Menariknya ritual Hari Raya Waisak di Candi Borobudur membuat para turis domestik dan internasional berbondong-bondong beli tiket paket khusus demi menyaksikan secara langsung deretan acara.

Salah satu acara yang dinanti yaitu pelepasan lampion ke langit sebuah momen yang sangat sakral dalam acara tersebut.

Simak ulasannya berikut ini! Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Hari Raya Trisuci Waisak di Borobudur

Dinamakan sebagai Hari Raya Trisuci Waisak karena Hari Raya Umat Buddha ini memperingati tiga peristiwa penting, salah satunya memperingati lahirnya Buddha Sidharta Gautama di sebuah kota yang bernama Lumbini.

Buddha Sidharta Gautama lahir pada awal masa Magadha (546–324 SM). Ketika ia masih muda, Sidharta Gautama dikelilingi oleh kehidupan yang penuh dengan kemewahan karena ayahnya adalah seorang raja yang dikenal sebagai raja Kapilavastu.

Berbeda dengan pangeran pada umumnya yang hidup dalam kegemilangan harta, Sidharta Gautama tak jarang melihat kehidupan orang-orang yang hidup tidak seperti dirinya alias di bawah garis kemiskinan.

Dari pengalaman hasil pengamatannya, ia menemukan sebuah pemikiran bahwa ada fakta yang pada hakekatnya adalah kesengsaraan yang tidak dapat dihindari.

Itulah yang menjadi titik awal dimana Sidharta Gautama berkomitmen kuat untuk meninggalkan kehidupannya yang serba mewah dan menjadi seorang pertapa.

Dalam panggilannya sebagai seorang pertapa, ia bertekad untuk tetap tinggal dan tidak meninggalkan posisinya di bawah pohon Bodhi hingga ia menemukan kebenaran.

Menariknya Rangkaian Acara Menjelang Hari Raya Waisak Di Candi Borobudur 02 - Finansialku

[Baca Juga: Beginilah Tradisi Yang Dilakukan Umat Buddha Saat Hari Raya Waisak]

 

Saat itulah yang menjadi momen peristiwa dimana Sidharta Gautama mendapatkan Pencerahan Agung.

Selain memperingati hari lahirnya Buddha Sidharta Gautama, Raya Waisak juga memperingati kematian dari Sidharta Gautama.

Konon menurut cerita, tak bisa dipastikan apa yang menjadi penyebab kematian dari Sidharta Gautama. Ada cerita yang mengatakan bahwa ia meninggal karena keracunan, tapi ada juga yang mengatakan bahwa dari Sidharta Gautama meninggal karena terserang infarksi mesenterika akibat porsi makan terlalu besar untuk saluran pencernaannya yang memang sudah bermasalah.

Hal tersebut disampaikan menurut Dr. Bhikkhu Mettanando, seorang Bikkhu asal Thailand yang telah mengajar meditasi selama lebih dari tiga puluh tahun, seperti yang dilansir dari hipwee.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Pengobatan Gratis Sebagai Gong Mengawali Rangkaian Hari Raya Waisak di Candi Borobudur

Mengawali rangkaian ritual Hari Raya Waisak, Perwakilan Umat Buddha Indonesia atau Walubi telah menyelenggarakan bakti sosial berupa pengobatan gratis bagi masyarakat di Taman Lumbini kompeks Tempat Wisata Candi Borobudur, seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Kesempatan ini tentu saja tidak dilewatkan oleh para warga sekitar untuk mendapatkan fasilitas pengobatan gratis melalui event ini.

Setidaknya ribuan warga memadati Taman Lumbini kompeks Taman Wisata Candi Borobudur, terutama dari Kabupaten Magelang untuk mendapatkan manfaat dari bakti sosial yang diadakan oleh Walubi tersebut.

Dengan diadakannya bakti sosial ini, ketua umum Walubi, S. Hartati Murdaya mengharapkan agar kegiatan ini sebagai wujud cinta kasih dan juga keinginan untuk berbagi rasa, membantu meringankan masyarakat yang kurang mampu dan menjaga kekuatan dari Bhineka Tunggal Ika.

Melalui kegiatan bakti sosial tersebut ditargetkan 8.000 peserta akan dilayani dengan sejumlah pelayanan pengobatan diantaranya, pengobatan umum dan spesialis, poli gigi (cabut dan tambal gigi), poli mata operasi katarak, operasi benjolan/bedah minor, dan operasi bibir sumbing.

Menariknya Rangkaian Acara Menjelang Hari Raya Waisak Di Candi Borobudur 03 - Finansialku

[Baca Juga: Ini Fakta dan Tradisi Hari Raya Waisak di Indonesia!]

 

Ritual Hari Raya Waisak Candi Borobudur

Dilansir dari MSID.online, sebelum masuk dalam puncak ritual Hari Raya Waisak, seperti biasanya ada ritual yang dilakukan oleh jemaat beberapa hari sebelum menjelang Hari Raya Waisak, diantaranya adalah:

  • Mengambil air suci dari mata air di Jumprit, Kabupaten Temanggung. Air ini kemudian disimpan di dalam Candi Mendut yang tidak jauh dari Candi Borobudur.
  • Menyalakan obor Waisak. Api yang digunakan untuk menyalakan obor ini diambil dari api abadi di Mrapen, Desa Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. Api ini juga kemudian disimpan di Candi Mendut terlebih dahulu.
  • Ritual Pindapatta, merupakan sebuah ritual di mana biarawan Buddha menerima persembahan makanan dari jemaat Buddha. Pada ritual ini, biarawan Buddha akan berjalan menunduk sambil membawa mangkuk, yang nantinya akan diisi oleh jemaat dengan makanan secara sukarela. Filosofi dari ritual ini adalah latihan memberi dan menerima.

  • Para Biksu dan jemaat akan memulai upacara dengan berdoa di Candi Mendut dan kemudian berjalan kaki ke Candi Borobudur sambil membawa api abadi, air suci, dan simbol Buddha yang telah dijaga ketat di Candi Mendut. Semuanya kemudian akan diletakkan di altar utama yang telah disiapkan pada sisi barat Candi Borobudur.
  • Biksu maupun jemaat akan bermeditasi dan spiritual. Ini dilakukan menjelang Waisak yang ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 3 kali.
  • Ritual Pradaksina, yaitu ritual sembahyang dengan berputar tiga kali mengelilingi Candi Borobudur, dengan bergerak searah jarum jam. Pada ritual tersebut akan dinyalakan lilin dan dinyanyikan Puja Ghat Visaka oleh jemaat.
  • Pelepasan lampion ke langit. Sebelum melakukan pelepasan ini, jemaat akan berdoa kepada Tuhan dan kemudian lampion akan dilepaskan dengan dipimpin oleh Biksu.

Iklan Banner Perencanaan Dana Liburan - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Daya Tarik Hari Raya Waisak di Candi Borobudur – Festival Lampion Waisak

Salah satu momen yang tak bisa dilewatkan adalah Festival Lampion yang nantinya akan dilakukan di Candi Borobudur.

Seperti setiap tahunnya, ribuan lampion yang terbuat dari kertas akan diterbangkan ke langit Kota Magelang dan ribuan lampion tersebut akan menghiasi langit malam nan syahdu dengan kelap-kelip yang nampak seperti kumpulan rasi bintang.

Menariknya Rangkaian Acara Menjelang Hari Raya Waisak Di Candi Borobudur 04 - Finansialku

[Baca juga: Bagaimana Kinerja INDF yang Terbeban Di Bisnis Agrikultur? Apa Bisa Bangkit Lagi?]

 

Acara penerbangan lampion nanti rencananya akan dilakukan di dua tempat.

Tempat pertama dipertuntukkan bagi masyarakat umum dimana penerbangan lampion Pukul 20.00-21.30 WIB berlokasi di Lapangan Marga Utama Candi Agung Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Sedangkan tempat kedua diperuntukkan bagi Umat Buddha yang menjalani ritual Waisak dimana jam pelaksanaan pada Pukul 22.00-24.00 WIB bertempat di Pelataran Candi Agung Borobudur atau Taman Lumbini.

 

Mau Lihat Festival Lampion Waisak – Pesan via Jasa Tur

Festival Lampion di Hari Raya Waisak memang menjadi sebuah momen yang tak pernah bisa dilewatkan oleh para turis asing maupun domestik.

Buat kamu yang ingin melihat momen festival Lampion Waisak yang menjadi daya tarik para wisatawan setiap tahunnya di Candi Borobudur, kamu perlu membeli paket khusus yang ditawarkan oleh jasa tur karena tiket Candi Borobudur tidak dibuka untuk umum saat perayaan Hari Raya Waisak.

Gak mau melewatkan Festival Lampion Waisak yang memukau? Kamu bisa siapkan dana liburanmu dengan Aplikasi Finansialku.

Segera download aplikasinya di Google Play Store dan nikmati kemudahan untuk merencanakan dana liburan dengan mudah dan praktis.

Oiya, kamu juga bisa konsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku juga lho kalau kamu upgrade Aplikasi Finansialku. Gunakan voucher POTONG50RIBU untuk mendapatkan potongan harga Rp50.000 jika kamu upgrade 1 tahun.

Catatan: Kegiatan ini merupakan ritual atau rangkaian acara yang dilakukan sebelum pandemi.

Apakah kamu punya pengalaman merayakan hari raya Waisak di Candi Borobudur? Silakan beri komentar, tanggapan dan pengalamanmu di kolom tersedia di bawah ini.

 

Sumber Referensi:

  • Ika Fitriana. 15 Mei 2019. Pengobatan Gratis Awali Rangkaian Waisak 2019 di Candi Borobudur. Regional.kompas.com – https://bit.ly/2JqIKmC
  • Puput Akad Ningtyas Pratiwi. 5 Mei 2019. Waisak 2019: Mau Ikut Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur? Catat Persyaratannya Agar Tak Ketinggalan! Grid.id – https://bit.ly/2WNzvjv
  • Nimas Arini. 6 Hal yang Bisa Kamu Rasakan Ketika Waisak di Borobudur. Shopback.co.id – https://bit.ly/2w2yWXp
  • MSIG Online. 28 Mei 2018. Seperti Ini Ritual Perayaan Waisak di Candi Borobudur. Msigonline.co.id – https://bit.ly/2LYPv1o
  • Gerry Maulana Thiar. Biar Nggak Planga-plongo, Ini Panduan Singkat Menikmati Perayaan Waisak di Candi Borobudur! Hipwee.com – https://bit.ly/2Q7mmzr

 

Sumber Gambar:

  • Hari Raya Waisak di Candi Borobudur – https://bit.ly/2w6yGXo
  • Sidharta Gautama – https://bit.ly/2LSkmwj
  • Bakti Sosial di Taman Lumbini – https://bit.ly/2Qba60y
  • Festival Lampion di Candi Boroburur – https://bit.ly/2Q8QRVu