Apakah Anda mengetahui definisi dari buku besar? Istilah ini sering kita jumpai dalam bidang pencatatan keuangan atau akuntansi.
Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang definisi buku besar, simak pemaparannya di bawah ini!
Sistematika Pencatatan Akuntansi
Dalam pencatatan akuntansi terdapat langkah-langkah pencatatan transaksi keuangan yang sudah masyarakat terima sebagai standar secara umum.
Mulai dari pengumpulan bukti transaksi, mencatat jurnal, buku besar, sampai dengan terbitnya laporan keuangan suatu perusahaan.
Sistem pencatatan akuntansi memudahkan penelusuran baik dari laporan keuangan ke bukti transaksi, maupun dari transaksi ke laporan keuangan.
Perlunya sistem pencatatan akuntansi yang baik bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat mencerminkan keadaan perusahaan atau suatu organisasi.
Dari banyak hal rumit yang ada di dalam sistem akuntansi, kali ini mari kita fokuskan pandangan kepada bagian buku besar.
Definisi Buku Besar
Istilah ini dalam akuntansi yaitu wadah pemindahan catatan akuntansi dari jurnal harian, untuk mengelompokkan transaksi keuangan sejenis ke dalam akun/perkiraan.
[Baca Juga: Definisi Depresiasi Adalah]
Akun-akun tersebut terbagi ke dalam 3 kelompok besar yaitu harta (aktiva), kewajiban, dan modal (ekuitas). Berikut ini adalah pemaparan lengkap tentang masing-masing kelompok besar tersebut:
#1 Harta (Aktiva)
Akun yang tergolong ke dalam harta atau aktiva adalah mereka yang dapat menghasilkan keuntungan di masa mendatang.
Aktiva juga biasa kita sebut sebagai aset organisasi. Aset terbagi lagi menjadi aset lancar dan aset tetap.
Aset lancar contohnya uang tunai, kas, deposito jangka pendek, dan aset lainnya yang mudah cair menjadi uang tunai.
Sementara, yang termasuk ke dalam aset tetap adalah aset yang membutuhkan waktu lama untuk cair. Contohnya adalah tanah, bangunan, kendaraan, dan alat berat.
#2 Kewajiban
Kewajiban sering juga berarti sebagai utang atau yang masih harus dibayar.
Akun yang termasuk pada kelompok kewajiban adalah utang usaha dan uang muka dari transaksi penjualan.
#3 Ekuitas (Modal)
Ekuitas adalah sejumlah modal yang disetorkan oleh pemilik untuk menjalankan perusahaannya. Dengan demikian ekuitas kita sebut juga sebagai modal pemilik.
[Baca Juga: Definisi Kliring Adalah]
Dari pemaparan di atas, maka hubungan antara aktiva, kewajiban, dan ekuitas tergambar pada persamaan di bawah ini:
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS
Artinya, aset yang perusahaan miliki bisa mereka peroleh dari pinjaman sehingga menimbulkan kewajiban atau dari modal pemilik.
Proses Pencatatan Akuntansi
Pada jurnal harian akan dicatat segala macam transaksi yang terjadi dalam satu hari.
Pencatatan transaksi harus berdasarkan dari bukti pengeluaran dan penerimaan yang valid, di mana setiap perusahaan memiliki ketentuan masing-masing.
Biasanya pada jurnal harian terdapat item-item seperti:
- Tanggal terjadinya transaksi sesuai dengan bukti pengeluaran/penerimaan.
- Keterangan transaksi berisi jenis akun yang di debet dan di kredit akibat dari terjadinya transaksi.
- Nomor referensi.
- Nomor akun untuk mengelompokkan transaksi.
- Kolom debit dan kredit.
Dari jurnal harian, kemudian transaksi keuangan tersebut di posting ke buku besar berdasarkan nomor akun yang telah tercatat pada jurnal harian. Langkah ini dikenal juga dengan istilah pemindahbukuan.
[Baca Juga: Definisi Ekuitas Adalah]
Pada buku besar terdapat banyak akun. Setiap akun mendapat nama dan nomornya masing-masing. Jumlah akun pada setiap instansi akan berbeda, tergantung dari jenis usaha, jenis transaksi yang terjadi, jumlah aset yang dimiliki, dan sebagainya.
Buku besar mencatat berbagai perubahan pada setiap akun, sebagai akibat dari pertambahan transaksi yang terjadi di dalam organisasi.
Oleh karena itu, di dalamnya kita dapat melihat saldo dan perubahan transaksi debit kredit yang terjadi pada setiap akun.
Saldo akun-akun yang terdapat di sini pada akhir periode akan kita ringkas ke dalam trial balance menjadi dasar pembuatan neraca dan laporan rugi laba.
[props_reg_amp_multi_banner_1]
Jenis Buku Besar
Format tabel di sini ada berbagai macam, beberapa jenis yang paling umum kita gunakan, di antaranya:
#1 Bentuk T
Sesuai dengan namanya, jenis ini menyerupai huruf T.
Pada bagian topi huruf T, akan tertulis nama dan nomor akun. Sementara di bagian garis tegak lurus dari huruf T di sebelah kiri akan terisi dengan debet sedangkan sebelah kanan untuk kredit.
Berikut ini adalah bentuk paling sederhananya:
#2 Bentuk Skontro
Buku besar bentuk skontro masih terbilang sederhana.
Kalau pada bentuk T hanya tertulis jumlah debit dan kredit, pada bentuk skontro terdapat 2 kolom tambahan untuk keterangan transaksi debit dan kredit.
Berikut contohnya yang berbentuk skontro:
#3 Bentuk Staffel Berkolom Saldo Tunggal
Bentuk staffle berkolom saldo tunggal dalam akuntansi ialah bentuk yang digunakan jika diperlukan penjelasan dari transaksi yang relatif banyak. Berikut contohnya yang berbentuk staffel kolom saldo tunggal:
#4 Bentuk Staffle Berkolom Saldo Rangkap
Bentuk staffle berkolom saldo rangkap dalam akuntansi ialah bentuk yang hampir sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya perbedaannya di sini kolom saldo terbagi dua kolom yakni kolom debit dan kolom kredit. Berikut ini contoh formatnya:
Buku Besar Pembantu
Akun pada buku besar terkadang tidak dapat memperlihatkan data secara rinci. Maka untuk beberapa akun perlu buku besar pembantu atau nama lainnya adalah subsidiary ledger.
Definisi Buku besar pembantu yaitu buku besar yang mencatat akun secara terperinci. Jenis ini di antaranya adalah:
#1 Buku Besar Pembantu Piutang (Account Receivable Subsidiary Ledger)
Di sini, tercatat rincian daftar piutang perusahaan dari masing-masing pelanggan.
#2 Buku Besar Pembantu Utang (Account Payable Subsidiary Ledger)
Di sini, tercatat rincian daftar utang perusahaan kepada masing-masing supplier.
#3 Buku Besar Pembantu Persediaan
Jika pada buku besar umum tercatat semua transaksi pembelian dan pengeluaran persediaan, maka pada buku besar pembantu tercatat perubahan transaksi persediaan untuk masing-masing jenis barang.
[Baca Juga: Definisi Audit Adalah]
Hubungan buku besar umum dan buku besar pembantu mempunyai 2 fungsi, yaitu:
- Akun pengawas (controlling account)
Yang kita sebut sebagai akun pengawas adalah akun pada buku besar umum yang rinciannya tercatat pada buku besar pembantu.
- Akun pembantu (subsidiary account)
Sedangkan akun pembantu adalah akun-akun pada buku besar pembantu yang merinci akun pada buku besar umum.
Langkah posting dari Jurnal ke Buku Besar
Cara posting transaksi dari jurnal ke buku besar sangat mudah. Inilah langkah-langkah yang bisa membantu:
- Salin tanggal transaksi pada jurnal ke tanggal transaksi pada akun yang sesuai.
- Pindahkan nominal debet atau kredit pada jurnal ke akun buku besar.
- Kolom keterangan diisi dengan nama transaksi yang terjadi, contohnya “pembelian persediaan” jika ada pengurangan akun kas yang berasal dari transaksi pembelian persediaan.
- Catatkan nomor halaman jurnal ke kolom ref pada akun buku besar.
Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda? Silahkan berikan tanggapan dan masukan Anda pada kolom yang tersedia di bawah ini.
Sumber Referensi:
- 17 Juli 2017. Buku Besar. Id.wikipedia.org – https://goo.gl/PGvqFv
- Dina Amalia. 7 November 2017.Pengertian, Fungsi, dan Bentuk Buku Besar Akuntansi. Jurnal.id – https://goo.gl/SKjvT2
- 13 September 2017. Pengertian Buku Besar, Serta Manfaat dan Fungsinya bagi UKM. Solusiukm.com – https://goo.gl/76BZpW
- Sandy Makruf. Inilah Pengertian, Fungsi, Bentuk dan Contoh Buku Besar Akuntansi. Akuntansilengkap.com – https://goo.gl/gFWTtD
- 7 Mei 2014. Buku Besar Pembantu; Pengertian, Fungsi, dan kelebihannya. Kaskus.co.id – https://goo.gl/b7drN9
Sumber Gambar:
- Syaiful Bahri, S.E., M.S.A. 2016. Pengantar Akuntansi. Bandung: Andi Publisher
- Definisi – https://goo.gl/AFZybk
- Definisi 2 – https://goo.gl/36JD6p
Leave A Comment