Apa yang mempengaruhi naik turunnya harga komoditas? Apakah sekadar hukum supply demand semata?

Sejak dahulu kala harga komoditas selalu menjadi sorotan semua orang. Bagaimana tidak, komoditas menjadi bahan baku dan bahan pokok kebutuhan hidup manusia di seluruh dunia.

Mari simak ulasan selanjutnya!

 

Supply (Penawaran)

Supply alias penawaran didefinisikan sebagai banyaknya produk yang tersedia untuk dijual pada harga tertentu.

Supply dapat dikelompokkan menjadi 2 pendekatan, yaitu supply yang mencakup total jumlah produksi dan stok yang dikirim serta supply yang menjadi kebiasaan produsen.

Kenaikan harga sering kali mendorong petani ataupun produsen untuk menaikkan jumlah produksinya sehingga mereka bisa mendapatkan uang keuntungan yang lebih banyak.

Supply pasar ini dipengaruhi oleh berbagai variabel seperti banyaknya produsen penghasil produk, perkembangan teknologi, harga komoditas saingan, dan cuaca.

Namun hal konsep ini tidak terlalu berpengaruh pada komoditas agrikultur yang memerlukan waktu untuk panen, seperti peternakan dan pertanian sehingga ketika demand meningkat, supply belum tentu bisa memenuhi demand.

Dengan demikian harga bisa lebih fluktuatif dan memiliki rentang harga yang jauh.

Pengaruh Hukum Supply Demand terhadap Harga Komoditas 02 - Finansialku

[Baca Juga: Perbedaan Trading Saham dan Komoditas Berjangka]

 

Penurunan harga menjadi sinyal bahwa pasar mengalami penurunan minat terhadap produk tersebut atau bisa saja produk tersebut sudah tidak dibutuhkan lagi.

 

Harga

Harga diperoleh dari interaksi supply dan demand. Transaksi terhadap suatu produk terjadi ketika pembeli dan penjual sepakat untuk bertransaksi pada harga dan spesifikasi produk tertentu.

Kesepakatan harga ini selanjutnya disebut sebagai harga ekuilibrium.

Ketika harga rendah maka permintaan naik dan jumlah supply menurun. Sebab produsen tentunya tidak ingin rugi maka mereka memproduksi sedikit ketika harga rendah.

Sebaliknya saat harga naik, maka supply lebih banyak daripada demand.

Harga pasar belum tentu menyenangkan bagi semua pihak baik penjual maupun pembeli. Sehingga meski keduanya setuju bertransaksi, belum tentu keduanya puas bertransaksi dengan harga dan barang yang ditukarkan.

Pembeli ingin harga semurah mungkin tanpa peduli biaya produksi. Sedangkan penjual juga ingin memperoleh keuntungan sebanyak banyaknya.

Pergeseran demand karena perubahan selera konsumen juga mempengaruhi harga pasar. Jika supply tetap stabil maka harga akan terpengaruh sehingga harga ekuilibrium juga turun.

Supaya harga kembali naik, maka produsen harus mengurangi supply.

 

Demand (Permintaan)

Demand secara sederhana diartikan sebagai permintaan konsumen. Sebenarnya demand bisa digolongkan lagi menjadi permintaan dan penggunaan. Namun, kali ini kita akan lebih membahas sebatas permintaan saja.

Jangan-Memprediksi-Pasar-Lebih-Baik-Buat-Skenarionya.-Caranya-Simpel-Kok-01-Finansialku

[Baca Juga: Pengaruh Pola Musiman pada Harga Komoditas]

 

Perubahan supply dan demand bisa berlangsung singkat maupun jangka panjang.

Perubahan dalam waktu singkat biasanya dipengaruhi faktor musiman. Sedangkan perubahan jangka panjang bisa dikarenakan perubahan selera konsumen ataupun hadirnya komoditas substitute serta teknologi.

 

Pengecualian Hukum Supply Demand Komoditas

Hukum supply demand memang panduan umum untuk memahami pasar bebas. Meskipun hukum ini bukanlah faktor satu satunya yang menentukan harga dan ketersediaan.

Teori tersebut berlaku jika digunakan tanpa memperhitungkan regulasi yang mengatur suatu komoditas dan menganggap konsumen sepenuhnya paham dengan produk komoditas yang dibeli.

Asal Usul Harga Komoditas Berjangka 02 - Finansialku

[Baca Juga: Mengenal Seluk Beluk Kontrak Serah Komoditas (Forward Contract)]

 

Berikut ini beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan di samping hukum supply demand:

 

#1 Persepsi Publik

Persepsi publik terhadap suatu produk komoditas dipengaruhi oleh pemahaman mereka terhadap spesifikasi produk tersebut.

Selain itu, dipengaruhi juga oleh faktor informasi yang beredar sehingga mempengaruhi psikologi konsumen untuk menjadi takut maupun serakah.

Suatu komoditas bisa saja memiliki supply yang begitu banyak, lalu produsen menurunkan harga karena konsumen tidak mengenal produk tersebut dengan baik sehingga tidak tepat jika menyimpulkan harga yang rendah disebabkan supply yang melimpah.

Bisa jadi konsumen tidak tahu adanya komoditas semacam itu ataupun tidak memahami manfaat yang bisa diperoleh.

 

#2 Pasar Monopoli

Hukum supply demand juga tidak berlaku di pasar monopoli. Meskipun regulasi pemerintah berusaha meniadakan monopoli, namun praktik ini selalu bisa dengan mudah ditemui di negara manapun.

Contoh sederhananya ketika hendak nonton di bioskop, kita tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar sehingga penjual makanan dan minumannya bisa memonopoli penjualan disana.

 

#3 Regulasi Pemerintah

Ada kalanya pemerintah bisa mengatur harga berbagai komoditas pokok.

Penentuan harga ini tentunya meredam hukum supply demand. Adanya supply dan demand yang terjadi merupakan hasil pengaturan, tidak secara alamiah terjadi.

 

Tidak Berlaku pada Komoditas Logam Mulia

Demand pada komoditas logam mulia khususnya emas didasari atas persepsi psikologi pasar bahwa emas bernilai tinggi dan berharga di masa depan.

Persepsi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi seperti laju inflasi, suku bunga bank Sentral, kestabilan nilai tukar, kebijakan OPEC, kestabilan politik, dan sebagainya.

Sulit untuk memprediksi demand emas karena interaksi berbagai variabel tersebut. Bahkan perkiraan jumlah supply emas dunia pun tidak bisa dihitung secara rinci sehingga tidak dapat dihitung nilai ekuivalen terhadap komoditas emas berdasarkan hukum supply dan demand.

Demand emas dipengaruhi berbagai variabel di atas. Interaksi variabel tersebut membentuk persepsi psikologi pasar untuk membeli atau menjual emas.

Persepsi psikologi tersebutlah yang mustahil untuk dihitung secara angka sehingga hukum supply demand tidak bisa digunakan dalam proyeksi harga emas.

Kelebihan Investasi Emas Putih 01 - Finansialku

[Baca Juga: Mayoritas Trader Komoditas Merugi! Mitos atau Fakta?]

 

Adapun sebagian pihak berusaha mendapatkan gambaran harga emas menggunakan data statistik produksi pertambangan emas dan penggunaannya dalam industri.

Namun, hal ini juga tidak mempertimbangkan jumlah emas yang tersimpan dan tidak dijual di pasaran serta tidak memperhitungkan jumlah emas yang digunakan sebagai safe haven.

Seperti yang kita ketahui, emas umumnya digunakan sebagai sarana lindung nilai uang terhadap inflasi.

 

Kesimpulan

Harga komoditas dipengaruhi oleh interaksi hukum supply demand yang berlaku di pasar.

Ketika supply naik, demand konstan maka harga turun. Sedangkan jika supply turun, dan demand konstan maka harga naik. Kenaikan harga mendorong produsen meningkatkan supply dan berlaku pula sebaliknya.

Meskipun teori ini tidak berlaku untuk semua produk komoditas, memahami interaksinya membantu trader dan investor memahami dinamika harga komoditas.

 

Bagikan artikel ini kepada rekan-rekan investor atau trader terdekat Anda, biarkan mereka mengetahui informasi yang sangat berguna ini.

 

Sumber Referensi:

  • Jack D Schwager & Mark Etzkorn. 2017. A complete Guide to The Futures Market. Second Edition. New Jersey: Wiley.

 

Sumber Gambar:

  • Hukum Supply Demand Komoditas 01 – https://bit.ly/2KikKm6
  • Hukum Supply Demand Komoditas 02 – https://bit.ly/2MOG1WE