Pensiun dini merupakan keputusan besar yang sebaiknya diimbangi persiapan matang, terutama dari segi keuangan.

Jika berencana mengambil langkah ini, yuk, simak manfaat, syarat, dan hal-hal yang perlu Anda persiapkan supaya lebih bijak menghadapi masa depan.

 

Summary:

  • Sebelum memutuskan pensiun dini, sebaiknya persiapkan keuangan dan proteksi secara matang untuk meminimalisasi risiko kehidupan di masa mendatang.
  • Meski sudah pensiun, ada beberapa potensi sumber penghasilan yang bisa didapatkan dengan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang tepat.

 

Pensiun Dini dan Perencanaannya

Sobat Finansialku, jika Anda berencana untuk melakukan pensiun dini, sebaiknya keputusan ini tidak Anda buat hanya dalam waktu yang singkat.

Sebab, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan secara matang agar Anda bersikap lebih mantap dengan apa saja yang ada di depannya nanti.

Sebelum masuk pada manfaat, syarat, dan sejumlah persiapannya. Perlu Anda ketahui definisi pensiun dini secara etimologis.

“Prosedur ini merupakan pemberhentian masa kerja seseorang di perusahaan atau instansi dengan waktu yang lebih cepat dari semestinya. Itulah mengapa disebut sebagai ‘dini’ yaitu untuk mendapatkan masa pensiun dengan waktu yang lebih dini,”.

 

Sebenarnya tidak melulu karyawan yang harus ajukan pensiun ini, perusahaan pun boleh saja menawarkan pensiun dini pada karyawannya yang memang berkenan.

Jika demikian, perusahaan akan mengatur keuangan sehingga karyawannya mau pensiun lebih dini dan perusahaan pun dapatkan keuntungan.

Namun tentu saja, ada aturan tertentu yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak sebelum menyetujui pensiun ini.

[Baca Juga: Manfaat dan Strategi Menyiapkan Dana Pensiun Dini untuk Kaum Milenial]

 

Manfaat Pensiun Dini

Berikut ini adalah beberapa manfaat pensiun dini yang perlu diketahui sebelum membuat keputusan, antara lain:

 

#1 Sudah Tidak Terikat dengan Aktivitas Kerja 

Memutuskan untuk pensiun dini lebih awal, berarti Anda tidak memiliki ikatan lagi dengan tempat bekerja. 

Hal ini juga turut memberikan waktu lebih bagi Anda menikmati momen bersama keluarga di rumah. Di samping itu, Anda pun meninggalkan beberapa masalah yang biasanya harus dihadapi. 

Sebagai contoh masalah terkait peraturan kerja, politik perusahaan, kebijakan atasan yang kurang sesuai, hingga ketidakcocokan dengan rekan kerja.

 

#2 Lebih Mempunyai Kebebasan

Tidak terikatnya Anda dengan pekerjaan, membuat waktu Anda semakin lapang. Hal inilah yang bisa Anda manfaatkan untuk melakukan apapun secara bebas. 

Ada beberapa hal yang bisa Anda manfaatkan untuk kebebasan yang Anda punya, di antaranya: 

  1. Melakukan eksplorasi dengan mencoba hobi baru.
  1. Melakukan traveling ke tempat impian.
  1. Memiliki waktu bersama dengan keluarga.

 

#3 Momen untuk Mengistirahatkan Diri 

Selain mempunyai kebebasan waktu, Anda juga akan mempunyai waktu istirahat yang lebih lapang. 

Anda bisa menggunakan waktu istirahat dengan menikmati seduhan kopi di pagi hari atau hanya sekadar jalan-jalan menikmati udara segar.

Namun, semua manfaat ini akan membuat hidup Anda jauh lebih tenang dan sejahtera ketika di dukung dengan adanya sumber pemasukan meski sudah jadi pensiunan. 

Kira-kira darimana saja pensiunan bisa mendapat penghasilan? Yuk, tonton video Finansialku berikut ini!

 

Syarat Pensiun Dini

Setelah Anda mengetahui manfaat dari pensiun dini, maka ada beberapa syarat umum yang perlu Anda persiapkan sebelum memutuskan hal ini, di antaranya: 

  1. Memenuhi syarat minimal usia, yaitu 45 tahun atau 50 tahun.
  1. Mempunyai minimal masa kerja selama 10, 15, 20, atau 25 tahun tergantung dengan kebijakan yang dibuat perusahaan.
  1. Sudah mengantongi izin dari pihak manajemen.

 

Berdasarkan syarat umum di atas, tentunya ada hal-hal yang membedakan antara satu instansi dengan instansi lainnya.

Begitu juga dengan persyaratan pensiun dini bagi PNS dan non-PNS (karyawan swasta). Berikut ini rincian perbedaannya!

 

#1 Syarat Pensiun Dini Bagi PNS

Adapun syarat pensiun dini untuk Anda yang bekerja sebagai aparatur sipil negara, sebagai berikut: 

  1. Berdasarkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 tahun 2017, PNS yang berusia minimal 45 tahun dan masa kerja paling sedikit 20 tahun bisa mengajukan permohonan pensiun dini. 
  1. PNS juga memiliki hak untuk mengajukan pensiun dini ketika meninggal dunia, berhenti atas permintaan sendiri, mencapai batas usia pensiun, atau adanya kebijakan perampingan dalam organisasi.
  1. Seorang PNS harus melengkapi beberapa dokumen yang diperlukan, di antaranya: 
    • Surat pengantar dari Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) instansi masing- masing yang ditujukan kepada kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN).
    • Surat permohonan pensiun dari yang bersangkutan.
    • Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP) yang ditandatangani oleh PNS yang bersangkutan atau janda atau duda atau anaknya.
    • Fotokopi Surat Keterangan (SK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) CPNS dan PNS (legalisir).
    • Fotokopi sah Surat Keputusan pangkat terakhir (legalisir).
    • Fotokopi sah surat nikah.
    • Fotokopi sah surat keputusan akta kelahiran atau kenal lahir anak.
    • Surat keterangan kematian dari kepala kelurahan/desa/camat (jika pensiun karena meninggal).
    • Surat keterangan janda/duda dari kelurahan/desa/camat (jika janda/duda).
    • Fotokopi sah daftar keluarga diketahui kepala kelurahan/desa/camat.
    • Pas foto ukuran 3X4 sebanyak 5 lembar.

 

#2 Syarat Pensiun Dini untuk Karyawan Swasta

Secara umum, jika Anda merupakan seorang karyawan swasta, terdapat beberapa syarat yang harus Anda penuhi, yaitu: 

  1. Berusia minimal 45-50 tahun. 
  1. Masa kerja minimal 10-20 tahun. Ini tergantung kebijakan perusahaan. 
  1. Melampirkan permohonan pensiun dini. 
  1. Surat keterangan status perkawinan. 
  1. Kartu keluarga. 
  1. Surat nikah
  1. Pas foto 3X4

Sebagai tambahan referensi, Anda juga bisa mengunjungi artikel berikut ini Apa Saja Syarat Pensiun Dini Bagi Karyawan Swasta?

 

Cara Menghitung Pesangon Pensiun Dini

Berbicara tentang pensiun, termasuk pensiun dini juga erat kaitannya dengan pesangon.

Saat ini pesangon dana pensiun yang dibayarkan oleh pengusaha merujuk pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang (UU).

Dari regulasi tersebut, disebutkan bahwa total yang harus pengusaha bayarkan kepada karyawan yang terkena PHK atau pensiun adalah jumlah dari uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak.

  • Uang Pesangon: Perlu mengetahui masa kerja karyawan dan sesuaikan masa kerja dengan kriteria untuk menentukan berapa bulan upah yang harus diberikan sebagai pesangon.
  • Uang Penghargaan Masa Kerja: Dihitung dan sesuaikan masa kerja untuk menentukan berapa bulan upah yang harus diberikan sebagai uang penghargaan masa kerja.
  • Uang Penggantian Hak: Seperti cuti tahunan, biaya pulang, dan lainnya tergantung pada perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama untuk mengetahui hak-hak lain yang harus diganti.

 

Namun Anda perlu berhati-hati karena berdasarkan Pasal 156 Ayat (1) UU Cipta Kerja, pengusaha memiliki fleksibilitas dalam pembayaran.

Mereka bisa memilih untuk hanya memberikan uang pesangon, atau hanya uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak, atau memberikan semuanya.

Adapun contoh perhitungan pesangon pensiun dini, Anda bisa simak ilustrasi berikut ini: 

Misalnya, seorang karyawan dengan masa kerja 7 tahun terkena PHK, maka:

  • Uang pesangon: 8 bulan upah
  • Uang penghargaan masa kerja: 3 bulan upah
  • Uang penggantian hak: tergantung pada hak-hak yang belum diberikan kepada karyawan.

 

Total yang harus dibayarkan adalah 11 bulan upah plus uang penggantian hak. Namun, pengusaha bisa memilih hanya memberikan salah satu dari komponen tersebut atau memberikan semuanya. 

Dana pesangon ini bisa menjadi modal untuk diinvestasikan kembali sehingga menghasilkan pendapatan pasif guna memenuhi kebutuhan hidup setelah pensiun.

Atau sebagai modal usaha membangun bisnis, asalkan Anda perlu membuat perencanaan yang matang dan mengelola keuangan secara tepat.

Nah, agar tidak salah mengambil langkah. Anda bisa perluas wawasan dengan membaca ebook Finansialku Panduan Praktis Pensiun Bahagia, Sejahtera dan Sehat.

 

Ini Persiapan Pensiun Dini Menurut Ahli

Untuk semakin meyakinkan Anda dalam memutuskan pensiun lebih awal, Anda bisa simak FAQ bersama Dzulfikar Kharisma, S.E., CRMO, CFP®, salah satu Perencana Keuangan Finansialku.

 

#1 Apa yang Harus Dipersiapkan Secara Finansial Sebelum Memutuskan Pensiun Dini? 

Hal pertama yang harus Anda persiapkan adalah mempunyai dana darurat yang cukup dan ideal. 

“Pertama-tama, Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki dana darurat yang cukup. Dana ini idealnya bisa mencukupi kebutuhan Anda selama setidaknya 6 bulan hingga 1 tahun. Jadi, jika ada keadaan mendesak atau tak terduga, Anda tidak perlu khawatir,” jelas Dzulfikar. 

 

Dzulfikar juga menambahkan bahwa sebelum memutuskan pensiun dini, Anda bisa memikirkan tentang pemasukan lainnya selama masa pensiun, yaitu pendapatan pasif. 

“…memiliki investasi atau sumber pendapatan lain yang bisa menghasilkan uang secara rutin sangat penting. Bisa berupa properti yang disewakan, investasi saham, atau bisnis sampingan,” tambahnya.

 

Tak kalah pentingnya, Anda juga perlu memerhatikan proteksi kesehatan. Karena seiring bertambahnya usia, risiko hidup semakin tinggi berbanding lurus dengan biaya kesehatan yang kerap mengalami peningkatan.

Maka dari itu, pastikan Anda memiliki asuransi kesehatan yang memadai atau dana khusus untuk keperluan medis.

Terakhir, Anda juga perlu perencanaan anggaran. Di mana Anda harus memikirkan gaya hidup seperti apa yang diinginkan selama masa pensiun nanti. 

Untuk memudahkan Anda dalam menyusun anggaran, ikuti panduan lengkap dalam ebook gratis dari Finansialku Cara Membuat Anggaran dengan Tepat.

 

#2 Bagaimana Cara Memitigasi Risiko yang Mungkin Muncul Saat Masa Pensiun?

Untuk mengantisipasi risiko yang hadir, diperlukan beberapa “senjata”, di antaranya: 

  1. Diversifikasi investasi ke instrumen yang lebih aman penting Anda lakukan mengingat semakin bertambah usia, semakin turun risiko.

Jangan taruh semua telur Anda dalam satu keranjang. Dengan memiliki berbagai jenis investasi, seperti saham, obligasi, properti, dan deposito, Anda bisa mengurangi risiko kerugian besar jika salah satu sektor mengalami kemerosotan.

  1. Asuransi Kesehatan: Kesehatan adalah aset yang paling berharga. Pastikan Anda memiliki asuransi kesehatan yang memadai. Ini akan melindungi Anda dari biaya medis yang tak terduga yang bisa menguras tabungan Anda.
  1. Dana Darurat: Pastikan untuk memiliki dana darurat yang cukup untuk 6-12 bulan pengeluaran. Dana ini akan sangat berguna saat ada keadaan darurat atau situasi tak terduga.
  1. Pengelolaan Utang: Sebelum memasuki masa pensiun, usahakan untuk melunasi semua utang Anda, terutama utang dengan bunga tinggi seperti kartu kredit.
  1. Pendapatan Pasif: Mencari sumber pendapatan pasif bisa membantu Anda memiliki aliran kas yang stabil selama masa pensiun. Misalnya, dari sewa properti, dividen saham, atau bisnis sampingan.
  1. Pendidikan Finansial: Teruslah belajar dan update informasi seputar keuangan dan investasi.

Semakin banyak Anda tahu, semakin baik Anda dalam membuat keputusan finansial.

  1. Rencana Suksesi dan Warisan: Meskipun mungkin terdengar kurang menyenangkan, memiliki rencana suksesi yang jelas akan memastikan bahwa aset Anda didistribusikan sesuai keinginan dan mengurangi potensi konflik di antara ahli waris.

 

Dengan mempersiapkan diri dan memitigasi risiko-risiko ini, kita akan lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan yang muncul selama masa pensiun.

“Ingat, persiapan adalah kunci untuk masa depan yang tenang dan sejahtera!”.

 

#3 Apa Rekomendasi Investasi untuk Mempersiapkan Pensiun Dini dan Menyiapkan Masa Tua yang Sejahtera?

Memilih investasi yang tepat adalah kunci untuk mempersiapkan pensiun dini dan masa tua yang sejahtera.

Namun, pemilihannya perlu melihat beberapa faktor seperti jangka waktu investasi hingga umur pensiun yang diharapkan karena akan mempengaruhi pemilihan instrumen investasinya.

Perlu Anda ingat bahwa semakin meningkat umur seseorang, semakin rendah pula profil risikonya. Beberapa jenis investasi yang bisa menjadi pilihan, antara lain:

 

#1 Saham

Investasi di pasar saham bisa memberikan pengembalian yang menarik dalam jangka panjang.

Meskipun volatil, saham memiliki potensi keuntungan yang tinggi. Untuk mengurangi risiko, Anda bisa memilih saham-saham perusahaan blue chip atau yang memiliki fundamental kuat.

Sebagai panduan, Anda bisa baca ebook Finansialku Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham secara gratis.

 

#2 Reksa Dana

Bagi Anda yang mungkin tidak memiliki waktu atau keahlian dalam memilih saham atau obligasi secara individual, reksa dana bisa menjadi pilihan.

Ada berbagai jenis reksa dana, mulai dari pasar uang, obligasi, saham, hingga campuran.

 

#3 Obligasi

Obligasi adalah instrumen investasi yang relatif lebih aman daripada saham.

Dengan membeli obligasi, Anda seolah-olah meminjamkan uang Anda kepada penerbit obligasi dan mendapatkan bunga dari pinjaman tersebut.

 

#4 Properti

Investasi properti, seperti tanah atau rumah, cenderung stabil dan bisa memberikan apresiasi harga dalam jangka panjang.

Selain itu, properti juga bisa Anda sewakan untuk mendapatkan pendapatan pasif.

Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan jika ingin berinvestasi di sini. Selengkapnya, yuk, baca artikel Tertarik Investasi Properti? Cek Keuntungan, Jenis, dan Penjelasan dari Ahlinya!

 

#5 Pendanaan Usaha

Jika Anda memiliki keahlian di bidang tertentu, Anda bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi langsung dalam sebuah usaha atau bisnis.

 

#6 Deposito

Meskipun pengembaliannya tidak sebesar instrumen investasi lainnya, deposito menawarkan keamanan dan likuiditas yang tinggi.

Namun, perlu diingat bahwa setiap jenis investasi memiliki risiko dan potensi keuntungan yang berbeda.

Selalu lakukan riset, jika masih bingung dalam menentukan instrumen investasi yang tepat, klik banner di bawah ini untuk dapatkan advice dari ahlinya!

Banner Konsul Investasi

 

#4 Apa Saja Jenis Asuransi yang Perlu Dimiliki Jika Berencana Pensiun Dini?

Rencana pensiun dini memerlukan perlindungan yang tepat agar kita bisa menikmati masa pensiun dengan tenang.

Berikut beberapa jenis asuransi yang sebaiknya Anda miliki jika berencana pensiun dini:

 

#1 Asuransi Kesehatan

Ini adalah prioritas utama. Seiring bertambahnya usia, risiko kesehatan juga meningkat. Asuransi kesehatan akan melindungi Anda dari biaya medis yang tak terduga, yang bisa sangat mahal.

 

#2 Asuransi Jiwa

Jenis yang satu ini penting bagi Anda yang memiliki tanggungan, seperti pasangan atau anak.

Asuransi jiwa akan memberikan perlindungan finansial kepada keluarga Anda jika sesuatu terjadi pada Anda.

 

#3 Asuransi Penyakit Kritis

Asuransi ini memberikan perlindungan khusus untuk penyakit-penyakit tertentu yang biaya pengobatannya bisa sangat mahal, seperti kanker, stroke, atau serangan jantung.

Namun sebelum memilih asuransi, penting untuk Anda memahami kebutuhan.

Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda, jadi pastikan untuk memilih produk asuransi yang paling sesuai dengan situasi Anda dan perhatikan polis dengan saksama, ya.

[Baca Juga: Ini Daftar Perusahaan Asuransi Kesehatan Terbaik di Indonesia!]

 

Persiapkan Masa Pensiun Anda Mulai dari Sekarang! 

Setelah mengetahui persiapan sebelum pensiun dini, semoga Anda sudah bisa membuat keputusan lebih matang daripada sebelumnya.

Ada sejumlah pertimbangan yang perlu dipikirkan secara matang, terlepas apakah pensiun ini ditawarkan oleh perusahaan atau Anda sendiri yang mengajukan.

Jika Anda merasa bisa melalui semua itu atau siap dengan segala langkah dan strateginya, maka keputusan yang tepat sudah ada di benak Anda.

Untuk menambah keyakinan Anda menyiapkan pensiun, Anda dapat melakukan konsultasi bersama Perencana Keuangan Finansialku.

Hubungi WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 untuk buat janji konsultasi secara 1 on 1. Yuk, konsultasi sekarang!

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Apakah Anda masih punya pertanyaan seputar pensiun dini? Silakan tulis di kolom komentar, ya.

Jangan lupa bagikan artikel ini ke rekan dan kerabat lainnya yang berencana untuk melakukan pensiun lebih awal. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Shirley Candrawardhani. 13 April 2022. Ingin Pensiun Dini? Ini Syarat, Perhitungan, & Cara Mengajukan. kitalulus.com – https://tinyurl.com/yb9ph3pz. 
  • Johana Novianti Hestriana. 31 Januari 2023. Pensiun Dini: Syarat, Manfaat, dan Caranya. qubisa.com – https://tinyurl.com/2s4drafj.