Apakah kamu pernah mendengar tentang gaya kepemimpinan delegatif? Sudah sejauh manakah kamu mengenal tentang gaya kepemimpinan ini?

Buat kamu yang ingin tau lebih banyak mengenai gaya kepemimpinan yang satu ini, yuk simak saja artikel Finansialku berikut ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Kepemimpinan Delegatif

Gaya kepemimpinan delegatif adalah sebuah gaya kepemimpinan dimana pemimpin lebih sering terlihat sedang berada di kursi belakang dari tim kerja yang dibentuk olehnya, baik dalam menyelesaikan pekerjaan maupun dalam pengambilan sebuah keputusan.

Jika dibandingkan dengan aksi atau kerja langsung di lapangan, sebenarnya pemimpin delegatif ini akan lebih memposisikan dirinya pada strategi manajemen.

Meskipun banyak yang beranggapan bahwa pemimpin dengan gaya delegatif ini lebih banyak diam dan tidak melakukan apa-apa, namun nyatanya mereka selalu berusaha agar bisa mengarahkan bawahannya agar mampu berbagi tanggung jawab maupun pengetahuan, dan mengaplikasikannya dalam setiap tingkatan yang ada dalam organisasi yang dipimpinnya.

Setelah membentuk sebuah manajemen yang ia percaya, maka hal selanjutnya yang akan dilakukan oleh para pemimpin delegatif ini ialah memberikan kendali penuh akan proses kerja maupun hasil akhirnya kepada setiap anggota tim maupun manajer yang telah ia tunjuk.

Gaya Kepemimpinan Delegatif_ Pengertian, Konsep, Karakteristik 02

[Baca Juga: Kenali Gaya Kepemimpinan Direktif dan Pengaruhnya Pada Bawahan]

 

Meskipun dalam organisasi tersebut mereka tetap memegang jabatan sebagai seorang pemimpin, namun beberapa hal yang seharusnya menjadi tanggung jawab dan hak dari seorang pemimpin akan mereka serahkan kepada orang-orang yang telah mereka tunjuk tadi, seperti misalnya memberi izin dalam membuat sebuah keputusan.

Selain memberikan hak atau otoritas kepada bawahannya, pemimpin juga akan menyediakan berbagai sumber daya maupun alat yang sekiranya akan mereka butuhkan.

Bersamaan dengan itu, orang kepercayaannya kerap akan memiliki kebebasan penuh dalam bekerja, dan sekaligus dituntut agar bisa memecahkan dan menyelesaikan sendiri setiap masalah yang mereka alami selama bekerja.

Dari penjelasan tersebut, sekilas kita dapat melihat para pemimpin dengan gaya kepemimpinan delegatif sebagai sosok yang kerjaannya hanya menyusun manajemen organisasi, melimpahkan tanggung jawab dan wewenang, kemudian duduk santai sambil menunggu hasil yang akan diberikan oleh bawahannya.

Namun apakah benar demikian? Hanya sampai disinikah peran dari pemimpin delegatif? Simak lebih lanjut untuk mendapat jawabannya ya…

 

Kepemimpinan Delegatif Dalam Mengembangkan Organisasi

Buat kamu yang cukup sering mencari tau tentang berbagai jenis gaya kepemimpinan, sekilas kamu mungkin akan membandingkan gaya kepemimpinan delegatif dengan gaya kepemimpinan laissez-faire.

Karena keduanya memang tampak mirip dan sedikit sulit untuk membedakannya dalam waktu yang singkat.

Laissez-faire adalah sebuah gaya kepemimpinan yang pemimpinnya juga akan memberi wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan maupun orang-orang dan tim kerja yang ia percaya, dan selanjutnya akan lepas tangan begitu saja serta memberi begitu banyak kebebasan kepada para bawahannya dengan tanpa bimbingan yang intens darinya.

Untuk lebih jelasnya tentang gaya kepemimpinan Laissez-faire yang tampak mirip dengan kepemimpinan delegatif, kamu bisa membaca juga artikel berikut ini.

Gaya Kepemimpinan Laissez Faire: Pengertian, Contoh, dan Tokoh

 

Lalu apakah mereka sama?

Jawabannya tentu saja Tidak!!! Keduanya jelas memiliki perbedaan.

Kepemimpinan delegatif jelas bukan lah sebuah model kepemimpinan yang tidak akan bertanggung jawab terhadap kinerja dari bawahannya.

Namun sebaliknya mereka juga mengambil peran yang penting dan bahkan tidak sungkan untuk menggunakan keahlian yang mereka miliki ketika bawahannya tidak sanggup dan meminta bantuan darinya.

Seorang pemimpin delegatif yang sejati akan bertanggung jawab akan hasil atau kinerja yang dilakukan oleh bawahannya, meskipun sesungguhnya mereka tidak mengambil keputusan untuk melakukan hal tersebut.

Jadi, meskipun berbagai keputusan yang ada sesungguhnya diambil oleh para bawahan, namun pemimpin delegatif akan tetap bertanggung jawab dan tidak melarikan diri.

Dengan karakteristik yang demikian, tidak sedikit orang yang percaya bahwa gaya kepemimpinan delegatif adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin yang ingin memajukan organisasi maupun perusahaan yang dipimpinnya.

 

Kepemimpinan Delegatif dalam Organisasi Besar

Mungkin sudah cukup banyak pemimpin yang menyadari bahwa gaya kepemimpinan delegatif sebenarnya pada awalnya muncul karena pemimpin memiliki keterbatasan dalam berbagai hal, diantaranya adalah keterbatasan waktu dan keterbatasan energi.

Batasan yang dimiliki oleh pemimpin ini pada akhirnya akan membuat pemimpin tersadar bahwa mereka tidak akan pernah mampu untuk berada di berbagai tempat dalam waktu bersamaan, tidak dapat melakukan dan mengawasi semua kepentingan organisasi atau perusahaan dalam waktu yang bersamaan.

Nah karena itu, agar setiap waktu yang ada dapat digunakan sebaik mungkin, pemimpin perlu menerapkan gaya kepemimpinan delegatif!

Mengapa demikian?

Alasan sederhananya yaitu karena kepemimpinan delegatif adalah sebuah pendekatan yang akan melibatkan berbagai tanggung jawab dengan para bawahan atau tim kerja yang berkualifikasi.

 

Dengan begitu semua aktivitas yang ada di organisasi akan tetap berjalan dengan terstruktur meskipun sang pemimpin tidak turun tangan secara langsung.

Dengan adanya manajemen yang baik, maka pemimpin dapat mengambil peran dalam membangun kerja sama dengan pihak lain.

Di samping itu manajer departemen dan staf akan bertugas untuk memimpin operasional perusahaan, dan di atasnya ada manajemen tingkat atas yang akan melakukan pengawasan berkelanjutan.

Memposisikan diri sebagai pemimpin, dalam hal ini kamu akan memiliki peluang yang lebih besar lagi dalam mengembangkan perusahaan atau organisasimu, dan akan lebih banyak kemungkinan yang bisa kamu temui untuk melebarkan sayap organisasi atau bisnismu.

 

Keunggulan Kepemimpinan Delegatif

Tentu bukan tanpa sebab mengapa banyak orang yang mengatakan bahwa kepemimpinan delegatif sangat diperlukan untuk mengembangkan organisasi maupun perusahaan, melainkan karena gaya kepemimpinan ini memiliki banyak kelebihan yang cocok untuk memunculkan perubahan besar bagi organisasi yang dipimpinnya.

Ada pun beberapa keunggulan yang dimiliki oleh gaya kepemimpinan delegatif ialah:

 

#1 Menonjolkan Keahlian Tim Kerja

Dibawah kepemimpinan yang delegatif, setiap anggota berpotensi untuk memiliki motivasi diri yang tinggi sehingga dapat bekerja secara mandiri dan berusaha untuk menjadi individu-individu yang terampil sehingga dapat berkontribusi bagi tim kerja dimana ia ditempatkan.

Hal ini tentunya tidak lepas dari peran pemimpin yang dapat mengenali keahlian setiap bawahannya dengan baik, sehingga pemimpin dapat memberikan posisi yang sekiranya tepat bagi setiap bawahannya untuk mengambil tanggung jawab dan kendali atas bagian yang sesuai dengan keahlian mereka.

Biasanya kinerja tim ini akan menjadi lebih maksimal lagi dengan adanya beberapa bimbingan dari pemimpin, dan ke depannya setiap anggota tim akan dapat secara mandiri menjalankan perannya dengan baik.

Terlebih lagi, sebagian besar orang pada dasarnya akan memiliki inisiatif yang lebih dalam bekerja maupun dalam belajar ketika dirinya diberi sebuah kewenangan.

Gaya Kepemimpinan Delegatif_ Pengertian, Konsep, Karakteristik 03

[Baca Juga: Cari Tahu Yuk Apa Itu Kepemimpinan Profetik!]

 

#2 Memanfaatkan Keahlian Tim untuk Menutupi Kekurangan Setiap Individu

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pemimpin yang besar pun pastinya memiliki beberapa kekurangan, karena memang tidak mungkin baginya untuk benar-benar menguasai semua hal dengan sempurna.

Bahkan bukan sesuatu yang aneh jika dalam beberapa aspek bawahan memiliki kemampuan yang lebih baik dari pada pemimpinnya.

Nah dengan menyadari hal ini, maka sang pemimpin dapat menggunakan delegasi untuk mengandalkan kemampuan timnya sehingga hasil yang diterima akan lebih baik karena dikerjakan oleh orang-orang yang berkompeten di bidang tersebut.

Harus diakui bahwa dengan kepemimpinan delegatif maka setiap kemampuan, pengetahuan, kualitas dan pengalaman setiap individu yang ada dalam organisasi akan dikeluarkan sebanyak mungkin, sehingga proyek-proyek yang dihasilkan oleh organisasi ini akan memiliki kualitas yang jauh lebih baik.

Dengan demikian, alih-alih hanya mengandalkan kemampuan dan pengetahuan diri sendiri, pemimpin dapat memanfaatkan latar belakang maupun pengalaman dari timnya yang berpengetahuan luas.

 

#3 Tidak Perlu Mengurusi Hal-hal Kecil

Dengan gaya kepemimpinan delegatif, seorang pemimpin akhirnya tidak harus mengurus dan mengatur hal-hal yang kecil lagi.

Karena kamu sudah memindahkan tugas dan tanggung jawab ini kepada anggota tim tertentu dengan mendelegasikan tugas manajerial.

Dalam operasional sehari-hari perusahaan, pemimpin tidak perlu lagi mengkhawatirkan hal-hal kecil ini, meskipun disisi lain dia tetap harus memberikan masukan untuk menciptakan kinerja tim yang lebih baik, serta memberikan bimbingan untuk menambah wawasan setiap anggota timnya.

Apa sisi positifnya?

Tentu yang pertama pemimpin tidak akan dipusingkan lagi dengan masalah-masalah yang sebenarnya sederhana, dan kemudian yang terpenting ialah pemimpin akan memiliki lebih banyak waktu maupun energi untuk mengurusi hal-hal yang bersifat lebih penting, seperti merancang strategi organisasi, membangun relasi dengan pihak lain, hingga memikirkan regenerasi perusahaan.

 

#4 Menciptakan Lingkungan Kerja yang Penuh Motivasi

Salah satu peran penting dari seorang pemimpin adalah memotivasi setiap bawahannya sehingga mereka dapat mengeluarkan setiap potensi yang dimiliki.

Nah, bagi pemimpin dengan gaya kepemimpinan delegatif tugas penting tampaknya akan dapat berjalan dengan baik dan mengalir begitu saja.

Mengapa demikian?

Dengan praktik pendelegasian yang dilakukan oleh pemimpin, secara bersamaan kontribusi setiap individu akan menjadi lebih dihargai.

Dengan begitu para bawahan akan merasa bahwa setiap usaha yang mereka lakukan benar-benar diperhatikan oleh atasannya.

Hal ini akan menginspirasi lebih banyak anggota, dan memotivasi mereka untuk menciptakan hasil kerja yang lebih baik lagi ke depannya, dan memicu kreativitas setiap individu.

Tentu saja perusahaan akan menerima dampak yang positif apabila bawahannya bekerja dengan baik, mulai dari peningkatan produksi hingga tercapainya tujuan inti perusahaan.

Perlu disadari oleh pemimpin bahwa ketika pemimpin memberikan sebuah tanggung jawab, maka secara tidak langsung pemimpin juga sedang memberikan rasa memiliki, sehingga para bawahan atau tim kerja ini akan memiliki rasa memiliki yang ekstra, dan pekerjaan yang ada akan dilakukan dengan lebih baik lagi.

Para bawahan dan penanggung jawab tugas ini pun tidak akan sungkan untuk memberikan upaya maksimal dalam menjalankan perannya, serta akan memberikan umpan balik yang akan menguntungkan perusahaan.

 

banner -Bagaimana Membantuk Money Habit yang Sehat (1)

 

Kelemahan Kepemimpinan Delegatif

Ibarat semua koin, disamping kelebihan yang dimilikinya kepemimpinan delegatif juga memiliki sisi lainnya yang berisi beberapa kelemahan dari gaya kepemimpinan delegatif. Kelemahan tersebut ialah:

 

#1 Hilangnya Kendali

Kepemimpinan delegatif dan konsep pendelegasian yang dilakukannya ternyata dapat mengakibatkan hilangnya kendali atas organisasi yang mungkin saja sudah ia bangun dan besarkan dengan berbagai upaya, dan telah berinvestasi begitu banyak didalamnya.

Secara khusus bagi pemimpin yang bergerak dibidang bisnis, hal ini bisa menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, maka dari itu mempertahankan kendali penuh terhadap bisnis merupakan sesuatu yang harus diusahakan dengan sebaik-baiknya.

Masalah utamanya adalah pemimpin delegatif kerap mengambil peran di belakang proyek, sehingga tidak jarang juga pemimpin delegatif tidak menekankan peran mereka kepada bawahan secara langsung.

Belum lagi dengan adanya harapan bahwa anggota tim akan mampu menyelesaikan masalahnya secara mandiri, memungkinkan minimnya bimbingan yang dilakukan oleh pemimpin.

Hal ini akan memungkinkan beberapa oknum untuk mengambil alih dan menjadikan dirinya sebagai pemimpin semu, dan mulai mencoba mengarahkan tanggung jawab meskipun pada dasarnya mereka tidak memiliki hak untuk memutuskan hal itu.

Gaya Kepemimpinan Delegatif_ Pengertian, Konsep, Karakteristik 04

[Baca Juga: Kenali Tipe dan Gaya Kepemimpinan Eksekutif]

 

#2 Dipandang Tidak Kompeten

Berhubung pemimpin delegatif lebih sering menyibukkan diri dalam hal-hal terkait manajemen dan perencanaan, maka terkadang muncul pandangan bahwa mereka sebenarnya tidak berkompeten dalam memimpin, karena sangat jarang terlihat bekerja.

Pada akhirnya bawahan akan melihat pemimpinnya sebagai seseorang yang sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan urusan organisasi, dan bahkan bisa memberi pandangan yang meremehkan.

Tentu saja hal ini akan memberi dampak yang tidak baik pula bagi perkembangan organisasi, karena timbulnya ketidakpuasan dalam diri bawahannya.

Apabila tidak segera diatasi atau dicarikan solusinya, maka rasa tidak puas ini akan mempengaruhi kinerja, semangat dan motivasi bawahan, sehingga operasional dan produksi akan terganggu.

 

#3 Sering Terjebak di Posisi Canggung

Hal ini mungkin sedikit aneh, namun faktanya ini lah masalah yang sering dihadapi oleh para pemimpin delegatif, yakni rasa canggung kepada orang-orang yang telah menerima otoritas.

Ini bisa saja terjadi apabila si pemimpin memberikan tanggung jawab atau mengalihkan otoritas dan hak pengambilan keputusan pada rekan atau bawahan yang sebenarnya tidak mereka kenal dengan baik, atau pun pada rekan yang sebenarnya tidak memiliki kualifikasi yang cukup untuk posisi tersebut.

Akhirnya pemimpin perlu turun tangan secara langsung, yang mana tindakan ini dapat memicu adanya kesulitan interpersonal yang kemudian meredam seiringan moral yang seharusnya diberikan oleh gaya kepemimpinan delegatif.

Untuk mengatasi terjadinya hal ini, maka tugas wajib dari seorang pemimpin delegatif sebelum mendelegasikan sebuah tanggung jawab dan kekuasaan pada bawahannya ialah mencari tahu sebanyak mungkin mengenai bawahan tersebut, dan mencari tahu apakah mereka memang memiliki kemampuan yang cukup untuk tugas tersebut.

Jika dalam hal ini pemimpin tidak dapat menentukan orang yang tepat atau salah dalam memilih, maka alih-alih mengembangkan perusahaan, yang ada pemimpin malah sedang menyiapkan “bom waktu” bagi dirinya dan perusahaannya sendiri.

 

Pemimpin dengan Gaya Kepemimpinan Delegatif

Ada begitu banyak pemimpin sukses yang diketahui memiliki gaya kepemimpinan delegatif.

Yang pertama adalah Robert Noyce, pendiri perusahaan Intel yang kini produknya sudah dipakai hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Dalam kepemimpinannya ia menggunakan manajemen yang baik sehingga mampu menarik insinyur terampil seperti Andrew Grove dan Gordon Moore.

Kemudian ada juga seorang pengusaha, politisi, dan industrialis AS yang bernama Andrew Mellon yang berstatus konglomerat, dan membangun kekuasaannya dengan cara menaruh kepercayaan penuh kepada tim manajemennya, dan masing-masing tim ini bertugas untuk menjalankan divisinya sendiri.

Lalu dari dunia industri keuangan muncul nama Warren Buffet yang juga dikenal sebagai pemimpin delegatif yang lebih modern, yang mana hal ini tampak dalam transaksi investasi dan bisnis yang dimilikinya.

Dari pada manajemen tugas yang otoriter, Warren Buffet diketahui lebih mengharapkan agar para karyawan dapat mengambil tanggung jawab atas keputusan yang mereka buat sendiri.

Dari beberapa sosok pemimpin hebat ini, sekali lagi terbukti bahwa kepemimpinan delegatif yang dijalankan dengan cara yang tepat ternyata sangat mungkin untuk menciptakan sebuah kepemimpinan yang kuat, serta mampu memicu pertumbuhan dari sebuah organisasi.

 

Nah bagaimana dengan kepemimpinan yang kamu jalankan? Sudahkah kamu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengembangkan perusahaanmu?

Komen di bawah ya…

 

Sumber Referensi:

  • Devra Gartenstein. 29 April 2019. The Advantages of Delegative Leadership. Cizfluent.com – https://bit.ly/3jWPZSL
  • Keith Miller. Delegative Leadership Style Advantages, Disadvantages and Characteristics. Futureofworking.com – https://bit.ly/3b96QOb
  • Keegan Mcguire. 16 September 2020. 6 Examples of Delegative Leadership in Action. Startingbusiness.com – https://bit.ly/3qrRcE5

 

Sumber Gambar:

  • https://bit.ly/3bzPlGY
  • https://bit.ly/3kpraPA
  • https://bit.ly/3bPzWnn
  • https://bit.ly/3vsP8Pj