Apakah setiap orang memiliki kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan dalam mengelola keuangan? Ternyata tidak semua orang memiliki kesempatan kedua, hanya orang-orang yang memiliki literasi keuangan yang mampu melihat kesempatan kedua itu. Apakah Anda salah termasuk orang yang memiliki kesempatan kedua.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Wealth Mindset 

Kesempatan Kedua untuk Memperbaiki Kesalahan dalam Mengelola Keuangan

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah buku keuangan yang ditulis oleh Robert T. Kiyosaki dengan judul Second Chance untuk uang hidup dan dunia kita.

Buku tersebut adalah buku yang merangkum beberapa ajaran ayah kaya (rich dad), R Buckminster Fuller dan pengalaman pribadi Robert T. Kiyosaki.

Kehebatan dari buku ini adalah mampu membahas hal-hal keuangan yang cukup kompleks dengan gaya bahasa yang mudah dipahami.

Buku ini menekankan agar pembacanya, termasuk Saya dan Anda untuk senantiasa meningkatkan literasi keuangan (financial literacy).

Seperti yang pernah dibahas oleh Finansialku, ternyata financial literacy termasuk satu dari 16 kemampuan yang harus dimiliki oleh orang-orang di abad 21. Penelitian tersebut dilakukan dan telah ditulis laporan detilnya oleh World Economic Forum.

Melanjutkan review, buku Second Chance ini dibedakan menjadi tiga bagian utama, yaitu:

  • keuangan di masa lalu (dan Anda akan melihat nasehat-nasehat keuangan di masa lalu)
  • keuangan di saat ini
  • keuangan di masa yang akan datang.

Kami meyakini bahwa nasehat keuangan yang zaman dahulu benar, mungkin menjadi kurang relevan dengan kondisi saat ini.  

Salah satunya adalah nasehat untuk SISIHKAN penghasilan Anda untuk menabung dan berinvestasi. Menurut kami saat ini, nasehat itu sudah lagi tidak relevan.

bagaimana-cara-investasi-yang-tepat-untuk-keluarga-baru-finansialku

[Baca Juga: Jangan Lagi Sisihkan Penghasilan untuk Menabung dan Berinvestasi]

 

Apakah Anda menemukan hal-hal yang benar di masa lalu tetapi kurang tepat bila diimplementasikan pada saat ini? Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah artikel ini!

Dalam kesempatan ini saya akan merangkum beberapa nasehat yang menurut Robert T. Kiyosaki lebih relevan untuk zaman ini:

  • Dahulu: pergi sekolah, kuliah ditempat yang paling bagus, mendapatkan pekerjaan yang bagus, gaji bagus. Sekarang: Orang-orang zaman dahulu dididik untuk belajar yang rajin dan bekerja untuk uang. Zaman sekarang pendidikan finansial adalah hal yang penting, agar kita dapat menciptakan aset produktif dan dapat menghasilkan pemasukan.
  • Dahulu: Jangan pernah membuat kesalahan. Kesalahan artinya kegagalan dan kita tidak akan menjadi orang sukses karena membuat kesalahan. Sekarang: temukan tempat dimana kita bisa berlatih, berlatih dan berlatih untuk secepatnya membuat kesalahan. Belajar dari kesalahan tersebut dan lakukan perbaikan.
  • Dahulu: Dapatkan nilai yang bagus (IQ yang bagus) disekolah. Sekarang: Kecerdasan tidak hanya mengenai nilai yang bagus (IQ), tetapi juga emosi (emotional quotient), fisik (physical quotient) dan spiritual (spiritual quotient). Mau mengakui segala kelemahan kita adalah langkah pertama untuk mendapatkan kekuatan.
  • Dahulu: Dapatkan pekerjaan bagus dengan gaji yang besar. Sekarang: Orang-orang ingin mendapatkan pekerjaan bagus dan gaji yang besar karena mencari rasa AMAN secara keuangan. Kebalikan dari rasa aman adalah KEBEBASAN FINANSIAL. Jadilah orang yang generalis (tahu sedikit mengenai banyak hal) untuk menjadi seorang yang bisa bebas keuangan.
  • Dahulu: Lunasi semua utang yang Anda miliki. Sekarang: Utang dibedakan menjadi dua yaitu utang produktif dan utang konsumtif. Kenali betul-betul perbedaan antar autang produktif dan utang konsumtif. Segera lunasi utang konsumtif dan optimalkan utang produktif,
  • Dahulu: Hidup di bawah kemampuan alias pengeluaran di bawah penghasilan. Sekarang: Daripada mengurangi pengeluaran, lebih baik menambah penghasilan. Fokus pada kolom aset dan perbesar kemampuan kita.
  • Dahulu: Jangan mencontek. Sekarang: Menurutnya satu-satunya tempat dimana seseorang meminta bantuan dianggap mencontek adalah di sekolah. Kiyosaki mengatakan bodoh itu tidak apa-apa, asalakan jangan pura-pura pintar. Susah untuk menjadi orang pintar, jika kita sudah merasa tahu segala yang diperlukan. Cara terbaik untuk menjadi pintar adalah menjadi pribadi yang cukup rendah hati untuk mengakui tidak tahu segalanya.
  • Dahulu: Orang kaya itu tamak. Sekarang: pendidikan finansial menurut Kiyosaki adalah tentang kemurahan hati, bukan ketamakan.
  • Dahulu: Investasi itu berisiko. Sekarang: Kebalikan kata dari risiko adalah kendali (control). Segera ambil kendali atas pendidikan, nasehat dan waktu Kita.
  • Dahulu: Jangan lupa menabung. Sekarang: Menurut Kiyosaki orang kaya tidak menabung uangnya, orang kaya berusaha membuat uangnya terus bergerak.
  • Dahulu: Keadaan darurat itu buruk. Sekarang: Sebagian besar orang melihat kekacuan dan krisis dalam suatu keadaan darurat. Padahal selalu ada peluang di dalam kondisi darurat, peluang itu dapat kita gunakan untuk menciptakan kesempatan kedua (second chance).

 

Apakah Anda Siap untuk Kesempatan Kedua?

Setelah membaca selesai buku ini, saya mendapatkan pemahaman bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua setelah orang tersebut siap untuk mendapatkannya.

Sebelum saya menyalahkan orang lain, saya perlu mengakui segela kekurangan dan kelemahan dan siap untuk belajar.

Belajar dan mendapatkan kesempatan kedua. Anda juga dapat mengetahui lebih detil penjelasan masing-masing pembelajaran dalam bukunya.

Anda bisa mendapatkan buku tersebut di toko-toko buku kesayangan Anda.

Siapakah orang yang bertanggung jawab mengenai keuangan dalam keluarga Anda? Apakah istri, apakah Anda atau apakah Anda berdua? Menurut Anda bagaimana cara mengelola keuangan yang benar?

 

Referensi:

  • Robert T. Kiyosaki. 2015. Second Chance untuk Uang, Hidup dan Dunia Kita. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

 

Sumber gambar:

  • Second Chance – https://goo.gl/EZWmNg