Menjadi salah satu market leader di segmen pertambangan nikel, saham INCO terlihat menguat 70% sejak awal 2022. Bagaimana kinerjanya? Yuk, kita simak update terbaru dari emiten ini!

 

Produksi INCO Lebih Rendah, Tapi Laba Tumbuh 100,77%

Pada tahun ini, INCO  tengah menggarap dua proyek smelter yakni di Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah serta smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

Sepanjang kuartal pertama 2022 PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) melaporkan penurunan produksi nikel lantaran adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali (rebuild) tanur 4.

Produksi Nikel PT Vale - Vale

Produksi Nikel PT Vale Indonesia Tbk. Sumber: Vale Indonesia

 

Kendati demikian, manajemen INCO menargetkan proyek pembangunan tanur listrik 4 ini akan rampung pada Mei 2022.

Setelah rampung, INCO akan mempertahankan rencana produksi 65.000 ton nikel dalam bentuk matte di tengah tingginya harga nikel.

Melihat laporan keuangan dari INCO pada Q1 2022, INCO mencatatkan pendapatan sebesar US$ 235,1 juta atau mengalami penurunan sebesar 12% dibanding Kuartal IV-2021.

Selaras dengan itu, laba bersih INCO mencapai US$ 67,6 juta, tumbuh 58% dibanding Kuartal IV-2021, dan tumbuh hingga 100,77% secara tahunan menjadi US$ 67,6 juta di akhir Maret 2022, karena harga nikel yang mengalami kenaikan.

[Baca juga: Mobil Listrik Akan Masuk Indonesia, Bagaimana Prospek INCO?]

 

Beban pokok pendapatan Grup turun 29% dari US$ 201,0 juta pada kuartal IV 2021 menjadi US$ 142,3 juta pada kuartal I 2022 hal ini sejalan dengan penurunan volume produksi pada triwulan pertama tahun ini.

INCO juga membukukan kas dan setara kas pada 31 Maret 2022 sebesar US$ 518,0 juta lebih tinggi dari 31 Desember 2021 yang senilai US$ 508,3 juta.

[Baca Juga: Alfamart (AMRT) Akan Buka 1000 Gerai Baru, Minat Beli?]

 

CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy menyatakan, produksi lebih rendah karena sedang berlangsungnya pembangunan kembali tanur listrik 4. 

“Meskipun produksi lebih rendah karena sedang berlangsungnya pembangunan kembali tanur listrik 4, kami mampu menghasilkan EBITDA yang lebih tinggi, laba yang lebih tinggi, dan saldo kas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya,” kata Febriany melalui keterangan resmi, Selasa (10/5/2022).

 

INCO masuk menjadi penghuni baru MSCI Indonesia Index, bersama PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT).

Sobat Finansialku ingin mendapatkan keuntungan dari emiten ini? Sebelum beli, yuk ketahui dulu gimana cara dapat keuntungannya lewat ebook berikut ini. Gratis!

Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - HP
Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - PC

 

Analisis Teknikal Saham INCO

Harga saham INCO terpantau naik hingga 70% sejak awal tahun 2022.

Jika melihat rentang 3 bulan, INCO menguat hingga +60,8%, sedangkan selama 1 minggu terakhir sudah menguat +15,6%

Pada penutupan akhir pekan kemarin, Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat seiring dengan aksi beli investor asing.

Investor asing cenderung masuk ke saham tambang INCO, dengan net buy Rp 106,8 miliar. Saham INCO naik 4,59% ke Rp 7.975.

Simak grafik berikut:

Pergerakan Harga Saham INCO

Pergerakan Harga Saham INCO (3M). Sumber: Tradingviews

 

INCO saat tulisan ini diproduksi berada pada harga 7.975/lembar saham.

Sobat Finansialku bisa tentukan target take profit pada level harga 7.400 dengan support di level 7.150 dan cut loss jika break 7.025

Kinerja positif INCO tidak terlepas dari membaiknya harga nikel. 

INCO mencatat harga realisasi rata-rata pengiriman nikel dalam matte sebesar US$ 14.309 per ton sepanjang 2021, meningkat dari level tahun 2020 sebesar US$ 10.498 per ton. 

[Baca juga: Prospek Mobil Listrik Dan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO)]

 

Emiten tambang ini berencana melaksanakan RUPST pada 21 Juni 2022 mendatang. 

RUPST akan dilaksanakan secara elektronik dan membahas sejumlah mata acara termasuk di antaranya pemakaian hasil laba bersih perseroan pada tahun buku 2021.

Anda mau jadi salah satu pemegang saham INCO? Yuk, beli saham INCO atau emiten lainnya di aplikasi Stockbit. Caranya, Anda bisa ikuti langkah-langkah dalam video ini.

 

Apa pendapat Anda mengenai informasi di atas? Yuk, tulis di kolom komentar. Jangan lewatkan informasi emiten terkini di Finansialku, ya.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi: 

  • Kontan.co.id
  • Market.bisnis.com
  • CNN Indonesia
  • RTI
  • Indopremier (IPOT)
  • Stockbit,
  • Laporan Keuangan Q1 INCO (idx.co.id)