Tahukah Anda mengenai saham perusahaan tambang milik Indika Group? Seperti apa potensi sahamnya? Pada kesempatan kali ini, Finansialku akan membahas sekilas mengenai Saham PT Indika Energy Tbk beserta kedua anak usahanya yang juga listing di Bursa Efek Indonesia.
PT Indika Energy Tbk
PT Indika Energy Tbk didirikan tahun 2000, merupakan salah satu perusahaan energi yang besar di Indonesia, dengan berbagai kegiatan operasional di seluruh Indonesia. Bisnis Perusahaan mencakup sektor sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur energi
PT Indika Energy Tbk beserta kedua anak usahanya, yaitu PT Petrosea Tbk dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk telah listing di bursa saham Indonesia. PT Indika Energy Tbk sendiri tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008, berikut ketiga emiten perusahaan grup Indika beserta kode dan tanggal IPOnya di bursa saham.
Nama Perusahaan | Kode Saham | Tanggal IPO |
---|---|---|
PT Indika Energy Tbk | INDY | 11 Juni 2008 |
PT Petrosea Tbk | PTRO | 21 Mei 1990 |
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk | MBSS | 6 April 2011 |
Pilar-pilar Bisnis Indika Energy Group
PT Indika Energy Tbk adalah salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia. PT Indika Energy adalah perusahaan yang lengkap dari hulu ke hilir dalam bidang energi dan pembangkit listrik. Bidang usaha yang dijalani perusahaan ini pun terbilang lengkap dari pertambangan batubara, jasa kontraktor pertambangan, jasa angkutan pelayaran, logistik, perdagangan, hingga pembangkit listrik.
[Baca Juga: Kiat Analisa Fundamental Saham Secara Sederhana Ala Lo Kheng Hong si ”Warren Buffet Indonesia”]
Pada tahun 2008, Indika Energy telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rangka mengembangkan dan memperluas ruang lingkup bisnisnya. Hingga saat ini ruang lingkup bisnisnya telah mencakup eksplorasi, rekayasa, konstruksi, produksi, distribusi dan pengiriman untuk pemanfaatan batubara yang dihasilkan untuk pembangkit listrik.
Dengan kapasitas aset yang besar, senilai US$1,9 miliar, atau setara Rp25,3 triliun, PT Indika Energy memiliki 3 pilar bisnis utama. 3 Pilar bisnis tersebut antara lain:
- Sumber Daya Energi
- Jasa Energi
- Infrastruktur Energi
Ketiga pilar bisnis usaha PT Indika Energy Tbk pun dijalankan oleh anak-anak usahanya. PT Indika Energy Tbk memang memiliki banyak anak usaha yang terbagi dalam tiga pilar bisnis tersebut. Berikut adalah pembahasan ketiga pilar bisnis Indika beserta Anak usaha yang menjalankannya.
[Baca Juga: Pilih Mana: Menabung di Deposito Bank atau Menabung di Saham Bank?]
Analisis Laporan Keuangan INDY, PTRO, dan MBSS
Seperti yang disebutkan di atas, Indika Group memiliki 3 Emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu antara lain PT Indika Energy Tbk (INDY) sendiri, lalu PT Petrosea Tbk (PTRO), dan yang terakhir PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).
Untuk menakar potensi dari ketiga emiten tersebut, dibutuhkan untuk menganalisis laporan keuangannya, dan ketiga emiten tersebut pun telah melaporkan laporan keuangannya pada kuartal 1 2017. berikut sekilas mengenai laporan keuangan ketiga emiten tersebut.
[Baca Juga: Menteri Jonan Minta Freeport Patuhi Divestasi Saham, Apa Itu Divestasi Saham?]
Laporan Keuangan Kuartal 1 2017 PT Indika Energy Tbk
PT Indika Energy Tbk pada kuartal 1 2017 membukukan laba bersih Rp294 miliar atau naik 556,1% dibanding kuartal 1 2016 yang merugi sebesar Rp64 miliar. Pendapatan meningkat 14,5% menjadi Rp2.964 miliar. Gross Profit Margin di kuartal ini adalah 12,7% dibandingkan dengan 10.5% di periode yang sama tahun lalu. Laba Kotor tercatat naik 39,2% menjadi Rp376,71 miliar.
Sementara itu beban keuangan PT Indika Energy Tbk tercatat sebesar Rp255 miliar. Total liabilitas pada kuartal 1 2017 sebesar Rp10.518 miliar dibanding Rp12.262 miliar di kuartal 1 2016. Dengan demikian, Debt to Equity Ratio PT Indika Energy Tbk menjadi 1,29x dibanding 1,41x pada kuartal sebelumnya.
Dari sisi Arus Kas, PT Indika Energy Tbk melaporkan arus kas operasi yang positif sebesar Rp163 miliar. Selain itu, emiten telah menyerap anggaran belanja pada periode ini senilai Rp114 miliar sehingga arus kas bebas tercatat Rp49 miliar. Selengkapnya data finansial PT Indika Energy Tbk pada kuartal 1 2017 bisa diakses di sini.
Dari data yang dipaparkan di atas, maka kita dapat mulai menghitung nilai intrinsik saham PT Indika Energy Tbk (INDY), melalui valuasi PER dan PBV secara sederhana. Berdasarkan Laporan Keuangan kuartal 1 2017, diketahui:
- Revenue/Total Penjualan sebesar US$222,5 juta (Rp2.964 miliar)
- Net Profit/Laba Bersih sebesar US$22 juta (Rp294 miliar)
- Total Aset sebesar US$1.899 juta (Rp25,3 triliun)
- Total Liabilitas sebesar US$1.135 juta (Rp15,11 triliun)
- Total Ekuitas sebesar US$764 Juta (Rp10,18 triliun)
- Jumlah Lembar Saham sebanyak 210.192.000 lembar
- Harga Saham per 28 April sebesar Rp900
[Baca Juga: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan: Laporan Laba Rugi, Neraca, Laporan Arus Kas dan Cara Bacanya untuk Investor]
Laporan Keuangan Kuartal 1 2017 PT Petrosea Tbk
PT Petrosea Tbk pada kuartal 1 2017 membukukan laba bersih Rp33 miliar atau naik 172,7% dibanding kuartal 1 2016 yang merugi sebesar Rp45 miliar. Pendapatan meningkat 37,7% menjadi Rp779 miliar. Gross Profit Margin di kuartal ini adalah 19,1% dibandingkan dengan 10,3% di periode yang sama tahun lalu. Laba Kotor tercatat naik 155,2% menjadi Rp148,90 miliar.
Sementara itu Beban Keuangan PT Petrosea Tbk tercatat sebesar Rp32 miliar. Total liabilitas pada kuartal 1 2017 sebesar Rp1.997 miliar dibanding Rp2.516 miliar di kuartal 1 2016. Dengan demikian, Debt to Equity Ratio PT Petrosea Tbk menjadi 0,87x dibanding 1,15x pada kuartal sebelumnya.
Dari sisi Arus Kas, PT Petrosea Tbk melaporkan arus kas operasi yang positif sebesar Rp125 miliar. Selain itu, emiten telah menyerap anggaran belanja pada periode ini senilai Rp88 miliar sehingga arus kas bebas tercatat Rp37 miliar. Selengkapnya data finansial PT Petrosea Tbk pada kuartal 1 2017 bisa diakses di sini.
Dari data yang dipaparkan di atas maka kita dapat mulai menghitung nilai intrinsik saham PT Petrosea Tbk (PTRO), melalui valuasi PER dan PBV secara sederhana. Berdasarkan Laporan Keuangan kuartal 1 2017, diketahui:
- Revenue/Total Penjualan sebesar US$58,46 juta (Rp779 miliar)
- Net Profit/Laba Bersih sebesar US$2,49 juta (Rp33 miliar)
- Total Aset sebesar US$395,5 juta (Rp5,26 triliun)
- Total Liabilitas sebesar US$222,5 juta (Rp2,96 triliun)
- Total Ekuitas sebesar US$172,9 juta (Rp2,3 triliun)
- Jumlah Lembar Saham sebanyak 1.008.605.000 lembar
- Harga Saham per 28 April sebesar Rp410
[Baca Juga: Analisis Laporan Keuangan dengan Rasio Keuangan: Internal Liquidity dan Operating Perfomance]
Laporan Keuangan Kuartal 1 2017 PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk pada kuartal 1 2017 membukukan Rugi Bersih Rp34 miliar atau turun -97,6% dibanding kuartal 1 2016 dengan rugi sebesar Rp17 miliar. Pendapatan menurun -13,8% menjadi Rp210 miliar. Gross Profit Margin di kuartal ini adalah 3,6% dibandingkan dengan 16,6% di periode yang sama tahun lalu. Laba Kotor tercatat turun -81,2% menjadi Rp7,58 miliar.
Sementara itu Beban Keuangan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk tercatat sebesar Rp9 miliar. Total liabilitas pada kuartal 1 2017 sebesar Rp565 miliar dibanding Rp1.066 miliar di kuartal 1 2016. Dengan demikian, Debt to Equity Ratio PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk menjadi 0,23 dibanding 0,41 pada kuartal sebelumnya.
Dari sisi arus kas, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk melaporkan arus kas operasi yang positif sebesar Rp85 miliar. Selain itu, emiten telah menyerap anggaran belanja pada periode ini senilai Rp20 miliar sehingga arus kas bebas tercatat Rp65 miliar. Selengkapnya data finansial PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk pada kuartal 1 2017 bisa diakses di sini.
Dari data yang dipaparkan di atas maka kita dapat mulai menghitung nilai intrinsik saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS), melalui valuasi PER dan PBV secara sederhana. Berdasarkan Laporan Keuangan kuartal 1 2017, diketahui:
- Revenue/Total Penjualan sebesar US$15,76 juta (Rp209,9 miliar)
- Net Loss/Rugi Bersih sebesar –US$2,58 juta (–Rp34,1 miliar)
- Total Aset sebesar US$249,7 juta (Rp3,32 triliun)
- Total Liabilitas sebesar US$55,2 juta (Rp735 miliar)
- Total Ekuitas sebesar US$194,5 juta (Rp2,59 triliun)
- Jumlah Lembar Saham sebanyak 750.026.639 lembar
- Harga Saham per 28 April sebesar Rp450
Pergerakan Harga Emiten INDY, PTRO, dan MBSS
Setelah melihat analisis sederhana PER dan PBV masing-masing emiten tersebut, mari kita lihat pergerakan harganya.
Pergerakan Harga Saham INDY
Pergerakan Harga Saham PTRO
Pergerakan Harga Saham MBSS
Saham Group Indika
Pergerakan harga saham INDY, PTRO, dan MBSS sempat mengalami penurunan yang tajam sejak tahun 2012 ke tahun 2015 akhir dikarenakan harga komoditi batubara yang terus menurun. Harga saham ketiga emiten tersebut menanjak seiring dengan naiknya harga batubara sehingga mendongkrak performa keuangan ketiga emiten tersebut.
Bila Anda tertarik untuk berinvestasi pada ketiga emiten ini, ada baiknya cermati kinerja fundamental perusahaan dan juga pergerakan harga komoditi batubara untuk memastikan perusahaan memiliki kinerja keuangan yang stabil.
Disclaimer: Artikel ini adalah sebagai edukasi, bukan sebagai saran investasi. Keputusan pembelian saham tetap ada pada masing-masing investor. Pada saat menulis artikel ini, penulis tidak memegang saham ketiga emiten Indika Group.
Setelah pembahasan di atas, apakah Anda tertarik untuk berinvestasi pada saham Indika Group? Mari ceritakan pendapat Anda mengenai prospek saham Indika Group. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- IndikaEnergy.co.id. 2013. Indika Energy’s Three Business Pillars. – https://goo.gl/9OxuBD
- StockBitNews. 2017. StockBitNews. – https://goo.gl/Hfl3uv
Sumber Gambar:
- Grafik Saham – Aplikasi HOTS Mirae Asset
- Indika Group Supply Chain – https://goo.gl/9OxuBD
good review..
Hi Pak Jayadipa, terima kasih telah mengunjungi Finansialku.com
Semoga penjelasan kami dapat bermanfaat, terima kasih.