Sebentar lagi G20 bakal terlaksana, ternyata target investasi sampai 1200 triliun! Apa untungnya buat masyarakat, ya?

Cari tahu informasi selengkapnya di artikel Finansialku satu ini, ya!

 

Summary:

  • Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022 yang akan dihadiri 429 delegasi.
  • Selain akan berdampak pada ekonomi Indonesia, harapan lainnya adalah adanya peningkatan di beberapa sektor, seperti pariwisata, investasi dan UMKM serta tenaga kerja.

 

Apa Itu G20 ?

Untuk pertama kalinya, Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk pagelaran G20 atau Group of Twenty yang sudah berdiri sejak 1999.

Sebenarnya, apa itu G20?

Mengutip penjelasan dalam situs resmi Kementerian Keuangan, G20 adalah:

“Forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.”

 

G20 ini juga merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB (Produk Domestik Bruto) dunia.

G20 pertama kali terbentuk pada 26 September 1999. Forum ini awalnya menjadi tempat pertemuan pada Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan.

Sebagaimana kita tahu, 1997-1998 adalah masa-masa kelam untuk dunia, karena terjadi krisis moneter.

Akhirnya, para ahli keuangan atau ekonom memutuskan untuk melakukan pertemuan, untuk mencari jalan keluar.

[Baca Juga: Resesi Global dan Dampaknya ke Saham, Reksa Dana, dan Emas!]

 

Dalam pertemuan tersebut, mereka banyak membahas kebijakan-kebijakan ekonomi global.

Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas keuangan internasional, menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat dan berkesinambungan.

Indonesia, karena beberapa alasan di bawah ini bisa menjadi bagian dari G20 sejak pertama kali G20 berdiri:

  • Indonesia memiliki pengalaman mengatasi krisis ekonomi di Asia akhir tahun 1997 sampai awal tahun 2000-an.
  • Indonesia terbukti berhasil bertahan menghadapi krisis ekonomi global pada tahun 2008.
  • Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dengan jumlah penduduk mencapai 275 juta orang.
  • Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar.

 

Agenda G20

Saat ini, terdapat tiga jenis agenda pertemuan dari G20, yaitu:

 

#1 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)/Summit

Konferensi Tingkat Tinggi adalah acara puncak dari G20, di mana dalam pagelaran ini semua kepala negara akan menghadirinya.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ini akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022 mendatang.

 

#2 Ministerial & Deputies Meeting

Dalam pagelaran ini, Menteri dan Deputi yang akan hadir. Seperti contohnya, pada agenda Finance Track, Ministerial Meetings yang dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.

Agenda ini disebut juga dengan Finance Minister and Central Bank Governors Meetings (FMCBG).

Sementara itu, pertemuan antara para Deputi disebut sebagai Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD).

 

#3 Kelompok Kerja

Kemudian, pada agenda G20 yang terakhir ini adalah sekaligus menjadi tempat berkumpulnya para ahli dari negara G20.

Dalam perkumpulan ini, para ahli yang berkumpul akan menangani isu-isu spesifik terkait dengan agenda G20 yang lebih luas.

Setelah itu, isu-isu ini akan masuk ke dalam segmen Kementerian sebelum akhirnya dibahas pada KTT.

 

Engagement Groups Meetings

Selain tiga agenda di atas, terdapat pula agenda tersendiri dengan tajuk Engagement Groups Meetings.

Engagement Groups Meetings ini membahas isu tertentu secara khusus, yang terdiri dari 10 isu, di antaranya:

  • Bussiness 20 (B20): Forum komunitas bisnis Internasional, sebagai peran swasta dalam penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat berkelanjutan dan berimbang. Dalam agenda ini, Elon Musk juga akan turut hadir.
  • Civil 20 (C20): Forum organisasi masyarakat sipil dari seluruh dunia untuk terlibat dengan para pemerintah di G20 dalam menghadapi isu-isu krusial dunia.
  • Labour 20 (L20): Forum yang mewakili kepentingan tenaga kerja dengan mempersatukan serikat pekerja dari negara-negara G20 dan Global Unions untuk memberi masukan kepada G20.
  • Parliamentary 20 (L20): Forum yang akan dihadiri oleh wakil rakyat (legislatif) dari negara-negara G20 yang bertujuan membawa dimensi parlementer ke tata kelola global, dan meningkatkan dukungan politik untuk komitmen internasional.

[Baca Juga: Kenaikan Upah Buruh Tidak Sepadan Tren Inflasi, Harus Gimana?]

 

  • Science 20 (S20): Forum peneliti dan ilmuwan dari seluruh negara G20 yang membahas tentang keilmuan terkait peningkatan kesehatan global.
  • Supreme Audit Institutions 20 (SAI20): Forum lembaga audit tertinggi negara-negara G20 untuk mempromosikan kerjasama, memperkuat transparansi, dan akuntabilitas.
  • Think 20 (T20): Forum global think-tank dan para ahli untuk menyajikan analisis komprehensif terkait diskusi yang sedang berlangsung di G20 dan menghasilkan ide-ide untuk mendukung G20 dalam menghasilkan kebijakan yang konkret dan berkelanjutan.
  • Urban 20 (U20): Forum untuk para pemimpin pemerintah daerah kota-kota U20, di antaranya untuk melakukan aksi terhadap iklim global dan pembangunan berkelanjutan kepada para pemimpin nasional.
  • Women 20 (W20): Forum yang mewakili suara perempuan, mendorong pelibatan isu terkait perempuan ke dalam dokumen komitmen G20, termasuk isu pembangunan perempuan, kesetaraan gender, pertumbuhan inklusif, serta kerjasama perempuan di sektor ekonomi internasional.
  • Youth 20 (Y20): Forum konsultasi dan dialog para pemuda sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, bertukar ide, berargumen, bernegosiasi hingga mencapai konsensus.

 

Untuk lebih lengkapnya, kamu juga bisa simak video berikut ini.

 

G20 Presidency Indonesia

G20 tidak memiliki ketua tetap, karena negara yang menjadi pemimpin ini akan ditunjuk oleh para anggota dan akan memimpin G20 selama satu tahun penuh.

Seperti saat ini, Indonesia menjadi Presidensi G20 2022, yang artinya, Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan forum G20 selama satu tahun penuh.

Ketentuan ini ditetapkan pada Riyadh Summit 2020 yang memegang presidensi G20 sejak serah terima dari Italia pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia.

Presidensi G20 Indonesia sendiri sudah berlangsung sejak 1 Desember 2021 sampai dengan serah terima presidensi berikutnya pada akhir tahun 2022 nanti.

G20 summit kali ini akan terlaksana di Bali dengan mengusung tema G20 Recover Together, Recover Stronger.

Terdapat tiga isu utama yang akan dibahas pada pertemuan G20 tahun 2022 ini, yaitu:

  • Global Health Architecture
  • Digital Transformation
  • Sustainable Energi Transition

 

Kemudian, isu besarnya adalah Finance Track dan Sherpa Track, di mana finance track akan membahas tentang:

 

#1 Exit Strategy to Support Recovery

Dalam agenda ini, akan membahas strategi G20 untuk melindungi negara-negara yang masih menuju pemulihan ekonomi.

Pemulihan ekonomi ini utamanya pada negara berkembang dari efek limpahan exit policy yang sudah negara maju terapkan lebih dulu.

 

#2 Adressing Scarring Effect to Secure Future Growth

Mengatasi dampak berkepanjangan (scarring effect) krisis dengan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan jangka panjang.

Sektor yang akan menjadi bahasan di antaranya adalah ketenagakerjaan, rumah tangga, sektor korporasi, dan sektor keuangan.

 

#3 Payment System in Digital Era

Akan membahas tentang standar pembayaran lintas batas negara (CBP), serta prinsip-prinsip pengembangan CBDC (General Principles for Developing CBDC).

[Baca Juga: IMF: Resesi Indonesia 2023 Enggak Gelap-gelap Banget!]

 

#4 Sustainable Finance

Akan membahas tentang risiko iklim dan risiko transisi menuju ekonomi rendah karbon dan sustainable finance (keuangan berkelanjutan) dari sudut pandang makroekonomi dan stabilitas keuangan.

 

#5 Financial Inclusion: Digital Financial Inclusion & SME Finance

Akan membahas tentang pemanfaatan open banking untuk mendorong produktivitas dan mendukung ekonomi dan keuangan inklusif.

Ini dilakukan bagi underserved community seperti perempuan, pemuda, dan pengusaha UMKM, termasuk aspek lintas batas.

 

#6 International Taxation

Membahas perpajakan internasional, utamanya akan membahas terkait implementasi Framework.

Pembahasan ini akan dilakukan bersama OECD/G20 mengenai strategi perencanaan pajak yang bisa kita sebut juga dengan istilah Base Erotion and Profit Shifting (BEPS).

 

Sementara itu, Sherpa Track akan membahas soal:

  • Anti korupsi
  • Ekonomi digital
  • Lapangan kerja
  • Pertanian
  • Pendidikan
  • Urusan Luar Negeri
  • Budaya
  • Kesehatan
  • Pembangunan
  • Lingkungan
  • Pariwisata
  • Energi berkelanjutan
  • Perdagangan investasi dan industri
  • Pemberdayaan Perempuan

 

Nah, selain isu besar yang dibahas tersebut, kita sebagai masyarakat pastinya ingin ekonomi kita juga bisa lebih baik.

Oleh karena itu, yuk kita perbaiki keuangan kita supaya lebih baik lagi. Caranya, kamu bisa ketahui dalam ebook berikut ini.

Banner Iklan Ebook Cara Wujudkan Mimpi kamu dengan Perencanaan Keuangan - PC
Banner Iklan Ebook Cara Wujudkan Mimpi kamu dengan Perencanaan Keuangan - HP

 

Peran Inisiasi Indonesia pada G20

G20 kali ini memiliki lima pilar penting, yaitu:

  • Memperkuat lingkungan kemitraan
  • Mendorong produktivitas
  • Meningkatkan ketahanan dan stabilitas
  • Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif
  • Kepemimpinan kolektif global yang lebih kuat.

 

Pada G20 kali ini, Indonesia juga turut berperan aktif dalam beberapa inisiatif, di antaranya:

  • Global Expenditur Support Fund (GESF), merupakan dukungan terhadap negara berkembang untuk mengamankan anggaran nasional dalam krisis likuiditas Global Infrastructure.
  • Connectivity Alliance (GICA), merupakan dukungan konektivitas melalui kooperasi dan pertukaran pengetahuan.
  • Inclusive Digital Economy Accelerator (IDEA HUB), merupakan tempat berkumpulnya para start-up unicorn di seluruh negara G20 untuk saling bertukar ide.

 

Memberikan Banyak Keuntungan untuk Masyarakat Indonesia

G20 tahun ini akan dihadiri oleh:

  • 429 delegasi pada KTT G20
  • 581 delegasi pada Ministerial Meetings
  • 212 delegasi Deputies/Sherpa Meetings
  • 330 delegasi pada Working Groups Meetings
  • 436 delegasi pada Engagement Group Meetings

 

Dengan banyaknya delegasi yang akan mengunjungi Indonesia, maka ini sedikit banyak akan memberikan angin segar pada ekonomi Indonesia.

 

Lebih lengkap, keuntungan G20 untuk Indonesia juga bisa kita ketahui dari penjelasan Kemenkeu melalui G20 yang mereka rilis:

  • Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliansi atau ketahanan ekonomi Indonesia terhadap krisis.
  • Merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia yang dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya.
  • Memberi nilai tambah bagi pemulihan perekonomian Indonesia.
  • Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.
  • Kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global.
  • Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan.
  • Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia menjadi sarana memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia.

 

Selain itu, ini juga akan memberikan kesempatan pada Indonesia untuk mendapatkan investasi dalam jumlah besar.

Dari laman investor.id, Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal Kementerian Investasi (BKPM), Riyatno mengaku optimis target dapat tercapai.

“Bersamaan dengan momentum G20 Indonesia 2022 ini, diharapkan dapat berkontribusi untuk pencapaian target realisasi tersebut. Kami optimis bahwa target ini, Insya Allah bisa tercapai sebagaimana juga telah dicapai target realisasi administrasi tahun 2021, yaitu sebesar Rp900 triliun.” Katanya, dalam diskusi online yang Forum Merdeka Barat Jakarta gelar pada Senin (21/03).

 

Selain itu, terdapat pula dampak ekonomi lain yang akan masyarakat Indonesia dapatkan melalui pagelaran ini, di antaranya:

  • Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ini akan menciptakan kontribusi US$533 juta atau Rp7,4 triliun pada PDB Indonesia.
  • Peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun.
  • Dari sisi pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan gelaran ini akan berkontribusi pada proyeksi peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta – 3,6 juta dan 600-700 ribu lapangan kerja baru dari dampak membaiknya kinerja sektor ekonomi, fesyen, dan kriya.
  • Pagelaran ini akan melibatkan UMKM dan menyerap tenaga kerja sekitar 33.000 orang.
  • Menteri Koperasi dan UMK Teten Masduki juga mengatakan ini akan mendorong investasi pada UMKM dalam negeri.
  • Momentum yang tepat untuk menunjukkan keberhasilan reformasi struktural seperti UU Cipta Kerja untuk meningkatkan kepercayaan investor global.
  • Memiliki peran untuk mendesain kebijakan pemulihan ekonomi dunia, bila keadaan membaik, dampak positifnya adalah ekspor yang akan tumbuh tinggi.
  • Meningkatkan konsumsi masyarakat, peningkatan investasi dan kegiatan ekspor-impor yang tumbuh pesat. Dampaknya adalah penerimaan pajak yang akan tumbuh lebih dari 18%, penerimaan bea cukai lebih dari 24%, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lebih dari 23%.

 

Ajang untuk Mendamaikan Negara-negara yang Sedang Panas

Saya pribadi berharap dengan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah ini bisa jadi momentum yang tepat untuk mendamaikan negara-negara yang sedang panas.

 

Sementara menurut kamu, dampak lain apa lagi yang akan Indonesia dapatkan dari pagelaran akbar ini? Berikan pendapatmu lewat kolom komentar, ya!

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi:

  • Mashud Toarik. 22 Maret 2022. Presidensi G20, Momentum Mengejar Target Investasi Rp1.200 Triliun. Investor.id – https://bit.ly/3fxuavg
  • DJIKP Kominfo. 2022. G20pedia – Informasi Presidensi G20 Indonesia 2022. Jakarta: DJIKP Kominfo
  • Retno Nur Indah. 20 Februari 2022. Apa itu G20 dan Manfaatnya untuk Indonesia. Djkn.kemenkeu.go.id – https://bit.ly/3Ul8gKA