Pernahkah Anda melakukan trading? Sadarkah Anda ada beberapa kecenderungan psikologis yang dapat menyeret Anda kepada kegagalan bertrading? Artikel ini akan membahas 3 masalah psikologis akut yang biasa dialami seseorang saat beraktivitas trading.

 

Mewaspadai Masalah Psikologis Berbahaya Dalam Trading

Trading adalah sebuah aktivitas permainan yang sangat keras. Seorang trader yang ingin sukses dalam jangka panjang harus sangat serius dengan apa yang dilakukannya. Seorang trader sebaiknya tidak boleh bersikap naif dalam melakukan trading, seperti bertransaksi dengan alasan emosional tertentu.

Sayangnya, kegiatan trading sering menarik perhatian dari orang-orang yang mempunyai kecenderungan emosi yang impulsif, dari para penjudi, dan dari mereka yang merasa bahwa dunia seharusnya membuat hidup mereka lebih baik.

Jika Anda melakukan trading demi sebuah kesenangan, Anda akhirnya cenderung akan membawa transaksi Anda pada peluang yang buruk dan dapat menerima risiko yang sebetulnya tidak perlu Anda tanggung.

Pasar modal selalu tidak mengenal kata ampun, dan transaksi yang didasarkan pada emosional semata akan selalu berakibat pada kerugian Anda. Karena itu mari kita kenali 3 masalah psikologis yang dapat merusak bukan hanya akun trading Anda, namun juga diri Anda.

Ketahui Cara Membuka Rekening Saham Hingga Membeli Saham 01 - Finansialku

[Baca Juga: Kenali 3 Mitos Dalam Psikologi Trading Sebelum Anda Memulai Trading]

 

#1 Berjudi

Berjudi merupakan pertaruhan pada sebuah permainan yang didasarkan pada peluang atau kebetulan semata. Kegiatan perjudian umumnya ada pada semua lapisan masyarakat.

Ralph Greenson, seorang psikoanalis California terkemuka, telah membagi tipe penjudi dalam tiga kategori:

  1. Orang biasa yang berjudi untuk pengalihan perhatian yang dapat menghentikan aktivitas judinya kapan pun dia mau.
  2. Penjudi profesional yang memilih berjudi sebagai sarana mencari nafkah
  3. Penjudi neurotik yang berjudi karena dia didorong oleh keinginan bawah sadarnya dan tidak bisa berhenti dari aktivitas perjudiannya.

Seorang penjudi neurotik berjudi baik karena merasa beruntung maupun hanya sekedar ingin menguji keberuntungannya.

Kemenangan saat berjudi membuatnya merasa hebat. Namun pada kenyataannya, seorang penjudi neurotik akan selalu kalah karena dia mencoba menciptakan kembali perasaan bahagia atas kehebatannya daripada berfokus pada rencana jangka panjang yang realistis.

Dr. Sheila Blume, seorang psikiatris yang meneliti tentang perjudian, mengungkapkan bahwa berjudi adalah “kecanduan tanpa obat”. Kebanyakan penjudi adalah laki-laki, sementara perempuan cenderung berjudi hanya sebagai pengalihan.

Pecundang dalam perjudian biasanya menyembunyikan kerugian mereka dan mencoba untuk terlihat seperti pemenang dengan bergaya seolah adalah pemenang, tapi mereka pun memiliki keraguan terhadap dirinya sendiri.

Aktivitas trading saham, forex, kontrak berjangka (futures), dan kontrak opsi memberikan ruang bagi penjudi, karena aktivitas ini terlihat lebih beradab daripada sekedar berjudi pacuan kuda. Selain itu, berjudi dalam pasar keuangan memiliki kesan kecanggihan tersendiri dan menawarkan persepsi inetelektual yang lebih baik daripada sekedar berjudi dengan bandar judi.

Penjudi merasa sangat senang saat melakukan transaksi menguntungkan mereka, sebaliknya mereka pun merasa sangat rendah saat menghadapi kekalahan. Para penjudi tersebut sangatlah berbeda dari para trader profesional sukses yang fokus pada rencana trading jangka panjang yang tidak terlalu terpengaruh emosi dalam bertransaksi.

Cara broker (pialang) sangat menyadari hal ini, bahwa kebanyakan klien mereka mempunyai kecenderungan berjudi. Para broker biasanya tidak mengingatkan kliennya akan kecenderungan berjudi kliennya, dan cenderung membiarkannya, bahkan ketika broker tersebut sedang berinteraksi dengan kliennya sekalipun.

Perlu diketahui bahwa bukan hanya trader amatir saja yang dapat mengalami kecenderungan berjudi dalam trading, sebagian kecil dari para trader profesional pun mempunyai kecenderungan berjudi.

Ciri umum dari seseorang yang ketagihan berjudi adalah ketidakmampuannya menahan keinginannya untuk bertaruh. Jika Anda merasa trading terlalu banyak dan hasilnya buruk, hentikan aktivitas trading Anda selama sebulan. Hal ini dapat memberi Anda kesempatan untuk mengevaluasi kembali trading Anda.

Ciri Seseorang Ketagihan Judi

[Baca Juga: Bipolar Adalah Gangguan Psikologis, Kenali Seluk-beluknya!]

 

#2 Sabotase Diri

Sebagian besar kegagalan dalam hidup disebabkan oleh sabotase diri. Kita gagal dalam urusan profesional, pribadi, dan bisnis kita bukan karena kebodohan atau ketidakmampuan kita, namun seringkali kita mengalah pada keinginan bawah sadar kita yang menginginkan kita untuk gagal.

Ada sebuah kasus nyata mengenai seorang trader yang merupakan mantan salesman, ketidakkompetennya sebagai salesman membuatnya dipecat dan bahkan sebagai trader pun mengalami kegagalan.

Namun dari kegagalan-kegagalan tersebut trader tersebut bukannya mengintrospeksi diri, namun selalu menyalahkan sekelilingnya, seperti menyalahkan bosnya, istrinya atau siapa pun yang dianggapnya bersalah.

Trader tersebut pun mengumpulkan modal kembali untuk memulai kegiatan trading-nya dari bawah, dengan meminjam ke beberapa kenalannya, namun saat dia sedang melakukan trading sambil berpergian ke luar negeri, dia tidak memasang pengaman pada posisi trading-nya, dan ketika kembali dari berpergian, modalnya telah raib.

Sekali lagi, trader tersebut tidak mengintrospeksi kesalahannya, atau belajar dari kegagalannya, dia malah menyalahkan broker-nya.

Terkadang memang mengakui kesalahan diri sendiri adalah hal yang sulit dan menyakitkan. Kebanyakan orang biasanya tidak bisa menerima bahwa dirinyalah akar dari semua kegagalan yang dijumpainya.

Mereka cenderung menyalahkan orang lain, nasib buruk, dan berbagai hal lainnya. Hal inilah yang disebut dengan pikiran bawah sadar kita yang tidak jarang menyabotase diri kita sehingga membuat kita mengalami kegagalan.

 

Gratis Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Contoh di atas hanya menunjukkan bagaimana orang bertindak dengan kecenderungan untuk merusak dirinya sendiri. Contoh tersebut menunjukkan bahwa kita hanya akan menyabotase diri kita dengan bersikap impulsif kekanak-kanakan, bila kita tidak mampu bersikap dewasa.

Kita seringkali berpegangan pada sifat menjatuhkan diri kita walaupun sifat pecundang tersebut bisa dicegah dan disembuhkan.

Bawaan mental yang buruk yang didapat sejak dari masa kecil dapat mencegah Anda untuk sukses di pasar modal, Anda perlu menemukan kelemahan diri Anda agar bisa berubah. Sebagai tips, Anda bisa mencoba mencatat transaksi trading Anda dalam sebuah jurnal dan Anda dapat menambahkan alasan transaksi tersebut dilakukan.

Coba temukanlah pola berulang dari transaksi yang gagal dan berhasil, dan cobalah lakukanlah lebih banyak transaksi yang baik.

Ciri Orang Tidak Bertanggung Jawab

[Baca Juga: 9 Ciri Orang yang Tidak Bertanggung Jawab dengan Keuangan Keluarga]

 

#3 Tanpa Jaring Pengaman

Hampir setiap profesi dan bisnis memiliki jaring pengaman bagi seluruh anggotanya. Atasan, kolega, dan klien Anda bisa memperingatkan Anda saat Anda bersikap tidak layak yang tidak baik bagi diri Anda.

Namun hal seperti itu tidak ditemui dalam dunia trading, yang membuat aktivitas trading lebih berbahaya daripada kebanyakan jenis bisnis. Pasar menawarkan banyak kesempatan bagi Anda untuk menghancurkan diri sendiri tanpa jaring pengaman.

Semua anggota masyarakat membuat sebuah norma untuk saling melindungi dari konsekuensi perbuatan kita masing-masing. Contohnya saat Anda mengemudi, Anda cenderung menghindari bertabrakan dengan mobil lain, dan begitupun sebaliknya.

Jika seorang membuka pintu mobil di tempat parkir, Anda berbelok. Jika seseorang memotong jalur Anda, Anda mungkin mengumpat, tapi Anda akan melambat, menghindari tabrakan.

Hal ini berbeda dengan pasar keuangan, pasar beroperasi tanpa bantuan jaring pengaman seperti itu. Setiap trader mencoba untuk menabrak trader lain dan setiap trader tertabrak trader lain. Jalan raya trading dipenuhi dengan kecelakaan. Perlu dicatat bahwa trading adalah usaha manusia yang paling berbahaya, selain perang.

Membeli di titik tertinggi di hari itu seperti mengayunkan pintu mobil Anda terbuka ke dalam lalu lintas. Ketika order buy Anda terlaksana, para trader akan buru-buru menjualnya kepada Anda, untuk merobek pintu Anda bersama dengan lengan Anda. Trader lain ingin Anda gagal karena mereka mendapatkan uang dari uang Anda yang hilang, mereka berebut uang Anda.

Cek Profil Risiko Sebelum Berinvestasi

[Baca Juga: Apakah Penting Cek Profil Risiko Sebelum Berinvestasi?]

 

Mengontrol Diri, Tetap Waspada

Kebanyakan orang dapat melakukan kesalahan yang sama pada usia enam puluh tahun, kesalahan yang pernah mereka perbuat pada usia dua puluh. Orang lainnya berhasil menghadapi satu atau beberapa bidang masalah tapi tidak dengan bidang lainnya. Sangat sedikit orang yang berkembang dalam melewati permasalahan mereka.

Kita perlu menyadari kecenderungan psikologis kita menyabotase diri kita sendiri, kita sebaiknya berhenti menyalahkan kerugian pada nasib buruk atau orang lain dan bertanggung jawab atas hasil yang kita dapatkan sendiri.

Ada baiknya Anda memulai sebuah jurnal, untuk mencatat semua transaksi beserta alasan kita bertransaksi. Cari pola lah pola berulang dari tiap keberhasilan dan kegagalan transaksi yang kita lakukan. Perlu diingat, mereka yang tidak belajar dari masa lalu cenderung untuk mengulangi kesalahannya.

Anda membutuhkan jaring pengaman psikologis sebagaimana pendaki gunung membutuhkan perlengkapan bertahan hidup mereka. Pengelolaan uang yang ketat dan disiplin dalam trading juga dapat menjadi jaring pengaman bagi Anda.

 

Apakah Anda pernah melakukan aktivitas trading baik di saham, forex, ataupun derivatifnya? Apakah ketiga masalah psikologis di atas pernah mengganggu proses trading Anda? Mari ceritakan pengalaman Anda dengan menulis komentar di kolom berikut. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Elder, Alexander. 1993. Trading For A Living: Psychology, Trading Tactics, Money Management. New York: John Wiley & Sons, Inc.

 

Sumber Gambar:

  • Shock Trader – https://goo.gl/KsRy3X
  • Dice – https://goo.gl/W2AS9I

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â