Kamu Fresh Graduate atau First Jobber? Jangan bingung kelola gajimu!

Sobat Finansialku, di artikel ini Finansialku akan mengupas tuntas kebiasaan keuangan yang sebaiknya kamu lakukan setelah menerima gaji. Mumpung baru-barunya menerima gaji, yuk biasakan memiliki financial habit yang baik.

 

Masa Peralihan Status dan Euphoria-nya

Entah kamu mahasiswa yang baru menyelesaikan studi dan masuk ke dunia kerja sebagai fresh graduate, ataupun kamu first jobber yang memutuskan rehat sejenak setamat pendidikan dan baru memulai dunia kerja, pastinya teman-teman merasakan euphoria dengan status baru. 

Bangga, akhirnya dapat segera mandiri, dan lega, akhirnya segala usaha mendapatkan pekerjaan di masa ekonomi yang tidak menentu ini membuahkan hasil. Dan tentunya yang paling dinanti adalah buah dari usaha gigih melamar kerja yang akan datang setiap bulannya (baca: gajian).

[Baca juga: 5 Kesalahan Finansial yang  Sering Dilakukan First Jobber ]

Selamat dengan status barunya! Sudah terpikirkan gaji pertama akan dipakai untuk apa saja? Biasanya sih, ada yang memberikannya untuk orang tua, ada yang menggunakannya untuk traktir orang-orang terdekat, belanja-belanja untuk diri sendiri, dan ada juga yang sudah tidak sabar ingin segera berinvestasi menggunakan gaji pertamanya.

Eiitts tunggu dulu! Sebelum menghambur-hamburkan gaji lalu kesusahan di tengah bulan atau sebelum masuk ke dunia investasi, pastikan Sobat Finansialku membangun fondasi keuangan yang baik terlebih dahulu lewat langkah-langkah berikut. 

 

Alokasikan Sesuai Budget/Anggaran

Sebelum pundi-pundi masuk ke rekening, ada baiknya Sobat Finansialku sudah memiliki rencana uangnya akan dan harus dipakai untuk apa saja. Supaya saat harinya gajian kamu tidak mudah terjerumus merasa kaya raya di atas angin dan dengan mudah membeli ini itu yang sifatnya kurang perlu. 

Dalam membuat anggaran, Sobat Finansialku akan membagi gaji ke beberapa kategori/pos keuangan. Ibarat memotong kue ulang tahun ke beberapa teman di acara ulang tahun, kita mengusahakan agar kue tersebut dapat dinikmati oleh seluruh tamu. Lebih baik lagi jika masih ada lebih agar kamu masih dapat menikmati kue tersebut di esok harinya atau sekedar berbagi ke kawan yang tidak dapat hadir.

[Baca juga: Definisi Lengkap Anggaran]

Sama halnya dengan acara potong kue tersebut, Sobat Finansialku akan memberikan porsi/jatah untuk setiap kebutuhan. Ada kebutuhan yang memakan porsi lebih banyak, ada pula yang sedikit. 

Jika teman-teman sudah memiliki anggaran, pada hari gajian Sobat Finansialku tinggal mengalokasikan gaji teman-teman ke pos-pos keuangan yang telah direncanakan lalu tinggal membelanjakannya sesuai dengan perencanaanDengan demikian, Sobat Finansialku juga dapat menyelamatkan keuangan teman-teman di tanggal tua. Nggak ada lagi deh café to café di minggu gajian, lalu makan mie instan di akhir bulan karena kehabisan uang.

 

Bagaimana membuat anggaran?

Kalau Sobat Finansialku masih bingung bagaimana mengatur porsi dan pos keuangan dalam membuat anggaran bulanan, mulai saja dari pos kewajiban. Anggarkan kewajiban bulanan yang sudah pasti akan dibayarkan dan/atau kewajiban yang nominalnya tetap misalnya uang sewa tempat tinggal, pembayaran cicilan utang (jika ada), transferan ke orang tua, pembayaran premi asuransi, dsb. 

Kemudian, anggarkan juga target menabung rutin. Menabung sebaiknya dijadikan prioritas, bukan disisihkan jika ada lebih di akhir bulan. Kalau nunggu sisa, ya kalau sisa, kalau selalu pas-pasan? Kapan nabungnya kan? 

[Baca juga: 10 Tips Membuat Anggaran yang Mudah dan Efektif]

Baru sisanya adalah komponen biaya bulanan yang sifatnya bisa disesuaikan dengan kondisi bulanan, misalnya pos uang makan, pos uang transport, dan jatah nongkrong-nongkrong.

Saat membuat budget, jangan lupa juga perkirakan kebutuhan yang sifatnya tidak rutin tapi bisa bikin kebobolan kalau tidak direncanakan, misalnya dinner date untuk anniversary dengan pacar, kado ultah orang tua, membeli tas kantor, dll. 

 

Atur prioritas

Saat membuat anggaran dan membelanjakan gajimu, jangan lupa untuk menentukan prioritas teman-teman. Karena pada dasarnya, kebutuhan terutama yang sifatnya konsumtif tidak akan ada habisnya, bukan? Sementara gaji kita hanya datang sebulan sekali. 

Oleh karena itu penting bagi Sobat Finansialku untuk memahami tujuan teman-teman bekerja. Apakah Sobat Finansialku bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari? 

Jika ya, maka teman-teman memiliki mindset gaya hidup living paycheck to paycheck atau hidup dari gaji ke gaji. Artinya, gaji numpang lewat tidak bersisa begitu saja dari bulan ke bulannya. 

[Baca juga: Cara Membuat Skala Prioritas Dalam Mengatur Keuangan]

Sebagai seorang individu mandiri yang telah bekerja, tentu saja keputusan gaya hidup teman-teman ada di tangan teman-teman. Namun segala keputusan Sobat Finansialku diiringi dengan konsekuensinya. 

Jika Sobat Finansialku memilih gaya hidup paycheck to paycheck, maka teman-teman juga harus siap dengan konsekuensinya, yaitu tidak adanya penambahan signifikan pada aset atau tabungan bahkan setelah bekerja bertahun-tahun. 

Atau, teman-teman berencana membangun kekayaan/aset dari hasil jerih payah teman-teman setiap bulannya? Jika ya, maka saatnya Sobat Finansialku harus membiasakan berstrategi dalam mengelola gaji agar tidak terjatuh ke dalam gaya hidup paycheck to paycheck.

Atur prioritas pengeluaran agar target menabung setiap bulannya dapat terealisasi. Tidak semua yang “rasanya butuh” adalah kebutuhan, sering kali kita hanya menginginkannya untuk sesaat lalu lupa di minggu berikutnya. Jika banyak yang diprioritaskan ada pula kemungkinan teman-teman harus hidup berhemat atau bahkan menambah sumber penghasilan.

 

Bagi kamu yang menyangka dengan gaji 3 juta itu tidak bisa menabung, salah besar! Yuk simak 5 tips menabung dengan gaji Rp 3 juta dalam video dibawah ini.

 

Tabung dan Investasi

Sesuai dengan perencanaan pada anggaran, kita akan memprioritaskan kegiatan menabung. Maka, begitu terima gaji, segera pisahkan nominal target menabung ke rekening tabungan. Saya katakan nominal karena saya menyarankan untuk menabung dengan nominal yang tetap setiap bulannya. Kalau bisa lebih dari nominal tetap yang ditentukan, tentu saja lebih baik!

Amankan dulu target menabung bulanan teman-teman di rekening terpisah, supaya tidak terlanjur terpakai. Jika Sobat Finansialku bertanya-tanya sebaiknya menabung seberapa besar, sebaiknya Sobat Finansialku kembali mengingat-ingat tujuan menabung Sobat Finansialku dan seberapa cepat kamu ingin mencapai tujuan tersebut. 

Oya menabung juga tidak harus di rekening simpanan saja. Dewasa ini, akses ke berbagai produk investasi sangatlah mudah. Selain menabung di rekening simpanan, teman-teman dapat menabung emas (baik emas digital maupun yang fisik) juga reksa dana.

 

Miliki Target Menabung

Apakah Sobat Finansialku selama ini hanya sekedar menabung karena “katanya harus menabung?” Atau memang ada tujuan-tujuan keuangan tertentu yang ingin dicapai?

Sobat Finansialku, kegiatan menabung akan lebih efektif dan konsisten jika teman-teman memiliki target

Target atau tujuan keuangan ini sendiri sifatnya personal dan berbeda-beda. Jika Sobat Finansialku masih bingung dalam menentukan tujuan keuangan, berikut tujuan keuangan yang sebaiknya diprioritaskan bagi Sobat Finansialku yang baru memulai karir.

 

#1 Dana Darurat

Dana darurat adalah cadangan kas yang khusus disisihkan di rekening terpisah untuk kondisi-kondisi darurat/mendadak yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Tujuan utama memiliki dana darurat adalah sebagai safety net jika terjadi hal-hal tidak diinginkan yang dapat mengganggu arus kas bulanan, misalnya kendaraan mogok atau pecah ban, kehilangan handphone, dsb. Jadi sedia payung sebelum hujan itu benar-benar penting ya Sobat Finansialku.

Besaran dana darurat dihitung dari biaya hidup per bulan. Jika Sobat Finansialku belum memiliki tanggungan, maka dana darurat yang disiapkan sebaiknya sebesar 6x biaya pengeluaran bulanan.

Besaran dana darurat bertambah seiring dengan pertambahan tanggungan. Untuk teman-teman yang sudah menikah dapat menyiapkan 9x biaya bulanan dan 12x biaya bulanan jika teman-teman sudah memiliki anak/tanggungan.

[Baca juga: Definisi Dana Darurat dan Cara Mempersiapkannya]

Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa dana darurat wajib dimiliki oleh semua orang terlepas dari status perkawinannya demi keamanan keuangan kita.

Dengan memiliki dana darurat, kita pun meminimalisir risiko jatuh ke dalam utang konsumtif untuk menutup kebutuhan darurat.

Selagi teman-teman masih fresh graduate dan belum banyak kewajiban/tanggungan, di saat inilah timing terbaik teman-teman bisa nabung sebanyak-banyaknya agar pemenuhan dana darurat dapat segera tercapai.

Selesaikan pemenuhan dana darurat supaya teman-teman bisa fokus ke tujuan-tujuan keuangan lainnya. Semakin besar porsi menabung yang teman-teman alokasikan per bulannya untuk tabungan dana darurat, tentunya semakin cepat juga teman-teman dapat memenuhi target pemenuhan dana darurat teman-teman. 

 

#2 Tujuan keuangan lainnya

Dana menikah

Banyak di antara teman-teman yang sudah mendambakan untuk membangun keluarga bersama pasangan dan merencanakan untuk merayakan hari bahagiamu dengan pasangan. Meskipun hanya untuk beberapa jam, namun mengadakan pesta pernikahan dapat memakan biaya puluhan, ratusan juta, hingga miliaran

Dengan inflasi (kenaikan harga) vendor pernikahan di kisaran 5-15%, wajar jika teman-teman harus merencanakan dana pernikahan dengan baik.

 

DP Rumah/Sewa Apartment

Selain menikah, memiliki tempat tinggal, entah dengan membeli rumah tapak atau menyewa apartment, juga akan masuk ke dalam prioritas Sobat Finansialku kelak lho. 

Meskipun harga property sangat beragam berdasarkan lokasi, daerah, dan fasilitasnya, namun dapat kita perkirakan bahwa kebutuhan DP rumah/sewa apartment belum tentu dapat dipenuhi dengan 1 tahun gaji fresh graduate, bukan begitu teman-teman?

Untuk tujuan keuangan jangka panjang seperti dana menikah dan DP rumah, Sobat Finansialku dapat memanfaatkan investasi sebagai kendaraan teman-teman untuk mempercepat pencapaian tujuan keuangan. Pastikan Sobat Finansialku sudah memiliki dana darurat yang memadai sebelum mulai masuk ke dunia investasi.

 

Perbanyak Pengetahuan Tentang Keuangan

Jadi, apapun jurusanmu semasa kuliah dulu, keuangan akan selalu hadir dalam hidup kita bukan? Oleh karena itu, yuk cari tahu dan pahami lebih lanjut mengenai keuangan. 

Lewat aplikasi Finansialku, teman-teman dapat belajar keuangan dari nol melalui audiobook, podcast, ebook, dan grup belajar. 

banneraudiobook_millennials_ini_loh_pentingnya_merencanakan_dan_mengatur

 

Bahkan kalau teman-teman memiliki keraguan dan pertanyaan seputar keuangan pribadi, teman-teman dapat melakukan konsultasi dengan para perencana keuangan bersertifikat di Finansialku.

 

Demikian hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan setelah menerima gaji serta mengapa financial habit yang baik perlu diterapkan sejak awal merintis karir. Semoga dengan penjelasan di atas Sobat Finansialku semakin melek finansial dan semakin termotivasi untuk menabung dan berinvestasi demi masa depan. Yuk hargai kerja kerasmu!

 

Editor: Nurdevi Noviana

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/36tdSvb