai Saat Ini]
Kalau keuntungan tidak dapat diprediksi apa untungnya?
Jika Anda memilih menggunakan asuransi hari tua untuk pensiun, ada beberapa keuntungan:
- Dapat dijadikan pengurangan pajak, berdasarkan Undang Undang No 36 Tahun 2008 (Perubahan Keempat atas UU No. 7 Tahun 1983) tentang Pajak Penghasilan, Pasal 21 ayat 3.
- Karyawan Anda sudah memiliki proteksi untuk kebutuhan asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan asuransi untuk penyakit kritis. Ingat saat pensiun, proteksi yang diberikan perusahaan biasanya berkurang atau hilang. Coba bayangkan jika pada usia 55 tahun, baru masuk asuransi kesehatan, berapa harga premi yang harus dibayar?
- Anda dapat memiliki opsi menambah porsi investasi setiap bulannya dan dapat merubah kebijakan investasi, misal pada saat bursa saham sedang meningkat (UPTREND), kebijakan investasi adalah di saham dan saat bursa saham sedang menurun (DOWNTREND) kebijakan investasi adalah di pasar uang.
- Banyak vendor atau perusahaan asuransi yang memiliki produk asuransi hari tua (unitlink). Asalkan manfaat sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka concern berikutnya di harga premi.
Pasal 21 ayat (3) UU No 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
Dalam Pasal 21 ayat (3) UU PPh disebutkan “Penghasilan pegawai tetap atau pensiunan yang dipotong pajak untuk setiap bulan adalah jumlah penghasilan bruto setelah dikurangi dengan biaya jabatan atau biaya pensiun yang besarnya ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan, iuran pensiun, dan Penghasilan Tidak Kena Pajak.”
#2 Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Apakah ada produk yang murni investasi saja?
Jawabannya ada. Namanya produk DPLK. Bentuknya mirip seperti reksa dana atau Kontrak Investasi Kolektif.
Perbedaannya adalah:
- Biasanya ada jumlah minimal masuk, untuk mendapatkan layanan ekstra.
- Produk DPLK juga dapat menjadi pengurang pajak.
- Untuk jumlah tertentu, Anda dapat menentukan strategi investasinya. Dana Pensiun di perusahaan Anda, dikelola sesuai dengan kebijakan dari manajemen.
#3 Anuitas
Anuitas adalah produk investasi yang dapat digunakan untuk persiapan dana hari tua (pensiun). Sayangnya produk ini masih jarang di Indonesia. Produk anuitas sebenarnya dipersiapkan untuk masa pensiun.
Secara konsep, produk anuitas ini sesuai dengan Gambar KEBUTUHAN PENSIUN. Jadi perusahaan sudah memastikan perhitungan berapa yang harus diinvestasikan pada usia produktif dan sudah dipersiapkan sejumlah dana untuk dibayarkan saat seseorang memasuki usia konsumtif (pensiun).
Kesimpulan
Pada artikel ini saya sudah banyak membahas mengenai konsep pensiun. Setiap orang HR pada suatu saat juga akan memasuki masa pensiun. Jadi kebijakan yang Anda buat sekarang ini, sedikit banyak akan mempengaruhi pensiun Anda.
Mulailah menyiapkan dana hari tua dan produk-produk keuangan yang dapat menunjang (asuransi hari tua, DPLK, anuitas dan investasi lainnya).
Jika Anda ingin mendapatkan insight lebih banyak, maka silakan hubungi kami melalui email Solusi@Finansialku.com, telepon: 022 – 2056 5890 atau klik di sini.
Semoga penjelasan ini dapat memberi gambaran singkat mengenai masa pensiun. Terima kasih dan sukses selalu.
Sumber Buku:
- Sanjay R. Tolani. 2015. 28000 Jadikan Setiap Hari Berarti. Jakarta: International Printing Press.
Sumber Gambar:
- Pensiun – https://goo.gl/Aj61di
- Bisnis warung – https://goo.gl/Xq5MLR
- Bisnis ayam geprek – https://goo.gl/wcGCjE
- Bisnis taksi online – https://goo.gl/x7nswg
Leave A Comment