Hai parents! Kalau anak Anda dari masa dua puluh tahun ke depan ingin membagikan cerita, boleh ya?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Dear Parents: PLEASE DON’T PHP US!

Semua dimulai akan kehadiranku yang dinanti setelah sekian lama oleh dua pihak keluarga besar. Kurang lebih sama euphoria-nya di setiap keluarga yang menantikan tambahan anggota keluarga termuda.

Seperti kata film yang lagi tayang itu, dengar lagunya ‘…harta yang paling berharga adalah keluarga…’

Maaf ya aku menulis campur sari bahasanya, habis aku tidak terbiasa berbahasa Indonesia.

 

I was their treasure, the apple of daddy’s eyes and mommy’s little princess. I am their center of the universe. Dad was a successful businessman and mom was a full time housewife.

Masa kecilku sangatlah nyaman, semua yang aku mau, pasti diberikan.

Like almost, literally everything. Mommy will buy me every toys or dolls for sure. If they don’t, all I need to do was whine or cry and boom, I will have it all. If I said I wanted to play with snow, next holiday I would be surrounded by it.

My parent loves to spoil me with expensive clothes even though I don’t understand about brands yet. Mom loves to play dress and mix-match with her. Later, she will post it on Instagram with cute caption. She loves to expos me to the world.

Dear Parents PLEASE DON’T PHP US! 02 Foto Anak - Finansialku

[Baca Juga: Hedonic Treadmill, Apa Itu? Kenali Ciri-ciri dan Penanganannya!]

 

I went to an international pre-school where the tuition fee was almost the same with Jakarta’s minimum wage.

I knew my parents want me to get the best education they could give, even though they were trying too hard beyond their limit. It has to be the best.

On the other hand, this could feed their pride. My parents believe education is the best investment for me.

Back then when I try to recall, life was so easy and beautiful. I have my life jacket and safety net. Nothing bad will be happening to me, my parents will protect me. I am too precious to be hurt.

My plot twist came when dad got his critical illness. Dad had his insurance but not enough to cover the medical cost.

We need to sell the fixed assets where dad put all his money at. It takes time to sell them and the clock is ticking. Savings for my future education for college in UK was the next option to pay dad’s medical cost.

Mom was pretty sure that our fixed asset will be sold in short period of time, so everything will be fine.

Next thing I knew my dad passed away. Mom was grieving and I was too confused to accept the reality. Come to my surprises, dad has big debt that need to be paid off.

Cara-Jitu-Menjadi-Pemimpin-Sukses-Hebat-di-Keluarga-1-Finansialku

[Baca Juga: Sudahkah Anda Tahu Apa Alasan Perlunya Asuransi Jiwa Bagi Masa Depan?]

 

Long story short, notaris papa bilang bahwa semua aset ini harus dilelang dan akan dibayarkan untuk utang perusahaan.

Lupakan akan sekolah di luar negeri, kalau bisa di Indonesia saja. Lebih baik kalau bisa langsung kerja. I learn it the hard way, the very hard way.

Dari semua yang telah aku lalui, andai bisa kembali ke masa lalu dan bertukar pikiran dengan orang tuaku, I would say:

  1. You don’t need to spoil me too much because it makes me weak; it makes me easy to give up and you guys kinda give me a false alarm on how my future was going to be, which apparently was not.
  2. The best investment was not the expensive school, tapi pelajaran mental bahwa aku harus bisa berjuang di kondisi apapun.
  3. Untuk apa gengsi dan mementingkan sosial media? Untuk dianggap, dibilang baik dan super rich? Pada saat kita jatuh, semua juga hilang, tidak ada yang mendekat.
  4. If you insist that I have to be spoiled, tolong sekalian saja beri aku semua fasilitas. Kalau bisa sampai aku dewasa, berkeluarga dan meninggal. Di-manage asetnya berputar dan jangan habis, karena papa mama tidak mengajarkan aku apa itu berjuang dan apa itu hidup sebenarnya.

 

Cara-Jitu-Menjadi-Pemimpin-Sukses-Hebat-di-Keluarga-3-Finansialku

[Baca Juga: Orangtua WAJIB Mengajarkan Anak Supaya Bisa Mengelola Keuangan Sejak Dini]

 

Apakah cerita diatas cukup familiar? Tentu saja setiap orang tua punya caranya sendiri mendidik dan merencanakan masa depan untuk anaknya.

It’s an art and each interpretation could be different in each individual.

Finansialku tidak men-judge mana yang benar dan mana yang salah. Apapun itu cara mendidiknya, we’re glad to help to plan your finance.

Edukasi tersedia di web, YouTube dan bisa download aplikasi Finansialku gratis di Google Play Store atau akses aplikasi Finansialku di Aplikasi.Finansialku.com!

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Jika Anda memerlukan jasa perencanaan keuangan dan wealth management, Anda bisa kontak kami untuk janji temu dengan salah satu financial planner kami.

Anda dapat menghubungi kami melalui formulir online, telepon (022 – 2056 5890) atau email (Solusi@Finansialku.com).

 

Apa tanggapan Anda setelah membaca artikel ini hingga selesai?

 

Sumber Gambar:

  • Anak Kecil Asia – https://goo.gl/PLzuE1
  • Parent Take Photo Picture – https://goo.gl/T5jbrY