Buzzer adalah istilah yang kerap muncul dalam marketing atau jelang pemilu. Di Indonesia, buzzer sering mendapat stigma miring karena memberikan opini atau pernyataan berbayar.

Untuk lebih memahami istilah ini, silakan simak ulasan berikut sampai akhir.

 

Summary:

  • Dengan memanfaatkan buzzer untuk mengenalkan produk atau hanya meramaikan tagar, bisa menjadi salah satu strategi marketing yang perusahaan lakukan untuk tingkatkan penjualan. 
  • Seperti strategi pemasaran lainnya, ketika menggunakan buzzer terdapat sisi kelebihan dan kekurangannya yang bisa menjadi bahan pertimbangan.

 

Pemasaran dan Performa Perusahaan

Banyak strategi pemasaran yang perusahaan lakukan agar penjualan produk meningkat. Menyewa buzzer adalah salah satu cara yang digunakan untuk mewujudkan tuntutan tersebut.

Di era digital, kinerja profesi ini makin mudah berkat maraknya penggunaan media sosial. Mereka bisa menyusup ke kolom komentar dan menyebarkan informasi mengenai sesuatu.

Bagi pelaku usaha, menggunakan jasa buzzer adalah langkah yang bijak karena dikerjakan dalam jaringan. Sehingga bisa menjangkau lebih banyak orang tanpa mengeluarkan dana tambahan seperti alat peraga fisik.

Kendati berguna, buzz marketing masih memiliki kekurangan. Nah, agar Anda semakin paham, yuk, baca artikel berikut sampai selesai.

 

Pengertian Buzzer

Ada banyak jenis pemasaran yang perusahaan gunakan untuk meningkatkan penjualan atau engagement. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan buzz marketing. 

Teknik bekerja ini memanfaatkan buzzer sebagai perpanjangan tangan. Buzzer adalah pihak yang menyebarkan informasi ke pihak lain secara persuasif dan berulang.

Dalam dunia profesional, job desk buzzer mirip dengan wartawan. Tak hanya menyampaikan informasi, mereka menyerahkan laporan berisi fakta yang tentang topik yang dimiliki. 

Mereka bekerja melalui media sosial. Dalam praktiknya, mereka berorientasi untuk membangun opini dan memenangkannya.

Jika target tercapai, warganet akan tertarik dengan sebuah produk dan pada akhirnya melakukan pembelian.  Jika suka, konsumen akan merekomendasikan produk yang ia beli ke keluarga atau rekan mereka.

Keberhasilan kerja profesi ini adalah ketika banyak orang yang paham mengenai produk tertentu. Sehingga, strategi ini terbilang efektif mendongkrak pendapatan perusahaan karena mengadopsi soft selling.

[Baca Juga: Mengenal Marketing, Fungsi, Jenis, dan Strategi Pendukungnya]

 

Cara Kerja Buzzer

Buzzer adalah sekelompok orang yang menyebarkan informasi tentang sesuatu. Tentu saja, strategi ini perusahaan gunakan setelah membuat pertimbangan tertentu.

Menggunakan jasa buzzer adalah normal dan memiliki alasan kuat, seperti:

  1. Membangun perasaan FOMO masyarakat sehingga membeli barang atau jasa.
  1. Ilusi baader meinhof (ilusi keterkinian). Ketika seseorang membeli barang, kemudian melihat orang lain melakukan hal serupa. Dia akan beranggapan bahwa dirinya mengikuti perkembangan zaman.
  1. Bisa dilakukan untuk banyak hal.

 

Karena bertujuan untuk meningkatkan performa perusahaan, maka buzzer bekerja dengan cara tertentu. Mulanya, perusahaan mencari talent buzzer dengan menghubungi komunitas tertentu. 

Di sini, perusahaan bisa memilih jasa ini dengan fokus tertentu. Seperti pemasaran produk barang, politik, dan sebagainya. Setelah mendapat buzzer, perusahaan bisa menentukan kapan harus menaikkan unggahan dengan tagar tertentu. 

Mereka akan bekerja di bawah perintah langsung. Selanjutnya, setiap buzzer akan berinteraksi agar kata kunci naik ke kolom trending.

Pada akhirnya, topik yang diangkat menimbulkan kehebohan. Orang-orang yang penasaran dengan topik tersebut akan menguliknya.

Selanjutnya, pengguna media sosial akan memberikan reaksi atas unggahan buzzer, misal menyatakan dukungan atau menentang. Interaksi tersebut makin menaikkan engagement sehingga keterjangkauan perusahaan makin luas. 

 

Contoh Buzzer dalam Marketing

Ada beberapa output buzz marketing hasilkan, seperti campaign yang inspiratif, lucu, sampai kontroversial. Semua hasil tersebut sengaja mereka bikin untuk membuat masyarakat tertarik dengan materi promosi.

Salah satu buzz marketing yang sukses adalah acara Academy Award 2014 yang menimbulkan kehebohan di Twitter. 

Saat itu, Ellen DeGenerese, host acara The Ellen Show, melakukan swafoto dengan smartphone Samsung (karena Oscar disponsori brand tersebut) bersama Jennifer Lawrence, Bradley Cooper, Brad Pitt, dan publik figur hollywood lain.

Tak ayal, unggahan Ellen di akun Twitter menjadi salah satu cuitan paling banyak di-retweet di dunia dengan angka 3 juta, 2,1 juta suka, serta lebih dari 200 ribu orang berkomentar. 

Bahkan, aplikasi burung biru itu sempat down lantaran terlalu banyak orang yang mencuit topik tersebut.

[Baca Juga: 50 Caption Bijak Ini Bisa Bikin Kamu Terlihat Cerdas di Media Sosial]

 

Dampak Positif dari Buzzer

Buzzer adalah unsur penting agar buzz marketing sukses. Biasanya, perusahaan menyewa influencer, campaign pay per click, program referral, sampai berbagi tautan ke berbagai portal media sosial.

Dampak positif menggunakan jasa ini adalah sebagai berikut:

  1. Biaya relatif murah ketimbang beriklan di televisi atau menggunakan alat peraga, seperti baliho.
  1. Menjangkau lebih banyak lapisan karena pengguna media sosial yang tinggi.
  1. Perusahaan makin dikenal berkat informasi yang disebarkan buzzer.
  1. Penjualan perusahaan mengalami peningkatan.
  1. Cocok diterapkan dalam strategi marketing karena efektif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai sesuatu.
  1. Mendapat umpan balik dari konsumen yang melihat topik di timeline media sosial.

 

Dampak Negatif dari Buzzer

Selain memiliki kelebihan, menggunakan jasa buzzer juga memiliki kekurangan. Dalam hal ini, yang paling menonjol adalah sulitnya menciptakan gimik segar yang menarik perhatian. 

Sebab, beberapa waktu belakangan ada beberapa perusahaan yang menggunakan jasa ini justru banjir hujatan lantaran merugikan pihak lain.

Selain itu, untuk masuk ke kolom trending, topik juga harus memiliki kriteria tweet tertentu. Sehingga cukup alot jika buzzer tidak bekerja keras.

[Baca Juga: Ingin Target Marketing Tercapai? Begini Strategi Sales Promotionnya!]

 

Tips Menggunakan Buzzer Marketing

Beberapa tips menggunakan jasa buzzer adalah sebagai berikut:

 

#1 Membuat Materi Promosi yang Menarik

Langkah pertama sebelum menyewa buzzer adalah membuat materi promosi yang menarik. 

Anda bisa membuat konsep kontroversial, lucu, atau inspiratif. Yang terpenting, target pasar ikut terbawa materi promosi.

 

#2 Memanfaatkan Media Sosial dengan Baik

Buzzer menggunakan media sosial untuk bekerja. Biasanya, Twitter jadi sebagai basecamp utama untuk menaikkan tagar. Setelahnya, mereka menyebarkan topik melalui Facebook, Instagram, hingga Tiktok.

 

#3 Meningkatkan Kualitas Produk

Langkah berikutnya setelah merekrut buzzer adalah meningkatkan kualitas produk. 

Karena untuk viral, aspek ini tidak bisa Anda kesampingkan. Menyebarkan informasi tentang produk yang tidak maksimal justru bisa menjadi bumerang bagi perusahaan.

 

#4 Memilih Influencer Berkualitas

Selanjutnya, silakan pilih influencer berkualitas untuk menjadi buzzer. Anda bisa memilih sosok yang memiliki banyak pengikut di dunia maya. 

Ketika memilih, sebaiknya Anda menyewa jasa influencer yang sejalan dengan visi misi produk. Misal, jika Anda memiliki bisnis produk perawatan tubuh, maka pilih influencer yang suka mengulas produk kecantikan dan berwatak santun.

Sebagai bagian dari campaign, influencer merupakan salah satu citra perusahaan. Jika kepribadiannya menyebrang dari asas dasar perusahaan, sebaiknya gunakan jasa influencer lain.

 

#5 Melakukan Evaluasi

Tips terakhir setelah melakukan campaign dengan buzzer adalah melakukan evaluasi. 

Di tahap ini, lihatlah apakah target perusahaan tercapai, seperti efisiensi dana, jumlah konsumen, dan brand awareness.

 

Tertarik Menggunakan Jasa Buzzer?

Demikian pembahasan tentang buzz marketing. Dalam strategi pemasaran, buzzer adalah unsur penting. Kehadiran mereka bisa meningkatkan brand awareness dan penjualan di masa mendatang.

Menyewa jasa buzzer dalam bisnis sah-sah saja. Namun, perlu Anda pertimbangkan dengan matang mengenai kelebihan dan kekurangan dari strategi ini.

Terlebih, ada anggaran yang perlu kita alokasikan jika ingin menggunakan jaza buzzer dalam startegi pemasaran. Jadi, pastikan Anda dapat mengelola keuangan bisnis secara tepat.

Sebagai referensi untuk menambah wawasan Anda dalam mengelola keuangan, yuk, baca ebook gratis dari Finansialku berikut ini.

GRATISSS, Yuk Download SEKARANG!!!

Ebook Pentingnya MENGELOLA KEUANGAN Pribadi dan Bisnis

14 Ebook Mengelola Keuangan Bisnis dan Pribadi

 

Itulah pembahasan tentang strategi marketing dengan buzzer dan buzz marketing. Yuk share artikel ini kepada rekan Anda agar sama-sama upgrade ilmu. Terima kasih!

 

Editor: Ari A. Santosa 

Sumber Referensi: 

  • Andre Oliver. 18 Januari 2021. Tak Sekadar Berdengung, Kenali Fungsi Buzzer dalam Marketing. Glints.com – https://bit.ly/3Ikbt9Y
  • Cintya. 09 Juli 2021. Buzz marketing Adalah Salah Satu Strategi Pemasaran yang Ampuh Untuk Tingkatkan Penjualan. Accurate.id – https://bit.ly/3YJWuvu
  • Nandy. September 2022. Buzzer: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya. Gramedia.com – https://bit.ly/3xEt8Dr
  • Nur Lella Junaedi. 28 September 2022. Pengertian Buzz Marketing, Contoh, Dan Cara Membuatnya. Ekrut.com – https://bit.ly/3xlQ36k
  • Pretty angelia Wuisan. 18 Agustus 2021. Buzz Marketing adalah Metode Promosi Masa Kini, ini Tipsnya. Modalrakyat.id – https://bit.ly/3YM6pki