Besaran manfaat asuransi jiwa bisa dihitung lho Sobat Finansialku! Jadi jangan sekadar punya polis asuransi jiwa, hitung juga manfaat yang akan kita dapatkan.

Yuk kita bahas!

 

Asuransi Masa Pandemi

Pada era pandemi Covid 19 saat ini memberikan bukti nyata risiko kehidupan bisa menimpa siapa saja. Risiko tutup usia semakin besar di Indonesia sendiri. Bahkan berdasarkan data kompas di bawah ini, banyak risiko meninggal di usia-usia produktif.

Sedangkan kita tahu bahwa negara ini masih memerlukan banyak generasi produktif untuk menuju negara perekonomian yang lebih baik.

Banyak orang yang bertanya, apakah ada solusi terkait hal tersebut?

Tentu untuk hal tersebut menjadi tanggung jawab setiap orang bagaimana mereka menjaga pola makan, pola hidup dan tentu menjalankan protokol kesehatan di era pandemi ini.

Sehingga untuk hal hal terburuk yang muncul sebagai risiko kehidupan perlu kita kelola. 

 

Asuransi Jiwa Bisa Dibeli Saat Tidak Dibutuhkan

Di dalam piramida perencana keuangan Finansialku sendiri, kita pernah membahas ada Keamanan Keuangan, yaitu dari arus kas yang positif, dana darurat yang ideal, manajemen hutang yang sehat, hingga mencakup manajemen risiko yaitu asuransi. 

Piramida Perencanaan Keuangan - Perencana Keuangan Independen Finansialku Konsultasi Perencanaan Keuangan Seminar dan Pelatihan Perencanaan Keuangan Aplikasi Finansialku

Piramida Keuangan Finansialku®

 

Asuransi menjadi salah satu produk keuangan yang sangat unik. Kenapa saya bilang begitu?

Karena asuransi adalah satu satunya produk keuangan yang pada saat kita tidak butuh, kita bisa membelinya. Namun pada saat kita sudah kondisi butuh, seberapa banyak pun uang yang kita miliki, kita tidak bisa membelinya.

Kondisi yang sering sekali dialami di Indonesia, kita menganggap remeh soal proteksi ini. Tentunya sisanya kita tahu hanya menjadi penyesalan, kalau saja saya lebih awal memiliki asuransi, tentu kita tidak akan.

Ada banyak cerita tentang betapa menyesalnya seseorang karena tidak memiliki asuransi. Bukan hanya membuat pengobatan terhambat, risiko tidak adanya asuransi adalah membuat keluarga hidup dalam utang.

Kalau saat ini kamu belum punya asuransi atau belum yakin asuransi apa yang dibutuhkan, kamu bisa konsultasikan dengan saya maupun CFP Finansialku lainnya terkait masalah ini.

Saya dan teman-teman bisa bantu kamu menghitung manfaat serta memberikan rekomendasi produk asuransi sesuai kebutuhan dan keinginan yang disesuaikan dengan kondisi keuangan kamu.

Hubungi CFP Finansialku melalui fitur Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku (chat), atau book janji dengan kami melalui konsultasi.finansialku.com atau whatsapp Finansialku.

Cara Konsultasi Keuangan dengan aplikasi Finansialku

Cara Konsultasi Keuangan dengan aplikasi Finansialku

 

Angka Claim Asuransi Jiwa Meningkat Setelah Adanya Covid-19

Mari kita bahas lebih detail asuransi itu sendiri, saya suka menganalogikan asuransi 3 lapis, jadi tidak hanya masker yang sekarang tren menggunakan 3 lapis.

 

Lapis 1 = asuransi kesehatan

Lapis 2 = asuransi penyakit kritis

Lapis 3 = asuransi jiwa

 

Pada artikel ini saya akan mencoba membahas detail lapis 3 yaitu asuransi jiwa, karena berdasarkan data dari AAJI tingkat claim asuransi jiwa selama 2020 naik drastis, dan kita tahu Indonesia menjadi salah satu negara dengan risiko meninggal tertinggi ke-2 di asia karena Covid-19 di bawah India.

Menghitung Besaran Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa Pembayaran Klaim Asuransi Jiwa

Menghitung Besaran Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa Jumlah Kematian Covid

 

Angka kematian akibat Covid-19 per 17 Agustus 2021 didominasi dari provisi Jawa Tengah sebanyak 26.053 orang.

Dengan adanya pandemi Covid-19 yang sudah merenggut nyawa banyak orang serta angka kematian yang tidak sedikit, sangat disayangkan kalau kita masih berpikir belum memerlukan asuransi.

[Baca juga: 7 Keajaiban Asuransi Jiwa yang Perlu Anda Ketahui]

 

Asuransi Konvensional

Selanjutnya tentu banyak yang ingin tahu bagaimana soal asuransi jiwa itu bekerja?

Ada 2 yang bisa kita bedakan, yang pertama prinsip asuransi konvensional (risk transfer) dan ada secara syariah (risk sharing). Namun detail dalam artikel ini saya akan lebih membahas dari yang asuransi konvensional.

Prinsip asuransi konvensional sangat sederhana, ada beberapa istilah dasar yang perlu diketahui pertama kali

  • Pemegang Polis = orang/badan yang melakukan pembelian asuransi kepada perusahaan asuransi.
  • Tertanggung = orang yang dinilai dan dijamin risiko ekonominya apabila terjadi risiko (meninggal, sakit, cacat dsb.)
  • Termaslahat = orang/ badan yang menerima manfaat uang pertanggungan jiwa apabila tertanggung meninggal dunia.
  • Premi = besar biaya yang dibayarkan klien kepada perusahaan asuransi agar memiliki asuransi yang dibeli.

[Baca juga: Perbedaan Asuransi Konvensional dan Syariah]

 

Menghitung Besaran Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa

Setelah kita tahu hal tersebut, bagaimana cara menghitung besar uang pertanggungan yang ideal?

Banyak metode yang bisa digunakan, namun salah satunya kita menggunakan Income Value Based yang memperhitungkan pendapatan seseorang dan estimasi hasil investasi yang diharapkan.

Misal seseorang memiliki penghasilan Rp 10 juta per bulan, maka pendapatan per tahunnya adalah Rp 120 juta. Besar ekspektasi return yang diharapkan misalnya 6% per tahun, maka hitungannya sebagai berikut:

income per tahun ÷ presentase ekspektasi return = Rp 120 juta ÷ 6% = Rp 2 miliar

 

Dengan kita mengetahui besar idealnya UP Jiwa tersebut, kita memiliki gambar besar yang harus dicapai. Barulah dari sana kita lihat budget yang dimiliki, produk asuransi mana yang bisa memberikan perlindungan paling optimal.

 

Nah, semoga dengan kita mengetahui pentingnya asuransi, kita bisa melindungi masa depan bangsa ini, karena berhasil memutus sandwich generation di Indonesia.

Jangan lupa share informasi ini pada keluarga dan teman-teman ya..!

Stay safe everyone!

 

Editor: Eunice Caroline