Beberapa hari lalu muncul daftar obat sirup yang dilarang beredar karena sebabkan gagal ginjal akut pada anak. Valid atau hoaks?

Ketahui selengkapnya melalui artikel Finansialku satu ini.

 

Validasi Data Terkait Kemunculan Daftar Obat Sirup yang Dilarang

Beberapa hari lalu muncul sebuah video TikTok terkait daftar obat sirup yang dilarang, yang membuat para orang tua geger.

Dalam video tersebut tampak tabel yang terdiri dari kode obat, nama obat, bentuk sediaan, kekuatan, identifikasi bahan berbahaya, produsen, hingga nomor batch.

Dalam tabel tersebut, ada setidaknya 15 merek obat batuk yang teridentifikasi mengandung obat-obatan berbahaya, seperti:

  • Propylene glycol
  • Ethylene glycol butyl ether
  • Diethylene glycol
  • Ethylene glycol monophenyl ether

 

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Syahril menegaskan bahwa pihak Kemenkes tidak pernah mengeluarkan daftar tersebut.

“Dapat kami pastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.” Katanya, mengutip laman kompas.com, Kamis (20/10).

 

Syahril mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan masih melakukan pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan ini pihaknya lakukan bersama BPOM, ahli epidemiolog, Ikatan Dokter Anak Indonesia, farmakolog, dan Pusat Laboratorium Forensik Polri.

“Saat ini Kementerian Kesehatan dan BPOM masih terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif termasuk kemungkinan faktor risiko lainnya.” Lanjutnya.

[Baca Juga: Begini 3 Cara Skrining BPJS Kesehatan, Mudah dan Gratis!]

 

Senada dengan Kemenkes, BPOM juga mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan obat batuk yang menyebabkan gagal ginjal pada anak.

“BPOM belum mengeluarkan list, kami masih melakukan sampling dan pengujian.” Ungkap Humas BPOM, melansir laman yang sama.

Sementara itu, di kesempatan sebelumnya, Dante Saksono, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) mengatakan bahwa pemerintah sudah membuat instruksi untuk menghentikan penjualan obat batuk untuk sementara pada seluruh apotek.

“Obat-obatan tersebut sudah dilakukan pemeriksaan di laboratorium pusat forensik dan sedang kita identifikasi lagi obat mana saja yang bisa menyebabkan kelainan ginjal.” Ungkapnya.

 

Dante mengatakan bahwa ada 15 hingga 18 obat sirup yang mereka uji mengandung ethylene glycol.

Ethylene glycol sendiri merupakan salah satu senyawa yang memiliki kemungkinan menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak.

“Bukan parasetamol yang tidak boleh, yang tidak boleh ada karena beberapa obat tersebut mengandung EG dan sedang diidentifikasi 15 hingga 18 obat yang diuji, sirup, masih mengandung EG dan kita identifikasi lagi bahwa EG ini bisa bebas.” Tuturnya.

 

Berikut Daftar 102 Obat Sirup yang Dilarang Kemenkes

Dengan meningkatnya angka kasus penyakit ginjal akut, Kementerian Kesehatan telah merilis 102 obat sirup yang dilarang untuk diresepkan terlebih dahulu. Lantas apa sajakah produk-produk obat tersebut? Berikut ini daftar selengkapnya:

1. Afibramol 

2. Alerfed Syrup 

3. Ambroxol syr 

4. Amoksisilin 

5. amoxan 

6. Amoxicilin 

7. Anacetine syrup

8. Antasida DOEN 

9. Apialys syr 

10. Azithromycin Syrup 

11. Baby cough 

12. Camivita 

13. Caviplex 

14. Cazetin 

15. Cefacef Syrup 

16. Cefspan syrup 

17. cetirizin 

18. Colfin Syrup 

19. Cupanol Syrup 

20. Curbexon Syrup 

21. Curviplex Syrup 

22. Depakene 

23. Devosix drop 15 ml

24. Dextaco syrup 

25. Domperidon syr 

26. Disudrin-ped 

27. Elkana Syrup 

28. Eritromisin 

29. Etamox syrup

30. Fartolin Syrup 

31. Ferro K 

32. Hecosan 

33. hufabetamin 

34. Hufagrip 

35. Hufamag Plus Syrup

36. Ibuprofen 

37. Ifarsyl Plus 

38. Imunped drop 

39. Interzinc 

40. Itamol syrup 

41. Klinik Tazkia: Paracetamol Syrup 

42. metronidazole syr

43. Mucos drop 

44. Novachlor syrup 

45. Nytex 

46. OBH Ane Konidin 

47. Omedom syrup 

48. Omemox

49. Pacdin cough syrup 

50. Pamol 

51. Paracetamol 

52. Paracetamol 

53. Paracetamol drop 

54. Paracetamol drop Paracetamol – drops)

55. Paracetamol syrup 

56. Paraflu syrup 

57. Praxion Syrup 

58. Profilas Syrup 

59. Proris 

60. Proris Hijau

61. Psidii Syrup 

62. Ranivel Syrup 

63. Rhelafen 

64. rhinofed 

65. Rhinos Junior Syrup 

66. Rhinos Neo drop 

67. Rosidon 

68. RSKM: Paracetamol Syrup 

69. Sanmol syr 

70. Sanprima 

71. Sucralfate 

72. Tempra 

73. Tremenza Syrup 

74. UNIBEBI Cough Syrup

75. Unibeby drop 

76. Vesperum 

77. Vesperum drop 15 ml 

78. Vestein (Erdostein) 

79. Vometa

80. Yusimox 

81. Zenichlor syrup 

82. Zinc drop 

83. Zinc Syrup 

84. Zincpro syr 

85. Zibramax 

86. Asam Valproat Sirup 

87. Carsida 

88. Carsida 

89. Carsida 

90. Hufabethamine 

91. Hufabethamine 

92. Renalit 

93. Renalit 

94. Renalit 

95. Renalit 

96. Renalit 

97. Hufallerzine 

98. Hufallerzine 

99. Hufallerzine 

100. Hufagrip

101. Hufagrip 

102. Hupagrip Chlorphenamine Meleate – sirop).

 

BPOM Rilis 23 Produk Obat Sirup Aman Dikonsumsi

Menindaklanjuti temuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait 102 obat sirup yang tersebut, BPOM juga telah merilis 23 produk obat sirup yang aman untuk dikonsumsi. Berikut ke-23 produk tersebut:

  • Alerfed Syrup 

  • Amoxan 

  • Amoxicilin 

  • Azithromycin Syrup 

  • Cazetin 

  • Cefacef Syrup (Caprifarmindo Labs)

  • Cefspan syrup (Kalbe Farma)

  • Cetirizin (Novapharin)

  • Devosix drop 15 ml (Ifras Pharmaceutical Laboratories)

  • Domperidon Sirup (Afi Farma)

  • Etamox syrup (Errita Pharma)

  • Interzinc (Interbat)

  • Nytex (Pharos)

  • Omemox (Mutiara Mukti Farma)

  • Rhinos Neo drop (Dexa Medica)

  • Vestein (Erdostein) (Kalbe)

  • Yusimox (Ifras Pharmaceutical Laboratories)

  • Zinc Syrup (Afi Farma)

  • Zincpro syrup (Hexpharm Jaya)

  • Zibramax (Guardian Pharmatama)

  • Renalyte (Pratapa Nirmala)

  • Amoksisilin

  • Eritromisin

 

8 Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol yang Diterbitkan WHO

Setelah resmi dilarang oleh BPOM, ternyata WHO juga mengeluarkan peringatan keras terhadap delapan obat sirup yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol melebihi ambang batas aman.

Kedelapan obat tersebut antara lain sebagai berikut:

  • Termorex Syrup (hanya batch AUG22A06) dari PT Konimex 
  • Flurin DMP Syrup dari PT Yarindo Farmatama
  • Unibebi Cough Syrup dari PT Universal Pharmaceutical Industries
  • Unibebi Demam Paracetamol Drops dari PT Universal Pharmaceutical Industries
  • Unibebi Demam Paracetamol Syrup dari PT Universal Pharmaceutical Industries
  • Paracetamol Drops dari PT Afi Farma Pharmaceutical Industry
  • Paracetamol Syrup (rasa mint) dari PT Afi Farma Pharmaceutical Industry
  • Vipcol Syrup dari PT Afi Farma Pharmaceutical Industry

 

Fenomena Gagal Ginjal Akut Pada Anak

Fenomena gagal ginjal akut pada anak baru-baru ini menjadi sorotan warganet karena temuan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.

IDAI melaporkan, terdapat satu tren penyakit yang sedang mengalami kenaikan secara drastis sejak awal September lalu.

Adalah gagal ginjal akut pada anak, di mana kasus ini banyak terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun (Balita).

Laporan ini IDAI buat setelah menerima laporan terkait orang tua memeriksakan anak mereka dengan keluhan dan gejala yang hampir seragam.

Gejala tersebut adalah demam, batuk pilek, diare, dan muntah. Selain itu, satu gejala yang anak rasakan adalah tidak bisa kencing.

Hal ini terjadi karena ginjal pada anak tidak memproduksi urine, dan didapati kering ketika nakes memeriksa menggunakan kateter.

Kemudian pada pemeriksaan laboratorium, dokter menemukan ginjal anak yang mengalami banyak peradangan, termasuk di hati.

Sistem darah anak pun turut terganggu dengan banyaknya darah yang mengental dan menggumpal.

 

Hal ini tidak hanya terjadi pada satu atau dua pasien saja, karena per Selasa, tercatat 206 kasus di 20 provinsi di Indonesia, di mana 99 dari mereka dinyatakan meninggal dunia.

Atas temuan ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan kemudian mengeluarkan surat keputusan tentang pedoman tata laksana manajemen klinis dalam penanganan gagal ginjal akut.

Selain itu, Kemenkes juga meminta para tenaga kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk cair atau sirup sampai hasil penelitian tuntas.

“Kemenkes mengimbau masyarakat untuk pengobatan anak, sementara waktu tidak mengkonsumsi obat dalam bentuk cair atau sirup tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Sebagai alternatif, dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria, atau lainnya.” Kata dr Syahril, melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, Rabu (19/10).

[Baca Juga: 9 Jenis Penyakit Dengan Biaya Termahal, Anda Harus Tahu!]

 

Penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RSCM Hindra Irawan mengungkapkan banyak faktor yang bisa jadi penyebab terjadinya gagal ginjal akut pada anak.

Meski saat ini yang menjadi sorotan adalah kandungan etilen glikol yang ada di dalam obat sirup.

“Jadi untuk seseorang mengalami sakit, harus ada gangguan keseimbangan antara daya tahan tubuh, kemudian agen penyebab sakitnya, dan lingkungan.” Katanya, mengutip laman kompas.tv, Kamis (20/10).

 

Dia melanjutkan, jika hal ini terjadi sebaliknya, maka mungkin kejadian tersebut terjadi pada anak-anak tertentu.

“Karena itu, enggak semua anak, ‘kan, yang meminum obat tersebut mengalami kejadian yang sama. Ada yang bisa sembuh, ada yang tidak tertolong, dan itu memang sangat individual.” Lanjutnya.

Sementara itu, untuk kasus ini, masih dalam penelitian, karena hal itu bergantung dari kerentanan anak dan faktor lain yang belum dapat diketahui.

“Jadi kelihatannya ini mereka meminum obat dan segera memberikan reaksi yang merugikan bagi yang bersangkutan karena bisa membentuk batu, merusak fungsi ginjal. Ginjal kan fungsinya untuk memfilter zat-zat racun yang dihasilkan dalam tubuh untuk dikeluarkan. Kalau ginjal terganggu fungsinya, karena zat-zat itu tidak bisa dikeluarkan, meracuni tubuh anak. Maka terjadilah kejadian-kejadian yang fatal. Jadi memang itu tergantung dari kerentanan anak tersebut dan mungkin ada faktor lain yang belum kita temukan dan sedang diupayakan untuk diketahui.” Paparnya.

 

Biaya Pengobatan Gagal Ginjal

Gagal ginjal akut adalah salah satu penyakit kritis yang membutuhkan biaya tinggi dalam proses perawatannya.

Penyakit ini sendiri termasuk ke dalam penyakit katastropik, yang pengobatannya ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat yang dikelola langsung oleh BPJS Kesehatan.

Adapun, bentuk pengobatan yang BPJS tanggung terdiri dari beberapa aspek, di antaranya:

  • Pemberian
  • Pemeriksaan
  • Pengobatan
  • Pengobatan lebih lanjut

 

Melansir laman kompasiana.com, ada tiga layanan kesehatan yang BPJS tawarkan bagi penderita gagal ginjal, yaitu:

  • Transplantasi ginjal, yang biayanya mencapai Rp378 juta termasuk pemeriksaan, observasi, pengobatan, dan penyembuhan.
  • Cuci darah atau hemodialisis, yang biayanya mencapai Rp92 juta per tahun.
  • Perawatan CAPD atau dialisis peritoneal yang biayanya mencapai Rp76 juta.

 

Melihat biaya di atas yang tidak murah, kita tentu sadar bahwa betapa bergunanya memiliki asuransi kesehatan, baik itu BPJS Kesehatan, asuransi swasta, maupun keduanya.

Kamu bisa baca ebook berikut ini supaya kamu semakin yakin untuk memiliki asuransi kesehatan sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.

Banner Iklan Ebook Anti Pusing Mikirin Biaya Kalau Sakit - HP
Banner Iklan Ebook Anti Pusing Mikirin Biaya Kalau Sakit - PC

 

Lakukan Pencegahan Dini

Gagal ginjal akut bisa menyerang siapa saja, termasuk kita, keluarga, atau bahkan anak kita.

Oleh karena itu, tetap waspada dan lakukan pencegahan dini, dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:

  • Banyak konsumsi air putih
  • Menerapkan pola makan sehat
  • Tidak mengonsumsi vitamin secara berlebihan, melainkan sesuai kebutuhan

 

Itu dia informasi terkait fenomena gagal ginjal akut pada anak dan daftar obat sirup yang dilarang. Apakah Sobat Finansialku punya informasi tambahan terkait hal ini?

Bantu Finansialku untuk melengkapi artikel di atas dengan menuliskan informasi terbaru yang Sobat Finansialku ketahui lewat kolom komentar, ya!

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi:

  • Jevi Nugraha. 20 Oktober 2022. Cara Mencegah Gagal Ginjal pada Anak, Kenali Ciri-Ciri dan Penyebabnya. Merdeka.com – https://bit.ly/3MOwz0K
  • Wina Lisma. 07 April 2022. Gagal Ginjal Ditanggung BPJS Kesehatan, Mulai dari Administrasi, Pemeriksaan, Terapi, hingga Pengobatan Lanjutan. Kompasiana.com – https://bit.ly/3MQreq3
  • Admin. 19 Oktober 2022. Kemenkes Ambil Kebijakan Antisipatif Untuk Cegah Gangguan Ginjal Pada Anak. Sehatnegeriku.kemkes.go.id – https://bit.ly/3VM6LXh
  • Fika Nurul Ulya. 20 Oktober 2022. Obat Sirup dalam Lingkaran Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius Serang Anak-anak. Nasional.kompas.com – https://bit.ly/3Fh2g1l
  • Rizky L Pratama. 21 Oktober 2022. Penyebab Penyakit Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Benarkah Hanya gara-gara Obat Sirop Saja?. Kompas.tv – https://bit.ly/3CU7r47
  • Diva Lufiana Putri. 20 Oktober 2022. Beredar Daftar 15 Obat Berbahaya untuk Anak, Ini Kata Kemenkes dan BPOM. Kompas.com – https://bit.ly/3TvBeXM
  • Denisa. 22 Oktober. Daftar 102 Obat Sirop yang Dilarang Kemenkes. RRI.co.id – https://bit.ly/3eZvuH4
  • Cantika Adinda Putri. 22 Oktober 2022. BPOM Rilis 23 Obat Sirup yang Aman dari 102 Temuan Kemenkes. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3eZhUDy