Mana yang lebih baik, antara beli rumah cash, cicil developer, atau KPR?

Daripada salah langkah, yuk, kita cari tahu pendapat CFP Finansialku.

 

Summary:

  • Sebelum menentukan pilihan antara cash, cicil developer, dan KPR, sebaiknya tetapkan tujuan Anda membeli rumah.
  • Ada beberapa rekomendasi strategi beli rumah yang bisa dipertimbangkan sesuai dengan tujuan pembelian rumah.

 

Apa Tujuan Anda Membeli Rumah?

Sobat Finansialku, sebelum membahas cara terbaik mendapatkan rumah impian Anda, sebaiknya ketahui dulu 3 Strategi Beli Rumah: Kelebihan, Kekurangan, dan Perhitungannya

Jika ini adalah pengalaman pertama Anda membeli rumah, maka kebingungan kerap melanda.

Apalagi ada beragam jenis penawaran rumah, bahkan dengan iming-iming yang menjanjikan. Seperti DP 0%, tanpa bunga, dan sebagainya.

Tapi, perlu Anda ketahui bahwa selain menentukan strateginya, Anda juga harus menetapkan tujuan, untuk apa membeli rumah?

Apakah untuk tempat tinggal pribadi, disewakan sebagai investasi, atau dijadikan tempat usaha?

Sebab, tujuan tersebut menentukan pemilihan strategi agar tepat dan sesuai kebutuhan.

[Baca Juga: Cek Keuangan Pribadi Untuk Kesiapan Beli Rumah, Siapkah?]

 

Beli Rumah: Beda Kondisi, Beda Strategi

Sobat Finansialku, sudah membaca artikel sebelumnya tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing startegi beli rumah?

Kira-kira Anda prefer yang mana? Mungkin setiap orang punya jawaban berbeda.

Termasuk soal pilihan rumah seperti apa, lokasi dimana, range harga berapa, dan digunakan untuk apa.

Namun, terkait dengan strategi pembayaran beli rumah, menurut saya beda kondisi beda pula strateginya.

Berikut ini saya bagi ke dalam beberapa kelompok:

 

#1 Jika Beli Rumah sebagai Tempat Tinggal

Usahakan pilih strategi “cash” atau “cicil developer”. Kenapa?

Rumah sebagai tempat tinggal, artinya dari rumah yang Anda tempati tidak menghasilkan pemasukan.

Malah sebaliknya, justru muncul pengeluaran. Seperti bayar PBB, listrik, air, maintenance fee, biaya perbaikan/renovasi.

Artinya, sekalipun Anda bisa mendapat keuntungan dari kenaikan harga properti.  Tapi selama rumah tidak dijual, maka keuntungan tersebut belum bisa direalisasikan menjadi uang (pemasukan).

Dari sisi perencanaan keuangan, saya mengelompokkan aset rumah tempat tinggal sebagai aset guna.

Lho, zaman sekarang kan orang-orang WFH, kerja dan bisnis dari rumah jadi rumah sudah seperti kantor.

Apakah itu artinya rumah boleh dianggap sebagai aset investasi?

Jika WFH ini hanya sementara, maka rumah tetap sesuai dengan fungsi utamanya yaitu sebagai aset guna.

Jadi sebaiknya, Anda mengatur pengeluaran dengan efisien.

Sehingga dengan membeli secara cash atau cicil developer, Anda tidak perlu membayar biaya dan bunga KPR, yang artinya bisa menghemat pengeluaran.

[Baca Juga: Beli Rumah Harga Rp 500 Juta Dalam 5 Tahun, Begini Caranya!]

 

#2 Jika Beli Rumah sebagai Tempat Usaha atau Investasi

Pertimbangkan untuk membeli secara “KPR”. Kenapa?

Jika rumah untuk investasi (disewakan) atau sebagai tempat berbisnis, maka rumah menjadi aset produktif yang bisa menghasilkan pemasukan.

Sehingga penghasilan dari bisnis dan sewa rumah, bisa ikut membantu menutupi atau mensubsidi sebagian angsuran KPR bulanan (cicilan KPR + bunga).

Alih-alih dipakai untuk membayar rumah secara cash keras atau cicil ke developer, dana yang Anda miliki dalam jumlah besar bisa dialokasikan ke yang lain.

Misalnya untuk investasi atau kepentingan bisnis (sehingga menghasilkan uang lagi).

Dapatkan tips seputar memilih jenis investasi yang tepat melalui ebook Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses.

 

#3 Jika Beli Rumah sebagai Tempat Tinggal Tapi Tidak Punya Modal Besar

Pertimbangkan membeli secara “KPR” dengan strategi sebagai berikut:

  • Jumlah DP yang besar (minimal 30% dari nilai rumah);
  • Tenor KPR yang panjang (agar angsuran bulanan kecil dan Anda masih bisa menabung/berinvestasi per bulan);
  • Kumpulkan dana agar bisa percepatan pelunasan KPR sebelum waktunya.

Sedangkan dalam hal pemilihan rumah, belilah sesuai dengan kebutuhan, daripada keinginan.

Soal renovasi rumah, dekorasi, atau pengisian furniture rumah, sebaiknya dilakukan sesuai ketersediaan budget yang dimiliki.

[Baca juga: Pentingnya Jasa Financial Planner dalam Mengatur Keuangan]

 

Sambil berjalannya waktu, terus perbesar penghasilanmu. Caranya? Anda bisa pelajari melalui ebook Strategi Cerdas Menambah Pemasukanmu.

Klik banner untuk download ebook-nya, ya.

Banner Iklan Ebook Strategi Cerdas Menambah Pemasukanmu - PC
Banner Iklan Ebook Strategi Cerdas Menambah Pemasukanmu - HP

 

Jika saat ini Anda belum ada modal untuk DP, jangan menyerah. Lebih baik menunda pembelian rumah dan kejar DP yang diperlukan.

Karena kesuksesan merupakan gabungan antara persiapan dan kesiapan.

 

Saatnya Tentukan Pilihan

Sobat Finansialku, ada 3 strategi yang bisa menjadi pilihan, yaitu cash, cicil developer, dan KPR.

Sudahkah Anda menentukan pilihan?

Jangan lupa, pertimbangkan kelebihan, kekurangan, dan tujuan Anda. Lalu sesuaikan dengan kondisi keuangan saat ini.

Jika Anda masih kesulitan dalam menentukan strategi yang tepat, ikuti panduan ebook Cara Wujudkan Rumah Impian Kamu (Dana Beli Rumah).

Atau konsultasikan pada perencana keuangan Finansialku, melalui Aplikasi Finansialku.

Jangan ragu, kami siap membantu!

 

Itulah pandangan CFP mengenai strategi cash, cicil developer, atau KPR. Semoga bisa menambah referensi Anda, ya.

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada kerabat dan rekan Anda. Supaya mereka bisa merencanakan pembelian rumah dengan matang.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno