Hedonic treadmill: hampir sebagian besar orang percaya bahwa kebahagiaan berbanding lurus dengan kondisi keuangan, kesuksesan dan keadaan materi.

Jumlah pemasukan sedikit banyak memainkan peranan besar dalam spending habit seseorang. Umumnya, pada saat pemasukan naik, pengeluaran juga ikut naik. Uang seolah tidak pernah cukup dan kebutuhan seakan tidak pernah habis.

Dalam hubungannya, ternyata hedonic treadmill merupakan salah satu penyakit psikologis yang membuat kita sulit untuk bahagia.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Apakah Saya Tenggelam Dalam Sindrom Hedonic Treadmill?

Di dunia yang sudah semakin mengagungkan materi, jamak untuk urban people tampil dengan penampilan dan atribut tertentu untuk menunjukan lifestyle-nya. Apakah Anda pernah mendengar kalimat; “Saat gaji tiga juta bisa cukup, naik menjadi sepuluh juta selalu habis dan saat gaji dua puluh juta merasa kurang”?

Istilah hedonic treadmill pertama kali ditemukan oleh Brickman dan Campbell (1971).

Hedonic treadmill adalah sebuah tendensi level emosi kebahagiaan seseorang yang cenderung kembali ke asal, tidak berubah, tetap atau berada di tempat meskipun mencapai kesuksesan. Pada intinya, hedonic treadmill adalah orang yang berlari dan mengejar sesuatu di tempat.

Banyak sekali orang yang terjerumus dan meyakini bahwa meningkatkan standar hidup dari hari ke hari akan semakin meningkatkan rasa bahagia mereka. Akan tetapi nyatanya, apa yang mereka rasakan itu semu dan seperti sedang berjalan di treadmill, kebahagiaannya hanya berjalan di tempat.

Hedonic Treadmill, Apa Itu Kenali Ciri-ciri dan Penanganannya! 02 - Finansialku

[Baca Juga: Hedonisme dan Gaya Hidup Konsumtif yang Dapat Merusak Keuangan Anda]

 

Ciri-ciri Orang yang Terkena Hedonic Treadmill

Setelah dirangkum, di bawah ini adalah ciri-ciri yang paling sering ditemui pada orang yang terkena sindrom hedonic treadmill, yaitu:

 

#1 Memaksakan Keinginan

Butuh dan ingin itu tipis sekali batasannya, setipis kulit ari.

Kita harus pintar memilah dan mempunyai kontrol atas keuangan dan kontrol atas emosi sesaat yang menyesatkan. Misalnya, beli barang branded dengan menyicil atau harus selalu hang out di tempat kekinian demi feed Instagram.

Oleh sebab itu, belilah barang sesuai fungsinya daripada brand-nya

 

#2 Ingin Terlihat Sukses dan Terlihat Berkelas

Terlihat sukses dan sukses yang sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda.

Banyak penilaian dangkal yang dilakukan oleh orang-orang, seperti hanya melihat sekilas di suatu permukaan saja. Penilaian itu menyebutkan bahwa yang terlihat “berkelas” sering diasosiasikan dengan sukses sejati. Padahal, itu adalah hal yang sangat berbeda.

Jujur saja pada diri sendiri, karena rekening tidak akan bohong and you’re not happier either.

 

#3 Tidak Punya Investasi dan Tujuan Hidup

Ya, ini otomatis terjadi! Bagaimana mau investasi kalau uang selalu habis dengan sifat konsumerisme?  

Tujuan hidupnya hanya menjalani apa yang ada di depan mata. Urusan masa depan, biarlah mengalir dan mengikuti. Only dead fish follows the streams, you have to control your own.

 

Cara Keluar Dari Hedonic Treadmill

Lalu apa ending point dari kebahagiaan semu hedonic treadmill? Simply none, it will be never ending pattern if you don’t stop yourself.

Saya sendiri pernah terjebak dalam euphoria semu hedonic treadmill. Saya hanya berjalan dan berputar di pivot yang sama dan membuat kemunduran berarti di perencanaan keuangan pribadi.

Quiz 4 Jenis Kepribadian Dalam Mengatur Keuangan, Kamu yang Mana 01 - Finansialku

[Baca Juga: Fakta Membuktikan: Belanja Impulsif dan Hedonisme adalah Tanda Seseorang Tidak Tahu Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga]

 

Hal yang yang harus dilakukan untuk keluar dari hedonic treadmill, yaitu:

 

#1 Mengakui Bahwa Anda Terjebak

Tidak ada yang akan berubah jika tidak ada kesadaran dalam diri bahwa ini adalah salah dan hanya membuang waktu.

Akui dan ubah pola pikir Anda!

 

#2 Melakukan Detour Dalam Perencanaan Keuangan

Banyak hal yang terlihat indah tapi sesungguhnya itu hanya sebuah penciteraan, palsu dan semu. Jika salah jalan, ubahlah gaya hidup Anda.

What would you do? You have to take turn and make a detour, so does in financial planning.

If you’re lost and confused, you can slow down, take a look around and hire a professional financial planner to put you on the right track.

Detour disini termasuk di dalamnya, budget cutting dalam konsumerisme, prioritas kebutuhan dan tentu saja investasi.

 

#3 Stick With the Plan

Disiplin, sabar dan berkomitmen. Percayalah masa depan Anda lebih berarti daripada “terlihat” keren dan sukses.

Karena pada akhirnya, Anda yang akan bertanggung jawab dengan pilihan Anda sendiri.

 

Perencanaan Keuangan Adalah Kunci

It’s pretty much not compliment from others that keeps you alive and pay the bills. Perencanaan keuangan yang terukur dan perencanaan keuangan yang dilakukan secara konsisten adalah kunci dan solusi dari masalah hedonic treadmill.

Jika Anda membutuhkan jasa perencana keuangan profesional Finansialku, Anda bisa menghubungi kami di menu Tanya Jawab pada Aplikasi Finansialku.

 

Silakan download Aplikasi Finansialku di Google Play Store atau Anda bisa mengakses aplikasi di Aplikasi.Finansialku.com pada smartphone Anda.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Terimakasih telah membaca artikel ini hingga akhir. Saya yakin Anda sudah mendapatkan deskripsi mengenai perilaku hedonic treadmill.

Mungkin ada teman atau kenalan Anda yang perlu membaca artikel ini untuk melakukan refleksi diri. Jika Anda share artikel ini, maka Anda akan membuka kenyataan hidup yang harus mereka hadapi.

 

Sumber Referensi:

  • Arry Rahmawan. 15 Jan 2012. Hati-hati dengan Sindrom Hedonic Treadmill. Arryrahmawan.net – https://goo.gl/fmbbjG
  • Positive Psychology Program. 5 Sept 2016. The Hedonic Treadmill – Are We Forever Chasing Rainbow? Positivepsychologyprogram.com – https://goo.gl/oPP8Hw

 

Sumber Gambar:

  • Hedonic Treadmill 01 – https://goo.gl/GwFkF2
  • Hedonic Treadmill 02 – https://goo.gl/R9xtg7

 

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up