Pernahkah Anda mengeluarkan uang secara rutin hanya untuk membeli sesuatu yang tidak benar-benar dibutuhkan? Hati-hati, bisa jadi itu latte factor.

Mari ketahui pengaruh dan cara mengatasinya untuk selamatkan keuangan Anda dalam artikel berikut!

 

Summary:

  • Latte factor merupakan kebiasaan yang kerap dilakukan banyak orang bahkan jarang disadari, tetapi bisa membuat keuangan bocor halus.
  • Pengeluaran latte factor yang terkesan ‘tidak seberapa’, jika dialokasikan secara tepat untuk tabungan atau investasi bisa berdampak besar pada peningkatan aset di masa depan.

 

Apa itu Latte Factor

Asal usul istilah “latte factor” berasal dari buku David Bach yang berjudul “The Automatic Millionaire”.

Bach menggunakan istilah ini untuk mengilustrasikan bagaimana kebiasaan pengeluaran kecil secara teratur dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menabung atau berinvestasi untuk masa depan.

Dalam konteks keuangan pribadi, latte factor merujuk pada kebiasaan mengeluarkan sejumlah uang kecil secara teratur untuk pembelian yang sebenarnya tidak penting.

Tetapi jika kita lihat akumulasinya bisa berdampak besar pada keuangan jangka panjang.

Latte factor dapat mengurangi kemampuan Anda untuk menabung atau berinvestasi jangka panjang.

Dalam lingkungan pekerjaan, latte factor mengacu pada kebiasaan pengeluaran kecil yang terjadi secara teratur di lingkungan kerja.

Seperti membeli makanan di luar saat istirahat atau minuman mahal di kafe karena pekerjaan yang terasa menumpuk.

latte factor 1

Ilustrasi Latte Factor. Sumber: rachaelrayshow.com

 

Hal ini bukan hanya tentang minuman kopi atau camilannya, tetapi bagaimana pengeluaran kecil dapat menggerus potensi akumulasi kekayaan seiring berjalannya waktu, atau istilah lainnya bocor halus.

Kondisi ini melibatkan kesadaran akan kebiasaan pengeluaran sehari-hari, mengidentifikasi di mana uang dihabiskan, dan mempertimbangkan alternatif yang lebih hemat biaya.

Jika Anda mampu memahami dan mengubah kebiasaan pengeluaran kecil ini, maka Anda dapat meningkatkan kemampuan untuk menabung.

Termasuk dalam hal berinvestasi atau mencapai tujuan keuangan jangka panjang dengan lebih efektif.

[Baca Juga: Latte Factor: Fresh Graduate yang Baru Kerja, Hindari Ini Sejak Awal! BAHAYA]

 

Pengaruh Latte Factor Terhadap Keuangan

Latte factor bisa berdampak secara signifikan pada keuangan seseorang.

Pengeluaran kecil yang terlihat tidak signifikan secara individual, jika diakumulasikan dan diinvestasikan, bisa menjadi jumlah yang cukup besar dalam jangka waktu cukup lama.

Misalnya, menghabiskan Rp200 ribu per bulan untuk kopi dan camilan mungkin terlihat normal bagi sebagian orang atau mungkin terbilang kecil.

Tetapi tahukah Anda, jika uang tersebut diinvestasikan dengan bunga 10% per tahun selama 20 tahun, maka Anda akan memperoleh hasil sebesar Rp152 juta.

Bahkan, jika Anda menginvestasikan nominal yang sama dengan bunga yang sama selama 30 tahun maka Anda memperoleh hasil sebesar Rp453 juta.

Pengeluaran kecil yang dilakukan secara teratur ini tanpa disadari dapat menghambat kemampuan untuk menabung dan berinvestasi.

Padahal, nominal tersebut bisa saja dialokasikan ke investasi jangka panjang yang lebih menguntungkan.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana latte factor ini dapat memengaruhi keuangan Anda, simak YouTube Finansialku berikut ini!

 

 

Contoh Latte Factor Memengaruhi Keuangan Seseorang

Sebagai seorang Financial Planner, saya kerap melihat bagaimana latte factor ini bisa memberikan pengaruh pada kondisi finansial seseorang.

Sebagai contoh, seorang klien, Dika, (nama samaran) tidak menyadari bahwa pengeluaran untuk makan siang atau minum kopi di kafe, membuatnya sulit mengumpulkan dana darurat dan berinvestasi.

Setidaknya, Dika menghabiskan Rp2 juta setiap bulan hanya untuk makan siang dan kopi tersebut.

Angka ini terbilang besar, sebab Dika sebenarnya bisa mencari cara lain untuk menghemat pengeluaran misalnya dengan membawa bekal dari rumah.

Berdasarkan arahan saat berkonsultasi, akhirnya Dika pun mengalokasikan Rp1 juta untuk budget makan siang dan kopi. Sementara hasil penghematan Rp1 juta sisanya untuk berinvestasi reksa dana saham.

Dengan return sebesar 13% per tahun. Maka dalam 20 tahun Dika berpotensi memperoleh Rp1,1 M dari investasiya.

Jika Dika berinvestasi selama 30 tahun, maka ia berpotensi memperoleh hasil Rp4,3 M. Angka yang besar dari penghematan pengeluaran yang terlihat sepele, bukan?

Itulah bagaimana latte factor bisa memengaruhi kondisi keuangan seseorang.

Mengelola latte factor memerlukan kesadaran akan pengeluaran sehari-hari dan komitmen untuk mengubah kebiasaan yang dapat merugikan secara finansial.

 

Cara Mengatasi Latte Factor

Lalu, bagaimana cara supaya kita dapat mengurangi latte factor ini? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan, antara lain:

 

#1 Menyusun Anggaran Keuangan

Hal pertama yang sebaiknya Anda lakukan adalah menyusun anggaran, kira-kira untuk apa saja penghasilan yang Anda peroleh?

Sebaiknya, urutkan mulai dari pengeluaran yang wajib dan sudah pasti atau berdasarkan skala prioritas.

Tentukan juga batas pengeluaran harian atau bulanan untuk hal-hal yang kurang penting. Tujuannya untuk membatasi belanja impulsif dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya tabungan.

Dengan adanya anggaran keuangan ini, bisa menjadi pedoman dalam mengalokasikan gaji per bulannya.

Jika Anda masih bingung cara menyusun anggaran, ikuti panduan lengkapnya dalam ebook gratis Cara Membuat Anggaran dengan Tepat dari Finansialku.

 

#2 Catat Keuangan

Selanjutnya, Anda perlu mencatat setiap pengeluaran harian. Dengan membuat catatan keuangan, Anda akan lebih mudah untuk memantau ke mana saja uang perginya.

Selain itu, hal ini juga membantu mengidentifikasi di mana uang sedang dialokasikan dan memungkinkan Anda untuk menilai kebutuhan vs keinginan.

 

#3 Lakukan Evaluasi

Terakhir yaitu lakukan evaluasi. Cek kembali, apakah pengeluaran yang Anda lakukan sudah sesuai dengan anggaran yang dibuat?

Kalau ternyata masih bocor halus, sebaiknya sesuaikan kembali dengan anggaran keuangan yang telah dibuat dan disiplinkan diri.

Jika perlu, Anda bisa meminta advice dari ahlinya untuk dapatkan strategi yang tepat dalam mengelola keuangan dan menghindari latte factor.

Yuk, buat janji konsultasi secara 1 on 1 bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan cara klik banner di bawah ini!

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Tips dan Trik Mengelola Latte Factor dengan Bijak

Berikut ini beberapa tips dan trik yang dapat membantu Anda mengelola latte factor dengan bijak, tanpa membuat nilai kehidupan Anda menurun, yaitu:

 

#1 Cari Alternatif yang Lebih Terjangkau

Cobalah untuk mencari pilihan lain atau alternatif yang harganya lebih murah.

Seperti kebiasaan membeli makanan di luar, Anda bisa menyiasatinya dengan membawa bekal dari rumah, termasuk membuat kopi sendiri sehingga tidak perlu beli di kafe.

Dengan adanya perbedaan harga secara bertahap, maka dapat berkontribusi pada penghematan yang signifikan.

 

#2 Investasi atau Menabung di Awal

Saat Anda pertama kali memperoleh gaji, pastikan Anda menyisihkan tabungan dan investasi di awal.

Sehingga dana tersisa yang mungkin akan Anda habiskan, itu tidak akan mengganggu alokasi untuk tabungan atau investasi.

Dengan berinvestasi dalam rencana keuangan yang berkelanjutan, akan membantu menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan tabungan.

Sebagai tambahan referensi, yuk, baca juga artikel Berikut Tips Untuk Mengatasi Latte Factor.

 

Siasati Latte Factor untuk Selamatkan Keuangan!

Sobat Finansialku, demikian pembahasan seputar latte factor yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Apakah Anda saat ini masih sering terjebak dalam latte factor?

Jika masih, ingatlah bahwa pengeluaran untuk hal-hal yang “terlihat kecil”, sebenarnya bisa berdampak besar di masa mendatang, ketika kita mengalokasikan secara tepat.

Dana tersebut dapat kita investasikan, bukan hanya dalam bentuk aset keuangan tetapi juga untuk upgrade diri sendiri.

Seperti mengikuti seminar, workshop, atau membeli buku yang sejatinya dapat meningkatkan value diri kita.

Dengan memahami dampak kecil namun konsisten, maka kita bisa alokasikan untuk hal yang lebih positif dan mencapai pengelolaan keuangan yang lebih baik dalam jangka panjang.

Jika Anda memerlukan arahan seputar perencanaan keuangan dan investasi, jangan ragu untuk diskusi bersama Financial Planner Finansialku.

Hubungi WhatsApp 0851 5866 2940 untuk informasi lebih lanjut. Yuk, siasati latte factor untuk tingkatkan aset Anda!

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Apakah ada pertanyaan terkait hal ini? Silakan tulis di kolom komentar.

Jangan lupa bagikan informasinya kepada teman dan kerabat Anda, supaya sama-sama bisa menghindari pengeluaran untuk latte factor ini!

 

Editor: Ismyuli Tri Retno