Baby blues adalah kondisi yang sering terjadi pada wanita usai melahirkan. Sebagai orang tua baru, Anda harus mewaspadai gejalanya agar bisa mendapat penanganan yang tepat.
Agar makin paham, mari baca artikel selengkapnya berikut ini!
Summary:
- Pasca melahirkan, banyak ibu mengalami rasa cemas berlebih dan perasaan sedih yang disebut dengan baby blues.
- Meski lumrah dan bisa sembuh sendiri, kita tetap perlu mewaspadai gejalanya dan lakukan penanganan tepat agar tidak memberikan efek buruk pada kesehatan.
Baby Blues Pada Wanita
Memiliki anak merupakan impian banyak pasangan menikah. Usia dinyatakan hamil, di Indonesia umumnya ada beberapa jenis perayaan pada usia kehamilan 4 bulan, 7 bulan, dan saat melahirkan.
Setelah bersalin, beberapa wanita mengalami baby blues. Baby blues adalah kondisi yang lumrah terjadi dan ditandai dengan sejumlah indikasi.
Wanita yang mengalami beberapa cirinya, sebaiknya berdiskusi dengan pasangan. Lantas, bagaimana ciri-ciri, gejala, dan penyebab baby blues? Agar tidak penasaran, silakan simak ulasan berikut sampai habis!
Pengertian Baby Blues
Beberapa hari setelah melahirkan, beberapa wanita mengalami gejala baby blues, yakni perasaan sedih yang timbul setelah melahirkan. Gangguan ini bisa berlangsung dalam beberapa hari atau beberapa minggu pasca melahirkan.
Di lapangan, baby blues adalah kondisi yang dialami oleh 4 dari 5 wanita. Artinya, 80 wanita yang melahirkan mengalaminya.
Sebetulnya, baby blues adalah kondisi yang bisa membaik sendiri. Jika gejala tidak kunjung membaik selama beberapa waktu, bisa jadi ibu mengalami kondisi depresi pasca melahirkan yang disebut postpartum depression.
Jika baby blues bisa sembuh sendiri, maka postpartum depression harus mendapat penanganan yang serius.
[Baca Juga: 10 Info Tentang Bayi Baru Lahir yang Wajib Orangtua Ketahui]
Penyebab Baby Blues
Beberapa penyebab baby blues adalah sebagai berikut:
#1 Perubahan Hormon
Penyebab pertama adalah perubahan hormon. Usai melahirkan, tubuh wanita melakukan banyak perbaikan dan penyesuaian ulang, salah satunya tingkat hormon. Hal ini memengaruhi perasaan.
#2 Stres Merawat Bayi
Stres juga menjadi salah satu penyebabnya. Beberapa wanita merasa tertekan usai melahirkan karena tidak bisa melakukan hal-hal tertentu.
Seperti mengonsumsi makanan pedas, mengobrol dengan teman, atau tidur sesuai jadwal.
#3 Kurang Tidur
Selanjutnya juga bisa disebabkan karena kurang tidur. Kurangnya jam tidur malam akan membuat ibu mudah khawatir, marah, dan lelah.
Karenanya, bergantian dengan pasangan untuk mengurus bayi sangat penting untuk mencegah gangguan ini berlangsung lebih lama.
#4 Kesulitan Adaptasi
Setelah melahirkan, seorang wanita menyesuaikan gaya hidupnya. Jika kesulitan beradaptasi, mereka akan mengalami gangguan ini.
Cara terbaiknya adalah dengan mengikuti kelas parenting, bergantian mengurus anak dengan suami, dan olahraga ringan di rumah.
[Baca Juga: 8 Tips Memulai Pola Hidup Sehat untuk Jaga Kesehatan Mental]
Gejala Baby Blues
Baby blues adalah kondisi yang bisa kita kenali. Berikut adalah beberapa gejalanya:
#1 Secara Umum
Secara umum, gejala baby blues adalah sebagai berikut:
#1 Ibu Menjadi Sensitif
Gejala pertama adalah kecenderungan ibu merespons banyak hal dengan sensitif. Biasanya, mereka juga merasa takut tanpa alasan dan mengkhawatirkan sesuatu.
#2 Mengalami Mental Blok
Selanjutnya, ibu akan kehilangan percaya diri, kecemasan berlebih, kelelahan, dan sulit tidur. Imbasnya, mereka tidak konsentrasi mengurus anak.
#2 Menurut Nivak dan Broom
Menurut Novak dan Broom, gejala baby blues adalah sebagai berikut:
- Suasana hati yang berubah-ubah dan susah diperkirakan, seperti kelelahan, menangis, bingung, mudah lupa, dan mudah tersinggung.
- Jam tidur tidak tentu karena bayi membutuhkan ibu sewaktu-waktu. Hal ini juga memicu perasaan tidak nyaman, asing dengan lingkungan, dan cemas pasca bersalin.
- Menyalahkan diri sendiri, merasa asing dengan keluarga, dan suasana hati naik turun.
- Kehilangan kontrol terhadap diri sendiri karena bayi yang baru dilahirkan.
Faktor Risiko Baby Blues
Beberapa hal diketahui sebagai faktor risiko baby blues, antara lain:
#1 Dukungan Sosial
Pasca melahirkan, ibu butuh dukungan dari lingkungan. Dalam hal ini, penguatan komunikasi dan perhatian sangat penting agar mereka tidak merasa diabaikan.
Meski sederhana, dukungan-dukungan berupa kalimat positif, pujian, dan kesediaan untuk menghibur ibu dan bayi sebentar memiliki dampak besar bagi ibu melahirkan.
#2 Kondisi Bayi
Faktor risiko selanjutnya adalah kondisi bayi. Anak yang lahir tidak sesuai harapan, misal jenis kelamin tidak sesuai keinginan, bisa jadi menimbulkan kondisi yang mengganggu perasaan sang ibu.
#3 Komplikasi Kelahiran
Selanjutnya, komplikasi kelahiran juga menjadi faktor risiko gangguan ini. Wanita yang mengalami persalinan sulit, pendarahan, atau posisi bayi tidak normal kemungkinan besar mengalami baby blues.
#4 Kesiapan untuk Menjadi Ibu
Selanjutnya, faktor risiko baby blues adalah kesiapan mental seseorang. Kehamilan yang tidak diinginkan membuat seseorang terkena gangguan ini. Hal itu membuatnya tidak antusias dengan anaknya sendiri.
#5 Stresor Psikososial
Faktor psikososial juga merupakan salah satu faktor risiko gangguan ini. Beberapa faktor yang berpengaruh adalah usia, kondisi ekonomi, latar belakang, pendidikan, dan respons tubuh terhadap stresor tersebut.
#6 Riwayat Depresi
Wanita melahirkan mengalami perubahan hormon dan ritme hidup. Karenanya, mereka rentan mengalami represi dan gangguan kecemasan.
#7 Alasan Hormonal
Setelah melahirkan, seorang wanita akan mengalami penurunan hormon progesteron dan peningkatan hormon estrogen, prolaktin, dan kortisol. Hal ini berpengaruh terhadap kondisi psikologi ibu.
#8 Budaya
Budaya seseorang berpengaruh terhadap kemungkinan terkena baby blues. Misalnya, wanita di Eropa lebih mudah mengalami baby blues daripada wanita Asia karena budaya mereka sulit menerima dan kompromi dengan situasi sulit.
[Baca Juga: Baik untuk Kesehatan Mental! Ini Manfaat Support System dalam Kehidupan]
Cara Mengatasi Baby Blues
Meski terdengar mengerikan, baby blues bisa kita atasi dengan cara tertentu, terutama yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan psikologis.
Beberapa cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
#1 Mengonsumsi Makanan Favorit
Makanan favorit akan membangkitkan semangat ibu usai melahirkan. Pastikan, makanan tersebut tidak mengandung zat penyebab radang dan gatal pada luka bekas persalinan.
#2 Refreshing
Pergi ke tempat wisata, taman, atau jalan-jalan di kompleks rumah bisa menjadi stres release ibu usai melahirkan. Anda bisa bekerja sama dengan pasangan selama jalan-jalan sendiri.
#3 Mencukupi Kebutuhan Tidur
Berikutnya, silakan penuhi kebutuhan tidur. Hal ini akan meringankan stres karena kelelahan mengurus anak.
#4 Olahraga
Olahraga terbukti membantu melepas hormon kebahagiaan. Karenanya, bergerak secara rutin akan membantu memperbaiki suasana hati.
#5 Diskusi dengan Pasangan
Selanjutnya, Anda bisa diskusi dengan pasangan mengenai suasana hati. Pastikan mendapat keputusan terbaik agar semua anggota keluarga bahagia.
#6 Istirahat
Istirahat sejenak akan membuat tubuh santai. Tidak harus tertidur, mendengar lagu sambil merebahkan diri juga cukup untuk istirahat.
#7 Minta Bantuan Ahli
Jika semua langkah telah dilakukan tetapi belum merasakan perubahan, silakan minta bantuan ahli. Gunakan layanan online jika tidak memungkinkan bepergian.
Perbedaan Baby blues dan Depresi Postpartum
Beberapa perbedaan postpartum dan baby blues adalah sebagai berikut:
Jangan Abaikan Baby Blues
Baby blues adalah kondisi yang biasa terjadi pada ibu pasca melahirkan. Kondisi ini memengaruhi kesehatan secara langsung dan berpotensi menyebabkan gangguan lanjutan, seperti depresi.
Jadi sebaiknya jangan abaikan jika Anda atau di keluarga ada yang mengindikasikan sejumlah gejalanya.
Agar tidak berdampak buruk pada kesehatan mental yang nantinya memerlukan penanganan lebih serius.
Proses melahirkan sendiri termasuk tindakan yang penuh risiko, jadi alangkah baiknya kita juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.
Selain kesiapan fisik dan mental sang ibu, aspek keuangan juga tak kalah pentingnya.
Karena tidak sedikit biaya-biaya tak terduga yang bisa saja kita keluarkan untuk kelancaran proses persalinan dan perawatan ibu serta bayinya. Maka dari itu, rencanakan keuangan untuk persalinan ini termasuk dana daruratnya.
Agar lebih mudah dan terstruktur, Anda bisa buat perencanaan keuangannya di Aplikasi Finansialku, lengkap dengan simulasi perhitungannya. Yuk, rencanakan sekarang juga!
Demikian ulasan tentang baby blues. Mari bagikan artikel ini ke rekan Anda agar mereka bisa mempersiapkan diri dari kondisi serupa di masa mendatang. Terima kasih!
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
- Admin. 18 November 2021. Moms, Yuk Kenali 3 Penyebab Baby blu es dan Cara Mengatasinya. Bunda.co.id – https://bit.ly/3JRDZ2z
- Admin. 25 Maret 2023. Kenali Ciri-ciri Ba by blues Syndrome Beserta Cara Mengatasinya. Mitrakeluarga.com – https://bit.ly/3TzCDxQ
- Admin. Apa Itu Baby bl ues? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya! Nutriclub.co.id – https://bit.ly/3LDCqHF
- Puspa Tri Rahayu. 2017. Pengalaman Baby blues Syndrome pada Ibu Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar. Ump.ac.id – https://bit.ly/42kdJpI
- Rizal Fadli. 24 Januari 2020. Ibu Baru Bisa Alami Baby bl ues Syndome, Ini Cara Mengatasinya. Halodoc.com – https://bit.ly/3lrmXzS
- Uswah. 18 Agustus 2022. Ini Tanda Baby blues pada Ibu Pasca Melahirkan Menurut Dosen Psikologi UM Surabaya. Um-surabaya.ac.id – https://bit.ly/3n2P5K5
Leave A Comment