Green bond, atau obligasi berbasis syariah (sukuk) telah ditawarkan pemerintah untuk investasi proyek ramah lingkungan.

Simak informasi selanjutnya pada rubrik berikut ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Pemerintah Tawarkan Green Bond Senilai US$1,25 Miliar (Rp16 Triliun)

Sebuah upaya meningkatkan investasi proyek ramah lingkungan, pemerintah mencoba menawarkan green bond atau obligasi berbasis syariah (sukuk). Digadang-gadang obligasi syariah ini akan mencapai nilai US$1,25 miliar (Rp16 triliun).

Dalam pelaksanaannya, green bond ini akan dimanfaatkan untuk modal penunjang beberapa aspek pembangunan seperti modal pengembangan infrastruktur dan pembangunan perumahan.

Mengutip Kontan.co.id, Jumat (23/2/18). Indonesia menjadi negara pertama yang menjual obligasi tersebut. Green bond ini memiliki jangka waktu lima tahun dengan bunga yang sudah ditentukan sebesar 3,75%.

Pemerintah dalam hal ini tidak akan mengalokasikan dana hasil penjualan green bond untuk proyek pembakaran gambut dan infrastruktur berbasis bahan bakar fosil.

Tidak lain karena Indonesia dianggap sebagai salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, terutama karena kebakaran hutan untuk pembukaan lahan pertanian.

Indonesia Terbitkan Green Bond Untuk Investasi Proyek Ramah Lingkungan 02 Obligasi - Finansialku

[Baca Juga: Telah Dimulai! Bank Syariah Memproyeksi Sukuk Ritel SR-010 Akan Sukses]

 

Dalam mendukung proyek pembangunan ramah lingkungan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030.

Luky Alfirman staf ahli Bidang Kebijakan Penerimaan Negara Kementerian Keuangan Jumat (23/2/18) mengatakan:

“Akan digunakan untuk membiayai proyek seperti energi terbarukan, pariwisata hijau dan pengelolaan limbah.”

 

Hal tersebut disambut baik oleh Lana Soelistianingsih selaku Ekonom Samuel Aset Manajemen. Lana mengatakan, cara seperti ini sudah tepat dilakukan oleh pemerintah guna membangun proyek ramah lingkungan atau membuat infrastruktur energi baru terbarukan (EBT).

Namun, berbeda dengan green bond konvensional yang dikhawatirkan dananya hanya digunakan untuk menutup defisit.

“Mau di pakai bayar utang, gaji pegawai, sudah tidak ada bedanya.”

 

Penerbitan sukuk ini dinilai positif, lantaran dengan cara seperti ini Indonesia bisa mencari pendanaan yang spesifik.

“Artinya pemerintah harus fokus bahwa proyek itu saja yang dipakai, jadi tidak tercampur dengan urusan lain.”

 

Potensi Green Bond Mendanai Proyek Pembangunan Perumahan

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, green bond memiliki potensi untuk mendorong pembangunan di Tanah Air, salah satunya membangun proyek perumahan.

Eko Putro selaku CEO PINA Center, beranggapan pembangunan perumahan berbasis green housing bisa mendapatkan investasi dari instrumen ini.

OJK Genjot Penyelesaian Peraturan Tentang Green Bond 02 - Finansialku

[Baca Juga: Jenis Investasi Syariah yang Bebas Riba dan Menguntungkan]

 

Kendati demikian, Eko belum bisa menjelaskan daerah mana saja yang memiliki potensi, yang jelas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah mengkaji pembangunan rumah terjangkau untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri dengan instrumen Green Bonds.

Seperti dilansir Kontan.co.id, Senin (5/2/18), Eko mengatakan:

“Yang digagas Bappenas belum bisa disampaikan, tapi akan dilaporkan ke Presiden dulu.”

 

Eko menyatakan saat ini meski baru digagas oleh Bappenas, namun sudah ada investor yang tertarik untuk berinvestasi melalui Green Bond. Diperkirakan nilai investasinya hingga US$100 juta (Rp1,3 triliun), hanya saja ia masih enggan membeberkan asal investor tersebut.

Tak hanya proyek pembangunan perumahan saja, Bappenas melihat ada beberapa proyek hijau yang bisa didukung green bond.

Antara lain, proyek bandar udara (bandara) Internasional Jawa Barat Kertajati dan pembangunan aerocity dengan nilai Rp30,2 triliun, proyek bandara Kulon Progo dengan nilai proyek Rp6,7 triliun. Pembuatan pesawat R-80 senilai Rp21,6 triliun.

 

Setelah Anda membaca berita tersebut, berikan komentar dan pendapat Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Arsy Ani Sucianingsih. 23 Februari 2018. Indonesia Terbitkan Green Bond US$ 1,25 Miliar. Kontan.co.id – https://goo.gl/QpuqBz
  • Ramadhani Prihatini. 05 Februari 2018. Pembangunan Perumahan Berpotensi Dibiayai Green Bond. Kontan.co.id – https://goo.gl/yjvMYw

 

Sumber Gambar:

  • Green Bond – https://goo.gl/FxQeFQ
  • Investasi Proyek Ramah Lingkungan – https://goo.gl/PMV4rJ

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg