Apakah preferensi profil risiko seseorang dalam berinvestasi dapat diubah? Jawabannya tentu saja dapat diubah. Nah, berikut ini infografis yang akan menjawab pertanyaan tersebut.
Rubrik Finansialku
Mengubah Preferensi Profil Risiko Seseorang dalam Berinvestasi
Banyak ahli yang mengatakan berinvestasilah sesuai dengan profil risiko. Finansialku.com setuju dengan ide mempertimbangkan profil risiko dalam memilih investasi. Pada kenyataannya ada beberapa hal yang dapat mengubah preferensi seseorang. Infografis berikut ini menggambarkan 6 hal yang dapat mempengaruhi preferensi kita sebagai investor, dalam berinvestasi.
Berikut ini 6 hal yang dapat mengubah preferensi profil risiko seseorang dalam berinvestasi:
#1 Umur atau Usia
Orang-orang yang berusia muda lebih cenderung mengambil risiko dibandingkan orang-orang yang sudah berusia tua. Fakta ini sangat wajar, karena orang-orang usia muda adalah rata-rata lebih berani mencoba hal baru dan toleransinya terhadap risiko sangat tinggi. Orang-orang yang berusia masih muda, lebih berani mengambil tantangan, apa pun hasilnya.
[Baca Juga: Yuk Kita Tiru Kunci Sukses Orang-Orang Muda di Jepang]
#2 Status Perkawinan
Orang-orang yang masih lajang (single) tentunya lebih berani mengambil risiko dibanding orang yang sudah menikah dan berkeluarga. Sangat wajar jika orang yang masih lajang berani mencoba, karena mereka belum memiliki tanggungan.
#3 Jangka Waktu atau Periode Investasi
Jika tujuan investasi kita masih jauh (misal 20 tahun lagi untuk biaya pensiun) kita tentu lebih berani berinvestasi dengan risiko yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan tujuan keuangan yang sifatnya jangka menengah (2 – 5 tahun), misalnya persiapan untuk pernikahan. Khusus untuk tujuan keuangan jangka pendek (kurang dari 1 tahun), pastinya investasi yang cocok adalah investasi dengan risiko rendah.
[Baca Juga: 5 Langkah agar Anda dapat Rutin Berinvestasi Setiap Bulannya]
#4 Penguasaan Produk Investasi
Berinvestasi itu mirip seperti orang mengendarai kendaraan di jalan tol. Jika jalanan kosong pengendara dapat menekan gas lebih dalam. Begitu pula dengan investasi, seorang investor akan lebih berani mengambil risiko, jika mereka sudah menguasai produknya.
#5 Punya Rencana Keuangan
Orang-orang yang sudah punya rencana keuangan (financial planning) tentunya pasti lebih berani mengambil risiko dan investasinya lebih teararah. Orang-orang yang tidak punya rencana, biasanya lebih hati-hati dan lebih takut dalam berinvestasi. Saran kami miliki sebuah rencana keuangan sebelum berinvestasi, agar investasi lebih efektif.
[Baca Juga: 5 Tahun Kerja Bisa Beli Rumah Asalkan Punya Rencana]
#6 Hobi Olahraga
Ternyata ada hubungan antara hobi olahraga dengan preferensi dalam mengambil risiko. Orang yang memiliki hobi ekstrem (seperti diving, olahraga bela diri, panjat tebing, sky diving) lebih berani mengambil risiko.
Jangan Cuma Fokus di Profil Risiko, Fokus pada Kebutuhan Anda
Kami ingin mengingatkan kembali, investasi seharusnya dijadikan alat untuk membantu Anda mewujudkan tujuan-tujuan keuangan. Bagaimana Anda bisa tahu berapa yang dibutuhkan, berapa target investasi yang dibutuhkan, berapa dana yang harus diinvestasikan setiap bulannya, jika Anda tidak memiliki rencana keuangan?
Untuk membuat sebuah rencana keuangan, Anda dapat menggunakan jasa perencana keuangan atau membuatnya sendiri. Silakan daftar Aplikasi Finansialku untuk dapat mulai merencanakan keuangan.
Semoga penjelasan kami di atas, dapat memberikan gambaran dan pengetahuan untuk Anda para pembaca. Bagikan artikel ini kepada kakak, adik dan teman dekat Anda, agar mereka juga tahu bahwa preferensi profil risiko seseorang dapat berubah karena 6 hal di atas.
Menurut Anda, apakah kita perlu berinvestasi sesuai dengan profil risiko atau berinvestasi sesuai dengan tujuan keuangan? Silakan share pendapat dan komentar Anda, terima kasih.
Sumber Gambar:
- Personal Preferences – https://goo.gl/yR880H
Leave A Comment