Perbedaan investasi saham dan obligasi perlu dipahami sebelum menjadi investor. Dengan begitu, Anda tidak akan salah membuat keputusan.

Mari pahami perbedaan saham dan obligasi dalam ulasan Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Saham merupakan kepemilikan dalam suatu perusahaan, sementara obligasi merupakan bentuk utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.
  • Berdasarkan karakteristiknya, saham cenderung cocok untuk investor yang mencari potensi pertumbuhan dengan kesiapan risiko. Sedangkan obligasi untuk investor yang mencari pendapatan tetap dan tingkat risiko lebih rendah.

 

Berinvestasi di Obligasi atau Saham?

perbedaan saham dan obligasi

Ilustrasi Investasi. Sumber: pajak.io

 

Perkembangan zaman membuat cara manusia mendapat uang ikut berubah.

Jika dulu jual beli hanya terbatas pada hewan ternak dan barang fisik, kini orang-orang menjual dan membeli produk pasar modal, seperti saham dan obligasi, yang notabene sulit digunakan langsung.

Dua produk ini menawarkan potensi untung kepada pemiliknya. Kendati begitu, keduanya adalah produk berbeda yang masing-masing punya risiko. Apa saja perbedaan saham dan obligasi sebagai instrumen investasi?

 

Pengertian Saham dan Obligasi

Saham dan obligasi kini bisa didapat dengan mudah melalui platform online. Sebelum membahas lebih lanjut tentang perbedaan keduanya, silakan cermati definisi berikut ini:

 

#1 Apa itu Saham

Saham merupakan dokumen atau surat berharga yang membuktikan kepemilikan di suatu perusahaan. Saham merupakan bukti penyertaan modal dalam suatu perseroan terbatas (PT) yang mewakili bagian kepemilikan investor dalam perusahaan tersebut.

Saham diatur dalam Pasal 109 (1) Perppu Cipta Kerja mengubah Pasal 1 UU PT 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT).

Pasal 109 (1) Perppu Cipta Kerja mendefinisikan PT sebagai badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU PT dan peraturan pelaksanaannya.

Modal dasar PT ini terdiri atas seluruh nominal saham yang dimiliki oleh para pemegang saham.

Dengan demikian, saham menjadi instrumen penting bagi investor untuk berinvestasi dalam suatu PT dan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan perusahaan tersebut.

 

#2 Apa itu Obligasi

Obligasi merupakan surat berharga yang merepresentasikan utang dari penerbit kepada pemegangnya. Penerbit, baik pemerintah maupun perusahaan, menjanjikan pembayaran bunga secara periodik dan pelunasan pokok utang di tanggal jatuh tempo.

Obligasi menjadi pilihan investasi populer karena menawarkan tingkat imbal hasil yang stabil dan risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan saham.

Penerbitannya pun menguntungkan, karena biaya pencetakannya lebih murah dibandingkan menerbitkan saham.

[Baca Juga: 7+ Langkah Dividend Investing yang Bikin Investasi Makin Untung]

 

Jenis Saham dan Obligasi

Pemahaman mengenai jenis saham dan obligasi akan memudahkan Anda membuat keputusan. Artinya, penting bagi Anda membaca sebanyak-banyaknya referensi untuk menekan risiko di kemudian hari.

 

#1 Jenis Saham

Berikut adalah lima jenis saham yang dikenal di pasaran:

 

#1 Blue Chip Stocks

Saham blue chip kerap dipilih investor yang menyasar kemapanan. Dikenal dengan reputasi dan kinerja keuangan gemilang, saham ini menawarkan stabilitas dividen yang menggiurkan.

Para investornya juga dimanjakan dengan peluang keuntungan jangka panjang yang menjanjikan. Tak heran, blue chip menjadi primadona di kalangan investor yang mendambakan portofolio kokoh.

 

#2 Income Stocks

Income stocks menawarkan keunggulan pembayaran dividen yang lebih tinggi dibanding rata-rata tahun sebelumnya.

Jenis saham ini berfokus pada dividen yield tahunan sehingga sering dipilih investor berprofil risiko konservatif yang menargetkan pendapatan dividen stabil untuk masa tua atau dana pendidikan.

 

#3 Growth Stocks

Growth stock merupakan instrumen investasi yang menjanjikan potensi keuntungan signifikan melalui pertumbuhan perusahaan yang melampaui rata-rata. Kategori ini terbagi menjadi dua: well-known dan lesser known.

Saham well-known mirip dengan blue chip, yakni menawarkan pertumbuhan pendapatan tinggi dan reputasi mapan. Sementara itu, lesser known, meskipun kurang populer, memiliki kinerja perusahaan yang solid dan potensi pertumbuhan yang tinggi

 

#4 Speculative Stocks

Speculative stocks menawarkan potensi keuntungan tinggi di masa depan, tetapi diiringi pula dengan volatilitas harga yang signifikan.

Ketidakstabilan ini menyulitkan prediksi pergerakan harga dan berpotensi menghasilkan fluktuasi keuntungan yang tidak konsisten.

 

#5 Counter Cyclical Stocks

Counter cyclical stocks merupakan instrumen investasi ideal untuk menghadapi fluktuasi ekonomi. Karena tidak terpengaruh kondisi ekonomi dan bisnis, saham ini mampu menjaga stabilitas harga dalam jangka panjang.

Emiten bergerak di bidang kebutuhan sehari-hari, seperti consumer goods, merupakan salah satu counter cyclical stocks yang menarik dibeli.

Sebagai referensi untuk Anda yang ingin sukses berinvestasi saham, download ebook gratis dari Finansialku Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham

 

#2 Jenis obligasi

Mari pahami jenis-jenis obligasi berikut:

 

#1 Berdasarkan Penerbit

Berdasarkan penerbit, obligasi dibedakan menjadi:

 

#1 Obligasi Pemerintah

Pemerintah menerbitkan surat utang dalam bentuk Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel, Saving Bond Ritel (SBR), dan Sukuk Negara Tabungan (ST).

ORI dan Sukuk Ritel merupakan instrumen awal, sedangkan SBR dan ST merupakan bentuk pengembangan keduanya dengan penawaran menarik untuk investor. Semua obligasi “Sukuk” adalah surat utang berbasis syariah.

 

#2 Obligasi Korporasi

Obligasi korporasi diterbitkan oleh BUMN dan perusahaan swasta. Berbeda dengan obligasi pemerintah, risiko instrumen ini lebih tinggi karena dipengaruhi kondisi perusahaan, pasar, dan politik negara asal penerbit.

 

#3 Obligasi Municipal

Pemerintah daerah menerbitkan obligasi municipal untuk membiayai proyek pembangunan dan perkembangan daerah secara mandiri tanpa bergantung pada pemerintah pusat.

Obligasi ini berbeda dengan ORI dan SBR, serta punya risiko gagal bayar yang lebih tinggi. Anda disarankan untuk mencermati risikonya sebelum berinvestasi.

 

#2 Berdasarkan Nominal

Berikut adalah jenis obligasi berdasarkan nominalnya:

 

#1 Obligasi Konvensional

Obligasi konvensional memiliki karakteristik nominal besar, yaitu sekitar Rp 1 miliar per lot. Karakteristik ini membedakannya dari jenis obligasi lain yang umumnya memiliki nominal lebih kecil.

 

#2 Obligasi Ritel

Obligasi ritel menawarkan alternatif berlawanan dari obligasi konvensional dengan nilai nominal kecil, seperti SBR008 yang senilai Rp 1 juta. Produk ini biasanya ditawarkan dalam kupon tetap atau mengambang.

 

#3 Berdasarkan Pembayaran Bunga

Jenis obligasi berdasarkan pembayaran bunga antara lain:

 

#1 Zero Coupon Bond

Obligasi Zero Coupon Bond (ZCB) merupakan surat utang tanpa bunga dan kupon. Keuntungan investor berasal dari selisih harga jual diskonto dan nilai nominal saat dijual.

ZCB memiliki tenor beragam, mulai di bawah satu tahun hingga di atas 10 tahun.

 

#2 Obligasi Kupon

Obligasi kupon adalah surat utang yang menjanjikan bunga berkala kepada investor.

Dahulu, kupon berbentuk fisik dan disobek saat klaim bunga. Kini, kupon berbentuk digital dan mewakili nominal tertentu yang merepresentasikan tingkat suku bunga obligasi.

Obligasi tetap dibedakan menjadi bunga tetap dan mengambang. Obligasi bunga tetap menawarkan bunga di awal penawaran. Sementara bunga mengambang menawarkan potensi untung berbeda berdasarkan indeks pasar uang.

 

#4 Berdasarkan Imbal Hasil

Berikut adalah jenis obligasi berdasarkan imbal hasilnya:

 

#1 Obligasi Syariah

Sukuk atau obligasi syariah menawarkan alternatif investasi sesuai prinsip Islam. Instrumen ini memfasilitasi pendanaan bagi entitas yang membutuhkan dana dengan imbal hasil berupa uang sewa, bukan bunga.

Perhitungan imbal hasil dan pelunasan pokok utang dilakukan berdasarkan prinsip syariah untuk menghindari riba. Sukuk memberikan solusi bagi investor yang ingin berinvestasi dengan etis dan kompetitif.

 

#2 Obligasi Konvensional

Obligasi konvensional merupakan instrumen finansial yang diterbitkan untuk menghimpun dana dari investor.

Dana tersebut digunakan sebagai modal dengan imbalan bunga yang dibayarkan secara periodik dalam jangka waktu tertentu.

 

#5 Berdasarkan Penukaran

Simak jenis-jenis obligasi berdasarkan penukarannya berikut ini:

 

#1 Convertible Bond

Convertible bond menawarkan fleksibilitas bagi investor untuk mengonversinya menjadi saham perusahaan penerbit dengan rasio yang telah ditentukan.

Keuntungan ini umumnya diiringi tingkat kupon yang lebih rendah dibandingkan obligasi biasa karena investor diiming-imingi potensi konversi saham.

 

#2 Obligasi Tukar

Obligasi tukar memiliki kemiripan dengan obligasi konversi. Perbedaannya terletak pada hak konversi yang dimiliki pemegang surat utang.

Pada produk ini, pemegang surat utang dapat melego obligasinya dengan saham afiliasi penerbit, seperti saham anak perusahaan atau induk perusahaan.

 

#3 Obligasi Opsi Beli

Obligasi opsi beli memberikan hak kepada penerbit untuk membeli kembali surat utang dari pemegangnya dengan harga yang telah disepakati.

Penerbit tetap berkewajiban membayar bunga dan pokok utang sesuai perjanjian.

Pembelian kembali memungkinkan penerbit melunasi utang lebih awal, terutama saat suku bunga turun. Jika ingin dijual kembali, penerbit harus  memberikan kupon lebih tinggi kepada pemegang obligasi baru.

[Baca Juga: Obligasi Negara (SBN): Pengertian, Jenis, Cara Beli, dan Tips Investasinya]

 

#4 Putable Bond

Putable bond memberikan hak istimewa kepada investor untuk mewajibkan penerbit membeli kembali surat utang mereka sebelum jatuh tempo.

Hak ini memberikan fleksibilitas untuk mengelola portofolio dan meminimalkan risiko saat kondisi pasar tidak terduga.

Setelah mengetahui banyaknya jenis saham dan obligasi, sudahkah Anda menentukan pilihan berinvestasi? Jika masih ragu dalam membuat keputusan, mari diskusi secara 1 on 1 bersama Perencana Keuangan Finansialku.

Anda akan mendapatkan strategi investasi yang tepat, sesuai dengan kondisi dan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Selain itu, Anda juga bisa melakukan review portofolio investasi secara berkala.

Yuk, buat janji konsultasi secara 1 on 1 dengan klik banner ini atau hubungi WhatsApp di nomor 0851 5866 2940. 

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Perbedaan Investasi Saham dan Obligasi

Cermati perbedaan saham dan obligasi berikut ini:

 

#1 Badan yang Mengeluarkan

Saham adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual sebagai pendanaan operasional.

Sementara itu, obligasi bisa diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk tujuan yang sama.

 

#2 Keuntungan yang Diperoleh

Keuntungan obligasi dan saham memiliki perbedaan fundamental. Pemegang saham mendapatkan keuntungan berdasarkan jumlah saham yang dimiliki dan laba perusahaan. Artinya, profit yang didapat bersifat fluktuatif.

Di sisi lain, pemegang obligasi menerima pembayaran pokok pinjaman beserta bunga yang telah disepakati sejak awal tanpa terikat dengan kinerja penerbitnya.

 

#3 Jangka Waktu

Perbedaan saham dan obligasi berikutnya ada di penentuan jangka waktu. Berbeda dengan obligasi yang memiliki jangka waktu tertentu, saham menawarkan kepemilikan permanen.

Investor saham memiliki hak atas keuntungan dan suara selama perusahaan masih beroperasi dan mereka memegang sahamnya. Kepemilikan saham baru berpindah tangan ketika dijual.

Sementara itu, obligasi merupakan surat utang dengan jangka waktu yang tercantum dalam perjanjian. Pada tanggal jatuh tempo, investor obligasi menerima kembali pokok pinjaman beserta bunganya.

 

#4 Kepemilikan

Dalam investasi saham, investor berperan sebagai pemilik perusahaan dengan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sementara dalam obligasi, investor bertindak sebagai pemberi pinjaman dengan imbal hasil bunga dan tidak memiliki hak kepemilikan atas perusahaan.

[Baca Juga: Bisakah Repo Saham Hasilkan Untung? Ini Skema dan Contohnya]

 

#5 Harga Jual Beli

Perbedaan saham dan obligasi juga terletak pada harga jual belinya. Saham menawarkan potensi keuntungan tinggi tetapi punya fluktuasi harga yang signifikan akibat pengaruh kondisi makro dan mikro ekonomi.

Di sisi lain, obligasi menghadirkan stabilitas harga, namun dengan tingkat return yang lebih rendah. Risiko kerugian obligasi pun tergolong kecil dibandingkan saham, meskipun tetap dipengaruhi oleh inflasi dan tingkat bunga.

 

#6 Pembagian Keuntungan

Dibandingkan saham, obligasi menawarkan kepastian keuntungan yang lebih tinggi. Pemegang obligasi dijamin menerima bunga dan pokok pinjaman terlepas dari kondisi keuangan perusahaan penerbit.

Di sisi lain, dividen saham bergantung pada laba perusahaan sehingga jumlahnya tidak pasti. Perbedaan saham dan obligasi ini menuntut Anda cermat mengambil keputusan.

 

#7 Besaran Keuntungan

Keuntungan investasi saham dan obligasi memiliki perbedaan mendasar. Keuntungan saham bergantung pada jumlah kepemilikan saham dan laba perusahaan yang fluktuatif.

Di sisi lain, keuntungan obligasi telah ditetapkan sejak awal, yaitu pembayaran pokok pinjaman beserta bunga sesuai perjanjian.

Secara umum, potensi keuntungan saham lebih tinggi daripada obligasi—sejalan dengan risikonya yang lebih besar.

Investor saham menanggung fluktuasi pasar dan kinerja perusahaan, sedangkan investor obligasi menikmati kepastian keuntungan dan risiko yang lebih rendah.

 

#8 Pajak

Perbedaan saham dan obligasi juga terletak pada kewajiban pajak keduanya. Pemegang saham dikenakan pajak atas dividen yang mereka terima karena dividen tergolong pendapatan.

Pajak ini dipotong secara otomatis saat dividen dibagikan. Di sisi lain, bunga obligasi dianggap sebagai biaya perusahaan sehingga bebas pajak bagi investor.

Hal ini menjadikan obligasi pilihan menarik bagi investor yang ingin meminimalkan kewajiban pajaknya.

[Baca Juga: Bunga Obligasi dan Regulasi Pajaknya, Mana yang Menguntungkan?]

 

#9 Likuidasi

Dalam proses likuidasi perusahaan, terdapat perbedaan saham dan obligasi. Pemegang obligasi, sebagai kreditur, diprioritaskan dalam pelunasan serta menerima modal dan bunga sesuai perjanjian.

Sedangkan pemegang saham, sebagai pemilik perusahaan, memiliki hak klaim yang lebih rendah. Mereka baru akan menerima keuntungan setelah semua kewajiban utang dilunasi sesuai porsi kepemilikan sahamnya.

 

#10 Campur Tangan Perusahaan

Hak suara dalam RUPS menjadi pembeda utama antara pemegang saham dan obligasi.

Pemegang saham memiliki hak suara karena mereka memiliki sebagian perusahaan, sedangkan pemegang obligasi tidak memiliki hak tersebut karena mereka hanya kreditur.

 

Pahami Perbedaan Saham dan Obligasi

Pemahaman tentang perbedaan saham dan obligasi bisa Anda jadikan pertimbangan saat memulai investasi. Pasalnya, keduanya punya plus minus yang berseberangan.

Jika ingin mengetahui moda investasi yang cocok, Anda bisa membaca ebook dari Finansialku berjudul Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses.

Untuk membantu memilih produk investasi yang tepat, simak tayangan yang tersemat berikut ini. Jangan lupa subscribe, ya!

 

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Sekian ulasan tentang perbedaan saham dan obligasi. Silakan sampaikan pertanyaan atau tanggapan Anda terkait topik ini di kolom komentar di bawah.

Jangan lupa bagikan informasi ini di media sosial untuk membantu rekan yang ingin berinvestasi pertama kali. Terima kasih!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Muhammad Dicky Syaifudin

Sumber Referensi:

  • Admin. 06 September 2023. 8 Perbedaan Saham dan Obligasi, Ini yang Paling Untung! Ocbc.id – https://bit.ly/4a0cJKS
  • Admin. Tips MotionTrade: Kenali 5 Jenis Saham Ini! mncsekuritas.id – https://bit.ly/3PQRgNf
  • Laudia Tysara. 19 Juni 2023. 5 Jenis-Jenis Obligasi yang Harus Diketahui Investor Pemula. Liputan6.com – https://bit.ly/3TLhylE
  • Rizqi Akbar. 27 Juli 2023. Perbedaan Saham dan Obligasi, Mana yang Cocok untuk Investor Pemula? Flip.id – https://bit.ly/3VvoPat
  • Zahry Vandawati Chumaida. 25 Januari 2023. Saham dan Obligasi: Dari Pengertian Hingga Perbedaannya. Hukumonline.com – https://bit.ly/4a6E7a5
  • Zefanya Aprilia. 10 Januari 2024. Calon Investor Wajib Baca, Ini Perbedaan Saham dan Obligasi. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3TO4Faq

 

Sumber Gambar:

  • Cover: Canva