FOMO adalah perasaan yang biasa muncul ketika melihat atau mendengar hal baru, lalu khawatir karena belum mengikuti atau melakukannya. 

Kamu bisa membaca artikel Finansialku berikut untuk mengetahui informasi selengkapnya mengenai FOMO. Check it out!

 

Summary:

  • FOMO atau Fear of Missing Out terkesan umum dan biasa terjadi di tengah masyarakat, padahal kondisi ini cukup berisiko bagi yang mengalaminya.
  • Ada beberapa gejala FOMO dan sejumlah tips untuk menghindarinya, agar tidak berlanjut semakin parah.

 

Aliran Tren yang Terus Berganti

Saat ini, dunia seperti tidak mengenal batas negara. Segala informasi dari berbagai penjuru mudah kita dapatkan melalui ujung jari di perangkat cerdas.

Alhasil membuat gaya hidup masyarakat pop terbiasa dengan arus informasi yang cepat.

Bagi sebagian orang, mengikuti tren adalah keharusan. Mereka akan khawatir “ketinggalan zaman” jika melewatkannya.

Kondisi ini disebut juga Fear of Missing Out (FOMO). Tapi, apakah FOMO adalah kekhawatiran yang biasa?

Untuk menjawab pertanyaan itu, yuk, baca ulasan berikut sampai selesai. Simak baik-baik, ya!

 

Apa Itu FOMO?

Dalam studi berjudul “Fear of Missing Out Lifestyle on Students in Palembang”, disebutkan bahwa motivasi utama seseorang ketika mengakses internet adalah untuk mencari informasi, yakni dengan persentase 80%.

Banyak orang yang merasakan gejalanya karena banyak mengakses internet. Ketika dia melihat orang lain telah melakukan berbagai hal seru dan menarik, sebelum dia melakukannya.

FOMO adalah perasaan takut tertinggal tren maupun kabar terkini. Mereka yang mengalaminya, biasanya takut tidak gaul karena melewatkan hal-hal yang populer.

Pandangan lain dari orang FOMO yaitu, bahwa orang lain memiliki hidup yang lebih sempurna dibanding milik mereka.

Dalam studi berjudul “Hubungan antara Subjective Well-Being dan Fear of Missing Out (FoMO) pada Emerging Adulthood” yang dilakukan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, disebutkan bahwa FOMO adalah kondisi yang muncul sebagai akibat perkembangan dunia digital.

Fear of missing out (FoMO) disebut sebagai suatu kecemasan sosial yang lahir dari kemajuan teknologi, informasi dan keberadaan media sosial yang kian meningkat. Saat ini, berbagai macam bentuk informasi dapat diperoleh melalui internet, salah satunya adalah informasi sosial di mana internet memberikan fasilitas bagi individu untuk terhubung dengan  lingkungan sosialnya dan dapat melakukan komunikasi tanpa harus bertatap muka. ……. aplikasi media sosial di internet yang saat ini tersedia dalam berbagai macam bentuk dapat memenuhi individu agar tetap terhubung dengan lingkungan sosialnya serta melakukan komunikasi tanpa harus bertatap muka.

[Baca Juga: FOMO (Fear of Missing Out), Umur 25 Tahun Sudah Punya Apa Saja?]

 

Inilah Gejala FOMO

FOMO adalah gangguan yang bisa mengganggu aktivitas. Sebab, kondisi ini bisa mendistraksi seseorang dari kewajiban-kewajiban.

Seperti pekerjaan, karena fokus memerhatikan hal yang dia khawatirkan.

Beberapa gejala FOMO adalah sebagai berikut:

  1. Seseorang terlalu sering membuka gawai untuk melihat pembaruan unggahan atau berpindah-pindah antaraplikasi untuk melihat pemberitahuan.
  1. Merasa kesal jika teman-teman melontarkan candaan yang tidak kamu pahami. Hal ini lantaran orang FOMO merasa harus tahu semua hal.
  1. Ingin mengetahui kehidupan semua. Biasanya, seseorang akan menggali informasi mengenai tempat makan yang dikunjungi teman, aktivitas mereka tiap hari Minggu, tontonan yang menarik, sampai pasangan.
  1. Rela menghabiskan uang untuk sebuah tren, misalnya membeli gawai terbaru karena orang lain sudah membelinya.
  1. Mengikuti semua ajakan untuk melakukan hal yang populer meski sebetulnya kamu tidak menginginkannya.
  1. Selalu ingin tahu kabar terkini, padahal tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap hidup.
  1. Memaksakan diri untuk berada di suatu tempat lebih lama karena tidak ingin kehilangan momen, misalnya sesi foto di sebuah pesta.
  1. Sering merasa tertinggal dibanding orang lain. Padahal, sudah melakukan banyak hal untuk tetap trendi.
  1. Memegang gawai di hampir semua kesempatan karena takut tidak mengetahui perkembangan sesuatu.

[Baca juga: Apa Itu Mental Breakdown? Yuk Ketahui Ciri-cirinya!]

 

Risiko FOMO

FOMO adalah kondisi yang cukup berisiko untuk orang yang mengalaminya. Mereka bisa menjadi gelisah karena hal yang sebetulnya kurang penting.

Berikut adalah beberapa risiko FOMO:

  1. Konsumtif, karena menghabiskan terlalu banyak uang demi tren. Selain itu, bisa saja menjadi terlilit utang serta sulit menabung.
  1. Merasa terisolasi dengan orang lain. Padahal itu perasaan mereka sendiri yang merasa terpenjara.
  1. Merasa tidak puas dengan hidup.
  1. Sering mempertanyakan mengenai kemampuan dan arah hidup.
  1. Melihat kesuksesan orang lain sebagai hal yang begitu besar, kemudian berakhir dengan rasa gelisah yang dinamis.
  1. Kondisi FOMO berkepanjangan akan menimbulkan gangguan kecemasan dan stres berat.

 

Jika kita melihat beberapa risiko FOMO di atas, cukup mengerikan, bukan?

So, berhati-hatilah jika kamu mengalami gejalanya. Segera ambil langkah nyata untuk mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk.

Apalagi kalau FOMO ini terjadi pada sisi finansial dan membuatmu lepas kendali terhadap keuangan. Seperti kisah di artikel berikut Gara-Gara FOMO, Setengah Uang GAJI LUDES Dalam Sehari!!

Agar kondisi serupa tidak terjadi dalam hidupmu, yuk, mulai buat perencanaan keuangan yang lebih matang. Caranya?

Kamu bisa gali informasi dan ikuti panduan lengkap seputar perencanaan keuangan di Perpustakaan Ebook Finansialku. Salah satunya seperti di bawah ini.

Ebook GRATIS, Cara Wujudkan Mimpi kamu dengan Perencanaan Keuangan

Banner Iklan Ebook Cara Wujudkan Mimpi kamu dengan Perencanaan Keuangan - PC
Banner Iklan Ebook Cara Wujudkan Mimpi kamu dengan Perencanaan Keuangan - HP

 

Tips Menghindari FOMO

Kondisi ini sebenarnya bisa dihindari. Kamu bisa melakukan sendiri hal-hal tersebut untuk menghilangkannya. Berikut adalah tips menghindari FOMO, praktikkan yuk!

 

#1 Berikan Batasan Waktu Akses Media Sosial

Cara pertama untuk menghindarinya adalah dengan memberikan batasan waktu akses media sosial.

Meski cukup menyenangkan melihat cerita orang-orang, kamu perlu hidup di dunia nyata dan hentikan aktivitas ini jika sudah di tahap mengganggu.

Saat ini, ponsel pintar memiliki pengaturan durasi pembukaan aplikasi, peringatan penggunaan, mode do not disturb,  sampai mematikan data seluler otomatis.

Fitur tersebut akan sangat membantu kamu dalam membatasi akses media sosial secara berlebih.

Selain itu, kamu juga bisa menanamkan pemahaman sebagai berikut:

  1. Kabar dari teman-teman di media sosial, tren yang mereka ikuti, barang yang mereka beli, atau aktivitas mereka di akhir pekan bukan urusanmu.

Kamu pun tidak harus melakukan hal yang sama seperti mereka.

  1. Semua video dan foto estetik yang seseorang unggah di media sosial telah melalui proses penyuntingan.

Mereka hanya manusia biasa yang tidak selalu mengenakan pakaian bagus, mengunjungi lokasi populer, atau bahagia setiap saat.

  1. Orang lain tidak selalu bahagia seperti yang mereka tunjukkan di media sosial. Mereka hanya tidak menunjukkannya.

 

#2 Menerima Kondisi Diri dan Bersyukur

Selanjutnya, kamu bisa mulai melakukan self-acceptance atau penerimaan diri. Hal ini penting untuk menyadarkan pikiran.

Selain membanggakan kelebihan, seseorang juga harus berani memeluk kekurangannya.

Mereka juga perlu memperbanyak bersyukur. Tindakan ini sangat sederhana. Tetapi akan sangat berpengaruh jika kamu terapkan dalam keseharian.

[Baca Juga: Afirmasi Adalah Hal Penting, Ini Manfaat dan Cara Menerapkannya!]

 

#3 Membuat Keputusan Berdasarkan Pemikiran yang Matang

Hal ini bisa kamu lakukan jika mengalami FOMO finansial, misal kalap belanja, membeli saham gorengan, dan sebagainya.

Kamu perlu membuat perhitungan matang sebelum melakukan tindakan yang berpengaruh terhadap kondisi keuangan.

Agar lebih mudah dalam mengatur dan mengelola keuangan, kamu bisa gunakan Aplikasi Finansialku.

Mulai dari membuat anggaran keuangan, mencatat cash flow, memantau laporan keuangan, sampai merencanakan berbagai tujuan keuangan bisa kamu lakukan hanya dalam genggaman. Praktis, kan?

 

#4 Meditasi

Cara berikutnya untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan meditasi. Karena bisa membuat pikiran lebih tenang serta meredam kecemasan.

Kamu bisa melakukan meditasi dengan langkah berikut:

  1. Silakan pilih tempat dan waktu yang tenang di mana kamu bisa sendirian dan santai.

Kemudian ambil sikap duduk sila dengan masing-masing tangan berada di atas paha. Sebagai permulaan, lakukan meditasi sebentar saja, misal 5 menit.

  1. Selanjutnya, pejamkan mata dan mulai fokuskan pikiran untuk tenang.
  1. Fokus pada pernapasan. Tarik napas dalam perlahan, tahan sejenak, kemudian keluarkan. Dengarkan tarikan napasmu.

Lakukan berulang sampai merasa tenang. Selama melakukan meditasi, kamu perlu menjaga fokus pikiran agar tidak terdistraksi lingkungan.

  1. Untuk mengakhiri meditasi, kamu bisa membuka mata perlahan. Lalu, diamlah sejenak untuk menyiapkan diri kembali ke aktivitas.

[Baca Juga: Kata Ahli Tentang Hubungan Kondisi Keuangan dan Kesehatan Mental]

 

Perbedaan FOMO dan JOMO

FOMO dan JOMO adalah kondisi yang bertolak belakang. JOMO adalah sikap positif yang sebaiknya dimiliki setiap orang.

Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

fomo adalah perbedaan dengan jomo

Perbedaan FOMO dan JOMO

[Baca Juga: Cara Mengatur Gaya Hidup YOLO dan FOMO]

 

Tetap Waras di Tengah Aliran Informasi

Itulah ulasan mengenai FOMO. Kondisi ini bisa membuat seseorang menderita karena pikirannya sendiri.

Seseorang yang mengalami FOMO sebaiknya langsung melakukan tindakan represif agar tidak menjadi lebih parah.

Selain melakukan beberapa tips di atas, jika kamu termasuk FOMO finansial, kamu bisa diskusi langsung dengan Perencana Keuangan Finansialku.

Nantinya, kamu akan mendapatkan strategi dan solusi terbaik dalam membangun pengelolaan keuangan yang lebih terarah.

Klik banner di bawah ini untuk buat janji, terima kasih.

Banner Konsultasi WA - PC

 

Semoga informasi di artikel kali ini bermanfaat. Jika ada tanggapan, share di kolom komentar, yuk!

Jangan lupa bagikan informasi ini kepada kerabat dan teman-teman lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

Buku/jurnal:

  • Feilina Sutanto, Riana Sahrani, da Debora Basaria. 2020. Fear of Missing Out (FoMO) and Psychological Well Being of Late Adolescents Using Social Media. France: Atlantis Press.
  • Lira Aisafitri dan Kiayati Yusriyah. 2021. Kecanduan Media Sosial (FoMO) Pada Generasi Milenial. Depok: Universitas Gunadarma.
  • Lisya Septiyani Putri, Dadang Hikmah Purnama, dan Abdulla Idi. 2019. Fear of Missing Out Lifestyle on Students in Palembang. Palembang: Universitas Sriwijaya.
  • Revinda Devika Anggraeni. 2021. Hubungan antara Subjective Well-Being dan Fear of Missing Out (FoMO) pada Emerging Adulthood. Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
  • Rizki Setiawan Akbar, dkk. 2018. Ketakutan Akan Kehilangan Momen (Fomo) pada Remaja Kota Samarinda. Samarinda: Universitas Mulawarman.

 

Internet:

  • Admin. 09 September 2021. Apa itu Fomo? Pengertian dan Dampak Buruk pada Finansial. Ocbcnisp.com – https://bit.ly/3w3lGBj
  • Algonz D.B. Raharja. 02 Maret 2022. Kenali Fear of Missing Out (FOMO): Gangguan Kecemasan. Ekrut.com – https://bit.ly/3bRkIRD
  • Ellynda Kusuma Anggraeni. 08 Juni 2021. Fear Of Missing Out (FOMO), Ketakutan Kehilangan Momen. Djkn.kemenkeu.go.id – https://bit.ly/3C1rHC6
  • Fadhli Rizal Makarim. 20 April 2022. Ini Cara Meditasi yang Benar untuk Pemula. Halodoc.com – https://bit.ly/3w3xHqd
  • Nadia Faradiba. 09 Mei 2022. Apa itu FOMO, Dampaknya Secara Psikologis, dan Cara Mengatasinya. Kompas.com – https://bit.ly/3zRUO8k
  • Tiyas Septiana. 01 Februari 2022. Mengenal FOMO dari Pengertian, Gejala, dan Cara Menghindarinya. Lifestyle.kontan.co.id – https://bit.ly/3dmWRcZ
  • Winona Katyusha. 04 Februari 2022. Mengenal FoMO, Fenomena Takut Ketinggalan Tren. Hellosehat.com – https://bit.ly/3duzQ7R
  • Yemima Hutapea. 23 Oktober 2018. 10 Gejala Kamu Memiliki FOMO!co.id – https://bit.ly/3pjIskB