Mau investasi jangka pendek? Cari tahu dulu konsep dasar investasi dan tips investasi jangka pendek yang menguntungkan di sini!

Jangan lupa siapkan catatan, dan baca artikelnya sampai selesai, ya!

 

Summary

  • Dalam perencanaan keuangan, investasi dan tujuan keuangan adalah satu kesatuan yang tidak bisa kita pisahkan.
  • Mengingat investasi jangka pendek mengharuskan kita untuk terhindar dari risiko yang terlalu besar, maka saham tidak Finansialku rekomendasikan untuk jangka pendek.

 

Investasi Jangka Pendek: Konsep Dasar Investasi yang Perlu Diketahui

Sobat Finansialku, sejak beberapa tahun ke belakang, literasi keuangan masyarakat Indonesia perlahan mulai naik, beriringan dengan minat investasi yang juga meningkat.

Seiring dengan perkembangan yang baik ini, tidak sedikit investor pemula yang masih prematur, belum mengerti betul konsep dasar investasi, tapi sudah tidak sabar untuk turut berpartisipasi dalam euforia investasi.

Konsep investasi sendiri sebenarnya bukan berfokus pada bagaimana kita mempekerjakan uang kita agar untuk mendapatkan keuntungan.

Lebih dari itu, investasi adalah kendaraan yang membantu kita untuk mencapai mimpi-mimpi di masa depan.

Mimpi ini bukan hanya terbatas pada hal-hal yang besar, misalnya melanjutkan sekolah, membeli rumah, atau menikah.

Mimpi juga termasuk pada hal-hal atau sesuatu yang ingin kita beli di masa depan, entah itu alat elektronik, barang mewah, dan lain-lain yang mengharuskan kita untuk mengumpulkan sejumlah dana.

[Baca juga: Perencanaan Keuangan Jangka Pendek dan Cara Membuatnya]

 

Investasi Mengacu Pada Piramida Perencanaan Keuangan

Sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual Finansialku

Piramida Finansialku. Sumber: Finansialku.com

 

Beberapa dari Sobat Finansialku yang sering membaca artikel dari Finansialku mungkin sudah tidak asing lagi dengan gambar di atas.

Adalah piramida keuangan, yang membantu kita untuk mengatur keuangan secara ideal dan berurutan.

Untuk mengingatkan kembali, urutan pemenuhannya mulai dari bawah, dan terus ke atas, bukan sebaliknya.

Dengan begitu, kita bisa lihat kalau hal yang harus terlebih dahulu kita siapkan atau atur adalah arus keuangan, manajemen kredit, dan dana darurat.

Artinya, kita harus terlebih dulu memiliki arus keuangan yang stabil, di mana pengeluaran harus lebih kecil daripada pemasukan.

Sementara itu, manajemen kredit mengharuskan kita untuk berada dalam posisi di mana utang atau cicilan tidak lebih dari 30% penghasilan kita.

Terakhir adalah dana darurat. Kita harus punya dana darurat, dengan besaran setidaknya 6x penghasilan untuk kita yang tidak punya tanggungan dan melajang.

Sementara, untuk Sobat Finansialku yang sudah punya tanggungan dan/atau yang sudah menikah, minimal memiliki dana darurat sebanyak 9x pengeluaran.

Kemudian, untuk Sobat Finansialku yang sudah menikah dan memiliki tanggungan, harus memiliki dana darurat setidaknya 12x dari penghasilan.

[Baca Juga: Jangan Abai! Seperti Apa Hidup Tanpa Dana Darurat?]

 

Setelah itu, barulah kita beralih ke lapisan selanjutnya, yang bicara soal asuransi kesehatan dan/atau jiwa.

Idealnya, semua orang harus punya asuransi kesehatan, tapi nggak semua orang harus punya asuransi jiwa.

Asuransi jiwa harus kamu miliki jika kamu merupakan tulang punggung keluarga, atau ada jiwa-jiwa yang bergantung pada kamu untuk pemenuhan kebutuhan.

Misalnya, kamu yang sudah menikah dan jadi sumber penghasilan keluarga, atau kamu yang punya tanggungan keluarga.

Besarannya pun harus sesuai dengan kondisi keuanganmu, tidak boleh terlalu sedikit, pun terlalu banyak jumlah polisnya.

Kamu tidak perlu bingung menentukan berapa besaran yang pas dengan kondisimu, karena perencana keuangan bersertifikasi Finansialku akan membantu kamu menghitung kebutuhannya.

Kamu bisa berdiskusi secara empat mata lewat fitur ‘Konsultasi Keuangan’ di aplikasi Finansialku sekarang.

Banner Iklan Konsultasi Keuangan

 

 

Investasi Ada di Lapisan Ketiga

Selanjutnya, di lapisan ketiga, baru lah kita masuk pada investasi dan tujuan keuangan. 

Sebagaimana yang sudah Finansialku tuliskan sebelumnya, investasi adalah kendaraan yang akan membantu Sobat Finansialku untuk mencapai tujuan di masa depan.

Jadi, dalam perencanaan keuangan ini sebenarnya investasi dan tujuan keuangan adalah satu kesatuan yang tidak bisa kita pisahkan.

Adapun, berdasarkan jangka waktunya, tujuan keuangan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Jangka pendek, di mana target pencapaian tujuan keuangan berkisar antara kurang dari hingga satu tahun.
  • Jangka menengah, di mana target pencapaian tujuan keuangan berkisar antara satu hingga tiga tahun.
  • Jangka panjang, di mana target pencapaian tujuan keuangan berkisar tiga hingga waktu yang lebih lama dari 5 tahun.

 

Oleh karena itu, meski Sobat Finansialku hanya akan melakukan investasi secara jangka pendek saja, bukan berarti tidak perlu memiliki target pencapaian.

Investasi jangka pendek ini cocok untuk Sobat Finansialku yang punya tujuan untuk membeli alat elektronik, liburan, dan lain-lain.

Mengingat investasi jangka pendek mengharuskan kita untuk terhindar dari risiko yang terlalu besar, maka saham tidak Finansialku rekomendasikan di sini.

 

Daftar Instrumen Investasi Jangka Pendek

Lalu, kira-kira instrumen investasi apa yang cocok untuk Sobat Finansialku yang ingin melakukan investasi jangka pendek? Sobat Finansialku bisa pertimbangkan salah satu dari tiga instrumen ini!

 

#1 Deposito

Instrumen investasi yang cocok untuk investasi jangka pendek yang pertama adalah deposito.

Selain karena sifatnya yang cenderung aman daripada instrumen investasi lainnya, deposito juga menawarkan keuntungan yang cukup besar untuk investasi jangka pendek, mulai dari 1,9% hingga 3,25%.

 

#2 Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana pasar uang adalah salah satu jenis reksa dana yang cocok untuk Sobat Finansialku yang ingin melakukan investasi jangka pendek.

Pasalnya, tingkat risiko dari reksa dana pasar uang ini dapat Finansialku katakan lebih rendah jika kita bandingkan dengan jenis reksa dana lainnya.

Berbanding lurus dengan risiko yang rendah, keuntungan yang kita dapatkan pun tidak terlalu besar.

Biar begitu, ini tidak perlu jadi hal yang kita pikirkan, karena tujuan kita ketika investasi jangka pendek adalah menghindari adanya kerugian selama investasi.

 

#3 P2P Lending

Jenis instrumen investasi yang cocok untuk investasi jangka pendek adalah P2P Lending.

P2P Lending adalah salah satu platform yang mempertemukan pemberi pinjaman (kreditur) dengan peminjam (debitur) dalam satu wadah yang sama.

Kita sebut peer-to-peer, karena kegiatannya dilakukan oleh sesama pengguna yang saling membantu satu sama lain, lembaga atau platform hanya berperan sebagai tempat bertemu saja.

Meski begitu, P2P Lending masih bisa kita sebut sebagai produk investasi, bukan cuma sekedar pinjaman, karena pemberi pinjaman akan mendapatkan bunga selama tenor berlangsung, yang besarannya kadang jauh lebih besar daripada bunga deposito.

Instrumen investasi satu ini cocok untuk investasi jangka pendek, karena skema dan tenor yang disediakan umumnya mulai dari satu bulan hingga 12 bulan.

 

Dari ketiga instrumen investasi yang dijelaskan di atas, mana instrumen investasi yang lebih cocok untuk Sobat Finansialku? Yuk, sampaikan di kolom komentar!

Jangan lupa untuk bagikan juga informasi ini kepada investor lainnya agar mereka tidak lagi bingung tentang konsep dasar investasi yang perlu diketahui, sampai instrumen yang sesuai untuk investasi jangka pendek. Sampai jumpa di artikel lainnya!

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Arlyz Savan Religa. 24 Oktober 2021. Apa Itu Investasi Jangka Pendek? Simak Lebih Lengkapnya. Blog.investree.id – https://bit.ly/3Ilfb0M
  • Bambang P. Jatmiko. Beda Investasi Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang. Money.kompas.com – https://bit.ly/3Ijpi6n