Kamu insecure lihat teman-teman atau tetanggamu asetnya bejibun sementara keuangan sendiri berantakan?

Jangan panik, Sobat Finansialku!

Tanpa kamu sadari, bisa jadi sebenarnya kamu juga sudah mempunyai aset yang belum kamu kelola secara optimal. Atau bisa juga kamu baru sadar belum mempunyai aset sama sekali?

Yuk mulai benerin, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. 

 

Tanda Keuangan Kamu Berantakan!

Di luar terlilit utang, banyak orang yang tidak menyadari bahwa keuangannya berantakan. Padahal menurut Jeff Hiatt dalam studinya pada lebih dari 700 organisasi, perubahan pada individu dapat sukses terjadi jika terdapat ADKAR (Awareness, Desire, Knowledge, Ability, dan Reinforcement). 

Nah tanpa adanya awareness atau kesadaran mengapa perubahan tersebut perlu dilakukan, umumnya kita akan menolak perubahan. Makanya, penting nih untuk Sobat Finansialku sadari terlebih dahulu apakah keuangan kamu berantakan.

Keuangan Berantakan Banget, Yuk Benerin Dari Sekarang 02

Uang Habis. Sumber: Lifepal.co.id – https://bit.ly/3dYyqA8

 

Cek list berikut untuk mengetahui apakah kondisi keuangan kamu berantakan!

 

#1 Utang

Sobat Finansialku, sebenarnya tidak semua utang tidak baik untuk kesehatan keuangan lho.

Utang produktif misalnya, adalah utang yang digunakan untuk membeli aset yang nilainya akan naik atau aset yang dapat menunjang produktivitas dan justru dapat meningkatkan penghasilan kamu. 

Tapi selain utang produktif, ada pula utang konsumtif yaitu utang yang digunakan untuk membiayai pembelian barang yang sifatnya dikonsumsi/digunakan dan biasanya nilai pasarnya akan menurun.  

Nah utang konsumtif ini nih yang harus diwaspadai Sobat Finansialku. Sebab, jika tidak digunakan dengan bijak, utang konsumtif dapat mengganggu kondisi keuangan teman-teman.

Dengan maraknya gaya hidup konsumtif beserta kemudahan akses kartu kredit, pinjol dan paylater, generasi kini rawan sekali jatuh ke dalam lilitan utang.

[Baca Juga: Jika Kamu Terjerat Utang dan Cicilan]

Yang gawat adalah jika sudah mulai panik dan gali lubang tutup lubang, alias mengambil utang untuk membayar utang lainnya tanpa perencanaan yang matang.

Sobat Finansialku, jika utang memang diperlukan, usahakan untuk menekan rasio utang di bawah 30% penghasilan bulanan. Maksudnya, total cicilan bulanan utang konsumtif dan produktif sebaiknya kurang dari 30% dari penghasilan bulanan. 

Untuk teman-teman yang menggunakan kartu kredit, usahakan untuk selalu melunasi tagihan secara penuh (100%). Jangan terlena dengan fasilitas minimum payment ya, sebab ada bunga yang harus kamu bayarkan!

 

#2 Tidak Ada Tabungan dan Aset

Bagus jika teman-teman tidak sedang memiliki utang, namun kondisi keuangan teman-teman belum dapat dikatakan sehat juga jika tidak memiliki aset. Aset yang dimaksud adalah tabungan kas, aset yang digunakan, maupun aset investasi.

Sobat Finansialku, di tengah situasi tidak menentu di kala pandemi ini tabungan sangatlah penting.

[Baca Juga: 4 Cara Mengelola Gaji Pas Pasan dan Tetap Bisa Menabung]

Tabungan, khususnya dana darurat, dapat menyelamatkan kita dari kondisi-kondisi darurat seperti kehilangan pekerjaan, kerusakan pada kendaraan, kehilangan handphone/laptop, dsb. 

Lebih lanjut, tidak masalah jika secara karakter Sobat Finansialku memang tidak mengincar materi dan kekayaan sehingga tidak memprioritaskan akumulasi atau penambahan aset/kekayaan.

Namun, tidak selamanya kita dapat bekerja menafkahi kebutuhan sehari-hari lho Sobat Finansiaku. 

Dan pada saat pensiun nanti, keran sumber penghasilan aktif hampir dapat dibilang mati total. Enggak mau kan merepotkan anak dan sanak saudara untuk sekadar hidup sehari-hari?

 

#3 Arus Kas Bulanan Minus atau Nihil Surplus

Salah satu penyebab tidak adanya tabungan maupun aset adalah kemampuan menabung yang rendah akibat arus kas bulanan yang seringnya pas-pasan atau bahkan minus.

Jika arus kas bulanan sering kali minus, artinya nih kamu lebih sering mengambil tabungan atau bahkan harus berutang untuk memenuhi kebutuhan bulanan. Kalau dibiarkan terus menerus tabungan pun akan semakin menipis tanpa kamu sadari lho.

Ibarat ember, udah bocor dimana-mana dan harus ditambal supaya bisa berfungsi seperti sedia kala, repot kan Sobat Finansialku!

Nah untuk teman-teman yang arus kas bulanannya nggak sampai minus tapi pas-pasan alias nggak ada surplus, belum tentu juga keuangannya sehat nih.

Sebab, kalau kondisi tersebut terus terjadi teman-teman cenderung live paycheck to paycheck, alias gaji numpang lewat tidak bersisa begitu saja dari bulan ke bulannya.

 

Gimana, apakah Sobat Finansialku mengalami gejala-gejala keuangan berantakan?

Yuk perbaiki kesalahan dalam mengelola keuangan.

 

Solusi Keuangan Berantakan

Sobat Finansialku mau benerin keuangan, tapi bingung mulai dari mana dan bagaimana cara mengatur keuangan? Ikuti langkah-langkah praktis berikut!

[Baca Juga: Ini Dia 5 Spending Habits yang Bikin Keuanganmu Sehat]

Keuangan Berantakan Banget, Yuk Benerin Dari Sekarang 03

Keuangan Aman. Sumber: Lifepal.co.id – https://bit.ly/3AKtpoj

 

# Step1: Financial Check Up

Untuk mengetahui mana yang harus diperbaiki terlebih dahulu, sebaiknya kita mengetahui posisi kondisi keuangan kita melalui financial check-up. Layaknya medical check-up dimana kita akan mendapatkan hasil analisa fungsi tubuh dan gambaran kondisi kesehatan, begitu pula dengan financial check-up. 

Hasil financial check-up akan membantu teman-teman untuk mengetahui apakah kondisi keuangan kamu sehat, kurang sehat, atau bahkan sakit? Berdasarkan pengetahuan itulah, Sobat Finansialku dapat mengetahui prioritas dalam memperbaiki kondisi keuangan teman-teman.

Di aplikasi Finansialku, teman-teman dapat melakukan financial check-up dengan mudah. Hasilnya pun dapat teman-teman simpan sebagai panduan dalam memperbaiki kondisi keuangan kamu.

Panduan Melakukan Financial Check Up (1)

Klik pada gambar untuk melihat panduannya

 

# Step2: Pelunasan Utang 

Untuk teman-teman yang tidak memiliki masalah terkait utang, silahkan berlanjut ke Step3: Atur Arus Kas.

Jika Sobat Finansialku memiliki banyak utang konsumtif, usahakan untuk melunasi utang-utang tersebut segera.

Memulai pelunasan utang dari yang bunganya paling tinggi memang baik, namun jika pelunasan utang dengan bunga paling tinggi tersebut memakan waktu/tidak dapat dilakukan segera, maka teman-teman dapat memulai dari yang paling mudah dilunasi 100%. 

Karena, tujuan Sobat Finansialku sekarang adalah segera mengurangi, bahkan kalau bisa melunasi seluruh utang teman-teman.

Jika teman-teman terlalu terfokus mengumpulkan uang untuk membayar utang dengan bunga tertinggi (sebut saja utang X) sementara masih ada utang-utang lainnya (sebut saja utang A, B, dan C), dalam perjalanan teman-teman untuk melunasi utang X, teman-teman juga masih harus memikirkan cicilan pembayaran utang A, B, dan C, bukan?

Oleh karena itu akan lebih membantu arus kas keuangan teman-teman, jika kamu sudah melunasi salah satu/dua utang A, B, atau C sambil mencari cara untuk melunasi utang X.

 

Untuk strategi-strategi dalam pelunasan utang, dibutuhkan perhitungan cermat berdasarkan data utang Sobat Finansialku.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dan meminta bantuan pihak yang lebih ahli. Perencana keuangan di Finansialku sudah tersertifikasi dan memiliki pengalaman dalam membantu klien-klien melakukan manajemen utang.

Teman-teman bisa berkonsultasi langsung dengan CFP Finansialku dengan membuat janji di konsultasi.finansialku.com atau menggunakan fitur Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku.

Cara Konsultasi Keuangan dengan aplikasi Finansialku

Cara Konsultasi Keuangan dengan aplikasi Finansialku

 

# Step3: Atur Arus Kas/Cashflow

Langkah berikutnya adalah mengatur arus kas bulanan atau sering pula disebut cashflow.

Dalam mengatur cashflow, penting banget untuk teman-teman melakukan budgeting dan mencatat pengeluaran. Tujuannya adalah, agar teman-teman paham betul kemana larinya penghasilan kamu.

 [Baca Juga: Daftar Pengeluaran Harian: Belajar Mengurus Cashflow dari Aplikasi Finansialku]

 

Budgeting

Budgeting atau membuat anggaran, sebaiknya dilakukan sebelum gajian.

Boleh saja sih, habis gajian baru mulai budgeting, asalkan uangnya tidak terburu terpakai untuk hal-hal yang kurang menjadi prioritas lalu lupa sendiri untuk dimasukkan ke dalam anggaran. 

Dalam membuat anggaran, Sobat Finansialku membagi gaji/penghasilan ke beberapa kategori/pos keuangan seperti pos kewajiban, pos target menabung/investasi, pos biaya hidup, dll.

 

Catat Pengeluaran

Setelah membuat anggaran dan masuknya pundi-pundi ke rekening, jangan lupa untuk segera memisahkan target menabung/investasi ke rekening terpisah atau rekening dana sesuai dengan anggaran kamu.

Kemudian, biasakan untuk selalu mencatat pengeluaran. Semakin rinci catatan teman-teman, maka semakin akurat pula gambaran arus kas bulanan teman-teman.

Jangan lupa juga untuk melakukan review/evaluasi catatan pengeluaran minimal sebulan sekali. Sebab, catatan pengeluaran pun tidak akan berarti jika tidak disertai dengan kegiatan review/evaluasi.

Dengan adanya anggaran dan catatan pengeluaran, Sobat Finansialku dapat membandingkan keduanya di tengah bulan sambil menakar laju pengeluaran teman-teman.

Apakah masih on track sesuai budget atau sudah waktunya menginjak rem pengeluaran?

Lebih lanjut, di akhir bulan teman-teman dapat membandingkan keakuratan anggaran yang kamu buat di awal bulan dengan pengeluaran bulanan aktual yang tercatat di catatan pengeluaran kamu.

Untuk melakukan budgeting dan catatan pengeluaran, Sobat Finansialku tidak perlu repot-repot menggunakan 2 buku/excel terpisah. Lewat aplikasi Finansialku, keduanya dapat dilakukan dalam 1 aplikasi di smartphone kamu. Bisa update dimana saja, kan?

[Baca Juga: Membuat Catatan Keuangan]

 

# Step 4: Dana Darurat

Berikutnya yang nggak kalah penting adalah dana darurat. Sobat Finansialku, dana darurat tidak sama dengan tabungan lho.

Tabungan biasanya untuk tujuan-tujuan keuangan tertentu yang target pencapaiannya pasti/dapat diperkirakan, misal menikah, menyekolahkan anak, pensiun, dst.

Lain dengan dana darurat yang merupakan cadangan kas yang dipisahkan secara khusus dari rekening operasional untuk kondisi darurat. Yang berarti, tidak ada waktu pastinya kapan dana darurat tersebut akan dibutuhkan, dan sampai waktu dibutuhkan tiba sebaiknya sih dana darurat sudah siap sedia ya!

Besaran dana darurat adalah 6 kali biaya hidup per bulan untuk teman-teman yang single, 9 kali untuk yang menikah belum memiliki tanggungan/anak, dan 12 kali untuk yang telah menikah dan memiliki anak/tanggungan.

 

# Step5: Asuransi 

Sobat Finansialku, dana darurat saja sering kali tidak cukup nih untuk membiayai kondisi darurat lainnya seperti opname/pengobatan di rumah sakit, kerugian akibat kecelakaan, hingga menanggung biaya hidup keluarga jika terjadi kematian sang pencari nafkah.

Dengan asuransi, teman-teman dapat memindahkan risiko tergerusnya kemampuan finansial karena kondisi darurat di atas. 

 

Setelah lima step di atas, teman-teman bisa mulai berinvestasi deh guna mengakumulasi aset. 

 

Demikian langkah-langkah untuk membenahi keuangan kamu yang berantakan. Jangan sampai deh ya sudah kerja susah payah bertahun-tahun lalu tiba-tiba bingung sendiri, selama ini ngapain aja yah kok aset belum nambah-nambah. Yuk benahi keuangan kita!

 

 

Editor: Eunice Caroline

Sumber Referensi:

  • Prosci. The Prosci ADKAR Model. Prosci.com – https://bit.ly/3qVbwil

 

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/3wqCcbW