Sebetulnya aplikasi Vtube sudah masuk dalam daftar investasi ilegal. Kini sejumlah member mengaku rugi karena ‘nyemplung’.

Ketahui informasi selengkapnya dalam berita Finansialku berikut.

 

Summary

  • Aplikasi Vtube yang memberikan poin pada member setelah menonton iklan di aplikasinya kembali melakukan penipuan.
  • Sejumlah member Vtube mengaku rugi karena ‘nyemplung’ aplikasi yang menawarkan penghasilan dari menonton iklan.
  • Salah satu korban menjelaskan dirinya tertarik investasi ke VTube karena merupakan sesuatu yang baru.

 

Aplikasi Vtube Kembali Memakan Uang Member Miliaran Rupiah

Aplikasi Vtube yang memberikan poin pada member setelah menonton iklan di aplikasinya kembali melakukan penipuan. Poin yang dikumpulkan tersebut dapat dicairkan dalam bentuk uang.

Sebetulnya aplikasi Vtube sudah masuk dalam daftar investasi ilegal. Kini sejumlah member mengaku rugi karena ‘nyemplung’ aplikasi yang menawarkan penghasilan dari menonton iklan.

Kerugiannya pun bisa dibilang cukup besar hingga miliaran rupiah. Para member itu juga telah melapor ke pihak berwajib.

[Baca juga: Tips Investasi Saham Jangka Panjang dan Cara Memulainya]

 

Alfiat Rifai, koordinator korban VTube meminta agar para member yang jumlahnya 17 juta berhenti berharap. Kemudian, dia menyatakan, pihaknya telah menempuh jalur hukum.

“Kedua, kami para korban dari aplikasi VTube sudah menempuh jalur hukum dengan membuat dua laporan polisi dan kedua-duanya sudah terbit. Satu dari Bareskrim, satunya lagi dari Polda Metro Jaya,” katanya mengutip dari detikcom.

 

Ia juga menduga ada oknum PBNU sebagai pelindung dan pemegang saham PT Future View Tech.

“Ini sungguh sangat mengecewakan kita semua, sebagai orang nahdliyin atau warga NU mengingat posisi beliau adalah salah satu ketua pusat Nahdlatul Ulama,” katanya.

 

Kuasa hukum korban, Purnomo Ratman mengatakan, dirinya mewakili 350-an member VTube.

“Kami selaku kuasa hukum korban VTube, yang telah memberikan kuasa kepada kami kurang lebih 300 korban, 350-an korban,” katanya.

 

Alfiat menuturkan, kerugian yang ditimbulkan dari VTube ini sekitar Rp 24 miliar.

“Kurang lebih Rp 24 miliar. Dan jumlah itu adalah jumlah yang sangat kecil dari 17 juta pemain VTube, itu 17 juta membernya itu kalau saja dikalikan Rp 150 ribu rata-rata, jumlahnya kurang lebih Rp 2 triliun, Rp 3 triliun lah,” terangnya.

 

Kenapa VTube Begitu ‘Menggoda’?

Alfiat Rifai menjelaskan dirinya tertarik investasi ke VTube karena merupakan sesuatu yang baru. Ia mendapat iming-iming akan mendapat uang hanya dengan menonton iklan.

“Yang pertama karena ini adalah sesuatu hal yang baru, dan dikatakan bahwa nonton iklan itu akan dapat uang apalagi di musim-musim pandemi banyak perubahan-perubahan yang… masuk di VTube ini kan korban PHK, kemudian di rumah saja,” katanya.

 

Para member ini tergiur karena mendapat penawaran secara langsung dan melalui Youtube. Setelah itu, mereka pun berminat menjadi member.

“Yang nawarin di channel Youtube, kita nonton di Youtube disuruh download aplikasinya. Kemudian disuruh mengisi data pribadi, kemudian menunggu aktivasi satu kali 24 jam, paling lama 3 hari,” katanya.

 

Dia menjelaskan, uang tersebut kini tidak bisa ditarik. Sebab, aplikasinya ditutup. Dia bilang, ada sejumlah cara untuk memperoleh pendapatan di VTube.

Salah satunya dari merekrut orang di mana uang yang diinvestasikan itu dikali 5%. Kemudian, dengan mendapat poin dengan menonton iklan.

“Nggak bisa lagi buka. Jadi ini transaksi ini jual beli antar pemain, seumpama Anda masuk, saya masuk. Hasil yang kita dapatkan dari poin itu kita jual sesama pemain-pemain baru, jadi kerjaan kita rekrut-rekrut orang supaya investasi, supaya kita bisa jual poin,” ujarnya.

 

Ia melanjutkan, aplikasi ini pernah tutup dengan alasan maintenance. Kemudian, sempat hidup setelah mendapat izin dengan syarat membayar poin membernya. Namun, VTube tak mampu membayar poin tersebut.

“Ya dapat izin 14 hari, normalisasi. Ternyata, dengan menandatangani surat pernyataan itu, bahwa dia bersedia membayar poin yang ada pada membernya, baru diberikan normalisasi. Diberi izin 2 minggu ternyata dia nggak mampu bayar. Tutup lagi,” katanya.

 

Duh, makin hari makin banyak variasi penipuan dengan berbagai kedok. Jangan sampai kita tertipu ya. Cek terus Finansialku.com untuk cari tahu update terbaru mengenai keuangan dan kalau kalian memiliki kegalauan atau masalah keuangan, langsung aja kontak ke Finansialku.

 

Hubungi Financial Planner Finansialku melalui fitur Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku! GRATIS untuk kamu yang berlangganan premium.

Gimana caranya? Pertama, kamu download aplikasi Finansialku secara gratis di Play Store maupun Apps Store lalu buat akun. Kalau Sobat Finansialku pengguna baru, maka kalian bisa coba dulu fitur premiumnya selama 30 hari.

Setelahnya, kamu bisa upgrade akunnya sebesar Rp 350.000 untuk akun premium satu tahun. Ini berarti kalian bisa keluar uang kurang dari seribu rupiah per hari untuk gunakan aplikasi Finansialku yang bisa bantu kalian mewujudkan mimpi-mimpi keuangan. 

BONUS! Dapatkan juga potongan Rp 50.000 untuk berlangganan akun premium satu tahun dengan kode voucher WEBTAHUNAN.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Wah adakah di antara Sobat Finansialku yang masih menggunakan aplikasi ini? Bagikan artikelnya pada rekan-rekan ya supaya terhindar dari penipuan.

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi:

  • Achmad Dwi Afriyadi. 08 November 2021. Member VTube Teriak! Ngaku Rugi Rp 24 Miliar. Finance.detik.com – https://bit.ly/3CTDzUt
  • Achmad Dwi Afriyadi. 09 November 2021. VTube Bikin Geger Lagi! Kini Nasabah Ngaku Rugi Miliaran. Finance.detik.com – https://bit.ly/3wrvCn8