Kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan sangat dikagumi warga negara Turki. Kepemimpinannya pun diakui baik oleh negara-negara lain.

Nah, kira-kira bagaimana cara Erdogan memimpin? Yuk simak artikel ini, biar kamu juga bisa menjadi pemimpin yang sukses seperti Erdogan.

 

Kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan

Buat kamu yang aktif mengikuti informasi soal kepemimpinan, kamu pastinya pernah dengar nama Recep Tayyip Erdogan bukan?

Yaps, sosok yang lebih akrab dipanggil Erdogan ini adalah pemimpin yang menjabat sebagai Presiden Turki, dan merupakan tokoh paling berpengaruh di negaranya.

Erdogan lahir pada 26 Februari 1954 di Kasimpasa, Beyoglu, Turki, dan saat ini sudah berusia 66 tahun.

Istrinya adalah Emine Erdogan, seorang keturunan etnis Arab dan merupakan anak bungsu dari lima bersaudara di keluarganya, dan dari pernikahannya dengan Emine, Erdogan memiliki empat orang anak serta beberapa cucu.

Sebelum menjadi seorang pemimpin yang besar seperti sekarang, Erdogan pernah menempuh pendidikan di sekolah agama, dan juga berkuliah di Universitas Marmarah dengan jurusan ekonomi dan bisnis. Beliau juga diketahui pernah menjadi seorang pesepak bola ketika berusia 16 tahun.

Nah berbicara soal kariernya sebagai seorang pemimpin, Erdogan pertama kali menjadi seorang Perdana Menteri Turki pada tahun 2003, dan kemudian di tahun 2014 akhirnya terpilih sebagai Presiden Turki hingga saat ini, yang berarti sudah sekitar 17 tahun lamanya Erdogan menjadi sosok pemimpin dengan posisi yang tinggi di Turki.

17 Tahun Memimpin Turki, Ini Gaya Kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan! 02 - Finansialku

[Baca Juga: Bukan Jadi Halangan, Ini Tokoh Introvert yang Sukses Dalam Karirnya!]

 

Namun cerita perjalanan kariernya tentu tidak sesingkat itu!

Saat pertama kali terjun ke dunia politik, Erdogan bergabung dengan Partai Keselamatan Nasional yang kemudian harus bubar karena kudeta militer yang terjadi pada tahun 1980.

Beranjak dari sana, bekas anggota dari partai ini akhirnya mendirikan sebuah partai baru yang dinamakan sebagai Partai Kesejahteraan atau Refah Partisi.

Bersama partai Kesejahteraan Nasional inilah kemudian Erdogan bisa terpilih menjadi anggota parlemen di Provinsi Istanbul, meskipun tidak bertahan lama karena beberapa hal. 

Tetapi ini sudah cukup untuk membuat partai yang dipimpinnya menjadi dikenal baik oleh masyarakat Turki, yang kemudian membuat ia mampu menduduki kursi Walikota Istanbul Raya.

Saat menjadi seorang walikota, Erdogan berhasil menarik perhatian masyarakat dan menjadi terkenal dengan usaha yang ia jalankan, seperti dengan membangun prasarana dan jalur-jalur transportasi di Kota Istanbul, membuat kota menjadi lebih indah, dan dikenal sebagai seorang Administrator yang efektif dan populis.

Dengan begitu, Partai Kesejahteraan pun akhirnya turut menjadi partai politik terbesar di Turki.

Kesuksesan Erdogan di dunia politik tentu saja mengundang perhatian banyak orang, dan tidak sedikit yang menanyakan soal kesuksesannya. Nah, ketika suatu kali seorang reporter menanyakan hal ini, Erdogan hanya menjawab

“Saya adalah Imam Istanbul”.

 

Hmm, menurut sobat Finansialku, apa ya maksud dari Erdogan ini? jawab di kolom komentar ya…

 

Pernah Dipenjara!

Pencapaian yang besar ini tentu saja bukan sesuatu yang mudah untuk diraih atau pun untuk dipertahankan, karena sejak saat itu pun Erdogan menghadapi cukup banyak masalah yang besar dan bahkan mengancam kariernya dalam dunia politik.

Erdogan adalah seorang yang berani dan tidak segan-segan dalam membuat sebuah keputusan yang menurutnya benar.

Oleh karenanya, Erdogan membuat para jenderal dan sekularis menjadi terkejut, dan banyak yang ingin mengakhiri karier dari Erdogan ini.

Pada tahun 1998, Partai Kesejahteraan dimana Erdogan bergabung ditutup oleh pengadilan tertinggi Turki, dan kemudian Erdogan dituduh sebagai seorang penghasut kebencian setelah selesai berpidato.

Tuduhan ini juga lah yang akhirnya membuat Walikota Istanbul ini dijatuhi hukuman penjara selama 10 bulan lamanya.

17 Tahun Memimpin Turki, Ini Gaya Kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan! 03 - Finansialku

[Baca Juga: Kamu INTP? Intip Fakta Unik sampai Tokoh di Dunia yang INTP Juga!]

 

Alih-alih membuat kariernya sebagai seorang politisi berakhir, tuduhan dan hukuman penjara yang diterima Erdogan justru membuat namanya semakin terkenal, dan Erdogan memperoleh popularitas yang cukup tinggi di Turki, khususnya dikalangan muslim yang taat.

Banyak orang yang akhirnya memandang Erdogan sebagai seorang yang berani menyuarakan suara masyarakat, namun kemudian dibungkam oleh negara dan hukum yang ada.

Dukungan penuh dari masyarakat ini lah yang membuat Erdogan tidak kehilangan semangatnya untuk menjadi pemimpin.

Terbukti, setelah keluar dari penjara Erdogan bertekat untuk mengambil jalan menuju kekuasaan di Turki, di mulai dengan berpindah dari politik tingkat lokal ke tingkat nasional.

Dengan menggandeng Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) serta memimpin kelompok yang memisahkan diri dari partai Erbakan, Erdogan mulai menyuarakan demokratis dan pluralism sebagai landasan ideologisnya dalam sebuah konferensi pers.

Hal ini menurutnya adalah demi kepentingan orang Turki yang konservatif.

Partai Keadilan dan Pembangunan akhirnya memenangkan pemilu Turki pada tahun 2002 dengan total suara sebanyak 34 persen, dan duduk di peringkat 1.

Kemudian di tahun 2004 Erdogan membuat sebuah kejutan dengan berjanji untuk membatasi dominasi politik militer, yang sudah ada sejak lama serta akan menurunkan kepala staf umum Turki untuk menjadi pelayan publik.

Kemudian di tahun 2007 kemenangan kembali diraih oleh AKP, dan Recep Tayyip Erdogan menjadi Perdana Menteri karena mayoritas kursi di parlemen dikuasai olehnya. Kala itu, yang menjadi Presiden Turki adalah Abdullah Gul.

Dibawah pemerintahan Perdana Menteri Erdogan, Turki diakui mengalami kemajuan yang pesat dan menjadi salah satu negara yang disegani.

Di Eropa sendiri, Turki juga menjadi negara yang kuat. Dengan begitu tidak heran lagi jika kemudian nama Erdogan sebagai seorang pemimpin kian dikenal oleh seluruh dunia.

Dalam pemilihan yang dilaksanakan pada tahun 2011, AKP kembali mendapat kemenangan dan Erdogan kembali menduduki kursi Perdana Menteri.

Barulah kemudian di tahun 2014, dengan didukung oleh AKP, Erdogan mencalonkan diri untuk menjadi Presiden Turki dan berhasil terpilih pada 10 Agustus di tahun itu.

Sebagai informasi, Erdogan adalah Presiden Turki yang ke-12, tetapi juga menjadi Presiden Turki yang pertama kali menduduki jabatan kepresidenan dengan melalui pemilihan umum.

Padahal sebelum Erdogan, pemangku kursi kepresidenan diduduki oleh mereka yang dipilih melalui parlemen.

Lalu apa yang membuat masyarakat Turki memilih Erdogan?

Kebanyakan pemimpin yang memenangkan pemilu biasanya dipilih masyarakat karena melihat hasil kerja pemimpin pada waktu sebelumnya, namun dalam kasus Erdogan hal ini tidak menjadi alasan utama mengapa ia mampu menarik hati masyarakat.

Dalam kasus Erdogan, program Islamisasinya lah yang membuat masyarakat Turki menjadi terkesan. Ia dikagumi oleh banyak orang karena setiap kebijakan politik yang dicetuskan oleh Erdogan diakui membawa kedamaian.

Sebagai contoh, sebelum ia menjadi Presiden Turki Erdogan sudah berjuang untuk membebaskan pakaian berhijab pada seluruh sektor, melarang peredaran minuman keras, hingga mendukung perjuangan kebebasan Palestina.

 

Gaya Kepemimpinan Erdogan, Pemimpin yang Membingungkan

Erdogan adalah seorang pemimpin yang otokratis namun juga bersifat kebapakan, ia juga dikenal sebagai seorang yang penuh dengan perhitungan namun juga terkadang terlihat begitu lesu.

Bahkan ideologi yang dimiliki oleh pemimpin nomor satu di Turki ini pun kerap bergeser setiap beberapa tahun, yang artinya tidak ada sesuatu yang tetap baginya.

Erdogan juga dikenal sebagai sosok yang gampang marah, seperti pernah memarahi wartawan yang mengajukan pertanyaan sulit, turun dari panggung ketika beradu argument dengan Presiden Israel, hingga mengambil bungkus rokok dari warga.

Namun di waktu lain Erdogan juga bisa menjadi seorang yang sangat sabar.

17 Tahun Memimpin Turki, Ini Gaya Kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan! 04 - Finansialku

[Baca Juga: Banyak Gaya Kepemimpinan di Dunia, Anda Tipe yang Mana?]

 

Karakternya yang gampang berubah ini lah yang kemudian membuat banyak orang melihat Erdogan sebagai sosok politisi dan pemimpin yang membingungkan.

Namun perpaduan ini lah yang sebenarnya membuat Erdogan semakin sukses dalam menjalani kariernya.

Nah, berikut ini adalah beberapa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Erdogan.

 

#1 Gaya Transforming

Gaya kepemimpinan transforming adalah gaya kepemimpinan yang menekankan pada visi perencanaan, tindakan kreatif dan komunikasi.

Hal ini akan berdampak positif dalam mencapai sebuah tujuan organisasi, karena setiap tujuan sudah ditetapkan dengan jelas dan terukur.

Pemimpin ini juga akan mentransformasikan diri dan sifat kepemimpinannya, sehingga ia akan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Jika melihat Erdogan, beliau memiliki ideologi yang dapat berubah setelah beberapa tahun, dan caranya dalam memimpin juga tidak selalu sama.

 

#2 Gaya Independen Aktif

Pemimpin yang masuk dalam kategori ini adalah mereka yang berfokus pada memelihara kemampuan dan kemerdekaan dirinya sendiri maupun pemerintah, meskipun dunia ataupun pihak lain mencoba untuk membatasi kemerdekaan ini.

Dalam kasus kepemimpinan Erdogan, ia meyakini bahwa bukan kepada barat atau pun timur kita harus berpaling, tetapi kepada setiap nilai yang diyakini.

17 Tahun Memimpin Turki, Ini Gaya Kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan! 05 - Finansialku

[Baca Juga: Gaya Kepemimpinan Egaliter: Pengertian, Contoh, dan Tokoh]

 

Ia juga menekankan pada kesederajatan hubungan kedua belah pihak serta meyakini bahwa hubungan antar negara haruslah menjadi sesuatu yang dibangun atas sekederajatan dalam hubungan, sikap saling menghormati, tanpa tekanan, dan komitmen atas nilai-nilai kemanusiaan.

Hal ini juga tampak nyata dalam misi Erdogan untuk memperbaiki Turki dalam hal pendidikan, ekonomi, transportasi dan dalam aspek lainnya, sehingga dapat tampil menjadi negara yang kuat serta sejajar dengan negara lainnya.

Padahal kala itu Turki mengalami tekanan dan dibatasi saat berusaha menjadi anggota Uni Eropa.

 

#3 Gaya Situasional

Sebagai pemimpin sebuah negara, tentu tidak cukup bagi Erdogan untuk hanya menggunakan satu model gaya kepemimpinan saja, mengingat banyaknya kebutuhan dan langkah yang harus diambil olehnya.

Maka dari itu ia juga menjadi pemimpin yang situasional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Erdogan adalah seorang pemimpin yang mau berubah dan tidak berpikir untuk hanya menggunakan satu metode saja.

Ini karena seorang pemimpin memang harus bisa memberi respon yang benar dan juga tepat sehingga bawahan mereka juga dapat bekerja dan memiliki kemampuan yang terus semakin baik.

 

#4 Gaya Suportif

Dibalik ketegasan yang dimiliki oleh Erdogan, ia juga adalah sosok yang sangat lembut dan antusias.

Hal ini tampak dari bagaimana Erdogan dengan ditemani oleh sang istri selalu berbagi makanan dan berbuka puasa sama keluarga fakir miskin, dan tidak sungkan untuk akrab dengan mereka.

Erdogan juga diketahui tidak pernah ketinggalan untuk bertakziyah bagi masyarakat Turki hingga menghadiri pemakaman.

Bahkan ketika organisasi pemuda mengundang Erdogan untuk bermain sepakbola, Presiden Turki ini dengan senang hati mengikutinya.

17 Tahun Memimpin Turki, Ini Gaya Kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan! 06 - Finansialku

[Baca Juga: Gaya Kepemimpinan Laissez Faire: Pengertian, Contoh, dan Tokoh]

 

Nah, pemimpin yang suportif adalah mereka yang tidak sungkan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan orang-orang yang dipimpinnya, tetapi malah berinisiatif untuk mendekati mereka.

Pemimpin-pemimpin yang seperti ini menekankan pada sikap yang ramah dan bagaimana mereka mampu menyenangkan para bawahannya.

Hal ini tentu saja akan membawa pengaruh yang sangat baik bagi pemimpin, terlebih pemimpin yang menduduki bangku politik seperti Erdogan.

Pasalnya, dengan berlaku demikian mereka akan mendapat dukungan yang sangat besar dari masyarakat dan kemungkinan mereka akan terpilih dalam pemilu akan semakin tinggi.

 

#5 Gaya Pelayan

Pemimpin seperti Erdogan adalah sosok pemimpin yang sangat disenangi oleh bawahan atau masyarakat, karena berlaku sebagai pelayan bagi masyarakatnya.

Dalam memimpin Turki, Erdogan tidak pernah berlaku layaknya seorang bos yang hanya bisa memerintah ataupun berlaku semaunya.

Erdogan justru menjadikan dirinya sebagai sosok penolong bagi masyarakatnya, secara khusus bagi mereka yang membutuhkan bantuannya.

Ketika ia menjadi Walikota Istanbul, Erdogan berusaha untuk membebaskan Istanbul dari utang-utangnya yang mencapai miliaran dollar, dan mengubahnya menjadi keuntungan investasi hingga 12 miliar.

Demikian juga dengan permasalahan air bersih yang dialami oleh Istanbul, yang mana pada tahun 1996 setiap rumah akhirnya mendapat akses air yang bersih, setelah sekian lama masyarakat kesulitan dalam mendapatkan air bersih.

 

Hasil dari Kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan

Bagaimana pun bagusnya gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seseorang, itu tidak akan dapat dikatakan berhasil atau baik sebelum ia mampu menciptakan hasil yang nyata dan yang bisa dirasakan oleh orang-orang yang dipimpinnya.

Selama menjadi pemimpin di Turki, Erdogan sudah memiliki catatan prestasi yang begitu panjang, diantaranya adalah:

  • Membawa Turki untuk melakukan lompatan ekonomi yang besar, yaitu dari peringkat 111 menjadi peringkat 16 di dunia, sehingga menjadikannya sebagai salah satu dari 20 negara terkuat di dunia.
  • Memiliki bandara terbesar di Eropa, tepatnya yaitu Airport International Istanbul.
  • Turki sukses menanam 770 juta pohon Harjia dan merawatnya hingga berbuah.
  • Pada tahun 2013, Produk Domestik Nasional Turki sudah mencapai 100 miliar dollar Amerika. Jumlah ini setara jika menggabungkan pendapatan dari 3 negara terkuat yang ada di Timur Tengah.
  • Erdogan memiliki target untuk menjadikan Turki sebagai negara dengan kekuatan politik dan ekonomi nomor 1 di dunia pada tahun 2023 nanti, dan menjadi Negara Turki Modern.
  • Dibawah kepemimpinan Erdogan, Turki akhirnya mampu memproduksi sendiri pesawat terbang dan pesawat tempur tanpa awak, satelit militer modern pertama yang multi fungsi, serta memproduksi tank baja.
  • Dalam 10 tahun memerintah, Turki telah memiliki 125 universitas yang baru, 510 rumah sakit baru, 189 sekolah baru, 169 kelas modern baru yang memungkinkan rasio kelas tidak lebih dari 1:21.
  • Dalam 10 tahun terakhir, pendapatan per kapita penduduknya mengalami peningkatan yang sangat besar, yaitu mencapai 11.000 dollar pada tahun 2013, dari yang sebelumnya hanya 3.500 dollar per tahun. Jumlah ini bahkan lebih tinggi dari pendapatan per kapita penduduk Prancis.
  • Oleh Erdogan, nilai tukar mata uang Turki sudah meningkat hingga 30 kali lipat.

 

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 20-an, GRATIS!

15 Ebook Perencanaan Keuangan 20an

 

Pemimpin yang Dicintai oleh Pengikutnya

Dari pembahasan barusan, kita bisa melihat bahwa Erdogan adalah seorang pemimpin yang sukses karena mampu menarik perhatian dari pengikutnya dan membuat ia dicintai oleh masyarakatnya.

Hal ini membuat Erdogan mendapat dukungan yang penuh, sehingga tujuannya pun bisa dicapai dengan baik.

 

Nah, kira-kira apa pelajaran yang bisa kamu petik dari kisah Erdogan ini? komen di bawah ya…

 

Sumber Referensi:

  • Nafia Rahma Febriannisa. Juni 2019. Kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan di Negara Turki. Researchgate.net – https://bit.ly/3rVjCHD
  • Aziza Fanny Larasati. 16 Agustus 2019. Tokoh Otoriter Dunia: Erdogan, Sang Islamis Penakluk Turki. Matamatapolitik.com – https://bit.ly/3pLK3xy

 

Sumber Gambar:

  • Erdogan 01 – https://bit.ly/3s7lMEm
  • Erdogan 02 – https://bit.ly/38tSNCO
  • Erdogan 01 -https://bit.ly/35Fw70P
  • Erdogan 01 -https://bit.ly/3ouWP3x
  • Erdogan 01 -https://bit.ly/38qco6Y
  • Erdogan 01 -https://bit.ly/2LCeXJX