Anda tentu merasa bingung kenapa menjadi egois itu diperlukan. Apakah artikel ini benar-benar menganjurkan untuk menjadi seorang yang egois?

Simak pembahasannya terlebih dahulu dan berbagai alasan mengapa menjadi egois itu diperlukan. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Melihat Lebih Jauh: Egois – Narsisis – Self-Esteem

Melihat sekeliling dunia saat ini, Anda mungkin memandangnya sebagai dunia yang penuh dengan keserakahan, narsisme, dan keegoisan.

Di era persaingan global yang semakin sengit, keegoisan, mencari nama diri atau posisi (bahkan dengan cara yang ilegal – secara moral tidak dianjurkan), terlihat di mana setiap individu memiliki obsesinya terhadap diri mereka sendiri.

Namun, jika Anda melihat dari perspektif yang berbeda, Anda mungkin melihat bahwa menjadi egois itu artinya memiliki hubungan yang sehat dengan diri Anda sendiri, menempatkan kebutuhan Anda terlebih dahulu, dan mencintai diri Anda sehingga membentuk pondasi yang kokoh dan tak tergoyahkan di mana kita dapat membangun kehidupan yang lebih memuaskan.

Egois dalam hal ini bukan artinya menjadi pribadi yang digambarkan sebagai seorang narsisis yang menempatkan kebutuhan mereka sendiri di atas orang lain namun menggunakan orang lain untuk keuntungan pribadi.

Egois dalam hal ini malah cenderung membuat mereka harus mengumpulkan hubungan positif dengan diri mereka sendiri, sehingga mereka dapat membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain.

Para ahli yang mempelajari tentang pentingnya rasa penghargaan atas diri sendiri yang sehat (selfesteem) mengatakan bahwa perasaan tersebut akan membantu meningkatkan kesehatan mental positif dan juga kesejahteraan.

Para ahli juga telah menghubungkan bahwa mereka perasaan selfesteem tersebut sangat berkaitan dengan penurunan kesedihan, depresi dan juga rasa kesepian.

Perasaan tersebut akan membuat hubungan yang semakin baik tidak hanya dengan dirinya sendiri tetapi juga dengan orang lain.

Jadi-Egois-itu-Ternyata-Perlu-2-Finansialku

[Baca Juga: Ilustrasi: Cerita Orang Sukses, Kaya dari Masalah Orang Lain dan Jadi Solusi untuk Orang Lain]

 

Memiliki penilaian dan penghargaan terhadap diri yang sehat juga berkontribusi terhadap berkurangnya perasaan cemas dan neurotisme.

Rendahnya tingkat selfesteem justru malah berakibat negatif bagi diri sendiri dan juga orang lain. Sebaliknya tingginya selfesteem akan berdampak positif dan membawa Anda pada perasaan yang lebih bahagia.

“I choose to honor my feelings. I choose to give myself permission to get my needs met. I choose to make self-care a priority. I choose me.” -Daniell Koepke

“Saya memilih untuk menghormati perasaan saya. Saya memilih untuk memberi izin kepada diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan saya. Saya memilih untuk menjadikan perawatan diri sebagai prioritas. Saya memilih saya.”

 

Tidak cukup mudah untuk memahami menjadi egois yang positif untuk diri sendiri dalam artikel berikut ini.

Mungkin Anda perlu membaca artikel Finansialku sebelumnya mengenai perlunya menjadi egois untuk 5 area dalam hidup Anda.

Artikel tersebut bisa memberikan sudut pandang yang semakin jelas tentang menjadi egois namun dalam perspektif yang positif.

Berikut ini adalah berbagai alasan, mengapa menjadi egois itu ternyata diperlukan.

 

#1 Anda akan Lebih Sehat

Ketika kita menyadari untuk mencintai diri sendiri dan bersifat egois terhadap diri sendiri, maka kita akan berusaha untuk menyediakan yang terbaik bagi diri sendiri, termasuk makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Karena terlalu cinta akan kesehatan tubuh Anda, maka Anda tidak akan tergoda oleh bujuk rayu teman untuk makan sembarangan dan merasa lebih rela untuk memotong sayur dan buah di rumah serta mempersiapkan bekal makan siang dari dapur sehat sendiri.

Mau Tahu 20 Ide Kencan Bersama Pasangan Agar Tidak Mengganggu Dana Pernikahan 01 Olahraga - Finansialku

[Baca Juga: HR: Top 6 Permasalahan Keuangan Karyawan yang Perlu Diselesaikan dengan Program Kesejahteraan Karyawan]

 

Selain itu, berjalan 2 hingga 3 kilometer sehari untuk memiliki tubuh yang bugar dan berusaha untuk bangun pagi.

Nampaknya bukanlah sebuah tugas yang berat mengingat hal itu untuk tubuh Anda yang Anda cintai.

Hujan lebat ataupun topan badai bahkan tidak akan menghalangi Anda untuk berolahraga dan pergi ke gym center setiap harinya demi mendapatkan tubuh yang lebih prima.

 

#2 Anda akan Memiliki Hubungan Relasi yang Lebih Baik

Dengan menjadi “egois”, orang tidak akan dengan mudah mengambil kesempatan untuk memanfaatkan keuntungan dari diri Anda.

Pernah memiliki teman yang selalu merasa “tidak enak” dengan orang lain? Misalnya ketika diajak makan ke suatu tempat, namun sebetulnya ia tidak ingin makan ke tempat tersebut. Tapi karena merasa “tidak enak” dengan teman yang mengajak, dengan “terpaksa” ia ikut.

Di sinilah letak di mana ia menjalani sebuah hubungan yang tidak ia nikmati. Alhasil ia harus dengan terpaksa menelan rasa tidak enaknya sendiri.

Berkata “tidak” untuk sebuah tawaran dari teman, bukan berarti Anda sedang melakukan hal yang tidak menyenangkan untuknya.

Jadi-Egois-itu-Ternyata-Perlu-3-Finansialku

[Baca Juga: Perlukah Program Kesejahteraan Karyawan? Dari Survei PwC 2017, 53% Karyawan Stres Akibat Masalah Keuangan Keluarga]

 

Contoh lainnya, jika ada teman atau kenalan Anda yang menjadi agen asuransi dan menawarkan sebuah produk dari agensinya, di satu sisi Anda tidak membutuhkannya karena Anda sudah memiliki produk asuransi yang cukup dengan kebutuhan Anda.

Jika memang Anda tidak memerlukannya, Anda bisa dengan cara yang baik untuk menolaknya dan memberi penjelasan yang semestinya. Tentu teman Anda akan mengerti dan tidak “memaksa” Anda untuk membeli produknya.

Di samping itu, Anda pun akan tetap enjoy untuk terus menjalin hubungan pertemanan dengannya tanpa ada rasa canggung karena menolak produk yang ia tawarkan. 

 

#3 Egois Membuat Anda Lebih Bahagia

Siapa yang tidak mau bahagia? Anda pasti mau bahagia juga bukan?

Orang “egois” akan menghabiskan waktu mereka untuk berbagai hal yang mereka sukai dan nikmati.

Melissa Deuter, seorang asisten professor klinik psikiatri di University of Texas Health Science Center di San Antonio, mengatakan bahwa jika Anda memiliki perasaan yang berkembang dengan baik tentang diri Anda sendiri dan Anda tahu bagaimana mengkomunikasikannya dengan orang lain, Anda akan menjadi orang yang semakin bahagia.

Ia mengatakan bahwa, menempatkan diri pada posisi yang pertama tidak selamanya dinilai negatif.

7 Tips Memilih Asuransi Jiwa Untuk Karyawan, Agar Anda Sekeluarga Tetap Terlindungi (Meski Sudah Resign) 02 - Finansialku

[Baca Juga: Mewaspadai 3 Masalah Psikologis yang Dapat Merusak Aktivitas Trading Anda dan Diri Anda]

 

Tugas Anda adalah tahu bagaimana mengurus diri Anda terlebih dahulu dan mendapatkan apa yang Anda butuhkan.

Sudah tahu pentingnya “me time” bagi diri Anda dan dampak positifnya bagi orang-orang di sekitar Anda?

Dengan menikmati “me time”, maka Anda akan lebih refresh dan bisa lebih semangat dalam menjalani hari dan mampu menginspirasi orang lain.

 

#4 Anda akan Lebih Mencintai Diri Sendiri & Bermanfaat Bagi Orang Lain

Seringkali orang akan melihat orang lain dan membandingkannya dengan diri sendiri.

Hal ini malah akan membuat diri kita untuk mencari hal-hal yang kurang dan malah menjadi imitasi dari orang lain (imitasi dalam hal negatif).

Keegoisan bukan berarti hanya peduli pada diri kita sendiri, ini lebih kepada menempatkan diri kita terlebih dahulu dan mengurus kebutuhan kita sehingga kita bisa memberikan nilai lebih bagi orang-orang di sekitar kita.

Jadi-Egois-itu-Ternyata-Perlu-1-Finansialku

[Baca Juga: Masalah: Besar Pasak Daripada Tiang Keuangan Keluarga, Solusi: Berat Sama Dipikul Ringan Sama Dijinjing]

 

Bila Anda belajar mencintai diri sendiri, Anda menjadi manusia yang lebih baik, dan Anda mungkin tidak dapat menemukan hal negatif yang cukup berarti yang dapat membuat Anda pesimis dalam menjalani keseharian Anda.

Tahukah Anda mengenai pengetahuan dasar dalam menyelamatkan korban tenggelam misalnya di kolam renang?

Tentu sang penyelamat harus tahu bagaimana ia harus selamat terlebih dahulu atau setidaknya tahu bagaimana menjaga dirinya sendiri, setelah itu ia bisa menyelamatkan orang lain.

Bagaimana mungkin ia bisa menyelamatkan orang lain jika ia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri?

 

#5 Keputusan yang Anda Ambil Akan Anda Nikmati

Begitu Anda memiliki cinta pada diri di dalam diri Anda, Anda tidak akan menginginkan sesuatu dalam hidup Anda yang berpotensi membahayakan keadaan atau mengesampingkan kebahagiaan Anda.

Anda akan menghapus semuanya itu dan sebagai gantinya, Anda akan merasa berada pada kondisi dan situasi yang mengangkat semangat Anda.

Pengambilan keputusan akan menjadi mudah, karena Anda akan tahu persis apa yang Anda inginkan dan akan tahu bagaimana menyelaraskan diri dengan penuh semangat dengan pilihan yang telah Anda ambil tersebut, tanpa adanya kekecewaan.

 

#6 Dengan Egois, Anda akan Lebih Fokus Meraih Mimpi

Jika Anda pernah melewati masa kuliah atau sekolah, tentu Anda pernah mendapatkan tawaran dari teman-teman Anda untuk membolos atau melakukan hal-hal yang terlihat menyenangkan namun sebetulnya tidak memikirkan kelangsungan masa depan.

Dengan bersifat egois, Anda akan lebih fokus dalam meraih mimpi seperti Roni (bukan nama sebenarnya), seorang yang sukses dalam meraih mimpinya sebagai seorang dokter yang tidak menghiraukan tawaran teman-teman semasa sekolahnya untuk melakukan hal-hal yang tidak perlu dilakukan sebagai seorang pelajar.

Tentu ia menjalani proses yang tidak mudah karena dicap sebagai anak alim yang tidak mau ikut bergabung dengan “kenakalan” teman-temannya.

Tapi ia tahu jalan hidupnya bahwa ia harus bersifat egois dalam perspektif yang positif bagi dirinya sendiri sehingga ia dapat meraih mimpi dan berguna bagi banyak orang ketika ia menjadi seorang dokter seperti yang ia cita-citakan.

“When you take care of yourself first, you show up as a healthy, grounded person in life.” -Bob Rosen, penulis buku Grounded: How Leaders Stay Rooted in an Uncertain World

“Ketika Anda tahu merawat diri Anda sendiri, Anda akan muncul sebagai orang yang sehat dan menjadi seorang yang tekun dalam hidup.”

 

Bagaimana Pandangan Anda?

Apakah Anda kini melihat bahwa keegoisan sebenarnya berkontribusi pada sikap tidak mementingkan diri sendiri (dalam perspektif yang negatif)?

Dengan bersifat egois dalam persepktif yang positif ini, Anda akan menempatkan diri pada posisi yang pertama sehingga Anda bisa memberikan lebih bahkan menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitar Anda.

Jangan ragu untuk memperlakukan diri Anda dengan lebih baik, karena dengan demikian, Anda juga akan memperlakukan orang lain dengan baik.

 

Anda dapat membagikan setiap artikel dari Finansialku kepada rekan-rekan atau kenalan Anda yang membutuhkan.

Apabila Anda memiliki kesulitan dalam perencanaan keuangan, Anda dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku yang siap membantu Anda.

Jika Anda memiliki saran, tanggapan atau pertanyaan, Anda dapat menuliskannya pada kolom yang telah tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Michael J. Losier. Juni 2007. Law of Attraction, The Science of Attracting More of What You Want and Less of What You Don’t. New York – United States of America
  • The Fox and She. 15 Januari 2018. 5 Areas of Your Life Where You Need to Be Selfish. Thefoxandshe.com – https://goo.gl/5Lfgz5
  • Stephanie Vozza. 7 Juli 2014. 4 Reasons Why Being Selfish Is Good for You. Fastcompany.com – https://goo.gl/x8fZeF
  • Power of Positivity. Here’s Why Being Selfish Isn’t Always A Bad Thing. Powerofpositivity.comhttps://goo.gl/LMryr1

 

Sumber Gambar:

  • Egois – https://goo.gl/z3FZRj
  • Egois 2 – https://goo.gl/FMeQCC
  • Egois 3 – https://goo.gl/hJKSZR
  • Egois 4 – https://goo.gl/HinoJo