Bunga Pinjaman KTA: Mengapa Suku Bunga Bank Bisa Naik Turun Dengan Cepat?

Apakah Anda tahu mengapa suku bunga bank bisa naik dan turun dengan cepat dan mempengaruhi bunga pinjaman KTA Anda?

Apakah Anda salah satu pengguna produk KTA? Jika Anda salah satu pengguna produk KTA dan mengeluhkan bunga pinjaman KTA yang selalu naik turun, maka Anda perlu tahu penyebabnya dengan membaca artikel ini.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Hubungan Suku Bunga Bank dengan Bunga Pinjaman KTA

Bagi Anda pengguna produk Kredit Tanpa Agunan (KTA), Anda pasti sudah tahu bahwa bunga pinjaman KTA tergantung dari masa tenor cicilan yang diambil, syarat dan ketentuan yang berlaku.

Sebelum mengambil kredit tersebut, tentu Anda sudah mempertimbangkan bunga yang diberikan oleh bank tersebut.

Tapi, apakah Anda tahu bahwa bunga yang diberikan sudah terdapat penetapannya antara Bank Indonesia dan bank yang Anda tuju?

Ya, bank yang berada di bawah naungan Bank Indonesia tidak boleh menetapkan bunga lebih dari yang telah dibuat oleh pemerintah.

Bank hanya boleh menetapkan di bawah dari ketentuan yang sudah dibuat oleh pemerintah dan hal itu akan berubah terus setiap tahunnya.

Tetapi bunga pinjaman KTA yang telah ditetapkan sebelumnya pada nasabah tidak akan berubah kembali.

Anda baru akan merasakan kenaikan bunga pinjaman KTA di tahun depan Anda ingin mengajukan pinjaman lainnya.

Seperti salah seorang klien Finansialku yang bercerita mengenai pengalamannya menggunakan produk KTA untuk membeli mobil.

Pada tahun 2014, ia mengajukan KTA untuk membeli sebuah mobil 7-seater dengan tenor pinjaman selama 3 tahun, dengan bunga sebesar 6%.

Setelah ia melunaskan mobil keluarga yang diidam-diamkan, ia butuh pinjaman KTA lagi untuk membelikan anaknya sebuah mobil jenis city car.

Maka, calon klien pun mengajukan kembali KTA dengan tenor yang sama di tahun yang berbeda, yaitu tahun 2017.

Klien ini pun kaget saat mengetahui bunga pinjamannya sudah berubah dari saat ia mengambil KTA yang pertama.

Lalu, ia mempertanyakan, apa yang menyebabkan bunga pinjaman KTA ini berbeda? Padahal ia masih mengajukan KTA di bank yang sama dan dengan tenor yang sama juga.

Saya pun menjelaskan penyebab mengapa bunga pinjaman KTA bisa naik dan turun dengan cepatnya.

Penyebab Suku Bunga Bank Bisa Naik Turun dengan Cepat

Jadi, suku bunga pinjaman itu merupakan biaya yang harus dibayarkan saat meminjam uang kepada bank. Bunga pinjaman ini menjadi biaya kompensasi atas dana yang sudah dipinjamkan.

Suku bunga ini sendiri bisa berubah-ubah setiap waktu, bisa juga setiap bulan dan bisa setiap kuartal.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi suku bunga KTA.

Hal ini wajib untuk Anda ketahui karena kreditur tak akan membebani bunga tanpa adanya perhitungan terlebih dahulu.

Tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebabnya adalah supaya Anda mempunyai gambaran berapa jumlah uang yang harus Anda siapkan untuk membayar utang dan bunganya.

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Download Ebook Sekarang

#1 Inflasi

Faktor yang pertama dan pasti sudah sangat berpengaruh, yaitu inflasi.

Inflasi ini terjadi ditandakan dengan meningkatnya harga barang-barang secara umum dan terus menerus yang diakibatkan oleh beberapa hal, yakni dari konsumsi masyarakat yang meningkat hingga tingkat likuiditas pasar.

Dengan adanya inflasi ini, bisa mempengaruhi tingkat suku bunga pinjaman bank.

Jika inflasi semakin tinggi, maka akan semakin tinggi juga tingkat suku bunga pinjaman bank tersebut.

Hal ini bisa terjadi, karena bank sebagai pemberi pinjaman akan meminta suku bunga yang lebih tinggi sebagai kompensasi saat terjadi penurunan daya beli mata uang untuk ke depannya.

#2 Pertumbuhan Ekonomi

Ketika Bank Indonesia melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang perlu dipercepat, maka Bank Indonesia harus membuat perputaran dana di masyarakat menjadi lebih cepat.

Langkah tersebut membuat Bank Indonesia mengambil langkah dengan cara menurunkan suku bunga acuan.

Jika suku bunga pinjaman bank menurun, maka kegiatan perbankan akan bertambah karena bank lebih mudah menyalurkan kredit.

Dengan suku bunga kredit menurun, maka masyarakat akan lebih mudah mendapatkan kredit, sehingga perputaran uang dan pertumbuhan perekonomian pun akan menjadi lebih cepat.

Dengan banyak orang yang mengajukan pinjaman ke bank juga akan membuka peluang kerja, sehingga roda ekonomi berputar lebih kencang.

Sedangkan, jika pergerakan ekonomi nasional terlalu cepat yang diiringi dengan tingginya inflasi, maka Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga untuk mengurangi perputaran uang di masyarakat.

#3 Penawaran dan Permintaan Kredit

Selain memberikan kredit bagi masyarakat, bank juga menawarkan produk lainnya seperti layanan tabungan dan deposito, di mana bank ini memiliki peran sebagai penyalur dana simpanan masyarakat.

Jika permintaan akan pinjaman bertambah dan persediaan simpanan dana masyarakat terbatas, maka suku bunga pinjaman bank akan meningkat.

Hal ini dilakukan untuk membatasi jumlah pinjaman dan suku bunga yang naik pun bisa meningkatkan minat masyarakat untuk menabung.

Sedangkan, jika permintaan pinjaman berkurang dan persediaan simpanan dana masyarakat melimpah, maka suku bunga bank akan turun.

Penurunan ini bertujuan untuk menambah minat masyarakat untuk meminjam dana dan mengurangi jumlah dana simpanan.

Hal ini akan berbanding terbalik jika dilihat dari segi penawaran. Jika tingkat penawaran kredit menurun, maka akan terjadi kenaikan suku bunga pinjaman.

#4 Deposito

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bank memiliki beberapa produk yang berperan dalam faktor penyebab naik dan turunnya suku bunga.

Deposito ini merupakan salah satu produk bank berjenis tabungan yang disimpan dalam jangka panjang waktu tertentu. Semakin banyak dana yang ada di deposito, suku bunga kredit akan menurun.

Tetapi, jika dana yang ada di deposito semakin sedikit, suku bunga kredit akan cenderung naik.

Hal ini terjadi, karena perputaran dana yang ada di bank dipengaruhi dari jumlah dana yang tersedia yang berada pada produk deposito yang dimiliki oleh bank tersebut.

#5 Kebijakan Bank Sentral

Bank yang terdapat di Indonesia adalah bank milik pemerintah atau yang biasa kita sebut bank BUMN dan bank swasta.

Semua tingkat suku bunga pinjaman dari setiap bank tersebut berada di kewenangan bank sentral.

Bank sentral yang dimaksud adalah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di negara tersebut karena harus selalu menjaga kestabilan nilai mata uang, sistem keuangan secara keseluruhan dan sektor perbankan.

Di Indonesia sendiri, bank yang menjadi bank sentral adalah Bank Indonesia.

Menurut data pada akhir Juni 2018 yang lalu, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,5%, dari 4,75% menjadi 5,25%.

Kenaikan suku bunga acuan ini bertujuan untuk mengundang dana investor asing untuk masuk lagi ke pasar Indonesia, sehingga bisa meredam fluktuasi nilai tukar rupiah yang akhir-akhir melemah.

Dengan adanya kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia ini, diperkirakan akan mempengaruhi suku bunga kredit di semester kedua pada tahun ini.

Ketahui Bunganya dan Pastikan Anda Mempelajarinya

Anda sekarang sudah mengetahui faktor apa yang menyebabkan suku bunga bank naik dan turun dengan cepatnya. Anda pun sekarang sudah bisa mempelajari kapan sebaiknya Anda mengajukan kredit.

Pastikan Anda selalu mempelajari jenis kredit, persyaratan, besaran bunga, dan tentu saja cara pembayarannya yang sesuai dengan kemampuan Anda.

Dengan mempelajarinya, Anda pasti tidak akan merasa utang sebagai beban dalam hidup Anda.

Setelah membaca artikel ini, saya yakin Anda telah mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi suku bunga bank.

Bagikan informasi ini kepada teman atau saudara Anda yang belum mengetahui tentang faktor penyebab suku bunga bank naik dan turun dengan cepatnya. Semoga bermanfaat!

Sumber Referensi:

Merna Arini Nurizzati. 5 Juli 2018. Suku Bunga Pinjaman Bank 2018 di Indonesia, Mana Paling Rendah? Halomoney.co.id – https://goo.gl/aZn6yh
Noviyanto. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga KTA? Koinworks.com – https://goo.gl/Lh6bGJ
Pamelia Fricylia. 6 Juni 2017. Suku Bunga Bank Naik Turun, Apa Penyebabnya? Blog.urbaindo.com – https://goo.gl/VXgRRA