Founder & Money: Mengenal Codepolitan, Solusi Belajar ‘Ngoding’ di Indonesia

Kamu sudah kenal dengan Toni Haryanto si pendiri Codepolitan? Kalau belum, lebih lanjut dengan Co- founder sukses ini.

Nama ‘Codepolitan’ agaknya sudah tidak asing lagi di telinga. Berdiri sebagai media edukasi pemrograman, Codepolitan menjadi solusi bagi siapapun yang ingin belajar pemrograman komputer dan berkarier sebagai seorang programmer.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Belajar Coding Bersama Codepolitan

Menghadapi era digital seperti saat ini, profesi sebagai programmer semakin banyak dilirik perusahaan bahkan memiliki peranan yang penting.

So, jika kamu tertarik untuk mendalami skill di bidang pemrograman, mulailah sekarang juga karena tidak ada kata terlambat untuk menjadi seorang programmer.

Lalu, caranya?

Gak perlu bingung, Indonesia sudah memiliki Codepolitan, yaitu platform edukasi yang fokus pada bidang pemrograman atau coding dengan lebih terarah.

Keunggulannya, kurikulum belajarnya telah disesuaikan dengan kebutuhan industri 4.0 dan menggunakan teknologi terbaru yang digunakan dalam dunia kerja saat ini. Keren, kan?

Tertarik untuk mengetahui Codepolitan lebih lanjut? Nah, kali ini Finansialku berkesempatan untuk lebih jauh mengenal Codepolitan bersama Toni Haryanto selaku Co-founder & CIO at CodePolitan.

Menilik Perjalanan Codepolitan

Codepolitan secara resmi berdiri tahun 2016. Namun, sebelumnya Toni bersama keempat rekannya telah mengawali project ini sejak tahun 2012, saat mereka berstatus sebagai mahasiswa.

“Tujuan awalnya kami ingin berbagi tentang apa yang dipelajari saat kuliah, khususnya di bidang IT, supaya lebih banyak orang yang bisa mengetahuinya.”

Saat itu, Toni dan rekan-rekannya membuat modul pembelajaran dalam bentuk e-book, yang berhasil terkumpul sebanyak 18 edisi hingga tahun 2014.

Membangun Project Berkelanjutan

Setelah melewati proses tersebut, tibalah pada satu titik pemikiran bahwa ketika project ini ingin berkelanjutan, maka dilibatkan aspek bisnis di dalamnya karena bagi Toni, kecil kemungkinan bisa memberikan manfaat yang sustain jika tidak melibatkan bisnis.

Hingga di tahun 2016, Codepolitan resmi berdiri di bawah naungan PT dan saat itulah Toni memahami proses menjalankan Codepolitan dalam sebuah bisnis.

Salah satu kuncinya adalah

“Jadilah solusi, yang bermula dari masalah. Jangan membuat solusi jika tidak ada permasalahannya.”

Mengenai dunia pemrograman, Toni Haryanto sendiri sudah mulai mengenalnya sejak duduk di bangku SMP dan hingga kini ia fokus sebagai programmer web dikarenakan potensinya cukup besar.

Pengembangan Produk Codepolitan

Mulanya Codepolitan hanya memfokuskan diri sebagai media yang rutin menerbitkan artikel seputar pemrograman.

Namun seiring berjalan waktu, melihat potensi dan pangsa pasar yang ada, dilakukan pengembangan dengan mengadakan training offline serta kursus online.

Training offline menjadi sarana untuk menguji kurikulum-kurikulum yang telah dibangun oleh Toni bersama tim untuk diterapkan pada kursus online di Codepolitan Developer School.

“Sebelum kami menerapkan materi di kursus online, kami menggodognya di training offline yang diadakan di kantor Codepolitan. Sampai menemukan formulanya supaya materi tersebut mudah dipahami,”.

Sementara kursus online sendiri merupakan program Codepolitan untuk mereka yang memiliki keterbatasan dari segi waktu atau jarak tapi mempunyai semangat yang kuat untuk menjadi programmer.

Melalui kursus online ini, kamu bisa mempelajari segala hal untuk memulai belajar pemrograman komputer. Materinya pun sudah disusun dengan alur yang sangat jelas sehingga mudah untuk dipelajari.

“Codepolitan juga sudah merumuskan materi sedemikian rupa. Mulai dari yang sangat dasar, dan bertahap hingga bisa digunakan untuk membuat aplikasi“.

Inilah Keunggulan Codepolitan

Toni Haryanto membagikan kisahnya kepada Finansialku.com bahwa Codepolitan senantiasa berupaya menjaga kualitas, khususnya dalam segi materi. Karena itulah, mereka sangat menekankan sisi pemeliharaan atau maintenance konten.

Menurutnya, pembaharuan materi selalu dilakukan menyesuaikan dengan perkembangan, sehingga materi yang dipelajari sifatnya selalu up-to-date.

Selain dari segi materi, pemeliharaan juga dilakukan melalui pemantauan pada setiap program yang sedang dijalankan.

Seperti menyediakan forum khusus QnA untuk mereka yang mengikuti kursus online, di mana ketika terjadi ketidakpahaman bisa didiskusikan langsung dalam forum tersebut dan tidak dilepas begitu saja.

Ketika disinggung soal keunggulan lain, Toni mengungkapkan bahwa Codepolitan bisa dibilang media edukasi yang fokus memberikan training pemrograman dalam bahasa Indonesia.

“Kursus pemrograman dengan konten bahasa Inggris itu sudah cukup banyak, dan hal ini seringkali jadi kendala orang Indonesia yang kemampuan bahasa Inggrisnya belum maksimal.

Maka dari itu, Codepolitan mencoba support semangat belajar mereka melalui materi yang kita kemas dalam bahasa Indonesia supaya lebih mudah dipelajari, sebagai evaluasi di akhir selalu mengadakan quiz untuk melihat sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi yang sudah dipelajari“.

Meski sudah memiliki berbagai keunggulan, tidak membuat Codepolitan merasa puas diri.

Maka, sampai saat ini Toni bersama rekan-rekannya terus berupaya menciptakan berbagai inovasi, terlebih dunia digital perubahan dan persaingan yang cukup dinamis.

Toni pun tak menampik bahwa cakupan dunia programming terbilang luas, tetapi di Indonesia daya tariknya masih relatif kurang.

Padahal seperti yang telah disebutkan, bahwa profesi programmer memiliki peranan penting di era digital seperti saat ini.

Ebook Perencanaan Keuangan ENTREPRENEUR & FREELANCE

Download Sekarang, GRATISSS!!!

Menyoal Finansial Versi Codepolitan

Episode Founder and Money kali ini bersama Codepolitan, Toni bercerita bahwa perjalanan Codepolitan sebelum berdiri secara resmi, hanya bermodalkan dari para founder secara pribadi.

Sampai akhirnya di tahun 2016 Codepolitan mendapat angin segar dari sosok Narendra Wicaksono, CEO Dicoding dan membuat pergerakan bisnis Codepolitan berjalan lebih cepat.

Menjadi anak perusahaan Dicoding, Toni merasa beruntung karena mendapat mentor dalam menjalankan bisnisnya. “…belajar dari pengalaman. ternyata bisnis itu harus mempunyai mentor supaya waktu tidak banyak habis terbuang untuk coba-coba atau trial and error“.

Berusaha Hindari Pinjaman

Saat awal berdiri, Toni Haryanto mengaku bahwa operasional sempat belum stabil sehingga terpaksa harus melakukan pinjaman. Beruntungnya, mereka bisa melunasi di tahun pertama berdiri.

Belajar dari kejadian itu, sampai saat ini Codepolitan berusaha menghindari dan menahan diri untuk tidak melakukan pinjaman dengan optimalisasi revenue untuk menjalankan setiap programnya.

Mengatur Keuangan Pribadi

Sementara dalam mengatur keuangan pribadi, Toni sudah membuat anggaran-anggaran khusus, baik untuk kebutuhan dirinya maupun keluarga.

Ternyata, Toni menggunakan Aplikasi Finansialku untuk melakukan pencatatan cashflow dan pembuatan anggaran tersebut.

“…pencatatannya saya suka dan ada program listing reksadana dimana saat ini sedang saya pelajari khususnya untuk mengetahui potensinya dan membuka wawasan saya terkait dunia finansial serta membantu cashflow lebih teratur.“

Nah, jika kamu tertarik mencobanya, kamu bisa download Aplikasi Finansialku di Playstore maupun Appstore dan mulai eksplor semua fitur gratisnya.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Tips Mengatur Keuangan Bisnis ala Codepolitan

Konsep pengoptimalan revenue yang diterapkan Codepolitan adalah salah satu tips mengatur keuangan dalam berbisnis.

Toni menyarankan, bisnis apapun yang dijalani harus mengetahui secara spesifik kebutuhan dana yang diperlukan untuk menghindari kebocoran dana.

Selain itu, perusahaan yang mengoptimalkan revenue-nya pasti lebih berhati-hati dalam perencanaan dan mengambil langkah strategi.

“Lebih baik mengeluarkan satu per satu program tapi selesai dan terkontrol, daripada mengeluarkan banyak program sekaligus tetapi kondisinya belum siap. Terus lakukan perbaikan sampai menemukan formula yang tepat“.

Codepolitan, Mending Jadi Solusi

Mengakhiri episode Founder and Money, Toni menutupnya dengan closing quote “Mending jadi solusi“. Maksudnya adalah fokus pada diri sendiri dan lihatlah solusi apa yang sudah dan bisa diberikan.

Semoga hadirnya Codepolitan bisa menjadi solusi bagi generasi muda yang memiliki semangat belajar pemrograman untuk menjadi programmer profesional dan turut membangun di Indonesia.

Mengenai hal ini, kamu bisa menggali informasi dari Channel Youtube Finansialku dalam program #FounderandMoney Codepolitan “Belajar Coding From Zero to Hero Part 1” dan “Codepolitan Platform Belajar Coding Online Part 2“. Yuk, kita tonton bersama.

Apa pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan Codepolitan? Semoga kamu bisa memetik banyak hal positif yang bermanfaat untuk dirimu ya. Jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan dan kerabat lainnya. Terima kasih.

Sumber Gambar: