Investasi jangka pendek kita perlukan sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan keuangan dalam waktu yang relatif singkat.
Kira-kira, apa saja instrumen investasi jangka pendek terbaik yang bisa menjadi pilihan? Simak penjelasan berikut ini!
Summary:
- Meski risiko investasi jangka pendek cenderung minim, bisa tetap menghasilkan asalkan memilih instrumen investasi yang tepat.
- Untuk mewujudkan tujuan keuangan jangka pendek, sebaiknya pilih instrumen investasi yang mudah dicairkan dalam waktu relatif singkat.
Pengertian Investasi Jangka Pendek
Infografis Investasi Jangka Pendek. Sumber: Finansialku.com
Sobat Finansialku, berbicara tentang investasi sebaiknya kita lakukan secara terpisah untuk masing-masing jangka waktu dari setiap tujuan keuangan.
Misalnya, untuk tujuan keuangan jangka pendek, diperlukan strategi penempatan dana pada instrumen investasi jangka pendek pula agar nilainya optimal.
Menurut Investopedia, investasi jangka pendek, yang dikenal sebagai surat berharga atau investasi sementara, adalah investasi keuangan yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai, biasanya dalam waktu maksimal lima tahun.
Kebanyakan investasi ini bisa kamu jual atau dicairkan menjadi uang tunai dalam jangka waktu maksimal 12 bulan.
Dalam perencanaan keuangan, investasi jangka pendek merupakan cara untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek dalam jangka waktu satu tahun atau maksimal 2 tahun.
Jangka waktu yang singkat tersebut membuatmu sebagai investor harus menyimpan dana di instrumen yang mudah dicairkan dalam jangka pendek.
[Baca Juga: Investasi Jangka Pendek untuk Mahasiswa yang Menguntungkan]
3 Produk Investasi Jangka Pendek Terbaik
Setelah mengetahui untung rugi hingga tujuan berinvestasi jangka pendek, berikut adalah rekomendasi instrumen investasi yang bisa jadi pilihan, antara lain:
#1 Deposito
Deposito adalah produk Bank (Bank Umum, Bank Syariah, Bank BPR dan Bank Digital), yang mirip tabungan dengan bunga lebih besar dan dicairkan saat jatuh tempo (misal 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan).
Beberapa bank menyebut deposito dengan istilah deposito berjangka, time deposit, term deposit (TD).
Jika kamu mencairkan lebih cepat dibandingkan waktunya, maka kamu akan mendapatkan denda (penalty) atau tidak mendapatkan bunga berjalan.
Memilih Deposito
Jika kamu ingin berinvestasi di instrumen ini, pastikan bahwa deposito yang ditawarkan bank tersebut sudah aman, dengan memenuhi kriteria ini:
- Deposito di bank yang menjadi anggota Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
- Bunga deposito sesuai dengan LPS, dapat dipantau melalui website go.id
- Deposito maksimal Rp2 miliar (per orang di satu bank).
Tingkat bunga penjamin. Sumber: LPS.go.id
Bunga Deposito
Bunga deposito biasanya disebutkan dalam satuan persen per tahun dan belum termasuk pajak bunga final sebesar 20%.
Contoh:
Bunga deposito bank X adalah 4,25%, jika kamu deposito Rp500 juta, maka bunga yang akan didapat adalah:
= 4,25% x (1-20%) x Rp500 juta
= Rp17 juta per tahun
Jika kamu deposito 1 bulan, maka bunga yang didapat
= 30 hari / 360 hari x Rp17 juta per tahun
= Rp1.416.667
Jenis Deposito
- Deposito Berjangka
Jenis ini yang umum bagi masyarakat Indonesia, di mana pencairannya hanya atas nasabah yang namanya tertera pada bilyet deposito yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan deposito.
- Sertifikat Deposito
Jenis deposito ini dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan karena tidak mencantumkan nama pemilik deposito dengan bebas.
- Deposito On Call
Produk deposito yang memiliki jangka waktu relatif lebih singkat daripada jenis deposito lainnya.
Jangka waktu jatuh tempo bisa mulai dari satu hari hingga 30 hari.
Kelebihannya adalah fleksibilitas penarikan dapat kamu lakukan kapan saja tanpa syarat, namun dengan pemberitahuan sebelumnya ke pihak bank.
Yuk, simak juga video ini supaya makin jelas.
#2 Reksadana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang (money market fund) adalah reksa dana (portofolio investasi) yang isinya deposito dan surat berharga (obligasi) yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Reksa dana pasar uang adalah produk dari manajer investasi.
Kamu dapat membeli reksa dana pasar uang di Bank, aplikasi APERD (contohnya Moduit, Bibit, Bareksa dan lainnya), manajer investasi dan perusahaan sekuritas.
Contoh Produk
Berikut ini contoh produk reksa dana pasar uang.
Contoh RDPU. Sumber: Fund Fact Sheet Trim Kas 2 Kelas 2
Memilih RDPU
Sebelum memilih investasi ini, simak tips memilih Reksa Dana Pasar Uang supaya Kamu tidak salah pilih.
- Usahakan dana kelolaan (asset under management) lebih dari Rp1 triliun.
- Pilih manajer investasi yang sudah berpengalaman, setidaknya lebih dari tiga tahun dan memiliki reputasi baik. Kamu dapat mengeceknya melalui Google.
- Keuntungan (return) selalu positif dari tahun ke tahun dan stabil, biasanya antara 2,5% – 5%.
- Usahakan standard deviation menuju 0.
- Penurunan maksimal (drawdown) 1%.
Contoh kinerja RDPU. Sumber: Fund Fact Sheet Trim Kas 2 Kelas 2
Keterangan:
- YTD (year to date), keuntungan dari awal tahun.
- YOY (year on year), keuntung dari tahun ke tahun.
- Berdasarkan informasi dari Pasardana.id (per tanggal 30 April 2024, jam 10:00 WIB) dana kelolaan Trim Kas 2 sebesar Rp3,2 Trilliun dan stkamur deviasi 0,24) dan max drawdown kurang dari 1%.
Keuntungan RDPU
Kamu akan mendapatkan keuntungan reksa dana berupa capital gain atau kenaikan harga. Simak contoh berikut ini.
Kamu berinvestasi Rp500 juta di reksa dana pasar uang merek A pada harga Rp1.000 per lembar.
Maka, kamu akan mendapatkan reksa dana A sebanyak:
= Rp500 juta / Rp1.000 per lembar
= 500.000 lembar
Sebelas bulan kemudian, kamu menjual seluruh reksa dana A pada harga Rp1.040 per lembar.
Maka uang yang kamu dapatkan adalah
= 500.000 lembar x Rp1.040 per lembar
= Rp520 juta
Keuntungan yang kamu dapatkan adalah
= Rp520 juta – Rp500 juta
= Rp20 juta
Keuntungan reksa dana tidak dikenai pajak penghasilan, karena reksa dana bukan objek pajak.
Jika Kamu ingin menelisik lebih lanjut tentang investasi reksa dana, yuk download ebook gratis Panduan Investasi Reksa Dana sekarang.
#3 P2P Lending
P2P Lending (peer to peer lending) atau private lending adalah produk investasi yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan teknologi finansial (financial technology – fintech).
Platform P2P lending menemukan antara Kamu (sebagai investor atau lender), kepada orang yang membutuhkan pinjaman disebut borrower.
Kamu akan mendapatkan keuntungan berupa pengembalian pokok dan bunga dalam periode waktu tertentu. Produk P2P lending memiliki risiko rendah ke tinggi, tergantung pada strategi manajemen risiko.
Memilih P2P Lending
Tips memilih P2P Lending atau private lending yang relatif minimal risiko:
- Memiliki agunan fisik (misal bangunan, kendaraan) atau fixed payment (misal kasbon).
- Pinjaman maksimal 3 bulan.
- Peminjam (borrower) sudah memiliki riwayat kredit yang baik (tidak pernah gagal bayar dan bayar tepat waktu).
- Pinjaman kurang dari 10 juta per pinjaman.
- Platform P2P lending terdaftar dan diawasi oleh OJK.
⚠️ Disclaimer:
Penyebutan nama/merek produk hanya untuk sarana edukasi, bukan saran investasi.
Jika perlu penjelasan dan rekomendasi produk yang sesuai dengan keuanganmu, ikuti Konsultasi Review Investasi dari Finansialku.
Anda akan mendapatkan strategi investasi dan review portofolio sesuai profil risiko Anda saat investasi. Tunggu apalagi, buat jadwal konsultasi Keuangan Finansialku di nomor WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini ya!
Kelebihan dan Kekurangan Investasi Jangka Pendek
Sebelum memutuskan investasi jangka pendek, yuk, ketahui beberapa kelebihan dan kekurangannya supaya kamu bisa lebih optimal dalam mengalokasikan dana.
Kelebihan
#1 Risiko Rendah
Berinvestasi jangka pendek umumnya berisiko rendah karena kepastian dalam pengembalian nominal investasi dan rendahnya penurunan nilai investasi.
#2 Likuiditas Tinggi
Instrumen investasi jangka pendek umumnya memiliki fitur mudah untuk dicairkan. Kamu bisa dengan cepat menarik dana jika diperlukan.
#3 Fluktuasi Rendah
Kondisi market yang relatif stabil untuk instrumen investasi jangka pendek sehingga pergerakan harga instrumen terbatas.
Kekurangan
#1 Potensi Imbal Hasil Terbatas
Fluktuasi pergerakan pasar yang rendah membuat potensi kenaikan harga dan imbal hasil investasi menjadi terbatas juga.
#2 Biaya Transaksi Menggerus Imbal Hasil
Transaksi untuk instrumen investasi jangka pendek memiliki biaya transaksi yang dapat menggerus imbal hasil investasi sehingga membuat pengembalian investasi bersih menjadi lebih rendah.
#3 Kemungkinan Tidak Bisa Mengejar Inflasi
Rendahnya potensi imbal hasil terkadang membuat hasil investasi bersih, setelah dikurangi biaya dan pajak serta pergerakan pasar, menjadi lebih rendah daripada inflasi.
Tujuan Investasi Jangka Pendek
Sebagai investor, kita perlu memahami tujuan berinvestasi jangka pendek agar tepat sasaran dalam mencapai tujuan keuangan.
Sebelum mengetahui rekomendasi instrumen investasi jangka pendek terbaik, berikut adalah beberapa tujuan investasi yang perlu kamu pahami:
#1 Menjaga Likuiditas
Instrumen jangka pendek umumnya mudah dicairkan dalam waktu satu hari sehingga cocok untuk menyimpan dana darurat jika sewaktu-waktu ada kebutuhan mendesak.
#2 Menambah Pendapatan
Investasi jenis ini memiliki imbal hasil yang relatif stabil sehingga cocok untuk menghasilkan pendapatan tambahan.
#3 Mencapai Tujuan Keuangan Jangka Pendek
Tujuan keuangan jangka pendek dapat tercapai dengan menyimpan dana pada instrumen yang jatuh temponya singkat dan imbal hasil stabil.
Tujuannya untuk menghindari kehilangan dana investasi saat waktunya diperlukan.
#4 Melindungi Aset dari Laju Inflasi
Berinvestasi pada instrumen jangka pendek dapat melindungi nilai uangmu dari laju inflasi, sehingga daya beli tidak turun.
#5 Belajar Investasi Bagi Pemula
Jika kamu baru terjun berinvestasi, cocok untuk memulai dengan menyimpan dana pada instrumen investasi jangka pendek. Meskipun berimbal hasil rendah, investasi jangka pendek cukup aman untuk sarana belajar investasi.
Tips Memilih Investasi Jangka Pendek yang Aman
Melakukan investasi jangka pendek tidak dapat dilakukan tanpa pemahaman pemilihan instrumennya.
Berikut sejumlah tips yang dapat membantu memilih instrumen investasi jangka pendek agar dapat mencapai tujuan keuangan:
#1 Tetapkan Tujuan Keuangan
Hal paling mendasar sebelum melakukan investasi adalah menetapkan tujuan keuangan.
Tentukan tujuan keuangan jangka pendek secara jelas agar tepat dalam memilih instrumen investasinya.
#2 Pahami Instrumen Investasi
Pelajari fitur dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia.
Karakteristik masing-masing instrumen akan berbeda seperti jatuh tempo, minimal penempatan dana, perhitungan imbal hasil, setelmen, dan lainnya.
#3 Bandingkan Potensi Risk and Return-nya
Pahami potensi risk and return dari setiap instrumen yang dapat terlihat dari kinerja historis. Bandingkan kinerja setiap instrumen untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal.
Perlu diperhatikan bahwa kinerja masa lampau tidak dapat menjamin kinerja di masa mendatang namun dapat menjadi acuan gambaran potensi di masa depan.
#4 Pahami Kondisi Pasar
Pergerakan kondisi pasar terutama yang berhubungan dengan suku bunga menjadi hal yang berpengaruh dalam investasi jangka pendek.
Pelajari kondisi pasar beserta faktor apa saja yang memengaruhinya.
#5 Reputasi Penerbit Instrumen
Cari informasi mengenai kinerja dan reputasi penerbit instrumen, apakah pemerintah, bank, perusahaan, pihak swasta atau lembaga keuangan lainnya.
Reputasi penerbit instrumen memengaruhi kinerja di masa mendatang. Jangan sampai kamu menyimpan dana menjadi investasi bodong, ya!
#6 Bandingkan Biaya dan Pajak
Buat rincian biaya yang akan dikeluarkan dalam berinvestasi serta pajak yang akan dikenakan. Biaya dan pajak akan memotong imbal hasil investasi.
#7 Diversifikasi Portofolio
Setiap investasi memerlukan diversifikasi portofolio dan tidak terlepas untuk investasi jangka pendek yang cenderung berisiko rendah.
Investasi jangka pendek dapat dilakukan dengan mengalokasikan ke beberapa instrumen agar risiko dapat diminimalisasi.
Agar lebih memahami diversifikasi portofolio, yuk, kunjungi artikel berikut Diversifikasi Portofolio: Pengertian, Plus Minus, dan Cara Menerapkannya.
Mau Berinvestasi Jangka Pendek di Instrumen Apa?
Dalam perencanaan keuangan, investasi jangka pendek merupakan cara untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek dalam jangka waktu satu tahun atau maksimal 2 tahun.
Produk investasi jangka pendek yang bisa Kamu pilih yaitu deposito, reksa dana pasar uang dan P2P Lending. Ketiga produk tersebut terdapat plus dan minusnya.
Jika kamu masih bingung untuk mewujudkan tujuan keuanganmu dengan investasi jangka pendek, yuk, diskusikan dengan saya, Fennicia Auliantika Rossianti, S.E., M.M., CFP®, atau Perencana Keuangan Finansialku lainnya.
Kamu bisa buat janji dengan menghubungi Customer Advisory Finansialku di nomor WhatsApp 0851 5866 2940. Konsultasi sekarang!
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Apakah kamu sudah menentukan instrumen investasi jangka pendek terbaik? Jika ada pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar.
Jangan lupa bagikan artikelnya kepada rekan dan kerabatmu yang ingin terjun berinvestasi, ya. Terima kasih.
Editor: Ratna Sri H.
Sumber Referensi:
- Admin. Short-Term Investments: Definition, How They Work, and Examples. Investopedia.com- https://rb.gy/5dvre
- Admin. Deposito. Ojk.go.id- https://rb.gy/ske57
- Admin. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) Sebagai Alternatif Untuk Menyimpan Dana Darurat. Ojk.go.id- https://rb.gy/bzzwh
- Admin. Obligasi Korporasi. Ojk.go.id- https://shorturl.at/nuzCQ
- Admin. Tentang ORI. Kemenkeu.go.id- https://shorturl.at/ju367
Leave A Comment