Bukankah kita semua bermimpi untuk duduk santai dan membiarkan uang mengalir masuk? Yuk cari tahu tentang franchise pasif dalam sistem bisnis waralaba.

Tentu saja melihat banyaknya bisnis waralaba yang berkembang pesat menggoda para pebisnis muda seperti Anda. Namun sudah tahukah Anda tentang franchise pasif yang beredar dewasa ini?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn Franchise

 

Waralaba: Bisnis dengan Jaminan Kualitas yang Semakin Diminati

Secara umum, waralaba merupakan sebuah hubungan kontrak kerja antara pemilik waralaba (franchisor) dan penerimanya (franchisee).

Bisnis waralaba biasanya dilakukan dengan pertukaran uang dengan perjanjian untuk menjalankan bisnis terkait dalam jangka waktu tertentu.

Franchisor dan franchisee berbagi brand yang sama, namun tidak saling terkait satu sama lain. Mengapa demikian?

Modal Awal Franchise 02 - Finansialku

[Baca Juga: Apa Saja Bisnis Franchise Generasi Milenial yang Paling Populer?]

 

Franchisee menjual produk atau jasa sesuai dengan ketentuan franchisor, sedangkan franchisor bertugas mengembangkan bisnis waralabanya.

Waralaba tradisional umumnya digunakan untuk memperluas produknya dengan cara distribusi yang luas.

Perusahaan seperti McDonald’s atau Marriott juga menggunakan sistem waralaba untuk mengekspansi brand-nya dengan cara memperbolehkan orang lain mendistribusikan produknya.

Waralaba menjadi salah satu solusi bisnis yang menarik dan kabar baiknya sudah banyak alternatif pilihan dalam berbisnis waralaba. Salah satunya adalah sistem franchise pasif yang mulai populer.

Salah satu penggagas dan pelaku ide franchise pasif, Tommy Andri Wardhana mengatakan, franchise sebetulnya adalah sebuah sistem freedom dalam hal mengolah usaha apapun di mana pada dasarnya pemilik waralaba atau franchisor akan memberikan ‘know how bisnis’ kepada pelaku usaha waralaba atau franchisee.

Namun seiring berjalannya waktu, beberapa perusahaan yang ingin mengembangkan jaringannya menjadi lebih banyak.

Mereka memang memerlukan sistem yang berbeda dari jenis franchise murni, yang disebut franchise pasif.

Nah, Finansialku kali ini akan membahas tuntas mengenai franchise pasif dalam sistem bisnis franchise seperti berikut ini:

 

Berkembangnya Franchise Pasif

Berinvestasi dalam peluang waralaba pasif adalah strategi hebat bagi mereka yang ingin membangun kekayaan jangka panjang sambil mempertahankan fleksibilitas gaya hidup dan otonomi profesional.

Hal ini diungkapkan Tommy Andri Wardhana yang berhasil mengaplikasikan sistem ini pada saat dia masih menjabat sebagai manager franchise Alfamart, tentunya dengan persetujuan dan analisa dari management.

Dan sampai saat ini franchise pasif ini masih digunakan oleh Alfamart, sebagai salah satu perusahaan pertama dengan sistem tersebut dan diterapkan juga oleh beberapa perusahaan lain yang pernah melakukan sesi konsultasi franchise dan jaringan dengan Tommy.

Tommy menjelaskan, awalnya ide franchise pasif miliknya ditentang banyak pihak. Namun hal itu tidak membuatnya menyerah. Tommy menjelaskan:

“Banyak para ahli dibidang franchise sebelum saya, yang mengatakan bahwa franchise pasif ini dianggap tidak teoritikal dan tidak lazim. Berbagai tolakan terhadap ide yang saya cetuskan ini tidak membuat saya mundur.”

 

Menurut Tommy, franchise pasif pada intinya mewajibkan franchisor mencari investor yang siap dan rela mengikuti setiap aturan yang kita terapkan.

Meskipun 100 persen dana awal dari investor tapi mereka hanya bisa mendapatkan laporan keuangan tiap bulan atau secara gradual untuk melihat keuntungan yang mereka dapatkan.

10+ Tips Mengelola Bisnis Waralaba Agar Semakin Berhasil Di Tahun 2019 05 Franchise 5 - Finansialku

[Baca Juga: Pahami Dulu Cara Menentukan Franchise Fee dan Royalty Fee]

 

Sama halnya seperti saat Anda menanam saham di suatu perusahaan dimana ada banyak pihak yang ahli di bidangnya menjalankan perusahaan Anda ini, namun Anda tetap memiliki sepenuhnya bisnis tersebut.

Namun sistem waralaba ini bukan berarti bahwa sama sekali tidak ada pekerjaan yang terlibat, itulah sebabnya ia juga disebut sebagai “waralaba semi-pasif”.

Investor dalam waralaba jenis ini memang dapat membangun bisnis tanpa perlu berada di lokasi setiap hari sehingga investor tidak perlu melepaskan pekerjaan yang mereka sukai untuk menghasilkan pendapatan tambahan.

Namun ini baru dapat dicapai jika Anda menjadi investor franchise pasif yang berhasil.

 

Karakteristik Franchise Pasif

Sementara peluang waralaba pasif ditemukan di banyak industri, ada karakteristik umum yang berlaku untuk bisnis waralaba paling pasif.

Mereka biasanya berbasis store-front dengan teknologi yang kuat dan sistem operasional yang sudah disediakan oleh franchisor.

Selain itu, bisnis-bisnis ini cenderung mengarah pada produk atau layanan konsumen yang didorong oleh pemasaran, sebagai lawan dari penawaran bisnis-ke-bisnis intensif penjualan langsung.

Ada banyak kategori bisnis yang cocok dengan model ini. Sebagai contoh, apakah Anda tahu bahwa Anda tidak perlu menjadi penata rambut yang terlatih untuk memiliki salon rambut?

Jika Anda adalah seseorang dengan latar belakang yang kuat dalam bisnis, maka Anda tahu betul bahwa mempekerjakan dan mendelegasikan, serta membangun tim manajemen yang kuat dan menyerahkan operasi harian salon kepada orang lain merupakan salah satu kunci bisnis yang penting.

Selain itu, segmen waralaba salon rambut menawarkan karakteristik utama yang harus dicari oleh investor waralaba ketika memutuskan ke mana harus menyerahkan uang mereka, ini adalah jenis bisnis yang akan sering dilakukan orang terlepas dari iklim ekonomi.

Spa, waralaba pijat, waralaba olahraga dan kebugaran, serta bisnis les adalah contoh waralaba pasif alami lainnya.

Beberapa waralaba makanan dan minuman sederhana (yogurt atau kedai kopi, misalnya) juga memberikan pengaturan kepemilikan pasif, karena memiliki risiko minimal dan dapat memperoleh untung relatif cepat.

Selain keinginan untuk mendapatkan aliran pendapatan baru, apa yang membuat Anda menjadi seorang calon yang baik untuk kepemilikan waralaba pasif?

Secara praktis, Franchiseguidance.com menjelaskan bahwa setidaknya Anda harus memiliki US$75.000 dalam aset likuid dan US$300.000 dalam kekayaan bersih dan kesediaan untuk mengikuti cetak biru bisnis yang terbukti keasliannya.

Terakhir, jangan pernah lupakan pentingnya keterampilan orang, terutama kemampuan untuk mengelola dan memotivasi tim, karena ini adalah hal yang tidak dapat diremehkan.

 

Keuntungan dan Kerugian Franchise Pasif

Mari masuk ke dalam kesimpulan.

Apakah franchise pasif merupakan cara yang baik untuk memperoleh pemasukan pasif sambil tetap mempertahankan pekerjaan utama serta gaya hidup pribadi yang sesuai dengan kebutuhan keluarga dan minat mereka dengan cara mempekerjakan operator yang telah terbukti untuk mengelola operasi harian bisnis?

Jika kembali pada pertanyaan di awal tadi:

“Bukankah kita semua bermimpi untuk duduk santai dan membiarkan uang mengalir masuk? Bisakah waralaba pasif menjadi kuncinya?”

Jawabannya adalah bisnis hanya bisa berjalan baik selama orang yang menjalankannya baik. Hal ini sangat benar adanya dalam konteks kepemilikan waralaba pasif.

Melihat pembahasan sebelumnya mengenai franchise pasif, kita dapat menilai bahwa sistem franchise yang satu ini sebenarnya menguntungkan para franchisee, karena Anda bisa memperoleh untung tanpa perlu repot-repot mengurus management dan operasional serta keuangan.

Disini artinya franchise pasif ini sesuai bagi Anda yang sudah terbiasa menanam saham dalam perusahaan, serta tidak mau repot dalam membangun bisnis. Anda bisa memperoleh penghasilan tanpa turun tangan dengan sistem ini.

Menurut Tommy, franchise ini sangat membantu investor untuk berbisnis tanpa harus mengganggu aktivitasnya.

Namun, anggapan seperti itulah yang membuat franchise pasif dimaknai bukan bagian dari franchise murni atau franchise sebenarnya. Ia menambahkan:

“Di mana franchise murni memang membutuhkan keterlibatan para franchise untuk terjun langsung dalam bisnis atau usaha yang akan digelutinya.”

 

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Namun demikian, waralaba pasif memang membutuhkan investasi sumber daya yang cukup besar di muka.

Seperti dijelaskan dalam Franchiseguidance.com setidaknya Anda harus memiliki US$75.000 dalam aset likuid dan US$300.000 dalam kekayaan bersih untuk bisa menjalankan franchise pasif ini.

Kerugian selanjutnya adalah franchise semacam ini membatasi kreativitas Anda sebagai franchisee. Jadi Anda tidak bisa campur tangan dalam sistem franchise atau waralaba yang Anda miliki sendiri.

Jika Anda ingin membuka bisnis franchise Anda harus tonton video dari channel Youtube Finansialku berikut terlebih dahulu:

 

Pilih Jenis Waralaba (Franchise) yang Sesuai dengan Kebutuhan Anda

Kesimpulannya, semua kembali lagi pada karakteristik Anda. Apakah Anda memang mencari sebuah bisnis waralaba yang memungkinkan Anda memperoleh pendapatan tambahan tanpa harus repot-repot menjalankan bisnis?

Ataukah Anda adalah seorang yang mendapatkan kepuasan saat berhasil mengembangkan bisnis dari hasil kerja keras dan opini pribadi Anda?

Setelah Anda mengetahui jawabannya, barulah Anda bisa memutuskan untuk menjalani franchise pasif atau franchise murni pada umumnya.

Apabila Anda membutuhkan pendapat eksternal yang dapat membantu Anda mengambil keputusan, jangan segan untuk menghubungi perencana keuangan Finansialku. Mengapa Finansialku?

Finansialku merupakan perencana keuangan dengan tenaga kerja yang profesional. Dengan demikian, Finansialku selalu memberikan fakta dan solusi keuangan yang bermanfaat bagi Anda. Dengan demikian, Anda bisa menghemat waktu dan tenaga untuk membangun bisnis waralaba Anda sendiri.

Anda bisa menggunakan fitur Tanya jawab pada Aplikasi Finansialku untuk berkonsultasi langsung dengan para perencana keuangan Finansialku.

Anda bisa menggunakan kode referral POTONG50RIBU untuk mendapatkan potongan Rp50.000 saat upgrade Aplikasi Finansialku ke versi premium tahunan. Ayo upgrade sekarang sebelum terlambat!

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai franchise pasif dalam sistem bisnis franchise lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 19 Januari 2016. 3 Types of Franchises and The Nitty Gritty Details. Actioncoach.com – http://bit.ly/2NhjCBK
  • Jeff Shafritz. Semi-Passive Franchises & Investments. Franchiseguidance.com – http://bit.ly/2NqYzNg
  • Raden Jihad Akbar. 15 Maret 2019. Mengenal Franchise Pasif di Sistem Bisnis Waralaba. Viva.co.id – http://bit.ly/2J52rOo

 

Sumber Gambar:

  • Waralaba – http://bit.ly/2LnNWYU