Anda merupakan peserta BPJS Kesehatan? Perlu cek darah dan pemeriksaan laboratorium lainnya tetapi bingung dengan pendanaannya?

Saat ini, seluruh warga negara Indonesia dianjurkan oleh pemerintah untuk memiliki kepesertaan BPJS Kesehatan.

BPJS Kesehatan menggunakan prinsip gotong royong seperti asuransi lainnya. Namun banyak orang masih merasa rugi saat menyisihkan sebagian uang untuk iuran BPJS Kesehatan, karena belum mengetahui manfaat dan cara kerjanya.  

Ternyata ada banyak keuntungan yang didapatkan dengan mendaftarkan diri dan keluarga Anda pada BPJS Kesehatan.

Mari kita simak manfaat saat kita mengikuti kepesertaan BPJS Kesehatan.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Secure

 

Ikut BPJS Kesehatan, Ikut Gotong Royong

Salah satu prinsip dari diselenggarakannya BPJS Kesehatan adalah kegotong-royongan.

Setiap peserta menanggung bersama biaya jaminan sosial dengan membayarkan iuran sesuai dengan tingkat penghasilan yang dimiliki.

Premi atau iuran yang dibayarkan sebetulnya relatif murah, kira-kira sebesar uang jajan gorengan (Rp 1.000 – Rp 3.000) per hari.

Oleh karena itu, jangan merasa rugi jika kita tidak sakit dan tidak bisa memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan ini.

Karena dengan menjadi peserta dan membayar iuran, kita turut serta mendukung program pemerintah yang terdapat di Undang-undang No. 24 Tahun 2011 Pasal 3, yang berbunyi:

“Mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan kesehatan yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya sebagai pemenuhan kebutuhan dasar hidup penduduk Indonesia.“

 

Bagi yang telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, ada berbagai fasilitas kesehatan yang dapat kita nikmati.

Tapi, apakah biaya cek darah dan pemeriksaan laboratorium lainnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan?

 

Cek Darah dan Pemeriksaan Laboratorium Menggunakan BPJS Kesehatan? Bisa Dong!

Cek darah dan pemeriksaan laboratorium seringkali memerlukan biaya yang besar.

Tapi jangan khawatir, BPJS Kesehatan dapat menanggung klaim atas biaya cek darah, jika sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Jika Anda sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan memerlukan pemeriksaan laboratorium, Anda perlu menyiapkan waktu untuk mengikuti langkah-langkah pemeriksaannya. Yuk kita simak satu per satu.

 

#1 Pemeriksaan Laboratorium di Faskes Tingkat I

Setiap peserta BPJS Kesehatan harus mendatangi faskes tingkat pertama.

Faskes tingkat pertama biasanya adalah puskesmas atau dokter jaga yang lokasinya berada di daerah tempat tinggal Anda.

Dokter pada faskes tingkat I ini akan melakukan pemeriksaan. Jika ditemukan indikasi bahwa Anda memerlukan pemeriksaan laboratorium, dokter akan memberikan rujukan.

Rujukan dokter inilah yang menjadi dasar BPJS Kesehatan menanggung biaya pengobatan Anda.

Apakah BPJS Kesehatan Cover Biaya Cek Darah dan Pemeriksaan Laboratorium Lainnya 02 Kesehatan - Finansialku

[Baca juga: Skema Baru Koordinasi Manfaat COB BPJS Kesehatan dan Asuransi Komersil Untungkan Nasabah]

 

Pada faskes tingkat I, ada beberapa pelayanan cek darah yang dapat dimanfaatkan gratis dengan menggunakan BPJS Kesehatan.

Pelayanan ini diberikan jika secara medis pasien terbukti harus menjalani pemeriksaan darah dari rujukan dokter.

Berikut ini adalah jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan:

  1. Cek darah sederhana seperti hemoglobin, leukosit, trombosit, hematokrit, eritrosit, laju endap darah, dan golongan darah.
  2. Cek urin sederhana seperti PH, berat jenis, kejernihan, warna, leukosit, eritrosit.
  3. Cek Feses sederhana seperti untuk mengetahui penyakit cacingan.
  4. Cek gula darah sewaktu.

Sementara itu, jika pemeriksaan laboratorium dilakukan atas dasar keinginan dari pasien, BPJS Kesehatan tidak akan menanggung biayanya.

 

#2 Pemeriksaan Laboratorium di Faskes Tingkat Lanjutan

Hasil pemeriksaan di faskes tingkat I, baik pemeriksaan dokter maupun laboratorium, akan menentukan apakah Anda perlu pemeriksaan medis ke faskes lanjutan.

Pelayanan kesehatan faskes tingkat lanjut yang dimaksud adalah rumah sakit umum pemerintah dan swasta.

Apakah Obesitas di Cover BPJS Kesehatan 02 - Finansialku

[Baca Juga: BPJS Kesehatan Tak Lagi Tanggung Pembayaran 100% Untuk 8 Penyakit Ini]

 

Faskes lanjutan yang dituju harus sesuai dengan rujukan dari dokter faskes tingkat pertama.

Namun rujukan tersebut diberikan untuk ke poliklinik terlebih dahulu, tidak langsung untuk laboratorium.

Dokter spesialis pada poliklinik akan melakukan pemeriksaan, kemudian memberikan rujukan cek darah atau lab yang diperlukan untuk mendiagnosis penyakit yang diderita pasien.

Hampir semua jenis pemeriksaan lab yang berdasarkan rujukan dokter spesialis, dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

 

Tips Menggunakan Fasilitas BPJS Kesehatan Dengan Nyaman

Tak sedikit peserta BPJS Kesehatan yang malas menggunakan fasilitas kesehatan ini, karena cenderung menghabiskan waktu dan tidak mau dipusingkan dengan bermacam-macam prosedur.

Akhirnya, banyak yang memilih jalur umum dan membiayai sendiri pengobatannya.

Supaya Anda bisa menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan dengan nyaman, simak tips berikut ini:

 

#1 Luangkan Waktu Khusus

Pengobatan menggunakan jalur BPJS Kesehatan seringkali memakan waktu lama, karena banyaknya antrian pasien dan prosedur yang harus dijalani.

Ada kalanya Anda harus bolak-balik rumah sakit karena mengikuti jadwal pemeriksaan dokter maupun lab.

Sebagai contoh, hari ini Anda pergi ke rumah sakit A untuk konsultasi dengan dokter spesialis.

Kemudian dokter tersebut memberikan rujukan untuk USG dan cek darah.

Jadwal untuk USG dan cek darah tersebut bisa jadi tidak di hari yang sama, tergantung dari banyaknya antrian pasien.

Maka dari itu, jika ingin menggunakan fasilitas ini, Anda perlu meluangkan waktu khusus untuk menunggu.

Jika Anda bersabar dan mengikuti setiap proses yang harus dilalui, BPJS Kesehatan ini akan sangat bermanfaat karena akan membantu biaya pengobatan yang sangat tidak murah.

 

#2 Siapkan Dokumen Dengan Lengkap

Agar tidak perlu bolak-balik ke rumah, Anda perlu mengetahui dokumen apa saja yang harus dibawa untuk mengurus administrasi BPJS Kesehatan.

Berikut adalah dokumennya:

  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
  • Fotokopi KTP
  • Kartu BPJS Kesehatan Asli dan Fotokopi
  • Surat Rujukan Dokter Faskes I

 

Bagaimana Cara Memilih Asuransi Kesehatan Yang Baik 01 - Finansialku

[Baca Juga:  Panduan Lengkap dan Cara Berobat Menggunakan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit]

 

Jika Anda telah melakukan pemeriksaan seperti cek darah, pemeriksaan laboratorium, rontgen, dan USG, jangan lupa membawa hasil pemeriksaannya setiap kali melakukan konsultasi dengan dokter spesialis yang menangani penyakit Anda.

Menyiapkan kelengkapan dokumen akan mempermudah proses berobat dengan BPJS Kesehatan dan memaksimalkan manfaatnya.

 

Jenis-jenis Pemeriksaan Laboratorium

Selain informasi di atas, Anda juga perlu mengetahui apa saja jenis-jenis pemeriksaan laboratorium. Berikut ini beberapa di antaranya:

  1. Kimia Klinik: Melakukan pemeriksaan rutin pada serum atau plasma untuk menguji berbagai komponen/analit yang berbeda dalam tubuh pasien. 

  2. Hematologi: Melakukan penghitungan darah dan evaluasi morfologi darah dengan menerima keseluruhan darah dan plasma. 

  3. Imunologi-Serologi: Menguji reaksi antigen-antibodi dalam tubuh untuk berbagai tujuan. 

  4. Mikrobiologi: Menerima berbagai spesimen seperti usapan, tinja, air seni, darah, dan jaringan terinfeksi untuk mengidentifikasi mikroorganisme patogen.

  5. Parasitologi: Mengamati dan mengidentifikasi parasit dalam spesimen yang diberikan. 

  6. Koagulasi: Menganalisis waktu pembekuan dan faktor koagulasi dalam darah. 

  7. Urinalisis: Menguji air seni untuk menganalisis sejumlah analit. 

  8. Toksikologi: Menguji obat farmasi, obat yang disalahgunakan, dan toksin lainnya dalam tubuh. 

  9. Imunohematologi atau Bank Darah: Menyediakan komponen, derivat, dan produk darah untuk transfusi. 

  10. Histologi: Memproses jaringan padat yang diambil dari tubuh untuk membuat preparat mikroskopis dan menguji detail sel. 

 

Masih Ragu untuk Berobat Dengan BPJS Kesehatan?

Berbagai manfaat yang diperoleh ini menunjukkan bahwa menjadi peserta BPJS Kesehatan itu sangat penting.

Besarnya biaya pengobatan, mulai konsultasi dokter spesialis sampai dengan cek darah dan pemeriksaan laboratorium menjadi tanggungan bersama seluruh peserta BPJS Kesehatan, sehingga menjadi lebih ringan.

Untuk Anda yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, segera daftarkan diri Anda dan seluruh keluarga serta rasakan manfaatnya!

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya.

Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Bagaimana pendapat Anda terkait cek darah dan pemeriksaan laboratorium dengan BPJS Kesehatan? Apakah Anda atau kerabat Anda ingin cek darah dengan BPJS Kesehatan?

Jika artikel ini bermanfaat, bagikan kepada seluruh rekan dan kerabat Anda. Terima kasih!

 

Sumber Referensi                                                                                                                        

  • Admin. 10 September 2017. Apakah BPJS Menanggung Pemeriksaan Laboratorium? Bantuanbpjs.com – https://goo.gl/sovsCt
  • Taryo Taryo. 6 Desember 2016. Bagaimana Cara Cek Darah (Lab) menggunakan BPJS Kesehatan di RS Dharmais? Bpjs.taryo.net – https://goo.gl/nVuHyZ
  • dr. Devika Y. 15 Maret 2017. Layanan BPJS Untuk Rontgen dan Cek Darah. Alodokter.com – https://goo.gl/9Czhbh
  • Rizqia Khoirunisa. 2017. Pemeriksaan Laboratorium dapat Ditanggung Oleh BPJS Kesehatan. Pasienbpjs.com – https://goo.gl/AoEpS5
  • Admin. 2017. Asas, Tujuan Dan Prinsip. Jkn.jamsosindonesia.com – https://goo.gl/rCFuJH

 

Sumber Gambar:

  • Cek Darah – https://goo.gl/Lwobhw
  • Pemeriksaan Laboratorium – https://goo.gl/pjcWfT

 

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 30-an, GRATIS!

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up