Bisnis waralaba atau sering disebut franchise kini semakin menjamur di Indonesia. Apa sih yang menjadi penyebab gagal atau penyebab bisnis waralaba sukses?

Sayangnya memang hanya sebagian kecil yang berhasil dalam bisnis ini. Yuk simak apa sih yang menentukan sukses atau gagalnya bisnis waralaba.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn Franchise

 

Apa Itu Bisnis Waralaba?

Sebelum memulai bisnis waralaba, sebaiknya Anda mengenal terlebih dahulu apa itu waralaba dan bagaimana sistem yang diterapkannya.

Pada dasarnya, waralaba (franchise) adalah ikatan bisnis dimana salah satu pihak diberi kebebasan untuk menggunakan hak dalam penyediaan dan pemanfaatan barang atau jasa yang dimiliki pihak lainnya.

Pemberi waralaba disebut juga dengan franchisor dan penerimanya disebut franchisee. Bisnis waralaba biasanya dilakukan dengan pertukaran uang dengan perjanjian untuk menjalankan bisnis terkait dalam jangka waktu tertentu.

Franchisor dan franchisee berbagi brand yang sama, namun tidak saling terkait satu sama lain. Franchisee menjual produk atau jasa sesuai dengan ketentuan franchisor, sedangkan franchisor sibuk mengembangkan bisnis waralabanya.

Pemilik Bisnis Waralaba, Belajar Kesuksesan dari Franchise Upnormal 01 - Finansialku

[Baca Juga: 7 Website Penyedia Informasi Bisnis Franchise atau Bisnis Waralaba]

 

Dengan demikian, bisnis ini merupakan peluang usaha yang cukup praktis terutama bagi Anda para pebisnis pemula. Ternyata, bisnis ini juga sudah mulai berkembang di Indonesia loh sehingga Anda tidak perlu jauh-jauh mencari peluang waralaba di luar negeri.

Namun, memulai bisnis yang newbie friendly ini juga bukan berarti anti gagal. Anda harus mempelajari pengalaman gagal para pebisnis agar tidak mengulang kesalahan yang sama.

Nah, Finansialku akan menjabarkan bagi Anda beberapa hal yang membuat bisnis waralaba bisa sukses dan juga gagal:

728x90 - Waralaba
300x250 Kotak - Waralaba

 

Penyebab Gagal dan Penyebab Bisnis Waralaba Sukses

Bisnis waralaba sendiri adalah sebuah bisnis yang pantas dipertimbangkan. Anda bisa memilih untuk menjadi franchisor atau franchisee. Namun pada kesempatan kali ini kita akan melihat dari sisi franchisee.

Langkah awalnya adalah dengan mencari sebuah bisnis waralaba yang menurut Anda pantas dikembangkan.

Jika Anda sudah menemukan bisnis waralaba yang sesuai, maka langkah selanjutnya adalah menandatangani perjanjian waralaba. Kemudian biasanya franchisee akan sibuk mencari pinjaman modal, lokasi, dan mencari arsitek dan kontraktor untuk membangun lokasi bisnis idaman.

Anda juga akan disibukan dengan training dari franchisor, dan mencari sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Kabar baiknya, bisnis waralaba sudah memiliki brand recognition, yang artinya bisnis tersebut sudah dikenal masyarakat sehingga sudah memiliki sekelompok konsumen yang berminat membeli produk tersebut.

Lagi-lagi Anda perlu merencanakan keuangan Anda jika ingin menjadi seorang franchisee yang sukses. Percuma memulai bisnis yang baik jika tidak diimbangi dengan sistem keuangan yang tepat.

Jika Anda masih kesulitan mengatur keuangan, Anda bisa memulainya dengan gratis lho. Caranya? Dengan menggunakan aplikasi Finansialku yang menyediakan berbagai fitur keuangan yang mudah digunakan, Anda tentunya bisa memulai bisnis waralaba yang berpotensi sukses tinggi.

Anda bisa download aplikasi Finansialku dari Google Play Store atau dengan klik tautan berikut ini:

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Namun, banyak pebisnis yang gagal dalam bisnis yang satu ini karena memiliki persepsi keliru atau salah tentangnya. Berikut ini beberapa penyebab kesuksesan atau kegagalan bisnis waralaba yang perlu Anda ketahui:

 

#1 Mempertimbangkan Franchise Fee atau Royalti

Franchise fee atau royalti akan menjadi modal awal franchisee dalam memulai bisnis. Jika modal atau investasi awalnya terlalu besar, maka jelas bahwa hal ini akan berdampak pada mundurnya waktu kembali modal franchisee.

Tidak percaya? Yuk lihat contoh berikut:

Bapak A ingin membeli waralaba McDonald’s, dengan besaran royalti waralaba sekitar Rp500 juta (US$45.000) untuk hak waralaba selama 20 tahun. Biaya ini belum termasuk biaya sewa atau beli lokasi.

Kedua adalah Anda juga harus menyetor franchise
setiap tahunnya, yang besarnya adalah 12,5% omzetnya ke pihak franchisor. Bahkan, beberapa waralaba terkenal terkadang meminta biaya tambahan tertentu.

Misalnya saja Burger King meminta tambahan 4,5% jika ongkos waralabanya mencapai Rp450 juta, sama seperti Dunkin’ Donuts yang meminta tambahan 5,9% untuk franchise fee di kisaran Rp360 juta hingga Rp720 juta bergantung lokasinya.

Diestimasikan membeli waralaba McDonald’s membutuhkan investasi awal senilai Rp5 miliar. Jangan lupa semua itu belum termasuk biaya operasional seperti gaji karyawan, uang makan dan pajak.

Free Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Perlu diingat bahwa Break Even Point (BEP) = Modal awal : Keuntungan, sehingga semakin besar modal awalnya, semakin lama juga titik ini bisa tercapai.

Jadi, jika Anda ingin sukses berbisnis waralaba, jangan gegabah memilih waralaba yang terkenal dan ternama tanpa mempertimbangkan franchise fee atau royalti-nya. Alih-alih untung Anda malah bisa buntung.

 

#2 Mempertimbangkan Perjanjian Bahan Baku

Beberapa bisnis waralaba memegang teguh konsep waralaba yakni memungkinkan adanya konsistensi dalam kualitas produk dan jasa bagi konsumen, tidak peduli dari mana mereka membelinya.

Siapa yang memiliki bisnisnya atau siapa pengelolanya bukanlah hal penting bagi konsumen, tetapi produk dan jasanyalah yang berpengaruh bagi customer experience.

Bagaimana Cara Mencari Peluang Usaha Waralaba Ini 5 Tempat yang Menyediakan Informasi Waralaba 02 Franchise - Finansialku

[Baca Juga: Kalau Mau Sukses, Lakukan 5 Cara Jitu Ini! Sebelum Mulai Bisnis Waralaba]

 

Demi menjaga customer experience ini, tak jarang franchisor mengikat franchisee agar selalu membeli bahan baku hanya darinya DAN sayangnya biasanya harganya lebih tinggi ketimbang harga pasar.
Sebenarnya jika semata-mata untuk menjaga customer experience, hal ini bisa diterima, selama harga yang ditetapkan tidak terlalu tinggi.

Sayangnya, beberapa franchisor waralaba makanan cepat saji mematok harga hingga 5-10% lebih tinggi dari harga pasar untuk produk-produk yang sangat umum (seperti sayuran, atau bahan baku mendasar lainnya) dengan tujuan memperoleh laba.

Nah, hal seperti inilah yang perlu Anda pelajari lebih dalam dan hindari saat berminat membeli sebuah bisnis waralaba.

 

#3 Akses dalam Pendanaan

Seperti bisnis pada umumnya, Anda perlu mempersiapkan lokasi, peralatan, dan inventory untuk memulai bisnis waralaba (franchise). Lalu dimanakah perbedaan bisnis sendiri dan bisnis waralaba?

Dalam bisnis waralaba, umumnya Anda juga perlu membayar franchise fee dan royalty and advertising fee sebagai pengganti dari biaya training, prosedur, serta pemasaran yang sudah disiapkan oleh franchisor (penyedia waralaba).

Dengan demikian, dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk memulai sebuah bisnis waralaba. Nah yang perlu dipikirkan adalah bagaimana agar Anda bisa memperoleh akses pendanaan yang baik?

Beberapa franchisor (penyedia waralaba) umumnya membantu franchisee (penerima waralaba) dalam hal pendanaan dengan bekerja sama dengan agen peminjaman uang untuk membantu franchisee memperoleh dana untuk memulai bisnis waralaba.

Tak jarang juga mereka yang menyediakan alternatif pembiayaan, misalnya dengan sistem cicilan. Carilah bisnis waralaba dengan akses pendanaan yang baik sehingga Anda meminimalisasi kemungkinan gagal.

728x90 - Waralaba
300x250 Kotak - Waralaba

 

#4 Banyaknya Lokasi

Para franchisor akan menerima untung lebih banyak saat semakin banyak pula franchisee yang membeli bisnis waralabanya ini. Hal inilah yang terkadang dibiarkan lepas kontrol, sehingga tak jarang sesama franchisee hanya terpaut jarak yang sangat kecil.

Lokasi yang berdekatan tersebut mengakibatkan omzet seorang franchisee menurun, karena jelas penduduk selalu memilih lokasi terdekat jika menyangkut bisnis waralaba dengan kualitas yang sama di tiap lokasi.

Dengan demikian, penting juga untuk selalu melihat apakah sudah banyak bisnis waralaba yang sama di lokasi bisnis Anda. Carilah lokasi yang belum dipenuhi pesaing, namun memang ramai pengunjung yang berlalu lalang.

 

#5 Terbatasnya Kreativitas

Sering kali sebuah bisnis gagal karena produk atau jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat.

Dengan kata lain, perusahaan gagal meyakinkan calon konsumennya untuk membeli produk atau jasanya.

Temukan Cara Hebat untuk Menjadi Entrepreneur Kreatif dalam Mencapai Kesuksesan 01 - Finansialku

[Baca Juga: Tidak Semua Bisnis Waralaba Mampu Mencetak Laba Lho, Kalau Mau Beli Bisnis Waralaba Pilih yang Seperti Ini]

 

Sebagai contoh, bisnis waralaba mewajibkan Anda menjual produk yang memang sudah terdaftar dalam kontraknya, sehingga Anda tidak bisa mengubah atau mengembangkan produk atau jasa yang akan dijual.

Kewajiban keseragaman ini terkadang bisa membuat seorang franchisee frustasi dan gagal mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar lagi.

 

Jadilah Franchisee Sukses, Aplikasikan Tips Berikut!

Kunci sukses bisnis waralaba adalah hubungan win-win solution dari franchisor dan franchisee. Dimana franchisee berharap sukses dalam bisnis waralaba di daerah lokalnya, sedangkan franchisor memberikan kontrol kualitas yang tepat sehingga bisnisnya semakin besar dan sukses.

Baik sebagai franchisor dan franchisee, dibutuhkan komitmen, pengertian dan kerja sama yang saling menguntungkan sehingga bisnis bisa berjalan dengan lancar.

Selain itu, jangan lupa mengaplikasikan 5 tips agar bisnis waralaba Anda sukses. Kami yakin Anda juga bisa menjadi pebisnis waralaba yang sukses!

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai hal yang membuat bisnis waralaba sukses dan gagal lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Wahdi Fakhrozy. Penyebab Gagalnya Bisnis Franchise. Konsultanwaralaba.com – https://goo.gl/RsCWxS
  • Kang Yuda. 22 Mei 2016. Faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Usaha Waralaba / Franchise. Ideusahabisnis.com – https://goo.gl/pYQbvZ
  • Admin. 17 Januari 2012. 6 Penyebab Gagalnya Bisnis Waralaba. Finance.detik.com – https://goo.gl/mMXjTD

 

Sumber Gambar:

  • Franchise – https://goo.gl/KpKtFE