Berada di puncak usia produktif memunculkan beberapa pertanyaan tentang perencanaan keuangan bagi generasi milenial.

Apakah kamu punya pertanyaan serupa? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut!

 

Ditinjau oleh Shierly, S.E., M.B.A.,CFP®

 

Summary:

  • Dalam salah satu survei yang melibatkan 46 negara, terdapat hasil yang menyatakan bahwa banyak di antara milenial yang tertekan secara finansial.
  • Banyak milenial yang belum memulai investasi di pasar saham karena cenderung lebih senang menyimpan uang di tabungan. Hal ini karena pengaruh didikan dan pengalaman orangtua di generasi sebelumnya.

 

Perencanaan Keuangan untuk Milenial Itu Penting

Generasi milenial adalah kelompok manusia yang lahir antara 1980 sampai 1995. Kelompok paling muda dari generasi ini, sekarang berusia 28 tahun.

Sedangkan kelompok paling tua dari generasi milenial, sekarang berusia 43 tahun. 

Saat ini, mereka tiba di usia produktif dan tengah berusaha mewujudkan tujuan keuangan jangka panjang. Sayangnya, tidak semua orang paham cara membuat perencanaan yang benar.

Ada beberapa pertanyaan tentang perencanaan keuangan bagi generasi milenial yang kerap membuat bingung. Akibatnya, muncul sejumlah masalah keuangan.

Lantas, apa saja pertanyaan tentang perencanaan keuangan bagi generasi milenial? Simak pembahasan berikut dengan saksama!

 

Pertanyaan Tentang Perencanaan Keuangan Bagi Generasi Milenial

Ada beberapa pertanyaan tentang perencanaan keuangan bagi generasi milenial yang membuat mereka bingung. Hal tersebut berakibat pada timbulnya problem finansial dan efek dominonya.

Berikut adalah beberapa pertanyaan tentang perencanaan keuangan bagi generasi milenial:

 

#1 Waktu Terbaik untuk Investasi

Pertanyaan tentang perencanaan keuangan bagi generasi milenial yang pertama adalah menentukan waktu terbaik untuk investasi

Studi Bankrate 2018 menunjukkan bahwa kelompok ini paling tidak mungkin melakukan investasi di pasar saham.

Sebab, cenderung lebih senang menyimpan uang dalam bentuk rekening tabungan.

Hal ini karena generasi milenial banyak terpengaruh oleh didikan dan berkaca dari pengalaman orangtua mereka di generasi sebelumnya.

Menurut para ahli, langkah ini tidak tepat. Justru, milenial harus segera berinvestasi untuk mencapai keamanan dan kenyamanan keuangan mereka. 

Nah, buat kamu yang masih menunda berinvestasi… ayoo tunggu apa lagi?

Kamu bisa memulainya dengan menyiapkan dana darurat, dana pendidikan anak, dan dana pensiun.

Kamu bisa berinvestasi mulai dari nominal yang realistis namun konsisten setiap bulannya sesuai dengan kondisi keuanganmu.

Untuk pemilihan jenis investasi bisa mulai dari jenis investasi berisiko rendah, dan selangkah demi selangkah mulai diversifikasi ke jenis investasi lainnya. 

[Baca Juga: Investasi Syariah untuk Milenial dan Gen Z, Ini Kata Perencana Keuangan!]

 

#2 Usia Terbaik untuk Membeli Rumah

Topik lain yang kerap menjadi pertanyaan tentang perencanaan keuangan bagi generasi milenial adalah usia terbaik untuk membeli rumah.

Dalam studi Wawasan Homebuyer 2018 yang dilakukan Bank of America, didapat fakta bahwa 72% generasi milenial memprioritaskan diri untuk membeli rumah.

Tapi, hal tersebut sulit diwujudkan seiring melonjaknya harga sewa dan ketidakmampuan menabung.

Meski penting dan menjadi salah satu pencapaian besar, pembelian properti tidak bisa kita anggap sepele.

Sebab, dalam penelitian yang sama, ditemukan bahwa dua pertiga generasi milenial yang membeli properti terburu-buru cenderung menyesal.

Kamu harus membeli properti ketika kamu sudah siap memilikinya untuk diri sendiri.

Maksudnya, jika seseorang membeli rumah untuk melihat prospeknya beberapa tahun mendatang, maka dia perlu meninjaunya kembali.

Alih-alih membeli rumah untuk investasi, kamu bisa membeli reksadana dan kepercayaan investasi real estate. Dengan begitu, kamu bisa punya saham di pasar properti tanpa membeli fisiknya.

 

#3 Jumlah Penghasilan yang Dihemat

Banyak milenial yang bingung mengenai persentase uang yang disimpan dalam satu bulan. Pada dasarnya, jumlah dana yang disimpan akan berbeda untuk tiap orang.

Idealnya, kamu menyisihkan minimal 20% dari pendapatan bulanan. Maka, jika kamu mendapat penghasilan Rp14,5 juta per bulan, ada sekitar Rp2,9 juta untuk tabungan & berinvestasi.

Tapi jangan hanya berhenti di angka minimal, ya. Terus perbesar penghasilanmu sehingga nominal maupun persentase yang bisa disisihkan untuk tabungan dan investasi juga semakin besar.

[Baca Juga: Contoh Tabel Perencanaan Keuangan, Begini Cara Membuatnya!]

 

Masalah Keuangan yang Kerap Dialami Generasi Milenial

Selain ada sejumlah pertanyaan tentang perencanaan keuangan bagi generasi milenial, mereka juga memiliki masalah keuangan.

Dalam survei Deloitte yang melibatkan 8.412 milenial dari 46 negara didapat hasil mengejutkan yang menyatakan bahwa banyak di antara mereka tertekan secara finansial.

Hampir setengah koresponden yang terlibat (43%) khawatir dengan kondisi finansial jangka panjang. Selain itu, 39% koresponden juga menganggap keuangan sehari-hari sebagai penyumbang stres.

Nah, berikut ini adalah masalah keuangan yang kerap dialami milenial:

 

#1 Literasi Keuangan yang Minim

Meski penting, nyatanya masih banyak orang yang minim literasi keuangan. Hal ini akibat minat terhadap keuangan yang masih kurang.

Sektor finansial terus berkembang tiap waktu. Karenanya, setiap orang harus memperbarui informasi secara berkelanjutan.

Sebagai langkah pertama, kamu bisa dapatkan informasi seputar finansial lewat artikel-artikel di web Finansialku.com

 

#2 Kesulitan Menabung

Perubahan gaya hidup membuat orang-orang kesulitan menabung, termasuk milenial.

Kebanyakan orang lebih senang melakukan aktivitas “society” dengan mengikuti tren, seperti rutin membeli kopi di coffee shop.

Misal, kamu membeli kopi tiga kali sepekan dengan harga Rp50.000 per cangkir. Dalam sebulan, kamu menghabiskan Rp600 ribu untuk kopi. Apakah ini adil untuk kebutuhan yang lain?

Jika lebih bijak merencanakan keuangan, bisa jadi kamu bisa menyiapkan dana darurat lebih cepat.

 

#3 Rasio Utang Terlalu Besar

Jika kebiasaan belanja konsumtif tidak sebanding dengan pendapatan, milenial bisa terjerat utang, termasuk utang kartu kredit.

Padahal, rasio utang maksimal untuk tiap orang adalah 35% dari total pendapatan.

 

#4 Tekanan Gaya Hidup

Biasanya, makin banyak pendapatan seseorang, gaya hidupnya makin tinggi. Kebiasaan ini merupakan beban keuangan yang bisa menjadi bumerang di masa depan.

Jalan keluarnya, hiduplah sesuai prinsip tanpa memikirkan validasi pihak lain. Ingat, jika kariermu hancur, belum tentu “teman-teman kerenmu” bersedia membantu.

[Baca Juga: Mengenal Bahaya Konsumerisme, Materialisme, dan Hedonisme]

 

#5 Inflasi

Inflasi membuat nilai aset anjlok. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan penurunan daya beli.

Untuk mengantisipasi penyusutan aset akibat inflasi, silakan buat perencanaan keuangan mulai sekarang.

 

#6 Menunda Investasi

Selain beban keuangan, penundaan investasi juga menjadi salah satu masalah finansial milenial. Pada beberapa orang, penyebabnya adalah karena anggaran telah dialokasikan untuk membayar utang.

 

Perbaiki Keuangan Sekarang, Jangan Tunggu Nanti

Pertanyaan tentang perencanaan keuangan bagi generasi milenial menimbulkan kebingungan di kalangan mereka. Akibatnya, sebagian besar milenial memiliki keuangan yang tidak sehat.

Untuk kamu yang ingin memperbaiki keuangan, sebaiknya mulailah buat perencanaan keuangan dan susun tujuannya. Usahakan fokus dengan catatan yang kamu buat agar tidak bias.

Jika kesulitan mengidentifikasi keuangan pribadi, kamu bisa membuat janji temu dengan Perencana Keuangan Finansialku untuk mendapat rekomendasi langsung.

Yuk, konsultasi sekarang, hubungi via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 untuk buat janji dan informasi lebih lanjut.

 

Demikian pembahasan tentang pertanyaan tentang perencanaan keuangan bagi generasi milenial. Bagaimana tanggapan kamu? Yuk, sampaikan di kolom komentar.

Untuk membantu rekan kamu mengidentifikasi masalah keuangannya, yuk bagikan informasi ini ke platform yang kamu punya. Terima kasih!

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi: 

  • Admin. 12 Agustus 2022. 3 Masalah Keuangan Generasi Milenial yang Sering Terjadi. Makmur.id – https://bit.ly/3Bpg7iT
  • Ambaranie Nadia Kemala Movanita. 29 April 2019. 4 Pertanyaan Besar Milenial soal Mengelola Uang. Kompas.com – https://bit.ly/42D4el9
  • Erlina F Santika. 11 April 2023. Masalah Keuangan hingga Hubungan Jadi Pemicu Stres Buat Gen Z dan Milenial. Katadata.co.id – https://bit.ly/3W4i3qm
  • Hanum Kusuma Dewi. 23 September 2020. Masalah Keuangan Generasi Milenial dan Kolonial, Ini Solusinya. Bareksa.com – https://bit.ly/3pBvi5P
  • Niko Ramadhani. 07 Desember 2018. 5 Permasalahan Keuangan Generasi Milenial. Akseleran.co.id – https://bit.ly/3LXkrdO