Defisit adalah keadaan yang terjadi saat sebuah organisasi atau sebuah lingkup pemerintahan mengalami pengeluaran yang lebih besar dibandingkan penghasilannya.

Defisit adalah suatu permasalahan yang sudah biasa dialami oleh banyak negara, terutama negara berkembang seperti Indonesia.

Artikel ini akan membahas pengertian defisit beserta dampaknya terhadap perekonomian dan cara untuk mengatasi masalah defisit tersebut.

 

Pengertian Defisit

Pemerintahan di setiap negara pasti akan merencanakan anggaran yang akan dipakai selama 1 tahun.

Di Indonesia perencanaan anggaran tahunan tersebut disebut sebagai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

APBN yang telah disusun pemerintah setiap tahun dapat dimanfaatkan untuk menentukan kebijakan anggaran (fiskal) yang disesuaikan dengan kondisi perekonomian yang sedang terjadi.

Hal tersebut akan mempercepat sistem pemulihan ekonomi yang terlihat dari peranannya dalam permintaan agregat.

Saat melaksanakan pengeluaran dan pembiayaan, pemerintah dalam pelaksanaan kegiatannya dapat melalui kebijakan anggaran defisit.

Defisit-Adalah-03-Finansialku

[Baca Juga: Definisi Buku Besar Adalah]

 

Secara umum, definisi defisit adalah keadaan yang terjadi saat sebuah organisasi atau sebuah lingkup pemerintahan mengalami pengeluaran yang lebih besar dibandingkan penghasilannya.

Defisit tersebut dapat ditutupi dengan sumber-sumber pembiayaan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Untuk kasus Pemerintah Indonesia, defisit APBN terjadi saat pemerintah meminjam uang dari Bank Indonesia (bank sentral) atau melakukan pencetakan uang baru untuk membiayai kegiatannya.

 

Faktor Penyebab Defisit

Sebelum mengetahui dampak dari defisit dan cara untuk mengatasi defisit, sebaiknya Anda perlu mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya defisit.

Berikut adalah 5 faktor penyebab terjadinya defisit di Indonesia:

 

#1 Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi

Agar pembangunan dapat lebih dipercepat maka diperlukan investasi besar dengan dana yang besar pula.

Pemerintah memang memiliki tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tanggung jawab itu meliputi pembangunan program-program seperti:

  1. Program untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi seperti pembangunan infrastruktur.
  2. Program yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan.
  3. Pembangunan dalam bidang hukum seperti proyek pengadilan dan lembaga pemasyarakatan.
  4. Program bidang sosial seperti pendidikan dan kesehatan.
  5. Program pemerataan pendapatan seperti program transmigrasi dan pembangunan daerah.
  6. Program penanganan kemiskinan seperti PPK dan P3DT.

 

Semua tanggung jawab tersebut membutuhkan biaya yang besar. Khusus untuk program nomor 2, 3, 5, dan 6 hanya bisa dilakukan oleh pemerintah karena swasta atau masyarakat akan sangat sulit bahkan tidak mungkin untuk membuat ke-4 program tersebut.

 

#2 Daya Beli Masyarakat yang Rendah

Negara berkembang seperti Indonesia mempunyai pendapatan per kapita yang masih rendah, sehingga memengaruhi terhadap daya beli masyarakat yang rendah pula.

Akan tetapi, barang dan jasa yang ditawarkan memiliki harga yang cukup tinggi karena sebagian produksinya memiliki komponen impor.

Akibatnya, masyarakat berpendapatan rendah menjadi tidak mampu untuk membelinya.

Barang dan jasa tersebut di antaranya adalah listrik, sarana transportasi, dan BBM.

Oleh karenanya, pemerintah perlu mengeluarkan biaya subsidi untuk barang-barang tersebut agar masyarakat berpendapatan rendah bisa mendapatkannya.

Mau Bahagia Ketahui Cara Menghemat BBM Mobil Agar Super Irit 02 - Finansialku

[Baca Juga: Definisi Depresiasi Adalah]

 

#3 Melemahnya Exchange Rate

Indonesia sudah melakukan pinjaman luar negeri sejak tahun 1969. Karena itu, Indonesia mengalami masalah setiap ada gejolak terhadap nilai tukar tiap tahunnya.

Masalah itu ada karena nilai pinjaman tersebut dihitung dengan valuta asing, sedangkan pembayaran cicilan pokok dan bunga pinjaman dihitung dengan rupiah.

Jika sedang terjadi depresiasi mata uang rupiah, maka utang yang harus dibayarkan juga akan semakin membengkak.

Misalnya di pertengahan tahun mata uang rupiah mengalami depresiasi, maka pembayaran cicilan pokok dan bunga cicilan yang sudah dianggarkan di awal tahun akan bertambah sehingga dapat terjadi defisit.

 

#4 Realisasi Menyimpang Dari Rencana

Dalam penyusunan APBN, pemerintah juga membuat rencana sumber penerimaan negara.

Jika realisasi penerimaan tersebut tak dapat mencapai target yang telah direncanakan, akibatnya beberapa kegiatan, program, dan proyek harus dipotong biayanya.

Pemotongan biaya tersebut cukup sulit dilakukan karena untuk mencapai pembangunan yang maksimal, sebuah proyek tidak dapat berdiri sendiri, tetapi masih berkaitan dengan proyek dan program yang lain.

Jika hal tersebut terjadi, pemerintah perlu menutup kekurangan agar pembangunan dapat direalisasikan sesuai yang telah disusun dalam APBN tiap tahunnya.

 

#5 Pengeluaran Saat Inflasi

Saat pemerintah menyusun APBN di awal tahun, harga yang digunakan didasarkan standar harga yang telah ditetapkan.

Harga tersebut tidak selalu akan stabil sepanjang tahun, sehingga selama perjalanan tahun anggaran standar harga tersebut dapat meningkat dan jarang sekali yang menurun.

Jika inflasi terjadi, maka biaya untuk semua kegiatan, program, dan proyek juga akan meningkat, sedangkan anggaran tetap sama.

Akibatnya, akan terjadi penurunan kualitas dan kuantitas kegiatan, program, dan proyek sehingga APBN harus direvisi.

Untuk pelaksanaan kegiatan, program, dan proyek yang biayanya sangat melampaui biaya yang direncanakan, pemerintah biasanya terpaksa akan mengeluarkan dana.

Dampak Adanya Defisit Terhadap Perekonomian

Anda mungkin akan bertanya:

“Seburuk apakah dampak dari adanya defisit?”

 

Jika dianalogikan, defisit seperti penyakit kanker yang dampaknya dapat memengaruhi seluruh tubuh.

Defisit juga berdampak pada beberapa variabel ekonomi makro, di antaranya adalah:

 

#1 Tingkat Suku Bunga

Terjadinya defisit ditandai dengan kurangnya pembiayaan pengeluaran karena kurangnya penerimaan dari pajak. Oleh karena itu, pemerintah perlu penambahan modal untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, yang artinya permintaan terhadap uang akan meningkat.

Tingkat suku bunga yang merupakan harga modal juga akan mengalami peningkatan.

 

#2 Tingkat Inflasi

Adanya defisit anggaran menunjukan bahwa anggaran negara tersebut ekspansif yang artinya terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum atau biasa dikenal dengan inflasi.

Hal tersebut dapat terjadi karena pengeluaran untuk biaya proyek dengan biaya besar dan berjangka lama belum dapat menghasilkan dalam waktu yang cepat tetapi pemerintah sudah mengeluarkan biaya seperti upah buruh.

Akibatnya daya beli masyarakat akan meningkat, tetapi di sisi lain output yang dihasilkan belum memenuhi permintaan sehingga mendorong terjadinya inflasi.

Inflasi Mengapa Harus Berinvestasi Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Definisi Ekuitas Adalah]

 

#3 Konsumsi dan Tabungan

Terjadinya inflasi karena adanya defisit anggaran akan mengurangi pendapatan riil masyarakat.

Akibatnya, masyarakat akan mengurangi tingkat konsumsi dan tabungannya.

Di sisi lain, tabungan memiliki peranan penting untuk mendorong investasi, sehingga adanya defisit anggaran pada akhirnya akan menurunkan tingkat investasi.

 

#4 Pengangguran

Melanjutkan poin di nomor 3, penurunan investasi tersebut akan memengaruhi terhadap penurunan tingkat kesempatan kerja.

Kenaikan tingkat suku bunga dan penurunan tabungan masyarakat akibat defisit tersebut akan menurunkan tingkat investasi, yang artinya banyak proyek atau perluasan proyek tidak dapat dilanjutkan.

Akibatnya, akan terjadi pemecatan tenaga kerja atau dengan kata lain tingkat pengangguran akan semakin bertambah.

 

Mengatasi Defisit Anggaran

Untuk mengatasi masalah defisit anggaran pemerintah dapat melakukannya dari 2 sisi yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran.

Berikut ini adalah cara mengatasi defisit anggaran baik dari sisi penerimaan dan pengeluaran:

 

Sisi Penerimaan

  1. Meminjam dari bank dalam negeri, sehingga money supply atau uang yang beredar di masyarakat akan meningkat. Akan tetapi, jika tidak dibarengi dengan jumlah barang yang diproduksi, maka akan terjadi inflasi.
  2. Menerbitkan obligasi, sehingga akan menyerap uang masyarakat dan penerimaan pemerintah akan bertambah. Penerbitan obligasi juga dapat mengurangi uang yang beredar di masyarakat yang akibatnya dapat menurunkan harga secara umum.
  3. Meminjam dari luar negeri, lalu pinjaman modal tersebut digunakan untuk proyek yang produktif dan efisien. Pembayaran cicilan pokok dapat diambil dari pajak yang akan ditarik dari perusahaan-perusahaan yang telah mantap hasil dari pinjaman sebelumnya.
  4. Meningkatkan penerimaan pajak, sehingga pemasukan pemerintah juga akan semakin meningkat.

 

 

Sisi Pengeluaran

  1. Mengurangi pengeluaran subsidi, yang merupakan bantuan dari APBN dengan sifat untuk membantu masyarakat sebagai konsumen mendapatkan kebutuhannya yang tidak dapat dijangkau, seperti subsidi BBM, subsidi pupuk, dan subsidi listrik.
  2. Penghematan pada setiap pengeluaran rutin, seperti biaya untuk listrik, telepon, alat tulis, perjalanan dinas, rapat, dan seminar tanpa mengurangi kualitas dan kinerja pejabat pemerintahan. 
  3. Menyeleksi sebagian pengeluaran berdasarkan prioritas. Pemerintah perlu memiliki proyek-proyek yang diprioritaskan tiap tahunnya, misalnya adalah pemilihan proyek yang cepat menghasilkan. Untuk proyek yang membutuhkan biaya besar dan penyelesaiannya butuh waktu yang lama, lebih baik ditunda terlebih dahulu.
  4. Mengurangi biaya untuk program tidak produktif dan efisien. Program yang tidak produktif dan efisien adalah program yang tidak mendorong pertumbuhan sektor riil, peningkatan pajak, dan tidak meningkatkan penerimaan devisa.

 

Apa yang Harus Anda Lakukan untuk Membantu Mengatasi Defisit?

Anda dapat membantu pemerintah untuk mengatasi defisit dengan melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan investasi dan penerimaan pemerintah.

Bagaimana caranya? Salah satunya dengan taat membayar pajak dan meningkatkan tabungan pribadi.

 

Apakah pengertian depresiasi ini berguna bagi Anda? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Abid. 24 Agustus 2017. Pengertian Defisit Beserta Faktor yang Mempengaruhinya. Satujam.com – https://goo.gl/WskEsq
  • Kunarjo. 2001. Majalah Perencanaan Pembangunan. Bappenas.go.id – https://goo.gl/ScJ19x

 

Sumber Gambar:

  • Defisit – https://goo.gl/8wgnne
  • Defisit 02 – https://goo.gl/XLS937
  • APBN – https://goo.gl/QQVCCj