Persoalan ekonomi dunia yang berpusat pada Amerika Serikat dan China masih belum kunjung usai. Akibatnya, 7 negara terancam terkena krisis, di mana ketujuhnya merupakan negara berkembang.

Imbas yang dialami oleh ketujuh negara tersebut salah satunya adalah penurunan nilai mata uang negara masing-masing.

Hal ini tidak terlepas dari ketergantungan mereka dalam bertransaksi menggunakan dolar AS pada pasar dunia.

Lalu apakah Indonesia termasuk ke dalam tujuh negara tersebut?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Apakah Indonesia Termasuk dalam 7 Negara yang Terancam Krisis?

Persoalan labilnya ekonomi global terus menjadi topik pembahasan yang menarik. Banyak sisi yang dapat dikupas dari persoalan tersebut, salah satu yang selalu dibicarakan adalah dampaknya.

Negara berkembang merupakan pihak yang paling merasakan dampak dari ketidakstabilan perekonomian dunia.

Pasalnya, mereka masih bergantung akan barang impor serta masih menggunakan mata uang dolar AS dalam transaksinya.

Apa Bedanya Reksa Dana Dolar dan Reksa Dana Rupiah Cari Informasi Selengkapnya Disini! 01 - Finansialku

[Baca Juga: Mari Pelajari Komoditas Ekspor Indonesia yang Ada Dalam Investasi]

 

Nomura Holdings Inc, salah satu perusahaan industri di Jepang melalui bagian keuangannya, melakukan sebuah riset. Riset ini dilakukan untuk menilai berbagai kondisi negara akibat tak stabilnya ekonomi global.

Pada riset tersebut, diketahui terdapat tujuh negara berkembang yang terancam jatuh dalam krisis mata uang. Ketujuh negara tersebut adalah Sri Lanka, Afrika Selatan, Argentina, Pakistan, Mesir, Turki, dan Ukraina.

Bahkan lima di antara tujuh negara tersebut telah jatuh ke dalam krisis mata uang dan saat ini tengah mengajukan dana pinjaman ke International Monetary Fund (IMF).

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Free Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Nasib Indonesia dalam Ketidakstabilan Ekonomi Global Saat Ini

Indonesia memang masuk ke dalam daftar negara berkembang dan bergantung terhadap dolar AS dalam transaksi pasar global.

Meski rupiah terus melemah dan sempat menyentuh angka terendahnya, yakni Rp15.000 per US$, nyatanya Indonesia termasuk ke dalam kategori negara emerging markets dalam golongan risiko terkecil. 

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 728 x 90

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 336 x 280

Pada golongan tersebut, Indonesia bersanding dengan tujuh negara lain yaitu Brazil, Bulgaria, Kazakhstan, Peru, Filipina, Rusia dan Thailand. Kabar ini menjadi angin segar bagi sektor investasi di Indonesia.

Seperti dikutip Bloomberg, Robert Subbaraman ekonom bidang emerging market di Nomura Singapura, mengatakan:

“Ini hasil yang penting. Seiring investor lebih fokus pada emerging market, penting saat ini tidak mengelompokkan negara emerging dalam satu grup homogenus.”

 

Untuk mengetahui lebih lanjut hasil negara-negara lain berdasarkan riset Nomura Holdings Inc, sila simak gambar di bawah ini.

Ekonomi Global yang Tak Stabil Ancam 7 Negara Terkena Krisis Finansialku 1

Hasil riset Nomura Holdings Inc dengan metode riset Damocles terhadap 30 negara berkembang di dunia

 

Dalam melakukan penilaian, Nomura menggunakan metode yang disebut Damocles, sebuah metode yang menghitung inflasi, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD), dan cadangan devisa sebuah negara.

Penilaian ini menggunakan nilai dari 0 hingga 200. Bila sebuah negara memiliki negara di atas 100 maka dikategorikan ke dalam negara yang terancam terkena krisis mata uang pada 12 bulan ke depan.

Bila nilainya melebihi 150 maka artinya negara tersebut bisa terkena krisis mata uang kapan saja. Sementara nilai yang di bawah 100 maka masuk dalam kategori cukup aman hingga risiko terkecil.

Indonesia sendiri mendapatkan nilai 0 bersama tujuh negara yang telah disebutkan sebelumnya.

Artinya, Indonesia termasuk ke dalam kelompok negara dengan risiko terkena krisis mata uang amat kecil.

Sedangkan tiga negara yang kondisi mata uangnya tidak aman adalah Sri Langka dengan nilai 175. Disusul oleh Afrika Selatan dengan nilai 143 dan peringkat ketiga ditempati Argentina dengan nilai 140.

 

Apakah Anda merasa terbantu dengan adanya artikel ini? Jangan ragu untuk membagikannya pada teman Anda. Agar semua orang bisa mendapatkan manfaat dan merasakan keuntungannya.

 

Sumber Referensi

  • Sanny Cicilia. 12 September 2018. Tujuh Negara Berkembang Memang Rawan Krisis, Bagaimana Indonesia? Kontan.co.id – https://goo.gl/k9FHwM

 

Sumber Gambar:

  • Krisis Ekonomi Global – https://goo.gl/aYCqoA
  • Krisis Ekonomi Global 2 – https://goo.gl/yXM1mK