Apa saja hal-hal yang harus dilakukan untuk memulai investasi saham? Mengapa hal ini perlu dilakukan?

Mari pelajari apa saja yang harus dilakukan dalam memulai investasi saham agar tidak salah langkah dan malah menimbulkan kerugian. Simak selengkapnya dalam artikel panduan belajar ala Finansialku kali ini. Selamat membaca.

 

Memulai Investasi Saham dalam Masa Pandemi

Saham merupakan salah satu instrumen investasi dengan return yang tinggi. Investasi saham juga cocok untuk dijadikan pilihan oleh para investor untuk berinvestasi jangka panjang.

Di tengah pandemi yang terjadi sekarang ini, banyak orang yang melirik investasi saham ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun terus bergejolak selama pandemi corona ini. Bahkan, naik turunnya pasar saham ini tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga terjadi di berbagai belahan dunia.

Sebelum memulai investasi saham saat pandemi, yuk ketahui tips jitu investasi saham saat pandemi yang akan dibahas tuntas oleh rubrik Finansialku kali ini. Berikut 5 tips jitu memulai investasi saham saat pandemi.

 

Berinvestasi untuk Jangka Panjang

Tips investasi saham ini sangat perlu Anda perhatikan. Ingat bahwa tujuan dari berinvestasi saham Anda untuk jangka panjang. Salah satu penyebabnya adalah karena investasi saham cenderung sangat volatile  dalam jangka pendek.

Untuk dapat menguatkan niat Anda untuk berinvestasi saham jangka panjang adalah mengingat bahwa keuntungan saham biasanya akan lebih maksimal ketika jangka panjang.

Mindset ini perlu Anda tanamkan di dalam diri Anda. Dengan menabung saham maka Anda juga harus konsisten. Misalnya, Anda dapat menyisihkan 10–15% dari penghasilan Anda untuk menabung saham secara rutin.

 

Mematangkan Pengetahuan Sebelum Berinvestasi

Salah satu syarat mutlak sebelum memilih dan membeli sebuah instrumen investasi adalah mempelajari serinci-rincinya, termasuk saham. Anda membeli saham, artinya Anda membeli sebagian kecil dari kepemilikan sebuah perusahaan.

Anda bisa memilih berbagai saham dari ratusan perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia.

Bursa Efek Indonesia (BEI) berfungsi sebagai pasar saham. BEI merupakan pasar modal, sehingga fungsinya adalah mempertemukan pihak yang membutuhkan modal atau juga disebut emiten, dengan pihak yang dapat memberikan modal atau investor.

Semua perusahaan publik, awalnya menjual saham ke publik melalui proses penawaran umum perdana (initial public offering atau IPO).

IPO sendiri menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan modal, ketika sebuah perusahaan membutuhkan uang.

Sebuah perusahaan bisa menjual kepemilikan perusahaan tersebut kepada masyarakat dengan menjual lembar sahamnya. Dan Anda sebagai investor saham perlu mempelajari pengetahuan fundamental dari perusahaan yang sahamnya akan Anda beli.

Setiap investor perlu mempelajari cara yang tepat dalam berinvestasi saham, pengelolaan portofolio, manajemen risiko bahkan perlu mempelajari berbagai siklus pasar yang sering terjadi di bursa saham.

Memang Anda tidak perlu belajar secara akademis untuk bisa menguasai saham. Namun jika Anda memiliki basis pengetahuan akuntansi tentunya akan mempermudah Anda menilai keuangan sebuah perusahaan.

Hal penting lainnya yang tidak bisa diabaikan adalah melakukan riset mengenai kondisi ekonomi makro, terutama kebijakan moneter dan fiskal yang dikeluarkan pemerintah. Investor juga dapat mengikuti agenda perekonomian dunia.

Pergerakan indeks saham baik di regional Asia, atau di seluruh dunia, juga dapat diikuti karena kadang-kadang akan mempengaruhi indeks pergerakan harga saham di Indonesia.

Investor juga perlu mempelajari industri dari perusahaan yang dibelinya, karena trend indeks sektoral juga sangat mempengaruhi pergerakan saham-saham di dalamnya.

 

Pilihlah Saham dengan Fundamental yang Kuat

Tips selanjutnya adalah, jangan asal membeli saham ya. Anda harus memilih saham dengan fundamental yang kuat. Jangan hanya tergiur dengan harga sahamnya yang murah tapi tidak mengetahui fundamentalnya. Mengapa demikian?

Simpelnya karena tidak semua saham dengan harga murah memiliki kualitas yang baik. Selain itu, jangan mudah tergiur dengan harga saham yang terlalu murah juga ya. Cek dulu fundamentalnya.

Apalagi di masa pandemi sekarang, masa dimana penuh dengan ketidakpastian. Oleh karena itu, Anda sangat disarankan untuk mengaplikasikan prinsip untuk berhati-hati dalam menabung saham.

Sebelum Anda membeli saham, sebaiknya Anda memastikan bahwa apakah saham yang Anda mau beli termasuk dalam sektor saham yang berpotensi membaik ketika virus covid-19 sudah mereda.

Apabila Anda mau mengetahui fundamental suatu perusahaan, Anda dapat mengeceknya melalui laporan keuangan perusahaan tersebut.

Anda dapat mengaksesnya secara gratis di website resmi Bursa Efek Indonesia di https://www.idx.co.id/.

 

Berinvestasi dengan Dana yang Sudah Disiapkan

Salah satu kunci sukses berinvestasi saham adalah dengan memiliki money management yang baik. Jadi, dana yang akan Anda pakai untuk investasi saham sebaiknya dana yang memang sudah Anda sisihkan untuk investasi jangka panjang.

Jangan sampai Anda menggunakan dana kebutuhan sehari-hari, dana darurat, ataupun dana lainnya yang untuk tujuan jangka pendek.

Hal ini tentunya sangat perlu Anda perhatikan demi memiliki money management yang baik dan terhindar dari kepanikan yang berlebihan ketika harga saham turun.

 

Memilih Broker dan Membuka Rekening Efek

Untuk dapat melakukan transaksi di bursa saham, maka setiap investor haruslah memiliki rekening efek terlebih dahulu. Seperti halnya untuk menabung di bank harus mempunyai rekening tabungan.

Sekuritas atau broker adalah perpanjangan tangan dari Bursa Efek Indonesia. Mereka adalah anggota bursa yang menghubungkan antara investor dengan perusahaan publik, atau menghubungkan antara satu investor dengan investor lainnya.

Sampai saat ini, ada lebih dari seratus sekuritas yang beroperasi di Indonesia dan telah menjadi anggota bursa. Sebelum Anda menjatuhkan pilihan pada sebuah sekuritas, ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut.

  • MKBD atau Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang dimiliki oleh sekuritas.

MKBD menjadi tolak ukur kekuatan finansial sebuah sekuritas, semakin besar nilai MKBD maka semakin kuat sekuritas tersebut. MKBD ini dihitung dari total aset dikurangi total kewajiban sekuritas tersebut.

  • Pelayanan dan Fasilitas yang Unggul. Anda perlu memilih sekuritas yang menyediakan pelayanan paling cocok dengan kebutuhan Anda.

Hal-hal ini dapat mencakup fasilitas online trading, komisi broker, akses real time, penarikan dana yang tidak bertele-tele, pelayanan yang cepat, sampai keramahan customer service dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan investor.

  • Riset yang Komprehensif. Riset merupakan layanan sekuritas yang penting. Anda perlu memilih sekuritas yang menyediakan layanan riset analisa saham yang komprehensif dan mudah Anda pahami.

Biasanya sekuritas yang baik pun akan menyediakan layanan rekomendasi atau catatan mengenai saham tertentu. Riset yang kuat akan membantu pengambilan keputusan Anda sebagai investor.

Ketika mendaftar pembukaan akun di sekuritas, investor akan mendapatkan Rekening Dana Investor yang terpisah dengan rekening sekuritas. RDI ini berfungsi untuk menyimpan dana investor di sebuah bank yang berperan sebagai kustodian.

 

Melakukan Diversifikasi Investasi

Seperti yang diketahui bahwa kondisi pasar modal sangat volatile. Dapat dikatakan harga saham cenderung naik turun dengan waktu yang bisa relatif cepat.

Oleh karena itu, Anda tetap disarankan untuk melakukan diversifikasi investasi ya. Jangan semua dana investasi Anda alokasikan saham ya. Dengan melakukan diversifikasi maka membantu Anda untuk meminimalisasi risiko yang ada.

Jadi misalnya pasar saham sedang anjlok, tapi Anda memiliki instrumen investasi lain yang dapat menopang kerugian dari investasi saham yang relatif sementara itu.

Dengan begitu maka Anda tidak mudah gegabah untuk menjual saham karena tiba-tiba merugi.

Istilahnya don’t put all your eggs in one basket. Artinya jangan meletakkan semua telur Anda di dalam satu keranjang.

Jika Anda menaruh semua telur di satu keranjang maka ketika keranjang itu jatuh maka telur akan pecah semua. Nah, itulah fungsi dari diversifikasi.

 

Menganalisa Fundamental Saham Secara Sederhana

Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan saat memulai investasi saham adalah melakukan perhitungan analisa fundamental sahamnya dengan beberapa rasio keuangan, untuk menilai apakah saham incaran Anda layak untuk dibeli atau tidak.

Ada beberapa rasio keuangan yang dapat Anda pakai untuk membantu Anda menentukan valuasi saham incaran Anda, antara lain:

  • Return on Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan menghasilkan laba bersih dibandingkan dengan total aset yang dimilikinya. Rumus untuk menghitungnya adalah:

ROA = Laba Bersih : Total Aset

  • Return on Equity (ROE), yaitu rasio yang digunakan untuk membandingkan laba bersih yang dihasilkan dengan modal bersih yang dimiliki oleh perusahaan.

Sama seperti ROA, semakin tinggi ROE maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rumus untuk menghitungnya adalah:

ROE = Laba Bersih : Total Ekuitas

  • Net Profit Margin (NPM), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam mencetak laba, dengan menghitung margin keuntungan dibandingkan dengan total pendapatan yang diterima oleh perusahaan tersebut.

Semakin tinggi nilai NPM, maka semakin efisien perusahaan mengelola keuangannya. Rumus untuk menghitungnya adalah:

NPM = Laba Bersih : Total Penjualan

  • Earning Per Share (EPS), adalah nilai yang didapatkan oleh investor sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya.

Semakin tinggi EPS, maka semakin besar laba yang dicetaknya, dan yang lebih penting investor perlu melihat pertumbuhan EPS sebuah perusahaan dari tahun ke tahun. Rumus untuk menghitungnya adalah:

EPS = Laba Bersih : Jumlah Lembar Saham

  • Price to Earning Ratio (PER), yaitu rasio yang digunakan untuk menghitung mahal atau murahnya sebuah saham. Hal ini dapat diketahui dengan melihat besarnya EPS dibandingkan dengan harga sahamnya.

Semakin kecil rasio PER, maka semakin bagus sebuah saham untuk dikoleksi. Rumus untuk menghitungnya adalah:

PER = Harga Saham : EPS

  • Debt to Equity Ratio (DER), yaitu rasio hutang atau kewajiban terhadap modal bersih yang dimiliki oleh perusahaan.

Semakin besar DER, maka semakin banyak hutang yang dimiliki dibandingkan modal bersihnya, dan perusahaan yang memiliki banyak hutang tentunya bukanlah perusahaan yang sehat. Rumus untuk menghitungnya adalah:

DER = Total Liabilitas : Total Ekuitas

  • Price to Book Value (PBV), yaitu rasio yang membandingkan harga saham dengan nilai modal bersih per lembar saham perusahaan tersebut. Rumus untuk menghitungnya adalah:

PBV = Harga Saham : Nilai Buku per Lembar Saham.

 

Jika Anda melewatkan panduan belajar mengenal investasi saham, berikut listnya:

 

Selanjutnya, Sobat Finansialku dapat mempelajari dan membaca panduan belajar chapter 2: Mengenal Perbedaan Mindset Pemenang vs. Pecundang.

 

Jika Sobat Finansialku membutuhkan informasi lanjut terkait tips memulai investasi saham atau membutuhkan konsultasi dengan ahlinya secara langsung, Anda dapat berkonsultasi dengan Financial Planner Finansialku.

Download juga aplikasi Finansialku yang punya banyak tools penting yang bisa bantu kamu wujudkan tujuan keuangan Anda.

Dapatkan aplikasinya di Google Play Store maupun Apple Apps Store sekarang dan dapatkan keuntungan diskon Rp 50 ribu untuk berlangganan fitur premium satu tahun dengan kode voucher WEBTAHUNAN.

 

Nah untuk Sobat Finansialku yang baru berencana memulai investasi dan bingung memilih antara investasi saham atau reksa dana, tonton video berikut untuk menemukan jawabannya.

 

Editor: Maria Christianti

Sumber Gambar:

  • Cover: https://bit.ly/3riTZ3H