Biaya adalah jumlah uang yang seseorang keluarkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa.

Artikel kali ini akan menjelaskan mengenai pengertian biaya, fungsi, jenis, dan klasifikasinya dalam akuntansi. Mari simak selengkapnya!

 

Summary:

  • Keberadaan biaya memiliki banyak fungsi salah satunya menjamin kelancaran operasional.
  • Biaya dapat diklasifikasikan untuk memudahkan pencatatan biaya dan menyusun laporan keuangan.

 

Pengertian Biaya

Menurut ilmu akuntansi, pengertian biaya adalah nilai pengorbanan terhadap proses produksi atas suatu produk dalam bentuk satuan atau berlakunya harga pasar.

Artinya, biaya adalah besaran dana yang perusahaan keluarkan dengan tujuan menghasilkan suatu produk atau jasa.

Adapun beban pengeluaran tersebut mencakup seluruh kebutuhan proses produksi hingga pemasaran. Mulai dari persediaan, bahan baku, tenaga kerja, produk, peralatan, layanan, dan lain sebagainya.

Dari sudut pandang penjual, jika mereka dapat menjual dengan harga yang sama dengan beban produksi, maka mereka akan mencapai BEP (Break Even Point).

Dengan kata lain, penjual tidak akan kehilangan uang dari penjualan, tetapi juga tidak mendapatkan keuntungan.

Sebaliknya, dari sudut pandang pembeli, biaya suatu produk disebut sebagai harga atau jumlah yang penjual bebankan terhadap suatu produk untuk menghasilkan keuntungan.

 

Pengertian Biaya Menurut Para Ahli

Mengutip dari buku Akuntansi Manajemen (2022) karya Chairia dan kawan-kawan, berikut adalah beberapa pengertian biaya menurut para ahli:

 

#1 Ramdani

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

 

#2 Firdaus dan Wasilah

Biaya adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang dan jasa yang berguna untuk masa yang akan datang.

Biaya juga merupakan pengeluaran untuk memperoleh barang dan jasa yang memiliki manfaat melebihi satu periode akuntansi tahunan.

 

#3 Supriyono

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang terukur dalam satuan uang dalam rangka pemilihan barang dan jasa yang perusahaan perlukan.

Ini baik pada masa lalu maupun pada masa yang akan datang.

 

#4 Purwaji

Biaya merupakan bentuk pengorbanan terhadap sumber ekonomi dalam bentuk satuan uang, yang mungkin akan terjadi atau sudah terjadi.

Hal ini dalam upaya suatu perusahaan untuk mendapatkan barang dan jasa.

 

#5 Mulyadi

Biaya dalam arti luas diartikan sebagai pengorbanan sumber daya ekonomi. Biaya dapat terukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang mungkin akan terjadi untuk tujuan tertentu.

[Baca Juga: Pengertian Akuntansi Biaya, Fungsi, Tujuan dan Contohnya, Lengkap!]

 

Fungsi Biaya

Terdapat beberapa fungsi biaya, di antaranya adalah sebagai berikut:

 

#1 Menjamin Kelancaran Kegiatan Operasional

Fungsi biaya yang pertama adalah untuk menjamin kelancaran aktivitas operasional suatu perusahaan.

Tanpa adanya biaya, maka hal-hal yang perusahaan perlukan tidak akan terpenuhi sehingga dapat menghambat proses produksi atau operasional perusahaan.

 

#2 Dasar Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Berikutnya, fungsi biaya adalah untuk menghitung HPP sebelum melakukan pemasaran produk.

Dasar perhitungan HPP ini perusahaan peroleh dari akumulasi biaya-biaya yang telah perusahaan keluarkan, kemudian ditambah dengan keuntungan sesuai target perusahaan.

 

#3 Indikator Penentuan Margin Profit

Indikator atau tolok ukur penetapan margin laba dapat Anda ketahui dari biaya. Dengan adanya rincian biaya yang jelas, maka perusahaan mampu mengukur penentuan margin profit.

Sehingga harga di pasaran nantinya sesuai dengan kantong target pasar dan bisa menutup biaya pengeluaran, serta tetap memperoleh keuntungan.

 

#4 Pedoman Perencanaan Pengeluaran Selanjutnya

Fungsi biaya yang terakhir adalah sebagai pedoman dalam merencanakan pengeluaran selanjutnya.

Biaya dari hasil produksi pertama akan membantu perusahaan dalam merencanakan keuangan periode selanjutnya agar seluruh aspek tidak mengalami kerugian.

 

Jenis Biaya

Jenis-jenis biaya terbagi menjadi dua, yaitu jenis biaya berdasarkan tujuan pengambilan keputusan dan jenis biaya berdasarkan perilaku.

 

#1 Berdasarkan Tujuan Pengambilan Keputusan

Berikut adalah jenis biaya berdasarkan tujuan pengambilan keputusan, antara lain:

 

#1 Biaya Relevan (Relevant Cost)

Biaya relevan merupakan biaya yang terjadi pada suatu alternatif tindakan tertentu, tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan lain.

Biaya relevan akan memengaruhi pengambilan keputusan, sehingga biaya relevan harus menjadi pertimbangan dalam pembuatan keputusan.

 

#2 Biaya Tidak Relevan (Irrelevant Cost)

Biaya tidak relevan merupakan biaya yang tidak berbeda di antara alternatif tindakan yang ada.

Irrelevant cost tidak memengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap sama jumlahnya tanpa memperhatikan alternatif pilihan.

Oleh karena itu, biaya tidak relevan tidak harus menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Baca juga, Buku Kas Harian – Definisi, Jenis, dan Contohnya

 

#2 Berdasarkan Perilaku

Adapun jenis biaya berdasarkan perilaku, di antaranya:

 

#1 Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, dan tidak mendapat pengaruh dari perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.

 

#2 Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan.

 

Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokkan biaya berdasarkan tujuan dari informasi biaya yang tersaji.

Hal ini untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan biaya dan menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada pihak manajemen.

Komponen biaya terbagi dalam beberapa akun dengan klasifikasi sebagai berikut:

 

#1 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan

Berikut adalah klasifikasi biaya berdasarkan fungsi pokok dari aktivitas perseroan, antara lain:

 

#1 Biaya Produksi (Production Cost)

Biaya produksi adalah akumulasi dari semua pengeluaran dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang.

Ini meliputi bahan baku, tenaga kerja, beban operasional barang atau pabrik, dan lain sebagainya.

 

#2 Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)

Biaya pemasaran adalah beban yang harus perusahaan keluarkan untuk memastikan semua produk terjual kepada konsumen.

Contohnya, biaya pemasaran untuk kegiatan promosi dan iklan yang perusahaan lakukan.

 

#3 Biaya Administrasi & Umum (General Administration Expenses)

Biaya administrasi dan umum adalah beban yang perusahaan gunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk.

Misalnya, gaji karyawan, overhead kantor, dan lain sebagainya.

 

#2 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi

Berikut adalah klasifikasi biaya berdasarkan kegiatan atau volume produksi, antara lain:

 

#1 Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah jenis beban yang mengalami fluktuasi atau bervariasi sesuai dengan jumlah output produksi.

Variable costs akan meningkat ketika volume produksi meningkat, dan turun ketika volume produksi menurun.

Semakin besar volume penjualan, maka semakin besar pula beban yang harus perusahaan keluarkan.

Contohnya, jika bahan kulit sepatu adalah Rp2.000 per pasang dan beban karyawan adalah Rp500 per sepatu, maka biaya produksi sepasang sepatu adalah Rp2.500.

Jika 1 hari = 10 sepatu x Rp2.500 = Rp25.000

Jika 1 hari = 20 sepatu x Rp2.500 = Rp50.000

 

#2 Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah beban yang selalu konstan dan tidak mendapatkan pengaruh dari volume produksi.

Jenis ini memiliki dua karakteristik. Pertama, biaya yang tidak berubah atau tidak terpengaruh oleh periode aktivitas tertentu, dan kedua, cost per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume.

Bila volumenya rendah, maka fixed cost tinggi. Sebaliknya, pada volume yang tinggi, maka fixed cost per unitnya rendah.

Contohnya, gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Rp800.000.

Jika dalam satu bulan toko tersebut hanya melayani 10x atau 30x pembelian, maka gaji karyawan tersebut tetap Rp800.000. Gaji tetap itulah yang merupakan biaya tetap atau fixed cost.

 

#3 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Objek yang Dibiayai

Inilah beberapa klasifikasi biaya berdasarkan objek yang dibiayai, di antaranya:

 

#1 Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya langsung merupakan pengeluaran yang berkaitan dengan produksi barang atau jasa.

Direct costs meliputi bahan mentah, tenaga kerja, dan distribusi yang terkait dengan produksi suatu produk. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memproduksi mobil.

Biaya langsung yang terkait dengan bisnis ini adalah upah yang perusahaan bayarkan kepada pekerja untuk membuat produk dan suku cadang untuk membuat mobil.

 

#2 Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya tidak langsung adalah pengeluaran yang tidak terkait dengan produksi barang atau jasa yang tidak dapat teridentifikasi langsung dengan proses produksi secara keseluruhan.

Contohnya, biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan administrasi pabrik.

Ketika perusahaan mobil tersebut memiliki direct costs untuk menghasilkan ban mobil. Akan tetapi, listrik yang perusahaan gunakan termasuk sebagai biaya tidak langsung.

Hal ini karena listrik berguna untuk semua produk yang perusahaan buat di pabrik, bukan hanya untuk 1 jenis produk saja.

 

#4 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi

Adapun klasifikasi biaya berdasarkan pembebanan periode akuntansi adalah sebagai berikut:

 

#1 Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)

Pengeluaran modal adalah beban yang perusahaan keluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap.

Beban itu termasuk untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produksi aktiva tetap, serta memperpanjang masa manfaat aktiva tetap. Contohnya, mesin pabrik yang memiliki penyusutan selama 5 tahun.

 

#2 Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)

Pengeluaran penghasilan adalah beban yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan.

Beban ini tidak akan terkapitalisasi sebagai aktiva tetap di laporan keuangan neraca, melainkan akan langsung menjadi beban dalam laporan laba rugi periode berjalan.

 

#5 Jenis-jenis Biaya Lainnya

Inilah beberapa jenis biaya lainnya, antara lain:

 

#1 Biaya Operasional (Operational Costs)

Biaya operasional adalah pengeluaran yang terkait dengan kegiatan bisnis sehari-hari, tetapi tidak perusahaan telusuri kembali ke satu jenis produk.

Jenis beban ini biasanya bisa berubah-ubah ataupun tetap. Contohnya, biaya sewa dan utilitas untuk pabrik.

Investor dapat menghitung rasio beban operasional perusahaan, yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan dana untuk menghasilkan penjualan.

 

#2 Biaya Peluang (Opportunity Costs)

Biaya peluang adalah pengeluaran yang terkait saat Anda memutuskan untuk melakukan investasi.

Contoh kasusnya adalah jika Anda memutuskan apakah ingin menyewa atau membeli mesin baru. Dengan begitu, Anda dapat menghitung opportunity costs berdasarkan variabel yang ada.

 

#3 Biaya Hangus (Sunk Costs)

Sunk costs adalah pengeluaran yang tidak dapat terpulihkan kembali terlepas dari apa yang telah terjadi.

Contohnya, ketika Anda menginvestasikan uang dalam sebuah bisnis yang kemudian mengalami kebangkrutan.

 

#4 Biaya Terkendali (Controllable Costs)

Biaya terkendali adalah pengeluaran yang dapat manajemen kendalikan. Contohnya, perlengkapan kantor, iklan, bonus karyawan, dan sumbangan amal.

Controllable costs termasuk dalam kategori beban jangka pendek karena dapat perusahaan sesuaikan.

[Baca Juga: Pengertian Net Worth dan Cara Hitungnya, Penting dalam Dunia Keuangan!]

 

Perbedaan Costs dan Expenses

Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa pengertian biaya adalah seluruh pengorbanan atas suatu proses produksi.

Dalam istilah biaya, terkadang cukup merepotkan dalam membedakan antara costs dan expenses.

Untuk membedakannya, costs adalah biaya pengorbanan atau pengeluaran yang berhubungan langsung dengan output atau hasil produksi.

Contohnya, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya umum pabrik.

Sedangkan, expenses adalah biaya pengeluaran yang bersifat sebagai aktivitas pendukung saja.

Misalnya, biaya umum dan administrasi, dan biaya pemasaran atau penjualan, seperti gaji karyawan, biaya telepon/air/gas/AC, dan lain-lain.

Bagi Anda yang ingin memulai sebuah bisnis, pelajari dulu tentang Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis melalui ebook gratis Finansialku.

Lebih lanjut, Anda bisa diskusi secara langsung dengan Perencana Keuangan Finansialku untuk perencanaan keuangan yang lebih matang. 

Yuk, buat janji konsultasi dengan menghubungi WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini!

KONSUL PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Demikian informasi seputar biaya dan klasifikasinya yang bisa menambah pengetahuan Sobat Finansialku.

Bagikan informasinya agar orang lain juga memahami tentang pengertian biaya. Semoga membantu!

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

  • Vely Sia. 24 Mei 2022. Pengertian Biaya, Jenis-Jenis, dan Klasifikasi. Jurnal.id – https://shorturl.at/dtvDK
  • Tim Redaksi. 08 Agustus 2023. Pengertian Biaya, Klasifikasi, Fungsi, & Jenis-jenisnya. Ocbcnisp.com – https://shorturl.at/dmDE9
  • Dosen Pendidikan 2. 26 Juni 2023. Biaya Adalah. Dosenpendidikan.co.id – https://shorturl.at/ksuEF
  • Rina Kastori. 20 April 2023. Pengertian Biaya Menurut Ahli. Kompas.com – https://shorturl.at/tCHPS