Perusahaan startup Gojek mulai menarik diri dari strategi bisnis ‘bakar uang’. Apa maksudnya?

Yuk simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Gojek Tobat Bakar Uang

Sudah menjadi lumrah jika ada perusahaan startup menggunakan tipe strategi pemasaran ‘bakar uang’, tidak terkecuali Gojek. Namun, perlahan perusahaan layanan angkutan itu mulai meninggalkan strategi tersebut.

Mulai tahun 2018, Gojek sudah berniat mengurangi strategi ini dan mengalihkan fokus pada strategi bisnis lain. Artinya promo seperti diskon dan cashback akan menyusut tergantung pada waktu tertentu saja.

Co-CEO Gojek Kevin Aluwni mengatakan, pihaknya lebih mengandalkan beragam inovasi guna meningkatkan user experience, sebagaimana dilansir dari katadata.co.id, Jumat (14/02).

“Tahun ini kami benar-benar memperbaiki user experience. Bukan lagi ngomongin promo-promo terus,” ujar dia di Jakarta pada Selasa (11/2).

Logo Baru Gojek Nadiem Makarim Jelaskan Filosofi Solv Gojek 01 - Finansialku

[Baca Juga: Mengenal Kepemimpinan Kevin Aluwi, Boss Penerus Gojek]

 

Dalam aplikasi Gojek untuk Gofood, misalnya, akan dijalankan strategi baru dengan empat fitur yang dimunculkan, yakni GoFood Turbo, GoFood Pickup, GoFood Plus, dan Google Assistant.

 

GRATISSS, Yuk Download SEKARANG!!!

Ebook Pentingnya MENGELOLA KEUANGAN Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Selain itu, melansir dari katadata.co.id (14/02) Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahy mengatakan bahwa untuk meningkatkan user experience, GoFood mengembangkan teknologi machine learning demi menghasilkan rekomendasi makanan bagi pelanggannya.

GoFood juga gencar melakukan berkolaborasi dengan influencer bidang kuliner untuk kurasi produk makanan di GoFood.   

Selain itu, tampilan visual aplikasi (UI/UX) dalam platform GoFood pun bakal dimodifikasi guna memberikan kenyamanan dan daya tarik bertransaksi bagi penggunanya.

Data mencatat bahwa GoFood sudah ada 16 juta menu dengan 500 ribu mitra merchant. Dalam waktu satu tahun terakhir, pengguna aktif bulanan di GoFood meningkat 1,5 kali lipat. Saat ini, GoFood sudah diunduh sebanyak 170 juta kali.

“Kami juga selalu memberi insight pada merchant, cara agar jualannya makin laris,” Ungkap Catherine, sebagaimana dilansir dari katadata.co.id (14/02)

Logo Baru Gojek Nadiem Makarim Jelaskan Filosofi Solv Gojek 02 - Finansialku

[Baca Juga: Saham OVO: Banyak Menebar Diskon, Mochtar Riady Bakar Uang]

 

Startup Unicorn Indonesia yang lain seperti Tokopedia dan Bukalapak juga turut mengurangi aksi ‘bakar uang’.

Menanggapi fenomena ini Ekonom INDEF, Bhima Yudistira menilai perusahaan yang tobat bakar uang bisa diartikan investor startup sudah menuntut segera balik modal alias menghitung Return On Investment (ROI).

“Jadi startup dituntut secepat mungkin mencatatkan profit. Tentu banyak hal yang harus dilakukan, misalnya setop beri banyak diskon dan promo, efisiensi dan merubah bisnis model” ungkap Bhima dilansir dari CNBC Indonesia Kamis 13/02.

 

Bagaimana menurut Anda tentang artikel diatas. Anda bisa memberikan tanggapan pada kolom komentar di bawah ini, lho!

Jangan sampai informasi berguna ini hanya berhenti pada Anda, yuk bagikan! Semoga bermanfaat.

 

Sumber Referensi:

  • Arif Budiansyah. 13 Februari 2020. Startup Unicorn RI Setop Bakar Uang! Bye Diskon & Cashback? CNBC Indonesia – https://bit.ly/2StqE73
  • Fahmi Ahmad Burhan. 13 Febuari 2020. Strategi Gojek Tanpa “Bakar Uang” Kerek Transaksi GoFood 2 Kali Lipat. Katadata.co.id – https://bit.ly/38uunqg
  • Roy Franedya. 13 Febuari 2020. Gojek Cs Kejar Profit, Era Bakar Uang Startup Segera Usai? CNBC Indonesia – https://bit.ly/39Bx2Po