Sempat surut, angka positif corona di China kembali naik hingga tembus 100 kasus. Bagaimana nasib bursa saham Asia?

Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Positif Corona di China Tembus 100 Kasus

Belum lama ini beredar berita bahwa Kota Wuhan, China telah mengakhiri lockdown.

Aktivitas di Wuhan kembali berjalan, toko-toko sudah buka, masyarakat pergi ke taman dengan masih memakai masker dan sekolah juga telah buka kembali.

Dalam sebuah gambar terlihat dua orang petugas medis saling memeluk, mereka terharu merayakan keberhasilan.

Dua Petugas Kesehatan Saling Memeluk Terharu Atas Keberhasilan Penumpasan Covid-19

Dua Petugas Kesehatan Saling Memeluk Terharu Atas Keberhasilan Penumpasan Covid-19

 

Dikutip dari laman kompas.com, Selasa (14/04) penduduk Wuhan sudah bisa melakukan perjalanan keluar masuk kota mulai Rabu (8/4) kemarin.

Tetapi syaratnya mereka harus memiliki kode QR yang menunjukkan bahwa mereka dalam keadaan sehat dan belum berhubungan dengan orang yang dikonfirmasi Covid-19.

GRATISSS Download!!! Ebook Perencanaan Keuangan Usia 20 an

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

Berbanding lurus dengan itu, kereta, bus, dan pesawat telah mulai beroperasi dari Wuhan ke pusat kota China.

Jembatan, jalan raya, kapal feri, dan terowongan juga terbuka lagi. Semua penghalang jalan telah dilepaskan.

Siapa yang mengetahui dan membaca beritanya tentu akan senang, itu kabar baik juga bagi kita semua. Bukankah begitu?

Namun sayangnya, Hari Minggu (12/04) kemarin China melaporkan jumlah kasus baru covid-19 harian tertinggi dalam hampir enam pekan terakhir

Mengambil data dari berbagai media, tercatat 108 kasus baru pada hari Minggu (12/4), naik 99 kasus dibanding kemarin, sekaligus menandai jumlah kasus tertinggi sejak 143 kasus yang dilaporkan pada 5 Maret.

Lonjakan kenaikan angka positif Covid-19 tersebut dikhawatirkan datang dari kasus impor.

Angka Positif Corona Di China Naik Lagi, Apa Kabar Bursa Asia_ 03

[Baca Juga: China Kembangkan Obat COVID-19 Baru: Apa Itu Carrimycin?]

 

Mengutip dari Tirto.id penyebab kekhawatiran adalah munculnya gelombang penyebaran virus corona kedua yang menurut pemerintah China berupa; penularan virus oleh warganya yang pulang dari luar negeri, dan orang tanpa gejala (OTG).

Komisi Kesehatan Nasional China pada Senin (13/4) mengatakan, bahwa 98 kasus impor melibatkan pendatang dari luar negeri yang tiba di China.

Itu merupakan rekor baru sekaligus naik dari 97 kasus pada hari sebelumnya. Jumlah kasus tanpa gejala turun menjadi 61 dari 63.

Mengutip dari Suara.com, Selasa (14/04) Provinsi Heilongjiang, yang berbatasan dengan Rusia, melaporkan 56 kasus baru, dengan 49 di antaranya berasal dari Rusia.

Adapun 10 kasus lainnya ditularkan secara lokal, tujuh kasus ditemukan di provinsi timur laut Heilongjiang, dan tiga di provinsi Guangdong.

Untuk diketahui Sobat Finansialku, berdasarkan data dari Worldometers hingga 14 April 2020, ada 82.249 kasus Covid-19 di China dengan 3.341 orang meninggal dan 77.738 sembuh.

Mengutip dari Tirto.id, Selasa (14/04) ahli klinis Covid-19 Shanghai, Zhang Wenhong mengatakan, pandemi tidak akan berakhir di musim panas.

Ia memperkirakan akan ada gelombang kedua setelah musim gugur (September-Oktober) di China.

 

Menengok Pasar Saham

Kita sama tahu, Covid-19 ini telah mencacah perekonomian, tak terkecuali dengan pasar saham global.

Menengok pasar saham kemarin data perdagangan mencatat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup minus 0,54% di level 4.623.89, disusul bursa Asia lainnya.

Indeks Nikkei 225 anjlok 2,33% di level 19.043, indeks Shanghai juga terkoreksi 0,49% di level 2.783, dan Straits Times di Singapura turun 0,16% di level 2.567.

Pasar saham di Hong Kong dan Australia ditutup pada Senin demi perayaan liburan Hari Paskah, sedangkan pasar saham Thailand ditutup untuk Festival Songkran.

Kabar lainnya, rupiah bergerak lebih stabil belakangan ini, bahkan menguat tajam pada pekan lalu.

Mengutip dari CNBC Indonesia, hal tersebut tentunya membuka peluang BI untuk kembali menurunkan suku bunga, dan bisa disambut positif oleh pelaku pasar.

Sementara itu, Bursa saham Asia bergerak melemah pada perdagangan kemarin sebelum akhirnya juga ditutup di zona merah.

Pelaku pasar masih belum yakin bahwa penyebaran virus corona (Coronavirus Desease-2019/Covid-19) di Asia sudah mulai melambat seperti di Eropa.

 

Sobat Finansialku bagaimana menurutmu tentang artikel di atas? Kamu bisa tuangkan pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.

Oh iya, sebarluaskan informasi ini kepada kawan dan sanak-saudara lewat platform yang tersedia. Semoga bermanfaat ya!

 

Sumber Referensi:

  • Nur Fitriatus Shalihah. 12 April 2020. Lockdown Wuhan Berakhir, Seperti Apa Kondisinya Kini?. Kompas.com – https://bit.ly/3cdiQ07
  • Putu Agus Pransuamitra & Hidayat Setiaji. 14 April 2020. Kasus Corona di China Naik Lagi, Pasar Saham Gimana Hari Ini? Cnbc Indonesia – https://bit.ly/2wGmQqW
  • Zakki Amali. 14 April 2020. Mengapa Cina dan Singapura Terancam Gelombang Kedua Corona? Tirto.id – https://bit.ly/2K2nPVp
  • Admin. 13 April 2020. Positif Corona di China Kembali Naik, Tembus 100 Kasus Sehari. CNN Indonesia – https://bit.ly/34xXGXW
  • Bangun Santoso. Virus Corona di China Naik Lagi, Tembus 100 Kasus Dalam Sehari. Suara.com – https://bit.ly/3b6qxFn

 

Sumber Gambar:

  • Covid-19 01 – https://bit.ly/34z4m83
  • Covid-19 02 – https://bit.ly/2VrWsJK
  • Covid-19 03 – https://bit.ly/2VmuEq2