Apakah Anda sudah buru-buru resign, padahal Anda belum mantap buka usaha sendiri? Sebaiknya tahan dulu untuk resign, jangan buru-buru resign.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

DuitPintar

 

 

Jangan Buru-Buru Resign, Jika Anda Belum Mantap Buka Usaha

Amir saat ini sedang gelisah, apakah keluar sekarang atau akhir tahun setelah terima bonus tahunan? Amir sudah merasa kurang suka dengan pekerjaan hariannya dan ingin mencoba berbisnis sendiri. Satu hal yang membuat Amir ragu adalah, sebelumnya Amir belum pernah menjalankan usaha sendiri. Menurut Anda apa yang sebaiknya dilakukan Amir: berhenti kerja sekarang atau akhir tahun (tunggu bonus tahunan cair).

Menurut Finansialku.com kami tidak menyarankan Anda buru-buru resign pekerjaan, terlebih jika Anda belum mantap buka usaha. Mengapa? Apakah Finansialku.com tidak mendukung entrepreneurship?

jangan-buru-buru-resign-dulu-jika-belum-mantap-buka-usaha-finansialku

[Baca Juga: Jangan Buru-Buru Resign Kalau Karir Dirasa Sudah Mentok]

 

Bukan alasannya, bukan karena kami tidak mendukung entrepreneurship. Beberapa pertimbangan penting yang kami pikirkan:

 

#1 Bisa jadi Anda tidak mengubah jenis penghasilan

Seseorang memiliki tiga potensi sumber penghasilan, yaitu penghasilan aktif, penghasilan portofolio dan penghasilan pasif.

  • Penghasilan aktif adalah penghasilan yang Anda dapat karena menukar waktu, tenaga dan pikiran dengan uang.
  • Penghasilan portofolio adalah penghasilan yang Anda dapat karena uang Anda bekerja menghasilkan uang.
  • Penghasilan pasif adalah penghasilan yang Anda dapat karena aset Anda (rumah, kendaraan, paten, karya seni, tulisan) Anda bekerja menghasilkan uang.

 

Jika seseorang lagi galau mau  keluar dari pekerjaan sekarang untuk membuat toko yang setiap hari harus ditunggu tanpa memikirkan sistem atau bisnis autopilot, maka orang itu hanya beralih profesi tetapi tidak beralih jenis pemasukan. Kami lebih sarankan agar Anda mengubah penghasilan aktif menjadi penghasilan portofolio dan penghasilan pasif. Contoh :

  • Tingkatkan penghasilan aktif Anda: Penghasilan aktif Anda di kantor + penghasilan tambahan Anda dari online (buka toko online, tutor online dan lainnya).
  • Ubah penghasilan aktif menjadi penghasilan portofolio, misal Anda investasi di logam mulia, reksa dana dan menjadi pedagang saham (stock trader).
  • Ubah penghasilan aktif dan penghasilan portofolio Anda menjadi penghasilan pasif, misal Anda membeli waralaba rumah makan, waralaba toko modern ritel (mini market, supermarket) dan lain sebagainya

 

Lho saya kan berubah tadinya karyawan jadi bos? Eh tidak semudah itu, seorang ahli keuangan bernama Robert T. Kiyosaki menggambarkan cashflow quadrant, seperti berikut:

Bisa jadi Anda hanya bergeser dari kuadran E menjadi kuadran S. Tetapi Anda masih sama-sama di kuadran sisi kiri, belum pindah ke kuadran B.

 

#2 Cara pikir dan cara kerja seorang pemilik bisnis dan karyawan jauh berbeda

Melanjutkan perbincangan sebelumnya mengenai kuadran. Apa perbedaan antara kuadran E, S dan B? Oke kami akan coba jelaskan sekilas, untuk penjelasan lebih lengkap sebaiknya And abaca buku karangan Robert T. Kiyosaki berjudul Cashflow Quadrant. Kalau Anda belum baca dan masih buru-buru resign, Anda mengambil risiko cukup besar.

4 Sumber Pendapatan - ESBI Quadrant - Cashflow Quadrant - RichDad - Robert T. Kiyosaki - Perencana Keuangan Independen Finansialku

  • Kuadran E atau Employee (Karyawan) berarti seseorang bekerja pada perusahaan.
  • Kuadran S atau Self Employee (Pekerja Mandiri) berarti seseorang yang memiliki pekerjaan. Bangun pagi tiap hari, buka toko, mengerjakan ini itu.
  • Kuadran B atau Business Owner (Pemilik Bisnis) berarti Anda memiliki sistem yang bekerja dan orang-orang bekerja untuk Anda.
  • Kuadran I atau Investor, berarti Anda memiliki uang yang bekerja untuk Anda.

 

Banyak pebisnis pemula gagal karena mereka terjebak dari kuadran E ke S. Sayangnya mereka tidak bisa beralih dari kuadran S ke B. Untuk berpindah dari kuadran S ke B, Anda butuh merubah cara pikir (mindset) dan meningkatkan daya ungkit bisnis (leverage).

 

#3 Banyak orang memulai bisnis, tanpa persiapan yang matang

Pertimbangan ketiga adalah banyak orang yang belum memiliki ide matang, terburu-buru mengambil keputusan karena emosi. Setelah dijalani buka usaha (mengeluarkan modal), kemudian tidak jalan sesuai harapan, pasrah dan bingung, akhirnya kembali melamar pekerjaan jadi karyawan. Tidak lama kemudian sebagai karyawan dihadapkan masalah, bingung  lagi, resign lagi, buka usaha lagi dan siklus berulang kembali.

 

Jangan Memulai Usaha Sendiri Jika Anda Masih Seperti 6 Hal Berikut Ini

Anda perlu berpikir ulang (lebih dari 5 kali) jika Anda mau resign tapi belum mantap buka usaha dan masih dalam situasi seperti:

 

#1 Cuma modal nekat

Apakah Anda pernah mendengar kata-kata motivator bisnis yang sangat persuasive? Contoh:

  • Tidak usah pusing nanti gimana, pokoknya lakukan saja (just do it).
  • Saya tidak menyesal jika gagal, saya menyesal jika saya harusnya bisa melakukan tetapi tidak melakukan karena takut gagal.
  • dan lain sebagainya

6-cara-meningkatkan-kreatifitas-untuk-memperbaiki-keuangan-dan-karir-finansialku

[Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Kreativitas untuk Memperbaiki Keuangan dan Karir]

 

Kami tidak bermaksud bahwa kata-kata tersebut jelek atau negative. Kata-kata tersebut bagus dan sangat bagus, tetapi banyak orang salah menangkap maksdnya. Jangan sampai Anda maju ke medan perang hanya modal bawa badan. Setidaknya miliki persiapan yang matang, miliki strategi untuk memenangkan pertempuran, lakukan persiapan fisik, bawa senjata dan perbekalan yang cukup.

Memulai bisnis juga seperti itu, jangan cuma modal nekat bawa badan doank. Pertama miliki mindset seorang pebisnis, tingkatkan kemampuan Anda dalam berbagai bidang (khususnya pemasaran), perluas network dan lain sebagainya.

 

#2 Hanya coba-coba

Kami pernah memperhatikan diskusi karyawan di kantor, ni ada uang enaknya di putar kemana ya? Lalu temannya menjawab bisnis hijab aja bro, Indonesia marketnya luas untuk bisnis hijab dan bsinisnya gampang itu, modalnya ga terlalu besar.

Seseorang yang mengatakan “bisnis … itu gampang”, kemungkinan besar orang tersebut belum pernah menjalankan bisnis. Sebagai contoh Anda menjalankan bisnis hijab, beli di produsen atau pabrik jual ritel. Anda perlu quality control dari pabrik, mengurus cash flow agar perputaran uang tetap sehat, perlu pemasaran lewat offline dan internet serta lainnya. Jadi apakah gampang? Gampang kalau diucap saja, tetapi sulit dijalankan.

 

#3 Hanya mau mulai bisnis skala besar

Ada mitos yang mengatakan kalau mau sukses bisnis harus mulai dari yang besar. Kenyataannya jika Anda tidak memiliki persiapan dalam berbisnis, makin besar uang Anda, makin cepat habisnya. Orang-orang yang tidak becus mengurus uang kecil, akan tidak becus mengurus uang yang lebih besar.

 

#4 Punya rasa takut gagal berbisnis

Tidak ada pebisnis sukses di dunia yang langsung sukses dan hebat di bisnis pertamanya. Pebisnis belajar dari setiap kesalahan yang dibuat, namun jangan buat kesalahan bodoh. Contoh kesalahan bodoh:

  • Anda membuat kesalahan fatal, karena Anda belum membaca literature. Padahal di literature sudah dituliskan dan diperingatkan.
  • Anda tidak melakukan manajemen risiko (risk management) sebelum melakukan usaha.
  • Melakukan kesalahan yang sama, seperti kesalahan sebelumnya. Dan tidak belajar dari kesalahan-kesalahan yang sudah pernah dibuat.

90+ Cara Miliarder Bangkit dari Kegagalan, yang Anda Harus Tiru - Perencana Keuangan Indpenden Finansialku

[Baca Juga: 90+ Cara Miliarder Bangkit dari Kegagalan yang Perlu Kamu Tiru]

 

#5 Masih punya sifat malas

Salah satu budaya jelek beberapa orang karyawan adalah bekerja seminim mungkin dan menuntut gaji serta bonus sebesar mungkin. Sebisa mungkin menyerahkan pekerjaan kepada bawahan dan santai-santai. Jika Anda terbiasa seperti itu, maka hati-hati pada saat berbisnis. Dunia bisnis membutuhkan orang yang tekun, konsisten, sabar dan memiliki keteguhan hati.

 

#6 Belum pengalaman berbisnis

Semua orang yang baru memulai pasti belum memiliki pengalaman. Bagaimana caranya agar memiliki pengalaman? Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, misal:

  • Jika Anda ingin berbisnis teknologi startup, sebaiknya Anda pernah bekerja di perusahaan startup.
  • Jika Anda ingin belajar jadi pebisnis, mulai dulu jadi pekerja lepas (freelance). Kumpulkan dulu klien-klien yang akan membeli kembali (repeat order).
  • Banyak bertanya dan bergaul dengan para pebisnis.

 

Oke Jadi Jangan Ngebet Resign, Kalau Belum Siap

Seperti penjelasan di atas, semoga Anda mendapat bahan-bahan pertimbanga dan tidak lagi galau. Jika ingin resign, jangan resign karena emosi sesaat. Berpikir dewasa dan jangka panjang, atau Anda akan menyesal.

 

Menurut Anda apakah hanya pebisnis saja yang bisa kaya? Apakah karyawan juga bisa kaya?

 

Sumber Referensi :

Tiffany. 21 September 2016. Kalau Belum Siap Buka Usaha Jangan Resign Dulu, Ini Alasannya. DuitPintar.com – https://goo.gl/WIeXqG

 

Sumber Gambar:

Don’t Quit – https://goo.gl/tMbw0p

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku