Sebelum mengetahui cara membuat konsumen jatuh cinta, Anda perlu menentukan rencana pemasaran produk Anda dengan efektif dan juga terjangkau.

W. Clement Stone berkata, “Penjualan bergantung pada sikap si penjual dan bukan calon pembelinya.” Oleh sebab itu, penting untuk Anda dalam memahami rahasia ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Start It Up

 

Membuat Konsumen Jatuh Cinta

Bisnis online pada dasarnya sama saja dengan bisnis biasa. Perbedaan utamanya, kita menjalankan secara online, di internet.

Pada bisnis offline, kita dapat berkomunikasi secara lisan, langsung, ke pasar dan pelanggan. Mereka melihat produknya secara langsung, bisa disentuh, dicium, diraba, dirasakan, dikecap. Sedangkan di bisnis online, semua itu harus ditampilkan dalam bentuk tulisan dan gambar.

Statista.com merilis data sebanyak 40% warga dunia maya melakukan belanja online melalui desktop, smartphone, atau tablet. Ini berarti lebih dari 1 miliar pembelanja online, dan angka itu terus bertambah. Sebagai contoh web Amazon punya 94 juta pengunjung setiap bulannya.

Kesetiaan Konsumen (Consumer Loyalty) 01 - Finansialku

[Baca Juga: 5+ Cara Promosi Murah yang Efektif Dan Jitu]

 

Bisnis online memiliki cakupan yang luas sekali. Ada setidaknya 7 jenis bisnis online, meliputi media online, marketing afiliasi, komunitas online berbayar, web/blog review, desain web, bisnis lelang online, dan e-commerce.

Byran Silverman pemilik dari Star Toilet Paper, mengatakan bahwa jadilah konsultan dan bukan tukang jualan. Menurutnya, cara berjualan yang paling efektif adalah dengan menjalankan peran sebagai konsultan.

Itulah sebabnya, para penjual produk-produk kecantikan tidak disebut sebagai salesman atau saleswoman, melainkan beauty consultant. Anda perlu mengatakan kepada calon konsumen Anda mengenai manfaat yang bisa didapatkan jika memakai produk Anda.

Kesan pertama harus menjadi perhatian penting, jika ingin menjadi pilihan pertama konsumen (Customer Number One).

Kesan pertama yang baik tidak hanya akan mencetak transaksi pertama, tetapi transaksi-transaksi lain di kemudian hari. Kesan pertama yang baik akan membuat konsumen mengutamakan Anda dan menjadi pelanggan Anda.

Berikut ini cara agar konsumen bisa jatuh cinta pada pandangan pertama:

 

#1 Respons Cepat

Kesan pertama tidak selalu diciptakan dari pertemuan muka dengan muka. Saat ini banyak lebih memilih menghubungi via telepon atau email.

Dalam konteks ini, keramahan dalam berkomunikasi lewat telepon atau email memang menjadi faktor penting. Namun, yang lebih penting dari itu adalah kecepatan meresponsnya.

Mungkin Anda tak selalu bisa cepat memenuhi apa yang mereka butuhkan, tetapi respons yang cepat, terutama informasi yang akurat adalah kunci kepuasan konsumen. Menunggu bukan hal yang menjadi pengalaman membuat konsumen kapok, asal ada kejelasan.

 

#2 Pendengar yang Baik

Roy Bartell pernah berkata, “Banyak orang berpikir ‘menjual’ itu sama dengan ‘berbicara’. Tapi, sales yang paling efektif tahu bahwa mendengarkan adalah hal paling penting dalam pekerjaan mereka.”

Layani konsumen harus antusias. Anda harus bisa mengatur sikap Anda supaya antusiasme Anda tidak terlihat berlebihan, seperti terlalu mendominasi pembicaraan, tidak memberi konsumen untuk memotong pembicaraan atau bertanya, bicara terlalu cepat, memberi jawaban yang tampak hanya sebagai hafalan, dan lain-lain. Hal-hal seperti ini akan membuat konsumen bosan.

Jadilah pendengar yang baik, doronglah konsumen mengutarakan yang ia butuhkan dan yang ingin ia tanyakan. Kuncinya adalah memenuhi kebutuhan konsumen.

Quiz-Tipe-Konsumen-Ecommerce-Jual-Beli-Online-1-Finansialku

[Baca Juga: Pelajari Mental Sales dan Cara Membuat Konsumen Jatuh Cinta Berikut]

 

#3 Pancarkan Energi Positif dan Percaya Diri

Energi positif di sini adalah sikap yang bersahabat dan ramah dalam melayani konsumen. Saat Anda membalas chat yang oleh konsumen Anda, usahakan untuk bersahabat dan ramah.

Anda juga perlu memiliki percaya diri. Percaya diri di sini sangat dipengaruhi totalitas pengetahuan terhadap produk Anda.

Seorang staf yang benar-benar menguasai seluk beluk produk dan kebijakan perusahaan akan lebih bisa tenang, percaya diri, dan mampu menjawab dengan tepat saat ada pertanyaan atau komplain dari konsumen. Dan ini hanya bisa terjadi jika perusahaan melakukan training.

 

#4 Penampilan

Dalam melayani konsumen, jangan berharap orang memiliki prinsip “don’t judge a book by its cover”. Penampilan dan kesan yang Anda tampilkan harus dijaga.

Penampilan dalam dunia maya adalah konten blog Anda. Apakah konten blog Anda hanya didominasi oleh teks? Bisa jadi pengunjung merasa jenuh, lelah membaca tulisanmu.

Variasikan kontenmu dengan multimedia, seperti foto dan grafik yang menarik, atau Anda juga bisa menambahkan infografis yang berisi data yang masih terkait dengan bidang bisnis Anda.

Bila Anda memiliki website, maka tampilan website juga punya pengaruh dalam menarik pelanggan untuk terus berselancar di halaman tersebut. Maka Anda perlu mendesain tampilan web semenarik mungkin untuk membuat pelanggan terus melihat produk-produk lainnya.

Usahakan tampilan web menarik tetapi tidak rumit.

 

#5 Jujur pada Konsumen Anda

Bo Bennett berkata, “Dalam menjual, testimoni adalah kunci untuk membuka pintu penolakan.” Hindari berbohong tentang produk atau jasamu.

Ketika ada yang bertanya tentang ketersediaan suatu produk, atau bagaimana pelayanan yang ditawarkan, jawablah dengan jujur. Jika ada kekurangan, tidak perlu ditonjolkan namun juga tidak ditutupi.

Minta maaflah setiap ada kesalahan dalam servis. Terkesan sepele, namun orang selalu menghargai kejujuran.

 

Sam Walton, pendiri jaringan waralaba Wal-Mart, berkata, “Hanya ada satu bos, yaitu pelanggan. Dan ia bisa memecat siapa pun dalam perusahaan (termasuk pimpinan), hanya dengan membelanjakan uang mereka di tempat lain.”

 

Jangan lupa untuk menonton video dari Finansialku tentang peluang bisnis di tahun 2020.

 

Apakah informasi pada artikel ini bermanfaat? Jika iya, yuk bagikan informasi ini kepada rekan atau saudara terdekat Anda sehingga mereka pun bisa mengetahui informasi tersebut. Terima kasih!

 

Ebook Perencanaan Keuangan ENTREPRENEUR & FREELANCE

Download Sekarang, GRATISSS!!!

Mockup ebook entrepreneur dan freelancer

 

Sumber Referensi:

  • Budi Safa’at. 2016. 99 Perbedaan Kebiasaan Pengusaha vs Karyawan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
  • Husnan, Fathul & Jawa Creativity. 2016. Cari Uang di Pasar Online. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  • Mira R & Linda Irawati. 2017. 99 Langkah Sukses Berbisnis E-Commerce. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
  • Parsaoran Sirait. 2015. 99 Perbedaan Kebiasaan Miliarder vs Orang Biasa. Jakarta: Grasindo.
  • Mira R & Linda Irawati. 2016. 99 Perbedaan Pola Pikir Pengusaha vs Karyawan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

 

Sumber Gambar:

  • Cara Membuat Konsumen Jatuh Cinta – https://bit.ly/3gnrs72