Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, kini bermunculan ojek online dengan harga ojek online yang bervariasi.
Mulai dari Gojek, Grab, hingga Uber menawarkan harga yang berbeda-beda untuk menarik konsumen. Tetapi mana yang sebenarnya lebih murah?
Yuk kita lihat perbandingannya berikut ini.
Rubrik Finansialku
Ojek Online
Ojek online merupakan sebuah teknologi yang semakin populer dan telah banyak berperan dalam transportasi di ibukota dan daerah saat ini.
Sebutan ojek online muncul karena jasa transportasi yang satu ini berbasis aplikasi, dimana pelanggan memesan ojek lewat sistem aplikasi via handphone.
Dengan menggunakan aplikasi, terdapat beberapa keuntungan bagi pengguna, antara lain adalah:
- Jarak, lama pemesanan, harga, serta perusahaan pengelola dapat diketahui dengan pasti.
- Identitas pengendara dapat diketahui dengan lebih jelas karena perusahaan pengelola telah melakukan proses verifikasi terlebih dahulu sebelum melakukan kerja sama kemitraan.
- Kemudahan pemesanan karena bisa dilakukan kapan saja dimana saja.
[Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan untuk Driver Ojek Online dan Driver Taksi Online]
Selain bagi pengguna, sistem ojek online ini juga memberikan beberapa manfaat bagi pengendara, antara lain sebagai berikut:
- Mengeliminasi proses menawarkan jasanya kepada pengguna.
- Tidak perlu nongkrong dipangkalan.
- Dapat dilakukan sambil bekerja atau beraktivitas lainnya.
- Tidak perlu berhadapan dengan pelanggan yang menawar harga secara
- Mengetahui tujuan pelanggan sebelum berangkat, sehingga bisa memilih untuk mengambil order atau tidak.
Nah, ternyata banyak sekali ya keuntungan dari ojek online ini. Pantas saja pemanfaatannya semakin tinggi setiap tahunnya. Pastinya semua pihak merasakan keuntungan dari sistem tersebut.
Tetapi, dengan semakin populernya sistem ini, semakin banyak juga perusahaan startup yang menawarkan produk serupa. Misalnya saja Gojek, Grab, atau Uber.
Mana yang sebaiknya Anda pilih? Untuk pertimbangan lebih baik, Finansialku mengajak Anda untuk melihat perbandingan harganya berikut ini.
Gojek (Go-Ride)
PT GoJek Indonesia merupakan penyedia jasa transportasi ojek di Indonesia yang berkembang pesat setelah meluncurkan aplikasi di ponsel pada awal 2015.
Nadiem Makarim, pendiri PT GoJek Indonesia melihat permasalahan utama tukang ojek adalah waktu tidak produktif yang besar, seperti mangkal dan menunggu penumpang. Saat di pangkalan ojek, pengemudi ojek harus bergiliran dengan pengemudi ojek lainnya.
Di sisi lain para pengguna ojek juga merasa malas untuk berjalan mencari pangkalan ojek. Di kota-kota besar, orang lebih suka menggunakan taksi karena lebih mudah dicari dan dipanggil kapan saja.
[Baca Juga: Ngelamar Jadi Gojek Bisa Memberikan Penghasilan Lebih]
Berdasarkan riset tersebut, Nadiem mendapatkan ide awal untuk melakukan inovasi bagaimana cara menghubungkan pengendara ojek dengan calon pembelinya. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan ponsel.
GoJek dirintis pada tahun 2011 dengan menggunakan sistem yang masih sangat sederhana, yaitu calon penumpang menghubungi melalui telepon, atau kirim sms.
Saat ini GoJek telah membuktikan prestasi yang luar biasa, setidaknya ada lebih 10 ribu supir ojek yang tergabung dalam GoJek.
Berikut adalah informasi terkait GoJek, mulai dari jam sibuk hingga tarifnya:
No | Karakteristik | GoJek |
---|---|---|
1 | Jam sibuk (rush hour) |
|
2 | Tarif pada jam sibuk |
|
3 | Tarif minimum |
|
Contoh perhitungan tarif:
|
*Note: Tarif yang digunakan adalah tarif per tahun 2017. Tarif dapat berubah-ubah tanpa pemberitahuan lebih lanjut
Grab (GrabBike)
Pada tahun 2012, sekelompok teman yang sedang menikmati teh bersama di Singapura mengeluh tentang sulitnya mendapat taksi atau kendaraan umum. Dari keluhan inilah, sekelompok pemuda tersebut menemukan ide transportasi online.
Mereka akhirnya mendirikan Grab (yang saat itu dikenal sebagai MyTeksi), yang dimulai dari Asia Tenggara dengan tujuan memudahkan pengguna transportasi umum.
[Baca Juga: Apakah Mobil Adalah Barang Investasi?]
Kini, Grab telah berkembang pesat dan hadir di 6 negara di seluruh Asia Tenggara, yakni di Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Dan tentunya sudah sangat banyak yang menggunakan layanan tersebut setiap harinya. Bahkan hingga bulan Maret 2015, jumlah pengguna Grab dikabarkan telah mencapai 3,8 juta pengguna.
Di Indonesia, Grab melayani pemesanan kendaraan seperti ojek, mobil, dan taksi. Saat ini Grab tersedia di seluruh Jakarta dan sekitarnya.
Berikut adalah informasi terkait Grab, mulai dari jam sibuk hingga tarifnya:
No | Karakteristik | GrabBike |
---|---|---|
1 | Jam sibuk (rush hour) |
|
2 | Tarif |
Tarif GrabBike mengalami kenaikan sebesar 10% semenjak 21 Agustus 2017, yaitu menjadi:
|
Contoh perhitungan tarif: Untuk menempuh jarak 15 km dengan GrabBike pada jam sibuk, berarti Anda perlu membayar:
|
*Note: Tarif yang digunakan adalah tarif per tahun 2017. Tarif dapat berubah-ubah tanpa pemberitahuan lebih lanjut
Uber (Uber Motor)
Sebagai seorang entrepreneur, langkah yang dijalani Travis Kalanick tidak semulus yang kita bayangkan. Sebelum sukses di UBER, Beliau pernah memiliki beberapa perusahaan internet. Sayangnya perusahaan-perusahaan tersebut tutup karena terkendala peraturan.
Namun, pada tahun 2009 Travis Kalanick bekerja sama dengan Garrett Camp (pendiri StumbleUpon) untuk mendirikan Uber.
Perusahaan ini pertama kali mendapat pendanaan seed sebesar US$200.000 (Rp2,7 miliar). Pada tahun yang sama UBER mendapat pendanaan tambahan sebesar US$1,25 juta (Rp16,8 miliar).
[Baca Juga: Grab Resmi Akuisisi Uber, Semakin Ketat Persaingan Dua Raksasa Transportasi Online]
Dana tersebut digunakan untuk mengembangkan aplikasi UBER dan merilis versi beta pada tahun 2010. Pada tahun 2011 layanan mobile UBER resmi dirilis di San Francisco.
Pada awalnya CEO UBER diduduki oleh Ryan Graves, dan pada tahun yang sama Kalanick menggantikan perannya. Graves berpindah posisi menjadi COO atau direktur operasional.
Pada akhir tahun 2011, UBER mendapat pendanaan tambahan sebesar US$44,5 juta (Rp600,75 miliar) dan mengubah nama awalnya UberCab menjadi UBER.
Berikut adalah informasi terkait Uber Motor, mulai dari jam sibuk hingga tarifnya:
No | Karakteristik | Uber Motor |
---|---|---|
1 | Jam sibuk (rush hour) |
|
2 | Tarif |
|
Contoh perhitungan tarif: Jika Anda ingin menuju suatu tempat pada jam 5 sore dengan jarak 15 km dan waktu tempuh 1 jam (60 menit). Biaya yang perlu dibayar adalah:
|
*Note: Tarif yang digunakan adalah tarif per tahun 2017. Tarif dapat berubah-ubah tanpa pemberitahuan lebih lanjut
Pilih Ojek Online yang Pas di Kantong
Melihat perbandingan harga ketiga jasa ojek online tersebut, manakah yang sesuai dengan kantong Anda?
Anda bisa memilih ojek online sesuai preferensi Anda. Di samping harga atau tarifnya, mungkin Anda mengutamakan kemudahan penggunaan aplikasi, pengalaman berkendara, hingga ketersediaannya di kota Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk berlangganan ojek online.
Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai harga ojek online gojek, grab, dan uber lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.
Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.
Sumber Referensi:
- Tifanny. 13 Oktober 2017. Tarif Ojek Online: Murahan Go-Jek, Grab atau Uber Ya? Duitpintar.com – https://goo.gl/cqNtbB
- Ojekonline.xyz. Pengertian dan Definisi Ojek Online. Ojekonline.xyz – https://goo.gl/XVGs65
- Perjalanan Asia Tenggara. Grab.com – https://goo.gl/YQP8aY
Sumber Gambar:
- Harga Ojek Online – https://goo.gl/YxBocv
- Ojek Online Gojek – https://goo.gl/VfUSrR
- Ojek Online Grab – https://goo.gl/6D3H3h
- Ojek Online Uber – https://goo.gl/1b1kz9