Sobat Finansialku pernah membayangkan bagaimana sejarah uang bisa manusia gunakan untuk bertransaksi?

Simak pembahasan selengkapnya untuk mengetahui awal mula sejarah uang berikut ini!

 

Summary:

  • Sejarah uang di dunia dan Indonesia terbagi menjadi beberapa periodisasi, mulai dari barter, hadirnya uang logam sampai uang kertas.
  • Seiring berkembangnya teknologi, muncul sejumlah mata uang digital yang bisa memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.

 

Pengertian Uang

Uang adalah alat tukar yang pemerintah keluarkan untuk masyarakat gunakan sebagai alat pembayaran yang sah dengan satuan tertentu.

Setiap negara memiliki nilai mata uang yang berbeda-beda tergantung dengan peraturan resmi dari negara tersebut.

Mengutip dari KBBI, uang merupakan alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah.

Pemerintah dalam suatu negara secara resmi mengeluarkan uang berupa kertas, emas, perak, atau logam lain dengan bentuk dan gambar tertentu.

Saat ini, uang tidak hanya menjadi alat tukar atau pembayaran barang dan jasa, melainkan juga sebagai kekayaan atau aset berharga lainnya.

 

Sejarah Uang dalam Peradaban Manusia

Sebelum kemunculan uang, nenek moyang pada zaman dahulu menggunakan sistem barter barang untuk bertransaksi. Sistem ini bertahan cukup lama dalam kehidupan masyarakat tradisional di berbagai belahan dunia.

Akan tetapi, peradaban manusia yang semakin maju perlahan menggantikan sistem tersebut dengan metode lain.

Sejak masa itu, uang mulai tercipta dan terus berkembang hingga mengalami banyak transformasi sebelum menjadi bentuk kertas dan koin seperti sekarang.

Sejarah uang dalam peradaban manusia sendiri terbagi ke dalam enam tahapan, yakni pra barter, barter, uang barang, dan uang pasca barang.

Kemudian, sejarah perkembangan uang di dunia mulai memasuki tahapan uang logam dan uang kertas, bahkan uang digital tanpa bentuk fisik.

Begini sejarah uang dan transformasinya hingga di era super canggih seperti saat ini.

 

#1 Masa Sebelum Tercipta Sistem Barter

Dahulu, masyarakat lebih mengenal sistem barter, yaitu sistem pembayaran dengan cara tukar menukar barang tanpa melibatkan uang.

Namun, sebelum sistem barter barlaku, masyarakat tradisional masih memenuhi kebutuhannya sendiri dengan bergantung pada alam.

Pada masa ini, manusia masih belum menjadi makhluk sosial sehingga tidak membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Saat itu manusia berperan sebagai produsen dan konsumen sekaligus dengan berburu dan mengumpulkan bahan pangan sendiri.

 

#2 Masa Sistem Barter

Pada masa sistem barter, manusia mulai menyadari bahwa mereka membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Manusia pada masa ini akhirnya menyadari bahwa barang-barang yang mereka produksi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Alhasil, mereka saling tukar menukar barang maupun jasa sesuai kesepakatan untuk memenuhi kebutuhan hidup selama beberapa hari ke depan.

Pertukaran barang dan jasa antar manusia kita kenal dengan sistem barter. Inilah yang menjadi awal sejarah uang sebagai alat tukar untuk mendapatkan sesuatu yang kita butuhkan sekarang.

Pasalnya, sistem barter lambat laun mengalami kendala ketika kedua orang yang melakukan pertukaran tidak sepakat dengan nilai pertukarannya.

 

#3 Masa Terciptanya Uang Barang

Setelah sistem barter menuai banyak kendala dalam penerapannya, akhirnya manusia mulai menerapkan barang dasar sebagai standar pembayaran.

Barang dasar tersebut merupakan barang yang hampir semua orang miliki seperti garam, teh, tembakau, dan biji-bijian.

Selain itu, manusia juga menggunakan barang seperti kulit, kerang, hingga hasil pertanian lainnya sebagai upah atau gaji bagi para pekerja. Barang-barang tersebut lantas menjadi alat transaksi yang masyarakat sepakati pada masa itu.

 

#4 Masa Uang Pasca Barang

Seiring berjalannya waktu, manusia pada masa itu menyadari bahwa uang barang tidak tahan lama dan mudah rusak. Maka dari itu, mulailah manusia mencari barang yang memiliki ketahanan lebih lama, yakni besi.

Selain besi, ada juga bahan-bahan material lainnya yang menjadi alat tukar pada masa uang pasca barang. Salah satunya kaum Olibia di Ukraina yang menciptakan uang mata panah pada abad ke-7 Sebelum Masehi.

Uang tersebut mereka gunakan sebagai mata uang resmi di daerah yang terkenal dengan nama Great Scythia.

Great Scythia sendiri merupakan sebuah wilayah yang mencakup beberapa wilayah lain seperti Ukraina, Asia Tengah, Eropa Timur, Kaukasus Utara, dan Rusia.

Uang pasca barang juga terdiri dari berbagai bentuk, seperti lumba-lumba dan sekop dengan bahan dasar besi. Namun, uang pasca barang tidak memiliki mata uang dan hanya berlaku di daerah-daerah tertentu.

[Baca Juga: Menarik, Ini Sejarah dan Asal Muasal Nama 8 Mata Uang Dunia]

 

#5 Masa Terciptanya Uang Logam

Pola pikir manusia kemudian semakin berkembang dan mereka mulai menemukan alat transaksi yang lebih mudah.

Berdasarkan sejarah, bangsa Lydia pertama kali menciptakan uang logam pada abad ke-6 Sebelum Masehi atau sekitar 580 SM.

Uang logam yang mereka namai elektrum itu terbuat dari campuran emas 75% dan perak 25% dengan gambar singa. Kala itu, uang logam yang berbentuk seperti kacang polong tersebut menjadi standar.

Selain bangsa Lydia, masyarakat Aztec dan Yunani juga membuat uang koin versi mereka sendiri.

Bangsa Yunani kemudian menjadi cikal bakal pembuatan uang koin atau logam yang nilainya mereka tentukan berdasarkan bahan pembuatnya.

Yunani berperan besar dalam menyebarkan uang koin dengan menguasai beberapa wilayah dan memperkenalkan masyarakat yang belum menggunakan mata uang.

Sementara itu, kepulauan yang melakukan perdagangan dengan negara-negara seperti India, Cina, dan lain sebagainya mulai mencetak uang mereka sendiri.

Tepatnya pada masa Kerajaan Syailendra, pada abad ke-8 dengan bahan baku emas dan perak.

 

#6 Masa Terciptanya Uang Kertas

Akibat keterbatasan bahan baku uang logam (emas dan perak), tercetuslah ide untuk membuat uang kertas oleh orang Tiongkok pada abad 1M.

Sejarah uang kertas bermula pada masa Dinasi Tang dengan penemunya yang bernama Ts’ai Lun.

Lun membuat uang kertas pertama dari kulit kayu pohon murbei yang daunnya berguna sebagai pakan ulat untuk industri sutra Cina.

Cina juga mulai mencetak mata uang Huizi yang mereka gunakan sebagai mata uang resmi negara itu pada masa Dinasti Song Selatan tahun 1160.

Namun merujuk pada sejarah, sebenarnya orang Mesopotamia juga telah membuat uang kertas jauh sebelum masa Dinasti Tang. Sayangnya, mereka gagal karena bahan baku yang tersedia justru tidak tahan lama seperti milik Lun.

Sejak kesuksesan sejarah uang kertas pada masa Dinasti Tang, peradaban terus berkembang dan mulai terbentuk negara-negara.

Hal ini menjadikan aktivitas ekonomi dalam suatu negara membutuhkan mata uang sebagai alat transaksi yang sah.

Setelah suatu negara menetapkan mata uang yang sah, biasanya mereka akan mengumumkannya kepada seluruh dunia.

 

#7 Masa Uang Saat Ini: E-wallet dan Koin Digital

Setiap negara di dunia kini mempunyai mata uang sendiri sebagai alat tukar pembayaran yang sah.

Besar-kecilnya nilai tukar mata uang ini dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kondisi politik suatu negara, konflik antar dua negara, dan sebagainya.

Pada tahun 1946, kartu kredit dan debit mulai diperkenalkan oleh Flatbush National Bank of Brooklyn sebagai alat transaksi nontunai.

Hingga saat ini, sudah banyak orang yang memilih untuk bertransaksi menggunakan kartu kredit karena lebih praktis.

Sejarah uang semakin berkembang pesat setelah keberadaan teknologi canggih di era seperti saat ini.

Berkat adanya teknologi, dompet digital (e-wallet) dan QRIS (kode QR Standar Indonesia) hadir sebagai pilihan tambahan untuk transaksi nontunai.

Keberadaan e-wallet dan QRIS membuat masyarakat Indonesia saat ini tidak perlu membawa banyak uang tunai ketika hendak bertransaksi secara langsung.

Selain itu, transaksi belanja online juga menjadi lebih mudah dengan adanya dompet digital (e-wallet).

Seakan tidak pernah berhenti untuk berkembang lebih canggih, sejarah uang kembali diperpanjang dengan kehadiran Cryptocurrency atau mata uang digital.

Kini, setiap masyarakat dapat bertransaksi secara online dengan menggunakan mata uang digital seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tezos (XTZ), dan masih banyak lagi.

 

Sejarah Uang di Indonesia

Sejarah uang di dunia telah melewati berbagai periode yang panjang hingga saat ini. Begitu pula dengan terciptanya uang rupiah di Indonesia yang telah bermula sejak zaman kerajaan.

Melansir dari OCBC NISP, berikut adalah perjalanan sejarah uang di Indonesia, mulai dari terbentuknya logam hingga uang kertas:

 

#1 Sejarah Uang Logam di Indonesia

Pada tahun 600 sampai 1800 M, kerajaan-kerajaan di Indonesia telah menggunakan uang koin untuk bertransaksi.

Dinasti Syailendra pertama kali menciptakan uang koin pada abad ke-9 sampai ke-12 dengan berbahan emas dan perak.

Selain koin emas dan perak, manik-manik yang diuntai juga merupakan alat tukar di beberapa kerajaan pada masa itu.

Pelopor uang manik-manik ini adalah Kerajaan Sriwijaya, yang kemudian menyebarkannya hingga Jawa, Kalimantan, dan wilayah Indonesia Timur.

Pada akhir abad ke-13, pedagang dari Cina mulai masuk dan bertransaksi, sehingga mereka mulai menggunakan koin tembaga.

Setelah terjadi kolonialisasi oleh Belanda pada tahun 1600 hingga 1942 M, uang perak Belanda, Rijksdaalder menjadi alat tukar standar di Indonesia.

[Baca Juga: Sejarah Uang di Indonesia yang Akan Membuat Anda Terpukau]

 

#2 Sejarah Uang Kertas di Indonesia

Pada tahun 1748, VOC mulai memperkenalkan uang kertas dengan bentuk sertifikat kepada masyarakat Indonesia.

Ketika De Javasche Bank berdiri di Indonesia pada 1828, uang kertas bernilai 5 gulden ke atas mulai beredar dan menjadi alat tukar di Indonesia.

Ada juga beberapa seri uang kertas lainnya yang De Javasche Bank keluarkan, yakni seri J.P. Coen, seri Mercurius, seri Bingkai, dan seri Wayang.

Pada masa kedudukan Jepang, terbitlah mata uang kertas invasi yang memiliki 3 emisi. Di antaranya yaitu mata uang berbahasa Belanda, uang kertas bertuliskan ‘Pemerintah Dai Nippon’, dan uang kertas bertuliskan ‘Dai Nippon Teikoku Seihu’.

Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1946, pemerintah meresmikan Bank Negara Indonesia sebagai bank sentral Indonesia.

Pada tahun yang sama, mulai terbit ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) yang menjadi cikal bakal rupiah yang kita kenal saat ini.

 

Berkat Kecanggihan Teknologi

Begitulah sejarah uang di dunia hingga di Indonesia yang perlu Sobat Finansialku ketahui.

Mempelajari sejarah uang dan mengetahui perkembangannya yang begitu pesat sampai detik ini merupakan suatu hal menarik yang dapat menambah pengetahuan baru.

Terlebih, perkembangan uang akan semakin pesat dengan hadirnya inovasi dan teknologi yang semakin canggih di masa depan. Karena itulah, kita sebaiknya bijak dalam mengelola keuangan agar tidak tergerus inflasi.

Untuk itu, Anda bisa menempatkan uang pada aset investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan Anda di masa depan.

Jika masih bingung dalam memilih instrumen investasi yang tepat dan menyusun rencana keuangannya, yuk, konsultasikan sekarang bersama Perencana Keuangan Finansialku.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi Customer Advisory via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940.

 

Tuliskan komentar Anda di bawah ini dan share informasinya kepada rekan-rekan untuk lebih memahami sejarah uang sebagai alat tukar yang sah dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Semoga bermanfaat, ya!

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

  • Syafira Maulida. 09 Januari 2023. Sejarah Uang dalam Peradaban Manusia: dari Barter Sampai Digital. Tanamduit.com – https://bit.ly/3C70ay6
  • Tim Redaksi. 16 September 2021. Sejarah Uang: Awal Mula Tercipta, Jenis dan Fungsinya. Ocbcnisp.com – https://bit.ly/43bTAlM
  • Anisa Rizki Febriani. 14 Januari 2023. Sejarah Kemunculan Uang dan Perkembangannya di Dunia. Detik.com – https://bit.ly/3C6B3vl
  • Fathnur Rohman. 21 Maret 2022. Sejarah Uang, Perkembangannya dari Masa ke Masa. Katadata.co.id – https://bit.ly/3C6B7ez