Belanja impulsif dan hedonisme adalah tanda bahwa seseorang tidak mampu mengatur keuangan rumah tangga. Menjelang hari raya pastinya banyak toko-toko ritel modern, toko ritel tradisional, supermarket dan toko online yang menawarkan diskon spesial. Apakah Anda termasuk orang yang dapat mengendalikan diri saat belanja? Atau tipe belanja impulsif dan hedonisme?

 

Belanja Impulsif dan Hedonisme adalah Tanda Seseorang Tidak Tahu cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Benar

Seperti yang Anda ketahui, menjelang hari raya banyak sekali diskon dan penawaran spesial yang ditawarkan toko-toko ritel, supermarket dan toko online. Penawaran spesial tersebut bentuknya beragam, mulai dari makanan, fashion, peralatan elektronik dan lainnya. Pertanyaannya apakah Anda bisa mengatur keuangan rumah tangga dengan benar? Atau Anda malah “kalap belanja” dan belanja impulsif?

 

Belanja impulsif dan hedonisme adalah tanda seseorang tidak bisa mengurus keuangan. Click to Tweet

 

Yuk kita ikuti diskusi papa Ronald dan mama Glory yang membahas tentang perilaku belanja impulsif dan hedonisme selama hari raya.

Papa Ronald

Ma, menjelang hari raya apakah harga-harga barang sudah mengalami kenaikan harga?

Mama Glory

Ya jelas lah pa, harga-harga kebutuhan pokok ada peningkatan. Tapi tenang pa, kita kan sudah antisipasi dengan anggaran yang kita miliki. Jadi ga bakal tembus.

Papa Ronald

Ya ma, hati-hati jangan sampai mama belanja kosumtif ya. Inget ma belanja komsumtif dan hedonisme adalah salah satu penghancur keuangan rumah tangga.

 

Mama Glory

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan hedonisme?

 

Papa Ronald

Menurut papa, hedonsime adalah belanja boros gitu. Pengeluaran besar. Tapi bentar coba papa cek definisi hedonisme. 

  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup.
  • Menurut Wikipedia, Hedonisme adalah Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.

 

Mama Glory

Berarti hedonisme adalah tanda-tanda kita ga bisa pegang uang ya.

Papa Ronald

Ya kurang lebih begitu ma, hedonisme adalah tanda orang ga bisa pegang kendali dan bisa jadi sumber masalah keuangan.

Mama Glory

Tenang aja pa, mama ga mungkin belanja konsumtif dan hedonisme, karena mama selalu melakukan 5 hal ini:

#1 Punya Panduan Penggunaan Uang Belanja

Hal pertama yang mama pasti miliki adalah panduan penggunaan uang belanja, sehingga mama tahu berapa budget untuk belanja. Mama tahu berapa yang boleh dibelanjakan untuk keperluan dapur dalam sebulan ini. Lalu mama bagi-bagi tuh pengeluaran setiap minggunya. Dengan panduan ini mama ga perlu pusing apakah kita bakal “tekor” atau tidak. Panduan itu namanya anggaran keuangan rumah tangga.

Moms, Para Pengatur Keuangan Keluarga, Hindari 6 Hal Ini Agar Keuangan Tidak Berantakan 01 - Finansialku

[Baca Juga: Moms, Para Pengatur Keuangan Keluarga, Hindari 6 Hal Ini Agar Keuangan Tidak Berantakan]

 

Biar ga repot mama pakai saja Aplikasi Keuangan Finansialku untuk membantu menyusun anggaran (lihat caranya menyusun anggaran) dan mencatat keuangan (lihat caranya mencatat keuangan).

 

Yuk daftar di Aplikasi.Finansialku.com atau download di Google Play Store. Jika Anda kesulitan melakukan registrasi silakan cek panduan penggunaan Aplikasi Finansialku.

 

#2 Mama Sudah Membayar Kewajiban Di Depan, Jadi Ga Ada Masalah

Cara kedua agar mama ga perlu repot adalah cara mengatur keuangan rumah tangga dengan menghabiskan semua gaji. Ya gaji dihabiskan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Syaratnya mudah, mama mengganti urutan pengeluarannya:

Cara Mengelola Keuangan Keluarga Versi 2.0 - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Jangan Pernah Sisihkan Uang untuk Menabung dan Berinvestasi]

 

Jika Anda perhatikan gambar di atas, maka urutan penggunaan uang mulai dari pajak penghasilan dan potongan wajib, setelah itu donasi (zakat atau perpuluhan). Sebelum Anda membelanjakan untuk kebutuhan rumah tangga dan anak, dahulukan pengeluaran untuk menabung, berinvestasi, bayar premi asuransi, bayar utang. Sisanya baru silakan dihabiskan untuk pengeluaran rumah tangga.

Jika Anda mau menggunakan rumusan Habiskan Saja Gaji, maka rumusannya:

  1. Dahulukan pengeluaran produktif (tabungan, investasi, membeli aset, premi asuransi) sebelum pengeluaran konsumtif (baik kebutuhan maupun keinginan).
  2. Ambil utang boleh, asalkan utang produktif (membeli aset). Hindari utang konsumtif (baik untuk kebutuhan maupun keinginan).

 

Jika Anda ingin tahu bagaimana cara mengelola keuangan rumah tangga, silakan download Slide Panduan Mengelola Keuangan Rumah Tangga

Slide Kecerdasan Keuangan Keluarga - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

#3 Mama Bawa Catatan Belanja dan Kadang-kadang Belanja Sendiri

Mama selalu bawa catatan belanja, agar tidak lupa apa yang harus dibeli dan tidak membeli barang-barang di luar catatan mama. Aplikasi yang sering mama gunakan adalah aplikasi Google Keeps.

Fakta Membuktikan Belanja Impulsif dan Hedonisme adalah 2 - Finansialku

[Baca Juga: 8 Cara Mengehemat Belanja Bulanan Ga Pake Ribet, yang Harus Anda Coba]

 

Selain itu, mama juga memiliki anggaran tersendiri jika ajak anak-anak belanja. Biasanya belanja sama anak-anak akan menambah pengeluaran, karena anak-anak belum memahami mengenai belanja impulsif. Mama menyiasati dengan membuat anggaran tambahan, jika memang mau belanja dengan anak-anak.

 

#4 Kalau Belanja Sayuran, Buah-buahan, Daging dan Bahan Makanan Mama Beli Sesuai Kebutuhan

Salah satu strategi mama untuk belanja sayuran, buah-buahan, daging dan bahan makanan adalah siapkan terlebih dahulu menu masakan selama seminggu. Jadi buat menu masakan yang serupa tapi tak sama untuk satu minggu. Dengan menu masakan tersebut, kita dapat menyiasati belanja.

 

Pastinya ibu-ibu sudah paham dan ngerti caranya menyiasati cara belanjanya. Yuk bagikan cara belanja Anda pada kolom komentar di bawah ini.

 

#5  Anti Gesek Kartu Kredit untuk Cicilan yang Ga Perlu

Terakhir mama biasakan kartu kredit hanya untuk pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya rutin. Misal, bayar tagihan TV cable, internet, premi asuransi dan auto payment lainnya. Mama ga mau nyicil smartphone, baju mahal, tas mahal, jam tangan dengan menggunakan kartu kredit.

Papa Ronald

Wah mama hebat, banyak sekali idenya untuk terhindar dari belanja impulsif.

Mama Glory

Ya Pa, mama tahu banget sejak kejadian keuangan minus setelah pernikahan kita, mama jadi belajar cara mengatur keuangan rumah tangga dengan baik.

Papa Ronald

Ya ma, bagus kalau begitu.

Mama Glory

Mama sadar kalau belanja impulsif dan hedonisme adalah sumber kebocoran keuangan. Dulu mama pikir pengeluaran kecil-kecil dan tidak bakal merusak keuangan kita. Nah setelah mama mulai mencatat keuangan, kelihatan tuh ternyata kita dulu benar-benar kacau mengurus keuangan.

 

Bagaimana Solusinya, Jika Belanja dan Hedonisme adalah Cara Saya Mengubah Mood?

Ada sebagian orang yang mengatakan belanja dan hedonisme adalah cara untuk mengubah mood yang jelek. Saran kami adalah mulailah berbelanja barang-barang produktif, contoh mulai mencari properti yang sedang diskon, saham-saham perusahaan yang lagi diskon serta aset lainnya.

Jika Anda senang berbelanja barang-barang konsumtif, suatu saat Anda akan kehabisan uang. Sebaliknya jika Anda senang berbelanja barang-barang produktif, suatu saat Anda akan memiliki pemasukan tambahan. Tapi ingat yang investasi harus pakai logika, jangan tamak dan mencari jalan singkat.

 

Jadi Anda sudah tahu bahwa belanja impulsif dan hedonisme adalah cara mengatur keuangan rumah tangga yang salah. Sebarkan informasi dan penjelasan ini kepada teman-teman di Facebook dan Whatsapp Anda, agar mereka juga tahu cara yang benar.

 

Sumber Referensi:

  • Kamus Besar Bahasa Indonesia
  • Wikipedia, Hedonisme

 

Sumber Gambar:

  • Woman Shopping List – https://goo.gl/eW9frR